Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2000
616.39 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI. ......The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Sarikasih
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang : Kurang gizi masih menjadi masalah utama yang dihadapi dunia. Setiap tahunnya sekitar 55.000 orang meninggal karena kurang gizi. Dan dua per tiga dari jumlah yang meninggal ini adalah anak-anak. Di negara-negara berkembang, kontribusi kurang gizi terhadap kematian anak balita yang berhubungan penyakit infeksi meneapai 53%. Anak yang kurang gizi cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi baik dalam hal jumlah kejadian (misalnya insidens) maupun durasi setiap kejadian penyakit Tahun 2006, jumlah penderita gizi buruk mengalami peningkatan dati tahun sebelumnya. Jumlah balita gizi buruk di Indonesia, menurut laporan UNICEF 2006 meningkat dari 1,8 juta pada tahun 200412005 menjadi 2,3 juta jiwa Peningkatan balita gizi buruk ini tentulah sangat mengkhawatirkan, karena depat menyebabkan "lost Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen pre-post test dengan jumlah sampel 114 yang terdiri dari 60 balita yang menerimn intervensi PMT-P dan 54 balita yang menerima konseling gizi. Untuk menguji hipotesis digwtukan uji t-test dan anova. Analisa multivariat dengan Analisis Regress!Berganda. Hasil: Hasil uji ststistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara Zsrore balila gizi buruk sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi. Konseling gizi berhasil meningkatkan Zscore belita gizi buruk sebesar 0.2237. Pemberian PMT- berhasil meningkatkan Zscore balita gizi blll1lk sebesar 0.2181. Untuk kelompok konseling, faktor-faktor yang mempengarohi peningkatan Zscore balita gizi blll1lk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitian. Sedangkan untuk kelompok PMT-P, adalah umur analk, dan umur balita disapih. Kesimpulan : Setelah intervensi, prevalensi gizi buruk turon 38,6%. Darl kelompok konseling, prevalensi balita gizi buruk turun 50,0%, sedangkan prevalensi gizi buruk pada kelompok PMT-P turun 28,3%. Pada kelompok PMT-P juga ditemukan balita yang meningkat statusnya menjadi gizi balk. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Zscore balita gizi buruk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitiaa (konseling), umur anak, dan umur balita disapih {PMT-P).
Background : Poor nutrition still become prior problem in the world. Every year, about 55.000 people die due to malnutrition. And 2 out of3 death was children. Poor nutrition contributes to 1 out of2 death (53%) associated with infections diseases among children aged under five in developing country. Children with malnutrition more vulnerable to infection, both incidens and duration of diseases. In 2006, the number of malnutrition increased than in 2005. Unicef(2006) reports, the malnutrition children aged under five increased from I ,8 million in 2004/2005 to 2,3 million in 2006. This increasing was very concerned, leads to "lost generation". One of program conduct by government to care of children with malnutrition was nutritional intervention (supplementation). To cure dan care of malnutrition children, was conduct food supplementation breastfeeding for Methods : This research conduct quasi experiment design with pre-post test. The number of sample was 114 children, contain of 60 children in the food supplementation group and 54 children in the counseling group. For testing the hypothesis was conduct t-test dan one-way anova. Multivariat analysis with Multiple Linier Regression Analysis. Result : There is significant differences between Zscore weight for aged of under five chidren with malnutrition at the pre intervention and post intervention. Counseling program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2237 SD. Food supplementation program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2181 SD. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the begining of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning. Summary : After intervention program, malnutrition prevalence decreased 38,6%. In the counseling group, prevalence decreased 50,0%, While in the food supplementation group prevalence decreased 28,3%. In the food supplementation group also found a child with nonnal statue. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the beginning of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
Abstrak :
Salah satu parameter derajat kesehatan suatu negara adalah kematian bayi dan balita. Dalam Setiap tahun terdapat 12 juta anak meninggal sebelum usia 5 tahun karena pneumonia, diare, malaria, campak, malnutrisi dan kombinasi dari penyakit tersebut. Untuk mencegah kematian tersebut terdapat cara efektif berupa perawatan anak yang menderita penyakit tersebut di fasilitas rawat jalan yaitu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan bekerjasama dengan WHO dan UNICEF. Setiap balita sakit harus dilakukan pendekatan MTBS. Pencapaian MTBS Kabupaten Kulon Progo 2011 55,6% dimana pencapaian cakupan MTBS merupakan gambaran kinerja petugas MTBS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas MTBS. Penelitian ini menggunakan metode Survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil penelitan persentase kinerja baik dan kinerja kurang hampir sama. Variabel individu yang berhubungan dengan kinerja petugas MTBS adalah masa kerja dan motivasi, variabel organisasi yang berhubungan adalah kepemimpinan dan fasilitas. Saran bagi Dinas Kesehatan adalah meningkatkan pembinaan dan pengawasan melalui supervisi, bagi kepala Puskesmas untuk mendukung pelaksanaan MTBS dan bagi petugas MTBS untuk melaksanakan MTBS pada setiap kunjungan balita sakit. ......One of health degree parameter of country is infant mortality. For every year 12 milions of infant died before 5 years old due to pneumonia, diarrhea, malaria, measles, malnutrition, and it?s combination. To preven of death, there is an affective way by treating infant in outpatient facility by Integrated Management Of Childhood Illness (MTBS) developed by Health Department in collaboration with WHO and UNICEF. Each of infant illness must be treated by MTBS approach. MTBS achievement of Kulon Progo Regency 2011 was 55,6% at which of it was description of MTBS officer performance. This study aims to find out factors related to MTBS officer performance. It used analytic survey method by Cross Sectional approach. Study result for percentage of good and poor performance is almost equal. Individual variabel related to MTBS officer performance is length of work and motivation, while related organization variable is leadership and facility. Suggestion for Health Departemen is to improve development and monitoring by supervision, for head of Public Health Center to support MTBS implementation and for MTBS officer to apply MTBS to every childhood illness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Setyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Memenuhi nutrisi anak merupakan tantangan bagi ibu. Masalah dalam pemenuhan nutrisi menyebabkan anak mengalami gizi buruk. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengalaman ibu merawat anak balita gizi buruk. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Jumlah partisipan delapan orang. Tema yang ditemukan adalah: anak segalanya bagi ibu, ibu tidak menyadari bahwa anak mengalami gizi buruk sehingga gizi buruk bukan menjadi prioritas ibu untuk konsultasi kesehatan, ibu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas kesehatan selama merawat anak dan diperlukan berbagai dukungan yang adekuat agar ibu mampu memperbaiki status gizi anak. Petugas kesehatan perlu mengembangkan kemampuan konseling dan pendampingan bagi ibu.
ABSTRACT
Fulfilling adequate nutrition for children is a challenge for mothers. This study aimed to explore of mother's experiences in caring for malnourished children. This study involved eight mothers of malnourished child aged at under five years. Themes identified were: children are everything for the mothers; mothers did not realize that children suffering severe under nutrition, so that malnorish was not priority for consulting their children?s health; mother experienced unpleasant treatment from health workers; various supports were required by mothers to improve children?s health status. Health workers need to develop their skills to provide counseling and assistance to the mothers.
2015
T43588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Umaiya Anggraeni
Abstrak :
Gizi buruk merupakan salah satu masalah perkotaan yang sering terjadi pada anak. Anak dengan gizi buruk yang dirawat di rumah sakit beresiko mengalami masalah tidur yang mengakibatkan terhambatnya penyembuhan fisik anak. Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan masalah gizi buruk yang mengalami gangguan tidur. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi ketidakefektifan bersihan jalan napas, penurunan curah jantung, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dan gangguan pola tidur. Asuhan keperawatan yang diberikan yaitu terapi musik lullabies dengan durasi 60 menit dan dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu saat tidur siang dan malam hari. Intervensi musik ini dapat menjadi pertimbangan bagi institusi pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah tidur pada anak.
Undernutrition is one of the most common urban problems in children. Undernutrition children are vulnerable to experience sleep problem during their hospitalization period lead to delayed healing process. This paper aims to describe the implementation of nursing intervention in children with malnutrition that experience sleep disorders. Nursing problems that emerged were ineffective airway clearance, decreased cardiac output, imbalanced nutritional: less than body and sleep patterns disorder. The nursing intervention conducted was lullabies music therapy with duration of 60 minutes and twice a day; day and night. This paper is expected to be considered for health care institutions to implement music therapy in overcoming sleep disorders in children.
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widyatuti
Abstrak :
Kasus kurang gizi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi secara tuntas sampai saat ini. Dengan terjadinya krisis moneter sejak 1997 semakin memicu peningkatan kasus tersebut. Salah satu siaran media televisi pada bulan Februari 2000 menyebutkan bahwa lebih sari 2000 balita mengalami gizi buruk bahkan sampai menimbulkan kematian. Dengan demikian peniliti ingin melakukan penelitian terkait kasus kurang gizi pada balita dengan judul ?Meningkatkan ststus gizi balita melalui asuhan keperawatan keluarga di wilayah Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur?. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya apakah setelah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita di RW 05 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada keluarga yang memiliki kasus kurang gizi pada balita. Sebelum tindakan keperawatan dikeluarga lebih dulu dilakukan seleksi pada keluarga dengan kriteria anggota keluarga bisa membaca dan menulis, sosial ekonomi diatas upah minimal regional (UMR), bersedia menjadi responden dan belum pernah dilakukan asuhan keperawatan keluarga oleh mahasiswa FIK-Ul. Wilayah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah RW 05 Kelurahan Rawa Bunga. Sampel yang diambil adalah total sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 1 tahun mulai masa persiapan sampai dengan pelaporan dari bulan Mei 2000-April 2001. Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan perhitungan statistik deskriptif untuk analisa tingkat pengetahuan kognitif , psikomotor dan afektif ataupun perubahan berat badan yang dicapai. Penilaian ini didapat dari nilai mean masing-masing variabel. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis stastistik nonparametrik untuk menguji beda rata-rata dua sampel yang berpasangan yaitu menggunakan `uji wilcoxon'. Pengetahuan tentang gizi balita dikeluarga mengalami peningkatannya sebesar 101 %. Demikian juga cara merawat dirumah mengalami peningkatan sebesar 72,55 %. Ketrampilan keluarga juga meningkat sebesar 66,32%. Demikian pula dengan perilaku atau kebiasaan keluarga untuk merawat balita yang kurang gizi dapat terlihat peningkatannya sebesar 70,73 %. Hasil penelitian dengan intervensi selama 4 bulan terhadap balita kurang gizi ternyata meningkat sebesar 14,11% yang menurut analisa statistik uji wilcoxon bermakna dengan taraf signifikansi 0,05, karena p = 0.000 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita dirumah.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Rubiyanto
Abstrak :
Gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pada anak-anak, gizi buruk dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi, serta dapat pula mengakibatkan penurunan kecerdasan. Sedang pada orang dewasa, kekurangan gizi dapat menyebabkan penurunan produktifitas serta penurunan daya tahan, sehingga mudah terkena penyakit. Di Kabupaten Sambas, hasil pemantauan status gizi (PSG) balita tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 menunjukan adanya kecenderungan kasus gizi buruk dan gizi kurang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama informasi yang dihasilkan dari sistem informasi gizi baru berupa data cakupan program penanggulangan, belum mengarah pada kondisi wilayah mana yang menjadi prioritas program penanggulangan gizi buruk serta tindakan apa yang akan dilakukan untuk penanggulangan gizi buruk tersebut. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya program yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan adanya suatu sistem pendukung keputusan untuk program penanggulangan gizi buruk pada balita di Kabupaten Sambas yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data- data yang telah ada, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih efektif dalam penanggulanan gizi buruk. Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan sistem dengan metodologi Structure System Analysis and Design (SSAD) atau metodologi yang berorientasi data (Data Oriented Methodologies). Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Penelitian ini juga menggunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan ataupun sistem yang akan dikembangkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Permantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi di Kabupaten Sambas sudah sesuai prosedur. Permasalahan yang dihadapi pada sistem informasi gizi di Kabupaten Sambas adalah : (1) Laporan dari Puskesmas masih sering terlambat dan tidak tepat waktu (2) Minimnya tenaga pengelola gizi di yang hanya berjumlah 2 orang (3) Data belum dianalisis secara terintegrasi, analisis masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan baik dalam jumlah maupun hasil akhir dalam bentuk prevalensi. (4) Keluaran yang dihasilkan hanya terbatas pada informasi cakupan program. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diupayakan pembinaan administratif kepada Puskemas, peningkatan kualitas pengelola program gizi, serta dukungan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pengelolan informasi gizi di Kabupaten Sambas. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dihasilkan berupa, pengembangan basis data pemantauan pertumbuhan balita dan pemantauan status gizi (PSG). Keluaran yang dihasilkan sistem berupa data pencapaian cakupan program penanggulangan gizi buruk dalam bentuk tabel, grafik maupun skala prioritas wilayah maupun skala prioritas program dalam bentuk pemetaan sederhana. ......Malnutrition is known as one of health problems that still a burden in most developing countries, including Indonesia. It manifests to children in causing growth disorder, vulnerability to some diseases, especially infectious one, and also decreasing the child intelligence. Meanwhile, toward the adult, malnutrition can cause on reducing the productivity, as well as reducing the body resistance that make them vulnerable to some diseases. At Kabupaten of Sambas, the result of the state of nutrition monitoring (PSG) toward under-five in the year of 2003 to 2005 showed from year to year that there is a trend on the increasing of cases on malnutrition and under-nutrition. However, in dealing with the situation, during the malnutrition management program, there has no decision been made in which region will be the priority of the program and what action should be done in order to improve the condition. The situation that produce an ineffective process on program that has been planned. The study has a purpose on developing a decision supporting system for the malnutrition management program toward under-five at Kapubaten of Sambas, by assisting the process on decision making with some existing data at the region, in order to have an effective way on managing the malnutrition problems. The study is using a system development with Structure System Analysis and Design (SSAD) method, or Data Oriented Method, which is emphasized on data characteristic processed. The study is also developing the Data Flow Diagram System. The result of the study on the implementation of Nutrition Local Monitoring Area (NLAM) at Kabupaten Sambas showed that (1) The report from Puskesmas is mostly still delayed and always not on-time; (2) Inadequacy on nutrition management personnel, which is only 2; (3) The existing data has not been well integrated analyzed, and usually using manually, in which make the erroneous on calculation and result for producing the prevalence measurement; (4) The outcome of the NLAM is only limited to the result of the program coverage. Therefore, in order to cope with those issues mentioned above, a capacity building for Puskesmas administration, and quality improvement for nutrition informatics personnel are proposed. The Decision Supporting System (DSS) that has been made is consisting of the development of data base on under-five growth monitoring and state nutrition monitoring (SNM). The outcome of the system development is the data of program coverage on malnutrition management program, in the form of a simple mapping.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Ariestiana Prabowo
Abstrak :
Gizi buruk merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi pada balita. Kasusnya semakin banyak ditemukan karena malnutrisi pada balita lebih sulit dideteksi.Seringkali gizi buruk pada balita disertai dengan penyakit infeksi yang menyertai, disamping akibat asupan makanan yang kurang.Desain penelitian berupa cross sectionaldengan data sekunder dari laporan PPG, form pelacakan gizi buruk, dan pemeriksaan klinis balita gizi buruk tahun 2012-2013.Variabel dependen adalah peningkatan status gizi balita dan variabel independennya meliputi faktor karakteristik balita, orang tua, dan perilaku ibu.Analisis data berupa analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita yang mengalami peningkatan status gizi sebesar 55,0%, lebih banyak terjadi pada balita umur < 12 bulan (60,0%), dengan jenis kelamin perempuan (61,2%), yang lahir dengan BBLR (61,9%), ASI eksklusif (65,0%), disertai penyakit infeksi penyerta (58,7%), pada balita dengan ibu yang beumur <31 tahun (49,0%), berpendidikan tinggi (80,6%), ayah yang bekerja sebagai pekerja kasar (61,8%), ibu yang tidak bekerja (58,5%), dan ibu yang patuh dalam kunjungan PPG (70,7%).Faktor yang secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan peningkatan status gizi adalah tingkat pendidikan ibu dan kepatuhan ibu dalam kunjungan PPG.
Malnutrition is a public health problem that occurs in toddler. The case increasingly found due to malnutrition in children under five is more difficult to detection. Oftentimes, malnutrition among children under five accompanied by an accompanying infectious diseases, in addition to due to the lack of food intake. The study design was cross-sectional, using secondary data from outpatient TFC reports, forms tracking of malnutrition, and clinical examination form malnutrition children in 2012-2013. Dependent variables is increase in nutritional status and the independent variables include factors toddlers characteristics, parents charracteristics, and mother behavior.Analisis performed by univariate and bivariate analyzes. The results showed that the proportion of infants who have increased nutritional status is 55.0%, is more common in infants aged <12 months (60.0%), with female sex (61.2%), who were born with low birth weight (61, 9%), exclusive breastfeeding (65.0%), accompanied by concomitant infections (58.7%), in infants whose mothers age<31 years (49.0%), highly educated (80.6%), father who worked as a laborer (61.8%), mothers who did not work (58.5%), and mothers who are obedient to visit TFC (70.7%). Factors that have a statistically significant association with increased nutritional status is the level of maternal education and maternal adherence in PPG excursions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>