Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stap, P.A.M. van der
The Hague: Martinus Nijhoff, 1966
BLD 499.5 STA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Muliya Sri Utami
"ABSTRAK
Evi Muliya Sri Utami, N.P.M. 0789040182. Judul skripsi Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Dani di Lembah Baliem Ditinjau dari Perkembangan Sistim Tukar Menukar (1954 - 1969).
Perubahan yang dilakukan oleh masyarakat Dani untuk meningkatkan kehidupannya dipengaruhi oleh faktor dari luar, yaitu kedatangan misionaris penyebar agama Kristen. Perubahan dari aspek sosial budaya terlihat di bidang pendidikan dan religius, sebagai perubahan yang terjadi sesudah kedatangan misionaris tahun 1954. Pendidikan itu membawa peningkatan pada perkembangan sistim tukar menukar yang dilakukan oleh masyarakat Dani sebelum dan sesudah kedatangan misionaris. Skripsi ini mencoba untuk melukiskan proses perkembangan budaya masyarakat Dani di Lembah Baliem dengan latar belakang tukar menukar, sejak tahun 1954 hingga tahun 1969. Tahun 1954 merupakan tonggak sejarah yang mana masyarakat Dani mulai mengenal kontak dengan luar yaitu dengan kedatangan misionaris Amerika dan Belanda. Sedangkan tahun 1969 merupakan tonggak sejarah dimana pada saat itu Irian secara de facto dan de jure masuk menjadi wilayah RI, dan bagi masyarakat Dani khususnya mulai berhubungan dengan pihak pemerintah.

"
1995
S12314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Saadah Soepono
Jakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, 2002
306 SRI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Cahyani Hartati
"ABSTRAK
Penulisan tesis ini berdasarkan hasil penelitian, metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang penataan ruang Silimo secara utuh adalah metode kualitatif. Analisa ruang Silimo ini merupakan hasil pengamatan lapangan terhadap tiga buah ruang Silimo yang masing-masing berada di desa Jiwika, desa Waga-Waga, dan desa Wenabubaga, kecamatan Kurulu, kabupaten Jayawijaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan terlibat, wawancara mendalam dan wawancara tak terstruktur.
Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas, penulis telah menemukan beberapa informasi penting. Di antaranya, informasi yang menyebutkan bahwa menata ruang Silimo senantiasa mendasarkan pada sebuah pandangan mikrokosmos. Hal ini tercermin dari ketiga ruang Silimo yang ada di tiga desa penelitian tersebut di atas dan ketiganya mencerminkan organ tubuh manusia secara utuh.
Dalam penataan ruang Silimo tersebut selalu terdiri atas: 1. Pilamo (ruang untuk laki-laki), melambangkan sebagai kepala manusia. Maknanya adalah kaum laki-laki dianggap sebagai kepala rumah tangga yang sudah sepantasnya mendapat penghormatan. 2. Ebeai (rumah kaum perempuan) yang. melambangkan tangan kanan manusia, sebagai pelaksana dari keinginan kepala. 3.Wam dabu (kandang babi) dan hunila (dapur) melambangkan tangan kiri manusia. 4. Mokari (pintu masuk ruang Silimo) melambangkan kaki manusia. 5. Bakte (sebuah cekungan yang ada di halaman silimo) melambangkan jantung dan halaman silimo melambangkan tubuh manusia, tempat ini Pula yang biasa digunakan untuk memasak pada waktu upacara adat.
Penataan ruang Silimo, juga didasarkan pada keyakinan terhadap keberadaan makhluk halus yang dapat mengganggu manusia sewaktu tidur. Hal ini terlihat pada bentuk honai (bangunan yang dipergunakan manusia untuk tidur), yakni pilamo dan ebeai. Pilamo berbentuk bulat seperti jamur, berpintu masuk satu. Pilamo tegak lurus dengan pintu terdapat benda pusaka, yang dipercayai sebagai penangkal setan dan dibuat tanpa jendela. Bentuk tersebut diharapkan oleh orang Dani sebagai wahana dalam penangkal gangguan mochat (setan) yang akan mengganggunya sewaktu tidur (istirahat).
Penatan ruang Silimo juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda adat yang dianggap sakral, biasanya diletakkan dibagian bawah ruang pzlamo (agaroba) dan penempatannya harus secara khusus, karena jika salah penempatan, diyakini sebagai penyebab terjadinya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi dan angin topan.
Orang Dani juga berpedoman pada arah mata angin seperti barat, timur, utara dan selatan. Arah barat digunakan untuk meletakkan wajah dari orang yang sudah meninggal, dalam posisi siap diperabukan. Arah timur digunakan oleh orang Dani saat mengikuti upacara menyambut hari kesuburan, kemudian arah utara digunakan orang Dani melakukan doa. Arah selatan digunakan sebagai pedoman untuk menyimpan tulang dan abu jenazah sebelum di bawa ke gunung.
Pengetahuan tentang kosmologi, kebudayaan dan kebutuhan orang Dani yang tercermin dalam ruang silimo, mempunyai beberapa implikasi. Pertama penting untuk perkembangan ilmu social khususnya antropologi, karena kajian tentang silimo dapat menambah bahan pengetahuan bagi cakupan ilmu antropologi dan arsitektur yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Kedua, kajian tentang silimo bisa memberikan kontribusi pengetahuan arsitektural tradisional dalam memperkaya pengetahuan tentang keragaman arsitektur Indonesia. Kajian ini juga memberikan kontribusi tentang signifikan pengetahuan budaya dalam kebijakan pembangunan pemukiman atau perumahan di Indonesia umumnya dan Irian Jaya khususnya.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta A. Surodjo
Jakarta: Media Lintas Inti Nusantara, 2001
920.71 BEN t;920.71 BEN t (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Anggita Rini
"Penelitian ini membahas novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adat-istiadat yang terkait hubungan laki-laki dan perempuan suku Dani serta menjelaskan pengaruhnya terhadap ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Sali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan gender, intrinsik, serta antropologis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adat-istiadat Suku Dani yang terkait dengan hubungan laki-laki dan perempuan telah mengakibatkan tampilnya laki-laki sebagai sosok superior sehingga mendominasi dan menindas perempuan Dani

This research discusses the novel of Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani authored by Dewi Linggasari. The aim of research is explaining customs associated to man and woman relation of Dani tribe, also describing its influence on gender injustice experienced by the characters in the novel Sali. The method used in this research is analytical descriptive method with gender, intrinsic, and anthropological approach. The conclusion of this research is the Dani tribe customs associated to man and woman relation has caused the emergence of man as superior figure to dominate and oppress woman of Dani tribe"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayapura: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
394.4 IND u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamech A.P., compiler
"ABSTRAK
Kemajemukan hukum atau pluralisme hukum merupakan salab satu tema penting dalam nuansa kajian antropologi hukum (Rouland, 1992:2-4). Pluralisme hukum seperti dijelaskan oleh Hooker (1975:2-4) berkembang antara lain melalui pemerintahan kolonial dan berdirinya negara-negara baru. Di Indonesia misalnya, proses terjadinya pluralisme hukum berawal dari penerapan hukum oleh penjajah terutama pada masa kolonial Belanda ketika penduduk Indonesia (jajahan) digolongkan menjadi tiga golongan dimana masing-masing tunduk pada hukum yang berlainan, yaitu golongan Eropa, Timur Asing, dan golongan Bumiputera (lihat: Arief, 1986:10-14; Ter Haar, 1980:21-25). Semenjak Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945, sistem hukum nasional diwarnai oleh koeksistensi hukum formal dari negara dan hukum adat dari kelompok-kelompok etnis di Indonesia. Dalam hal ini, corak pluralisme hukum di Indoensia diwarnai oleh hukum formal yang sebagian merupakan peninggalan hukum kolonial dan produk hukum baru pemerintah Indonesia di satu pihak dan di lain pihak adalah hukum adat dari masing-masing kelompok etnis yang diakui keberadaannya oleh negara.
Eksistensi dan penerapan hukum yang berbeda-beda dalam kenyataan hidup bermasyarakat menimbulkan pandangan yang berbeda mengenai hukum mana yang menjadi pilihan utama untuk diterapkan. Salah satu aliran pendapat menyatakan bahwa bagaimanapun juga, dalam situasi pluralisme hukum, pada akhirnya yang menentukan adalah hukum dari negara. Pendapat yang dikenal dengan sebutan legal centralism ini ditentang oleh Griffiths (1986:4) yang menyatakan bahwa pada kenyataannya hukum negara itu tidak sepenuhnya berlaku. Dalam masyarakat dapat dikenai lebih dari satu tatanan hukum. Di Indonesia kritik dari Griffiths ini didukung oleh kenyataan bahwa terdapat kasus-kasus dimana hukum nasional belum menjangkau semua lapisan masyarakat. Alfian (1981:148), misalnya, menunjukkan peranan yang kurang berarti dari hukum nasional dalam kehidupan sehari-hari anggota masyarakat Aceh. Tingkah laku mereka banyak dipengaruhi oleh norma-norma atau nilai-nilai agama dan adat daripada peraturan-peraturan hukum yang seyogyanya harus berlaku. Pada sisi lainnya, terutama dalam kaitannya dengan proses penyelesaian sengketa, terdapat juga situasi dimana lembaga hukum formal untuk menyelesaikan konflik atau sengketa tidak mudah dijangkau oleh masyarakat pedesaan yang jauh terpencil. Contoh dari situasi seperti ini dijumpai pada orang Tabbeyan, sebuah desa di Kabupaten Jayapura (Irian Jaya), dimana terjadi konflik baik antar warga masyarakat itu sendiri maupun antara warga desa itu dengan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) yang konsesi hutan di daerah tersebut, namun tidak mudah memperoleh akses untuk menggunakan lembaga peradilan formal untuk menyelesaikannya (Tjitradjaja, 1993).
Keberadaan yang sesungguhnya dari sistem-sistem hukum dalam situasi pluralisme hukum dapat dilihat dalam pola pilihan yang dibuat terhadap sistem-sistem hukum tersebut dan hagaimana sistem-sistem hukum yang berbeda itu secara efektif dapat dipakai untuk menyelesaikan setiap masalah hukum yang timbul dalam masyarakat yang bersangkutan, terutama dalam penyelesaian sengketa yang timbul (Hooker, 1975). Secara teoritis semua sistem hukum mendapat peluang yang sama untuk dipilih sebagai sistem yang diandalkan dalam menghadapi setiap peristiwa hukum. Namun demikian pada kenyataannya pilihan-pilihan hukum mana yang dipakai bergantung pada strategi pembangunan hukum negara yang bersangkutan dan situasi-situasi nyata yang mengarahkan pilihan atas suatu sistem hukum. Dalam kaitan inilah proses penyelesaian sengketa pada suatu situasi pluralisme hukum dapat dipakai sehagai suatu pendekatan dalam menganalisa keberadaan dan keefektifan dari sistem hukum yang ada dalam memecahkan permasalahan hukum yang dihadapi oleh warga masyarakat."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diamond, Jared
"Summary:
Diamond reveals how tribal societies offer an extraordinary window into how our ancestors lived for millions of years -- until virtually yesterday, in evolutionary terms -- and provide unique, often overlooked insights into human nature"
New York: Viking, 2012
305.89 DIA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Said Hindom
"Secara keseluruhan Tesis ini mempelajari dampak pembangunan nasional terhadap petani Dani, terutama mengkaji respon-respon yang tampak maupun tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam lingkungan pembangunan nasional. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam kajian tesis ini adalah kehidupan ekonomi nasional memasuki kehidupan ekonomi orang Dani yang bertumpu pada budi daya mereka yang secara mendalam telah terpadu serta mengakar dan merupakan bagian dari budaya mereka yang sulit terpisahkan. Kehadiran pembangunan mau tidak mau terjadi berbagai benturan. Untuk itu dapat dilihat sejauhmana antisipasi masyarakat terhadap benturan akibat pembangunan tersebut dan perlu dilihat dari berbagai respon yang timbul hal inilah yang menjadi pokok perhatian dalam kajian tesis ini.
Pembangunan nasional bukan bertujuan semata-mata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara fisik tetapi lebih dari itu untuk meningkatkan olah pikir masyarakat agar cita rasa dan perilakunya berubah ke arah nilai-nilai yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Begitu pula dengan kehidupan pembangunan bagi orang Dani yang mendiami lembah Baum yang menginginkan agar kehidupan mereka hari esok lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai perubahan-perubahan yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat walaupun dalam konteks yang kecil dan berjalan secara lamban. Perubahan yang nampak lebih adaptif bagi masyarakat adalah perubahan pada sektor pertanian karena adanya keterbukaan masyarakat mengadoptif berbagai perubahan yang ada. Disamping itu selain sebagai makanan pokok mereka juga mempunyai hubungan dengan kebudayaan mereka dimana ubi manis dan babi merupakan konsumsi utama dalam merayakan berbagai perayaan adat mereka.
Ubi manis merupakan jenis tanaman yang diusahakan secara turun temurun dari generasi ke generasi, dan juga babi kedua bahan makanan ini memiliki nilai religi yang sangat tinggi. Sehubungan itu kelestariannya sampai saat ini terus di jaga dan dipelihara malah ditingkatkan lagi karena telah menambah fungsi ekonomi bagi mereka. Walaupun dikatakan ubi manis merupakan jenis tanaman transfer dari leluhur mereka begitu juga babi tetapi mereka adaptif dengan keanekaragaman jenis tanaman lain begitu juga ternak yang diperkenalkan baik pertama kali oleh para missionaris maupun melalui kegiatan pembangunan. Ini menandakan adanya respon masyarakat yang sangat positif mengadaptasi berbagai perubahan.
Baik pembangunan fisik maupun non fisik yang telah menyentuh masyarakat Dani di Wamena, merupakan suatu peluang untuk dapat merubah pola kehidupan kearah yang lebih baik. Orang Dani berhasil menangkap peluang-peluang akibat sentuhan pembangunan itu dengan menggeserkan pola kehidupan mereka dahulu dari pertanaian berburu dan meramu yang hasilnya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang terbatas telah bergesar ke pertanian menetap untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga orientasi produk mereka bukan semata orientasi subsisten tetapi telah ke orientasi pasar. Ini merupakan suatu kompetisi positif dimana mereka berperan aktif didalamnya dan mau menerima berbagai peluang.
Perubahan lainnya yang nampak pada kehidupan masyarakat Dani adalah perubahan di sektor pendidikan baik formal maupun informal, kesehatan, kemasyarakatan, pariwisata, industri rumah tangga dan telah tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang kesemuanya ini mengharapkan adanya perubahan bagi masyarakat. Dengan melihat berbagai kegiatan masyarakat yang beradaptasi dengan pembagunan nasional itu sendiri dapat dikatakan respon masyarakat positif terhadap penyelenggaraan pembangunan.
Tidak dipungkiri pembangunan selain mengahasilkan hal-hal yang positif juga dapat menciptakan berbagai hal yang bertentangan dengan kehendak masyarakat. Namun kesemua ini oleh masyarakat Dani di lembah Balim sementara ini dapat mengatasinya dengan baik. Padi yang dulunya mendapat tanggapan benturan seakan-akan mengganggu kelestarian budaya mereka sekarang telah dikembangkan dengan begitu pesat dan memberi peluang ekonomi yang cukup besar bagi mereka.
Semua keterlibatan masyarakat dalam menangkap berbagai speluang yang ada menandakan masyarakat merasa diperlakukan sebagai pelaku dalam pembangunan nasional.
Intervensi budaya luar yaitu semenjak kehadiran para missionaris sekitar tahun 1954 telah mengadopsi budaya-budaya baru dan secara bertahap masyarakat mulai mengalami perubahan. Bila lihat dari kurun waktu di atas dan perubahan yang sekarang dialami masyarakat dapat dikatakan masyarakat telah cepat mengalami perubahan dan dengan budi daya yang ada mereka berusaha meningkatkan usaha mereka di satu pihak mereka masih menjaga kelestarian budaya mereka walaupun sudah terjadi modifikasi antara lain budaya perang-perangan.
Akhirnya dapat dikatakan respon masyarakat Dani terhadap pembangunan nasional sangat positif, kemudian daya vita rasa masyarakat yang membentuk prilaku mereka mudah mengadopsi barbagai perubahan yang datang merupakan suatu sumber daya yang secara alamiah dimiliki oleh masyarakat. Untuk itu perlu di jaga dan dilestarikan serta diperhatikan sebagai modal pembangunan di masa datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T2504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>