Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laily Rahmaniyah Sjarif
Abstrak :
Caring menjadi sari dari keperawatan dan sebagai core dari keperawatan itu sendiri. Perawat dituntut untuk memiliki sikap caring yang baik. Penanaman sikap caring dimulai sejak dalam masa pendidikan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pengambilan data cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 91 mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2014. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini merekomendasikan perawat, mahasiswa dan dosen untuk menerapkan caring pada kesehariannya. Terlebih untuk institusi pendidikan keperawatan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap sikap caring mahasiswa dan dosen. ......Caring is the essence and core of nursing. Nurses are required to possess a proper caring attitude. Caring attitude is developed since in the academy. This study aimed to identify correlation between students perception on teachers caring attitude and students caring attitude. The study was quantitative with cross sectional approach. It involved 91 regular students of Faculty of Nursing of University of Indonesia batch 2014. The result indicated that there was no significant correlation between students perception on teacher's caring attitude and students caring attitude. The study suggested for all nurses, nursing students, and teachers to apply caring attitude in their daily lives. Especially for nursing education institution to give periodic evaluation for teacher's and students caring behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srining Rahayu
Abstrak :
Caring. Timbuhnya koluhan pasien tmtang pelayanan perawat mauplm rumah salcit, bersumber pada tidak nerpenuhinya kebumhan ldien : bio~psiko-sosial-spiritual. Kondisi ini tidak perlu terjadi bila perawat atau pemg-as kesehatan caring nerhadap kebutuhan klien. Disisi lain perawat adalah individu, yang dalam bekerja dipengaruhi old: linglnmgan kerjanya, salah satunya adalah linglnmgan intgmal organisasi yang mexupakan konsekuensi metode penugasan yang cligrmaknn. Tujuan. Membuktikan hipotesa adanya hubungan factor-factor di lingkungan kerja perawat : beban kerja perawat, otonomi perawat, hubrmgan interpersonal, kepemimpinan dan sistem pendukung sebagai kansekuaxsi metoda pmugasan yang digunakan, dengan sikap caring perawa: pelaksana di mang rawatinap RSUP Persahabatan Jakarta. Metoda yang digunakan adalah penelitian eksplomtifl disain cross sectional. Uji Kai Kuadrat untuk menganalisa adanya hubungan mtara beban kelja perawag otonomi pemwzt, hubungan interpersonal, kepemimpinan dan sistem pmdukrmg dengan sikap caring perawat pelaksana dan anaiisa multi legresi logistik rmtuk mengidentifikasi faktor di lingkungan kerja yang berhubungan paling signifikan dengan variabel sikap caring perawat. Papulasi adalah perawat pelaksana di unit rawat inap dengan jumlah sampel 186 nsponden, diambil secara acak dan proporsional di 21 mangan. Instrumen dibuat dalam bentuk daftar penauyaan, yang dikembangkan dari teori-teori manajemen keperawatan untuk mengukur beban kerja pemwat, otonomi kerja perawag hubungan interpersonal, kepemimpinan dan simm pendukung di unit kerja pemwzndan teori caring Watson urrtuk mengukursikap caring pcrawat rnmurut persepsi pcmwat pelaksana. Instnunen nelah diuji validirasdan reliabilitasnya. Hasil penelitian. Proporsi respondm yang bersikap caring dan kurang carmg hampir sama. Tiga variabel mempunyai hubungan signiiikan dengan sikap caring yang dipersepsikan respcmden, yaitu beban kerja perawat, hubungan interpersonal dan kepemimpinan. Beban kerja perawat merupakan variabel utama yang berhubungan paling signifikan setelah dikontrol dengan variabel hubungan pensonal dan kepemimpinan Rekomendnsi. Manajer perawaran RSUP Persahabatan Jakarta di semua tingkat manajemen agar meningkatkan sikap caring perawat pelaksana, karena bila tidak secepatnya diintervensi akan mengancam mutu pelayanan/asuhan keperawatan dan rumah sakit. Mempertimbangkan 3 variabel signifikan diatas dan variabel beban kerja sebagai variabel utama dalam menyusun tugas perawat pelaksana. Peneliti lain, diharapkan meneliti caring lebh luas, seperti bentuk caring perawat pada berbagai kasus In-iris; pengaruh pengajaran caring di institusi pendidikan dengan sikap caring perawat di lahan; pengalaman siswa tentang bentuk pembelajann caring yang paling bermakna baginya.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T6388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Surbakti
Abstrak :
Caring merupakan ciri khas perawat yang menentukan kualitas sebuah layanan. Namuntidak semua perawat memiliki perilaku caring yang baik. Salah satu penyebabrendahnya perilaku caring adalah rendahnya efikasi caring perawat yang menyebabkankurangnya keyakinan dan kemampuan diri untuk membina hubungan caring dalammemberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpelatihan efikasi caring terhadap perilaku caring perawat. Penelitian ini menggunakandesain kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post testdesign with control group. Partisipan adalah 50 perawat pada kelompok intervensi diRSUD Kota Dumai dan 50 perawat pada kelompok control di RSUD Kecamatanmandau. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan efikasi caring terhadapperilaku caringperawat dengan nilai p = 0,0001, ada perbedaan bermakna pada nilaiperubahan perilaku caring baik di kelompok intervensi p = 0,0001 maupundikelompok kontrol p = 0,021 dengan ? = 0,005 dan pengetahuan memiliki hubunganbermakna dengan perilaku caring perawat. Pelatihan mampu meningkatkan efikasicaring sehingga perilaku caring perawat juga meningkat. Manajer perlu memikirkanupaya untuk mempertahankan perilaku caring yang telah dicapai terutama denganmeningkatkan pengetahuan perawat mengenai efikasi caring. ...... Caring is a characteristic of nurses that determine the quality of a service. But not allnurses have good caring behaviors. One of the causes of low caring behavior is the lowefficacy of caring that leads to lack of confidence and self ability to foster caringrelationships in providing nursing care. This study aimed to determine the effects ofcaring efficacy training on caring behavior of nurses. This research used quantitativedesign with quasi experimental method with approach of pre post test design withcontrol group. Participants were 50 nurses in the intervention group at RSUD Dumaiand 50 nurses in the control group at RSUD Mandau. The results showed that there wasan effect of caring efficacy training on caring nurse behavior with p value 0.0001,there was significant difference in the value of caring behavior change in bothintervention group p 0.0001 and control group p 0,021 with 0.005 andknowledge have significant relationship with caring behavior of nurse. Training canimprove caring efficiency and increasescaring nurse behavior. Managers need to thinkabout efforts to maintain caring behavior that has been achieved primarily byincreasing the nurse's knowledge aboutcaring efficacy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyta Dwinarta
Abstrak :
ABSTRAK
Caring merupakan hal esensial dalam dunia keperawatan. Sebagai calon perawat, mahasiswa keperawatan perlu dibekali dengan konsep caring yang cukup. Mahasiswa FIK UI terdiri dari program reguler dan ekstensi yang memiliki perbedaan latar belakang pengalaman. Adanya perbedaan latar belakang pengalaman ini dapat menimbulkan perbedaan perilaku caring. Penelitian yang menggunakan desain cross sectional dengan teknik stratified random samplingini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan perilaku caring mahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir dan mahasiswa ekstensi FIK UI. Sebanyak 122 mahasiswa yang terdiri dari 86 program reguler tingkat 4 dan 36 ekstensi tingkat 2 dilibatkan dalam penelitian. Perilaku caring diukur dengan instrumen Caring Behaviour Inventory ? cronbach= 0,947 . Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perilaku caringmahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir dan mahasiswa ekstensi FIK UI p value = 0,080 . Selain itu dilihat secara klinis,terdapat perbedaan karena mayoritas mahasiswa reguler tingkat 4 memiliki perilaku caring yang kurang baik 53,5 , sedangkan mahasiswa ekstensi tingkat 2 mayoritas memiliki perilaku caring yang baik 63,9 .Penelitian ini merekomendasikan agar perilaku caring responden ditingkatkan dengan cara penyegaran kembali mengenai konsep caring sebelum profesi dan meningkatkan bobot penilaian mengenai caring terhadap pasien.
ABSTRAK
Caring is esenssial in the world of nursing. As a prospective nurse, nursing students need to be equipped with the concept of caring enough. FIK UI students consist of regular programs and extensions programs that have different background experiences. Any background difference in this experience can lead to differences in caring behavior. The research using cross sectional design with stratified random sampling technique to know whether or not there are differences in caring behavior of the senior regular undergraduate students and extension nursing students FIK UI. Total participantis 122 students consisting of 86 regular courses of level 4 and 36 level 2 extensions were included in the study. Caring behaviour measured by Caring Behavior Inventory instrument cronbach 0,947 .The results showed no difference in caring behavior of senior undergraduate students and extension nursing studentsFIK UI p value 0,080 . In addition, clinical result show the difference because the majority 53,5 of the senior regular undergraduate students have poor caring behaviour, while the senior extensions students have good caring behaviours 63,9 . This study recommends that caring behavior is enhanced by refreshing the concept of caring before the students begin the proffesional stage and increasing the presentase assessment of caring for the patient in the proffesional stage.
2017
S67056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Trisnawati Handayani
Abstrak :
Perilaku caring dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, salah satunya adalah karakteristik kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik kepribadian dan perilaku caring perawat di rumah sakit. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 153 perawat di satu rumah sakit swasta di Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behavior Inventory (CBI-24) dan data sekunder hasil tes Myers Briggs Type Indicators (MBTI). Hasil uji anova didapatkan ada perbedaan skor perilaku caring di antara karakteristik kepribadian, namun tidak bermakna secara statistik (p=0,320; α=0,05). Hasil analis post hoc test didapatkan perawat berkarakteristik conceptualizers memiliki skor perillaku caring tertinggi, sementara experiencers memiliki skor terendah. Kesimpulan: Karakteristik kepribadian menurut MBTI tidak berhubungan dengan perilaku caring perawat. Hal ini mungkin karena MBTI tidak secara spesifik mengukur kepribadian caring. Hasil tes psikologi tentang karakteristik kepribadian perawat dapat digunakan dalam pengembangan karir dan penempatan perawat. Akan tetapi, alat ukur yang lebih spesifik mengukur kepribadian caring diperlukan untuk seleksi dan mengukur perilaku caring perawat yang lebih stabil.
Caring behavior can be influenced by psychological factors, one of which is personality characteristics. This study aimed to determine the relationship between personality characteristics with nurses' caring behavior in hospitals. The study design used a cross-sectional approach involving 153 nurses in a private hospital in Jakarta. The samples selected by convenience sampling technique. This study used Caring Behavior Inventory (CBI-24) and secondary data from Myers Briggs Type Indicators (MBTI) test results. The result of statistic test found that there was a difference in caring behavior scores among personality characteristics, but it was not statistically significant (p = 0.320; α= 0.05), In the post hoc test analysis showed that the conceptualizers's nurses had the highest caring behavior score, while the experiencers's nurses had the lowest scores Conclusion: Personality characteristics according to the MBTI are not related to the caring behavior of nurses. The possible cause that MBTI does not specifically measure caring personality. The results of psychological tests on the personality characteristics of nurses can be used in career development and nurses placement. However, a more specific tool in measuring caring personality is needed to identify and measure the nurse caring behavior which is more stable.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Hasri Herdianti
Abstrak :
Pelatihan merupakan unsur penting untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk mencapai pelatihan yang tepat guna, perlu dilakukan evaluasi guna melihat apakah pelatihan yang diberikan sudah mencapai sasaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelatihan perilaku caring yang dilaksanakan RSUD Pasar Rebo tahun 2011 terhadap perawat di unit rawat inap. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Kuesioner evaluasi diberikan pada 12 responden perawat unit rawat inap yang ikut pelatihan perilaku caring dan 83 responden pasien di ruang perawatan untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat di tempat kerjanya. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebagian peserta pelatihan dari unit rawat inap memberikan penilaian baik untuk evaluasi reaksi kecuali pada aspek fasilitas. Pengetahuan peserta meningkat pada evaluasi belajar. Namun pada evaluasi perilaku, sebagian peserta menunjukkan hasil kurang caring, begitu pula persepsi dari pasien. ......Training is an essential element to improve the competence of employees in performing their works. In order to achieve appropriate training, it should be evaluated to see whether the training has reached the target. Therefore, this study aims to evaluate the outcome of caring behaviour training that conducted by Pasar Rebo general hospital in 2011 against inpatient units nurses. It's quantitative research. Evaluation questionnaires given to 12 respondents of inpatient unit nurses who take the training and 83 respondents of inpatient unit patients to know the implementation of nurses caring behaviour in the workplace. Based on researches, result show that some trainees give a good assessment for the evaluation of the reaction except in facitiies aspect. Participants's knowledge was increased on the learning evaluation. But in the behavioural evaluation, half of perticipants showed less caring as well as perception of patients.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Sobirin
Abstrak :
Keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pelayanan keperawatan yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat yang merupakan inti dalam praktek keperawatan profesional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirasakan perlu rnelakukan penelitian tentang penerapan perilaku caring perawat pelaksana. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian Csossectional. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dan motivasi dengan penerapan perilaku caring. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit Umum Daerah Unit Swadana Kabupaten Subang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sejumlah 118 perawat pelaksana. Data yang diperoleh merupakan data primer yang dikumpulkan secara langsung dengan cara observasi dan penyebaran kuesioner. Berdasarkan basil analisis didapatkan bahwa penerapan perilaku caring lebih dari separuh perawat pelaksana (52,5 %) termasuk kategori rendah, beban kerja perawat pelaksana berkisar antara 4,07 jam sampai dengan 10,35 jam tiap shift, 5,19 jam tiap shift untuk tindakan keperawatan langsung dan 3.36 jam untuk tindakan keperawatan tidak langsung. Lebih dari setengahnya (53,4 %), motivasi perawat pelaksana dalam penerapan perilaku caring termasuk kategori rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa beban kerja dan motivasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan penerapan perilaku caring (p=0,000), dan beban kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penerapan perilaku caring. Perawat pelaksana dengan beban kerja rendah berpeluang 52,63 kali lebih caring dibanding perawat pelaksana dengan beban kerja tinggi setelah dikontrol motivasi dan Perawat pelaksana dengan motivasi tinggi berpeluang 18,92 kali lebih caring dibanding perawat pelaksana dengan motivasi rendah setelah dikontrol beban kerja. Berkenaan dengan basil penelitian ini, manajer keperawatan perlu meninjau kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap beban kerja perawat sehingga kesempatan dan motivasi perawat dalam menerapkan perilaku caring dapat meningkat.
Hospitals success for health service affected by nursing factor, on of them is nursing services that frontier health services in hospital caring is the one of nursing service that be core in practrical clinical nursing by the way so its importancy to explore about nursings implementations. This study was analytic descriptive with crossectional the man objective of this study to identify relationships betwen work load and motivations with caring applications. Populations was nurses in BRSUD Unit Swadana Kabupaten Subang with 118 person. Primary data with observations was used the result caring applications was done by more than half nurse clinical (52,5%) was lower categoric, Nurse work load was 4,07 hours until 10,35 hours in shift, 5,19 hours shift for direx care and 3,36 hours for indirexs care. More than half (53,4%) nurses motivation in caring application was lowwer. The conclusions of this study the nursing work load and motivations have significant relationship with caring applications (P = 0,000) and the work load was dominant variable for caring applications. So for nurses manager had to seek factor that affected to work load nurse Chats can increases motivations the nurse for application the caring.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blacius Dedi
Abstrak :
ABSTRAK
Citra perawat dimata sebagaian besar masyarakat Indonesia saat ini masih rendah, keadaan ini juga disebabkan oleh nilai-nilai profesionalisme perawat yang belum terinternalisasi dan diaplikasikan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, termasuk perilaku caring sebagai inti keperawatan, sehingga perlu dilakukan studi penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 perawat pelalcsana dari 6 ruangan rawat inap prima I Rumah Sakit Immanuel Bandung. Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory, pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalitis secara kualitatif dengan melakukan analisis tematik. Hasil penelitian menemukan fenomena baru dalam perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit immanuel Bandung Indonesia, ada tujuh tema yaitu : 1) sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien , 2) Bertanggungjawab memenuhi kebutuhan klien, 3) ramah dalam melayani, 4) sikap tenang dan sabar dalam melayani klien, 5) selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien 6)memberikan motivasi kepada klien, 7) sikap empati dengan klien dan keluarganya. Disamping itu penelitian ini juga menemukan tiga tema perilaku yang tidak caring yaitu : 1). Komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, 2) sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan, 3) Kurang terampil.Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya membudayakan perilaku caring dengan melakukan continung,supervisi dan pengarahan yang intensif.
2007
T22850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien
ABSTRACT
Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression. The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kusumaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Pengaruh Penguatan Peran Mentor dengan Pendekatan Teori Caring Swanson terhadap Kompetensi Mentor dalam Program Mentorship AbstrakProgram mentorship efektif dalam membentuk perawat yang profesional, namun mentor belum diberikan dukungan yang baik dalam menjalankan perannya. Tujuan penelitian ini yaitu melihat pengaruh penguatan peran mentor dengan pendekatan teori caring Swanson terhadap kompetensi mentor dalam program mentorship. Metode menggunakan pendekatan pre-eksperimental design, dengan melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling terhadap semua mentor di ruang rawat inap sebanyak 12 mentor. Observasi dilakukan pada 36 kali kegiatan mentoring, sehingga setiap mentor dilakukan penilaian observasi sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan mentor sebelum dan sesudah intervensi dengan p=0,0001;=0,05. Keterampilan mentor merupakan kompetensi mentor dengan peningkatan terendah 78,96 dibandingkan dengan pengetahuan 85,4 dan sikap mentor 84,65 . Faktor yang dominan yang mempengaruhi kompetensi mentor, yaitu pendidikan, pelatihan, penguatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi mentor dengan mengaplikasikan program mentorship dengan pendekatan teori caring Swanson, dengan mendukung pendidikan dan pelatihan mento.
ABSTRACT
The Influence of Strengthening Mentor rsquo s Role Approching The Swanson rsquo s Caring Theory to the Mentor rsquo s Competency in The Mentorship ProgramAbstract The mentorship program is effective in forming a professional nurse, but mentors have not been given good support in performing their role. The purpose of this study is to see the effect of strengthening the role of mentors using Swanson rsquo s caring theory to mentors competences in the mentorship program. The method used a pre experimental design approach, by intervening in one group without a control group. Sampling used total sampling technique for all mentors in the inpatient room of 12 mentors. Observations were conducted on 36 mentoring activities, so each mentor performed three observational observations. The results showed that there were significant differences in the knowledge, attitudes, and skills of mentors before and after intervention with p 0.0001 0.05. The mentor skill is the competence of mentor with the lowest increase 78,96 compared with knowledge 85,4 and mentor attitude 84,65 . The dominant factors affecting the competence of mentors are education, training, strengthening knowledge, attitudes, and skills. The results of this study provide suggestion to the hospital to improve the competence of mentors by applying mentorship program with Swanson rsquo s caring theory, by supporting education and mentor training. Keywords Caring, competences, mentor, and mentorship.
2017
T48059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>