Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuurhidayat Jafar
"Lanjut usia mengalami proses penuaan yang mempengaruhi fungsi fisik dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman lanjut usia terhadap dukungan keluarga di panti wredha AB. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Alasan lansia di panti digambarkan dengan tema keinginan personal dan kelemahan struktur kekuatan keluarga. Masalah yang dialami lansia digambarkan dengan tema masalah fisik dan masalah psikososial. Dukungan yang diterima digambarkan dengan tema sumber dukungan dan jenis dukungan. Makna dukungan digambarkan dengan tema kesenangan batin. Harapan lansia digambarkan dengan tema mempertahankan hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar program promosi dan preventif bagi lanjut usia.

Elderly experience aging process influences physical and psychosocial functions. The aim of this research is to find description about elderly experience getting family support in AB nursing home. This research has conducted through qualitative approach using descriptive phenomenology design and was done through deep interview and field note. The aging reasons were described by themes of personal desire and weakness of family power structure. The aging problems were described by themes of physical and psychosocial problem. The supports which have received were described by themes of supporting resource and kind of support. The meaning of support was described by internal happiness. The aging hope was described by theme of defend relationship. The result of this research is expected to be able to become the foundation of promotion and prevention programs for elderly."
[Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Wiarsih
"Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan akibat penurunan fungsi sistem tubuh. Salah satu perubahan tersebut adalah perubahan kejiwaan. Masalah kesehatan jiwa lansia yang sering muncul adalah gangguan proses pikir yangditnadai dengan lupa, pikun, bingung dan curiga; gangguan perasaan diantaranya ditandai dengan kelelahan, acuh tak acuh, mudah tersinggung; gangguan fisik/somatik tanpa penyebab yang jelas meliputi gangguan pola tidur, gangguan makan dan minum; ganggugan perilaku ditandai dengan enggan berhubungan dengan orang lain dan ketidakmampuan merawat diri sendiri.
keluarga merupakan masyarakat terkecil dimana lansian berada. Perubahan kejiwaan pada lansia akan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Oleh karena itu keluarga dan lansia perlu mengetahui perubahan kejiwaan pada lansian agar dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa pada lansia. Keterlibatan keluarga akan menentukan keberhasilan perawatan kesehatan jiwa lansia yang digambarkan pada tulisan ini.

Changing in physical and psychosocial in elderly associated with aging. The observed changes represent the cummulative effects of heredity, environment, nutrition, rest, activity and altered health state while the most observed changes in psychosocial state of the elderly such as forgetfulness, memory loss, narrowed, attention spans, confusional states and impairment of their mind and emotional states increased accompany with their physical state.
Family is the closest person around the elderly, a caring attitude, calm conversation and promotion of the comfort contribute to the relief of confusional states, and also emotional support helps the family cope with the elderly persons disorientation and confusion. Family is the most important person to help the elderly in maintaining their health states physically and psychosocially.
"
1999
JJKI-2-7-Sept1999-253
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Memberikan perawatan pada lansia dengan penyakit kronis menimbulkan perasaan strain atau burden (beban) pada caregiver
(pengasuh) yang dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga merawat lansia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional menggunakan uji regresi logistik ganda. Sampel berjumlah 205 responden dengan pengambilan
sampel secara gugus bertahap. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara usia keluarga (p= 0,052; α= 0,05),
status kesehatan (p= 0,018; α= 0,05 ), pengetahuan (p= 0,046; α= 0,05), dan kepuasan (p= 0,033; α= 0,05) dengan beban
merawat lansia. Faktor yang paling berkontribusi terhadap beban merawat adalah status kesehatan keluarga (OR= 2,632).
Rekomendasi hasil penelitian yaitu gambaran tentang tingkat beban yang dialami keluarga dalam merawat lansia dapat dijadikan
sebagai masukan untuk mengembangkan program pemberdayaan keluarga serta program promosi kesehatan untuk mengurangi
beban merawat yang pada akhirnya dapat mengurangi tindakan kekerasan dan penelantaran.
Provide care to the elderly with chronic diseases induce a feeling of strain or burden on the caregiver that can affect on the
quality of family life. This study aims to know the factors associated with caregiver burden for the elderly. This research is an
observational research with cross-sectional approach using multiple logistic regression test. Total sample is 205 respondents
which is taken by cluster multistage sampling. Significant relationship was found in the age (p= 0.052; α= 0.05) the health
status (p= 0.018; α= 0.05), knowledge (p= 0.046; α= 0.05), and satisfaction (p= 0.033; α=0.05) of family with the burden of
care. The factors that most contribute to caregiver burden is the family health status (OR= 2.632). A picture of the level burden
experienced by families in caring for the elderly can be used as an input to develop a family empowerment and health promotion
programs to reduce caregiver burden and may reduce violence and negligence.
"
Politekni Kesehatan Jakarta III. Jurusan Keperawatan, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian diseluruh dunia dan dapat diderita oleh kelompok usia mana saja, salah satunya lansia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 55,2%; usia 65-74 tahun sebanyak 63,2%; dan usia ≥ 75 tahun sebanyak 69,5%. Hipertensi dapat terus meningkat pada tahun 2050 karena jumlah lansia diperkirakan mencapai 2 milyar jiwa. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga yang memiliki agregat lansia dengan hipertensi. Intervensi foot massage diberikan dengan tujuan memberikan rasa rileks, menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan memperlancar aliran darah sehingga tekanan darah menurun. Intervensi foot massage dilakukan 6 hari berturut-turut selama 15 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan 5-10 menit sebelum dan sesudah diberikannya intervensi foot massage untuk melihat stabilisasi tekanan darah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Hasil evaluasi mendapatkan adanya penurunan darah, yaitu sebelum terapi foot massage menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik 145,16 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 69,67 mmHg, namun setelah dilakukan terapi foot massage rata-rata tekanan darah sistolik 134 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 68,83 mmHg. Pembatasan garam harian, mengkonsumsi obat antihipertensi secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres perlu dilakukan keluarga dalam mengontrol tekanan darah. Tindakan foot massage tidak memberatkan perekonomian keluarga dan gerakannya dapat diikuti masyarakat luas.

Hypertension is one of the causes of death worldwide and can be suffered by any age group, one of which is the elderly. Based on Riskesdas data for 2018, the prevalence of hypertension aged 55-64 years was 55.2%; aged 65-74 years as much as 63.2%; and age ≥ 75 years as much as 69.5%. Hypertension can continue to increase in 2050 because the number of elderly people is estimated to reach 2 billion people. This scientific work aims to describe nursing care with foot massage as an effort to reduce blood pressure in families that have an aggregate of elderly people with hypertension. Foot massage interventions are given with the aim of providing a sense of relaxation, reducing pain, increasing comfort, and facilitating blood flow so that blood pressure decreases. The foot massage intervention was carried out 6 days in a row for 15 minutes. Blood pressure measurements were carried out 5-10 minutes before and after the foot massage intervention was given to see blood pressure stabilization according to the target to be achieved. The evaluation results found a decrease in blood pressure, namely before foot massage therapy showed an average systolic blood pressure of 145.16 mm Hg and an average diastolic blood pressure of 69.67 mm Hg, but after foot massage therapy the average systolic blood pressure was 134 mm Hg and the average diastolic blood pressure was 68.83 mm Hg. Restricting daily salt, taking antihypertensive drugs regularly, doing physical activity, and managing stress needs to be done by the family in controlling blood pressure. The act of foot massage does not burden the family's economy and the movement can be followed by the wider community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sheirly Mariani
"

Prevalensi kasus hipertensi terus bertambah seiring meningkatnya populasi lansia di wilayah perkotaan. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu terapi masase dan relaksasi napas dalam. Pelibatan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan merupakan sistem pendukung dasar utama bagi lansia dalam mempertahankan status kesehatannya. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan keluarga Bapak A dengan hipertensi melalui terapi masase dan relaksasi napas dalam terhadap perubahan tekanan darah. Intervensi dilakukan 10 kali dengan 2 kali dalam seminggu selama 6 minggu dengan durasi 15 menit. Hasil menunjukkan penurunan sistolik sekitar 5 – 15mmHg dan 15 – 20 mmHg pada diastolik. Hasil pengukuran tekanan darah dianalisis dengan Paired Sample T-Test menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara terapi masase dan relaksasi napas dalam dengan penurunan tekanan darah saat sebelum dan sesudah intervensi (p value = 0,000). Terapi masase dan relaksasi napas dalam dapat dilakukan sebagai upaya preventif pencegahan komplikasi kardiovaskular terutama keluarga lansia dengan hipertensi.

 


Massage Therapy and Deep Breathing Relaxation as Nursing Intervention to Maintain and Decreaing Blood Pressure in Hypertension. The enhancement prevalence of hypertension cases continues as the elderly population increased in urban areas. Family involvement in nursing care is the main basic support system for the elderly to maintain their health status. This case study aims to describe the results of massage therapy and deep breath relaxation in changing blood pressure which conducted in the elderly family with hypertension. This intervention performed 10 session in 2 times a week within 6 weeks in 15 minutes duration. The results showed the blood pressure has decreased, in systolic around 5 - 15mmHg and 15 - 20mmHg in diastolic. Blood pressure measurement results has been analyzed by Paired Sample T-Test, showed a significant effect between massage therapy and deep breath relaxation in decreasing blood pressure before and after the intervention (p value = 0,000). Massage therapy and deep breathing relaxation could be applied to maintain and decreasing blood pressure to prevent cardiovascular complications especially in elderly families

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuurhidayat Jafar
"Lanjut usia mengalami proses penuaan yang mempengaruhi fungsi fisik dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman lanjut usia terhadap dukungan keluarga di Panti Abiyoso. Penelitian ini meupakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Aalasan lansia di panti diganbarkan dengan temi keinginan personal dan kelemahan struktur suatu keluarga. Masalah yang dialami lansia digambarkan dengan tema sumber dukungan dan jenis dukungan. Makna dukungan digambarkan dengan tema kesenangan batin. Harapan lansia digambarkan dengan tema mempertahankan hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar program promosi dan preventif.

Elderly experience aging process which influences physical and psychosocial functions. The aim of this research is finding description about elderly experience getting family support in Abiyoso nursing home. This research has done through qualitative approach descriptive phenomenology design and was done through deep interview and field note. The aging reasons were described by themes of personal desire and weakness of family power structure. The aging problems were described by themes of physical and psychosocial problem. The supports which have received were described by themes of supporting resource and kind of support. The meaning of support was described by internal happiness. The aging hope was described by theme of defend relationship. The result of this research is expected to be able to become the foundation of promotion programme and become prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28410
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Widya Naralia
"Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang terus meningkat dan menyebabkan komplikasi berbagai organ bagi penderitanya. Lansia menjadi populasi paling berisiko terkena Diabetes Mellitus karena telah mengalami penurunan fungsi organ pankreas sehingga terjadi kegagalan sekresi hormon insulin.  Lansia dengan diabetes mellitus membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun komunitas disekitarnya untuk dapat menjalankan perawatan diri. Intervensi keperawatan melalui pendekatan pada keluarga dan kelompok dinilai dapat meningkatkan perilaku perawatan diri lansia DM. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh penerapan Cegah dan Rawat Diabetes melalui Serat, Aktivitas dan Relaksasi (CERDAS SERASI) sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada lansia DM di keluarga dan komunitas. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadao keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningakatan kemandirian keluarga setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik keluarga maupun kelompok yang dilakukan intervensi CERDAS SERASI menunjukkan terjadi peningkatan perilaku perawatan diri lansia DM meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri DM. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku perawatan diri dan penurunan kadar glukosa darah lansia DM sebelum dan sesudah intervensi (p=0.000) dan perubahan pada status kemandirian fungsional lansia setelah dilakukan intervensi kelompok (p=0.000). Intervensi CERDAS SERASI efektif dalam meningkatkan perilaku perawatan diri, penurunan kadar glukosa darah, dan peningkatan status kemandirian fungsional lansia. Intervensi ini sebaiknya dilakukan berkelanjutan untuk mempertahankan status kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan maslah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus is still a non-communicable disease with an increasing incidence and causing complications in various organs for sufferers. The elderly are the population most at risk of developing Diabetes Mellitus because they have experienced a decrease in the function of the pancreas organ resulting in failure of insulin secretion. The elderly with diabetes mellitus need support from both their family and the surrounding community to be able to carry out self-care. Nursing interventions through approaches to families and groups are considered to be able to improve self-care behavior of DM elderly. This specialist's final scientific work aims to provide an overview of the effect of implementing Prevent and Treat Diabetes through Fiber, Activity and Relaxation (CERDAS SERASI) as a form of fact-based nursing practice for DM elderly in the family and community. The research method in this paper is a case study of families and target groups. The results of the evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence after 6 months of intervention. In addition, both families and groups with the CERDAS SERASI intervention showed an increase in self-care behavior for the elderly with DM including increased knowledge, attitudes and skills in self-care for DM. Further analysis showed that there were significant differences in self-care behavior and a decrease in blood glucose levels in DM elderly before and after the intervention (p=0.000) and changes in the functional independence status of the elderly after group intervention (p=0.000). The SMART SERASI intervention was effective in improving self-care behavior, decreasing blood glucose levels, and increasing the functional independence status of the elderly. This intervention should be carried out continuously to maintain health status and improve the quality of life of the elderly with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library