Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faust
Leipzig : Verlag Philipp,, 1967
809.93 FAU e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Korah-Go, Elisabeth
"Alasan memilih Goethe kiranya jelas: sebagai adi pujangga dari periode Klassik dalam kesusteraan Jerman, pengarang ini di perkirakan adalah wakil terbaik dalam deretan pengarang mancanegara yang akan dibicarakan hari ini. Biasanya nama Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832) dikaitkan dengan Faust (bagian I diterbitan tahun 1808, bagian II: 1832). Adikarya ini sedikit banyak sudah dikenal di Indonesia.
Dari khazanah karya ciptanya yang luas, penulis ini memilih sebuah drama yang diterbitkan pada tahun 1787, yaitu Iphigenie auf Tauris (selanjutnya di singkat IaT), yang dipandang sebagai adidrama kemanusiaan, karena tertarik oleh publikasi hasil penelitian Wierlacher (1983a). Pakar ini bertolak dari sudut pandang interkulturette Germanistik dan menemukan embrio Hukum Internasional Sebagai makna terpendam laT. Penelurusan makna inil ah yang menggugah rasa ingin tahu penulis ini. Juga, julukan laT sebagai drama Jerman yang paling terkenal tetapi paling tak dikenal merupakan tantangan tersendiri dan memhuka pikiran untuk kemungkinan penerjemahan drama ini.
"
1994
LESA-21-Mei1994-74
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri Wibisono
"Dalam era digital, media sosial dan budaya populer memainkan peran signifikan dalam pembentukan persepsi realitas, sering kali menghasilkan hiperrealitas di mana informasi yang dimanipulasi menciptakan ilusi tentang dunia. Film Faust (2011) yang disutradarai oleh Alexander Sokurov mengilustrasikan konsep konstruksi ilusi dan hiperrealitas melalui karakter Mauricius (Mephistopheles) yang memanipulasi persepsi karakter Heinrich Faust mengenai realitas (Freedman, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana konstruksi ilusi yang ditunjukkan melalui karakter Mauricius dalam film Faust menggambarkan dan mengkritik fenomena hiperrealitas yang serupa dengan penyebaran berita hoaks di masyarakat modern, khususnya di Jerman. Dalam penulisan ini penulis menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan semiotika berdasarkan teori hiperrealitas Jean Baudrillard yang menyoroti teknik sinematografi seperti penggunaan lensa melengkung, pencahayaan unik, dan gambaran perspektif terdistorsi yang menciptakan suatu suasana yang mengaburkan batas antara realitas dan ilusi. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ilusi sihir yang digunakan oleh Mauricius mengarahkan Faust ke dalam dunia hiperrealitas, menggambarkan bagaimana manipulasi dapat memengaruhi moralitas dan persepsi realitas. Film ini juga memberikan kritik terhadap fenomena hiperrealitas dalam masyarakat modern, di mana informasi yang dimanipulasi dapat memengaruhi pandangan dan tindakan publik.
In the digital age, social media and popular culture significantly shape perceptions of reality, often generating hyperreality where manipulated information creates illusions about the world. Alexander Sokurov's Faust (2011) vividly illustrates the concept of illusory construction and hyperrealism through the character of Mauricius (Mephistopheles), who manipulates Heinrich Faust's perception of reality (Freedman, 2013). This study aims to analyze how Mauricius' construction of illusion in the film critiques the phenomenon of hyperreality, akin to the spread of fake news in contemporary society, particularly in Germany. Employing a qualitative methodology with a semiotic approach grounded in Jean Baudrillard's theory of hyperrealism, the study focuses on cinematic techniques such as the use of curved lenses, unique lighting, and distorted perspective imagery to create a surreal atmosphere and blur the line between reality and illusion. The analysis reveals that the magical illusions employed by Mauricius lead Faust into a hyperreal world, demonstrating how manipulation can impact morality and perceptions of reality. The film also critiques the phenomenon of hyperreality in modern society, where manipulated information can influence public views and actions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library