Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hajriyanto Y. Thohari
Abstrak :
Bab ini berisi tujuan dan permasalahan penelitian serta latar belakang mengapa masalah tersebut secara akademis relevan dan signifikan untuk diteliti. Juga dikemukakan metode atau prosedur penelitian yang digunakan, dan kajian pustaka atau penelitian-penelitian terdahulu. Tesis ini memusatkan perhatiannya mengenai bertahannya industri kerajinan batik tradisional. Dalam hal ini terutama untuk memperoleh gambaran yang utuh dan komprehensif mengenai bagaimana strategi atau upaya bertahannya industri kerajinan batik di desa Simbang Kulon, Pekalongan. Pembahasan akan berpusat pada beberapa aspek, yaltu siapakah dan bagaimanakah profil pengusaha industri kerajinan batik, bagaimana pola dan proses sosialisasi kepengusahaan dilakukan, bagaimana pola pewarisan, bagaimana mereka membina jaringan usaha dan bagaimana usaha lain yang dilakukannya sehingga industri kerajinan batik tradisional itu mampu bertahan. I.1 Tujuan Penelitian Tesis ini memusatkan perhatiannya mengenai bagaimana industri kerajinan batik tradisional bertahan untuk tetap survive. Dalam hal ini studi yang dilakukan terutama untuk memperoleh gambaran yang utuh dan komprehensif mengenai proses bertahannya industri kerajinan batik dengan mengambil kasus pada industri kerajinan batik tradisional di desa Simbang Kulon, Pekalongan. Untuk sampai pada tujuan tersebut maka studi ini difokuskan pada usaha untuk mendapatkan penjelasan mengenai (1) siapakah dan bagaimanakah profil pengusaha batik, serta (2) aspek-aspek yang berkaitan dengan proses sosialisasi, (3) regenerasi (kaderisasi) dan alih peran, (4) pola pewarisan, dan (5) pola-pola hubungan dengan sesama pengusaha dan para pedagang. Fokus studi semacam ini dipandang sebagai kasus yang diharapkan dapat menjelaskan fenomena kemampuan bertahan industri kerajinan tradisional yang terjadi di tempat lain dan pada jenis usaha kerajinan tradisional yang lain. Dengan Demikian signifikansi penelitian ini terletak pada sumbangsih akademis (=teoritis) yang akan dan dapat diberikan berupa sebuah model penjelasan mengenai bertahannya industri kerajinan tradisional dalam suatu perubahan struktur ekonomi di negara berkembang semacam Indonesia?
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Lucy Febriana
Abstrak :
yang ada dengan melihat pada kemungidnan yang dapat dikemlxmgkan. Dernikian juga halnya dalarn pembangunan atau pengembcingan industri kecil pangan di Kotcimadya Bandarlampung. Permasalahan yang diangkat adalah :Di mana terdapat industri emping melinjo, keripik pisang, dan kopi bubuk cli Kotamadya Bandarlampung tahun 1989 dan 1995? Bagaimana hubungan jumlah industri tersebut dengan produksi bahan mentah, aksesibilitas, dan jarak pasar? Dart penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa industri emping melinjo, keripik pisang, dan kopi bubuk hcznya menyebar di beberapa desa dengan sifat yang cenderung mengelompok di setiap desanya. Industri emping melinjo pada tahun 1989 berjumlah 220 unit dan menyebctr di 3 desa dan pada tahun 1995 bertambah menjadi 330 unit dan menyebar cli 5 desa. Industri keripik pisang pada tahun 1989 berjurnlah 12 unit dan menyebar di 3 desa dan pada tahun 1995 bertarnbah menjadi 33 unit yang menyebar di 9 desa. Industri kopi bubuk pada tahun 1989 berjumlah 40 unit dun menyebar di 9 desa dun pada tahun 1995 bertcnnbah menjadi 95 unit yang menyebar di 17 desa. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa hubungan jumlah industri dengan produksi bahan mentah tidak menunjukkan hubungan yang cukup erat. Jumlah industri yang dipengaruhi oleh bahan mentah hanya terjadi pada industri emping melinjo dimana jumlah industri yang tinggi berada di wilayah produksi melinjo yang tinggi. Sedangkan hubungan jumlah industri dengan aksesibilitas desa dimana industri tersebut berada tidak menunjukkan hubungan yang erat. Dan hubungan juinlah industri dengan jarak pasar menunjukkan bahwa semakin jauh dari pusan jumlah industri emping melinjo semakin besar, semaldn dekat ke pusan Telukbetung jumlah industri keripik pisang semaldn besar dan semaldn dekat ke pusan Telukbetung dan Kedaton jumlah industri kopi bubuk semakin besar. Sehingga disimpulkcm bahwa industri emping melinjo, keripik pisung, dan kopi bubuk berada di wilayah produksi bahan mentah atau di sekitarnya. Jurnluh industri yang dipengaruhi oleh produksi buhan mentah adulah industri emping melinjo. Jurnlah industri tidak dipengaruhi oleh aksesibilitus. Jumlah industri emping melinjo semaldn jauh dart pusan semakin bunyak, sedangkan jumlah industri keripik pisang semakin banyuk ke arah pusan Telukbetung dan jumlah industri kopi bubuk semukin banyuk ke arah pusan balk pusan Telukbetung maupun Keduton
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Yanti
Abstrak :
Munculnya suatu industri seringkalj dianggap karena faktor kebetulan, akan tetapi sejumlah faktor ikut menentukan berdirinya indu.stri di suatu wilayah menyangkut 1aktor ekonomis, historis, politis dan geografis. Adapun faktoi-faktor geografis berdhinya industri adalah bahan mentah, suniberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, pemasaran dan transportasi. Wdayah perindustnan yang ideal menyediakan empat kebutuhan dasar seperti bahan mentah, bahan bakar, tenaga kerja dan konsumen. Tetapi karena lokasi yang bersyarat Jarang terdapat maka dipilili salah satti faktor yang paling niendukung berdirinya suata mdustri. Untuk itu lain ada pengklblatan khusus ke bahan mentah pasar, suniberdaya tenaga dan tenaga kerja. hitdustri pengolahan tidak selanianya berorientasi ke lokasi bahan baku. Ada tipetipe industri pengolahan yang berlokasi dekat dengan akumulasi peviduduk yang besar dengan tujuan kemudahan suplai tenaga kerja dan dekat dengan konsumen, don perkembangan industri erat kaitannya dengan aksessibffitas wilayah, karena aksessibilitas dapat mengakibatkan penghematan ekonomis, sedangkan faktor lain Yang dapat menjadi bahan pertimbangan fasifitas penunjang industri seperti fasifitas air, saluran pembuangan, telepon, listrik don lainnya. Adakalanya juga harus menipertimbangkan struktur pajak dan kebijaksanaan pemerintah setempat. Daii tahun ke tahurt industri kecil di Kotamadya Padang semakin besar jwnlalmya. Pada tahun 1994 tercatat 3202 unit usaha industri kecil, jika dibandingkan dengan tahun 1984 yang hanya 1961 unit usaha, terhitung pertambahannya 1236 unit usaha (63,3%), yang tersebar di sehelas kecainatan di Kotaniadya Padang. Namun sejauh maria pertambahan industri kecil , masingmasing kecamatan di Kotaniadya Padang dan faktor apa yang berperan dalam pertainbahan tersebut belum diketahui secara jelas, maka untuk itulah peneitian ini diakukan. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka permasalahan yang diajukan adalah: 1.Di maria wilayah pertambahan industri keel di Kotainadya Padang tahun 1984- 1994? 2. Bagaimana hubungan antara pertambahan masing-masing industri keel dengan pertambahan pelayanan fasilitas listrik, air mmnum dan telepon
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Suchaini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan yang terjadi pada hasil produksi industri kecil dan mikro Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012. Oleh karena itu perlu diketahui pemusatan-pemusatan lokasi berdirinya industri serta karakteristik lingkungan usaha seperti faktor apa yang mempengaruhi industri kecil dan mikro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aglomerasi lokasi industri kecil dan mikro, serta pemusatan karakteristik lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap tumbuhnya industri. Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan studi di Jawa Tengah dengan unit observasi kecamatan. Berdasarkan studi kasus ini, pemusatan lokasi berdirinya industri memiliki pola-pola tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) untuk mengetahui pemusatan berdirinya industri serta analisis diskriminan untuk mengidentifikasi multiple regression. Hasil yang diperoleh adalah pola-pola pemusatan industri kecil dan mikro menurut jenisnya serta tujuh karakteristik yang signifikan dari sepuluh karakter lingkungan usaha yang diteliti. Hasil penelitian ini nantinya tidak hanya dapat dijadikan bahan pertimbangan evaluasi dan penentuan kebijakan, namun juga mampu sebagai pijakan investasi bagi pembangunan industri baru.
ABSTRACT
Background of this research is the decline in the production of small and micro industries in Central Java Province during 2012. Therefore, it is important to know the concentrated location of industries and the business environment characteristics, i.e. factors that can affect small and micro industries. The purpose of this study as to determine the location of industrial agglomeration of small and micro enterprises, and the concentration of environmental characteristics that significantly influence the growth of the industry. In practice, this research was conducted in a district of Central Java. Based on this case study, the concentration of the location of industries has certain patterns. This research uses Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) to determine the concentration of the industrial establishment and discriminant analysis to identify the multiple regressions. The result shows the concentrated patterns of small and micro industries according to the type of industry and the seven significant characteristics environment generated by the ten environment characters observed. The results of this study not only can be taken into consideration and evaluation of policy, but also can be used as basis for the development of new industrial investment.
2013
S44936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprijady Rulib
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda Asia, terutama Indonesia sudah lebih dari setahun berjalan yang sampai saat mi belum ada tanda-tanda menuju perbaikan. Terpurnknya perekonomian Indonesia, membuat bisnis di Indonesia terutama industri -berskala besar menjadi stagnan, walaupun disisi lain terlihat bahwa industri dengan skala yang kecil masih mampu bertahan, karena beroperasi di bawah biaya operasional yang lebih kecil. Dengan melihat kenyataan tersebut, jelas bahwa perekonomian Indonesia yang selama mi berbasis páda ekonomi konglomerat tidak tahan banting terhadap perubahan eksternal.

Industri yang ada di Indonesia berbentuk piramida, dimana puncak segitiga paling atas dikuasai oleh konglomerat, dengan dikuasai segelintir orang dan bertindak monopoli. Pada bagiàn tengah piramid merupakan industri skala menengah yang dikuasai oleh cukup banyak orang, selanjutnya yang paling bawah dan merupakan jumlah industri paling banyak adalah industri dengan skala kecil. Bentuk piramida yang ada di Indonesia merupkan piramida yang besar dibawah karena banyaknya industri yang masih kecil. Untuk pengembangan ke depan perlu adanya program yang mampu membawa industri kecil mi menjadi skala menengah yang dapat beroperasi dengan lebih baik sehingga bentuk piramid menjadi lebih ramping: Dengan banyaknya industri kecil yang mampu bertahan pada masa krisis seperti mi sangat!ah penting untuk diberi kesempatan maju agar mampu berkembang dan berperan memperbaiki perekbnomian Indonesia.

Alas kaki salah satu komoditi ekspor yang cukup baik perkembangannya, walaupun saat mi menjadi salah satu komoditi ekspor yang pertumbuhannya negatif, tetapi masih mampu meiningkat lagi karena pasarnya masih cukup besar. Indonesia barn mencapai pangsa pasar sebesar 2,96% pada tahun 1997 dan tahun sebelumnya (1996) sebesar 4,88%, jadi masih realatif sangat kecil pasar alas kaki yang mampu direbut.

Selain masih besarnya pasar yang dapat dimasuki juga industri mi bersifat padat karya sehingga sangat tepat dikembangkan di Indonesia. Untuk pengembangan produk ekspor perlu dianalisa prospek dan daya saingnya. Untuk tujuan tersebut digunakan beberapa alat analisa yang meliputi analisa lingkungan jauh, analisa lingkungan industri dan analisa beberapa permasalahan di lingkungan operasional.

Pada era krisis seperti mi industri alas kaki yang berkapasitas besar umumnya mengalami banyak hambatan karena tidak efisien dibandingkan industri kecil. Untuk itulah dicoba dibandingkan usaha besar dan usaha kecil berdasarkan variabel lingkungan usaha sehingga dapat dilihat yang mana yang layak dapat dikembangkan pada saat mi. Tingkat resiko industri alas kaki skala kecil lebih rendah hanya mencapai 7,45 sedangkan skala besar mencapai 10,30, dengan tingkat resiko rendah akan lebih mudah untuk dikembangkan. Dan fktor-faktor yang ditinjau tingkat resikonya, dapat lebih diarahkan lagi perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan besarnya resiko yang dihadapi oleh industri kecil tersebut, kemudian diterapkan strategi yang diperlukan untuk pengembangan.

Dari beberapa indikator industri kecil di Indonesia untuk manufaktur kulit dan produk kulit menunjukan bahwa dari segi omset, 89% masih dibawah Rp.600.000.000,-masih perlu peningkatan omset dan modal. Sumber bahan baku hampir 100% dari lokal, sehingga dapat membantu pengembangan industni lokal lainnya. Tingkat pendidikan masih rendah, 76% berpendidikan SLTA ke bawah. Sedangka.n sumber modal umumnya dari tabungan ataupun pinjaman dari kerabat.

Dalam perjalanannya industri irii masih banyak menghadapi kendala dan hambatan yang kurang bisa di pecahkan oleh mereka sendiri, sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah dengan memberi bantuan finansial dan nonfinansial serta perhatian khusus kepada Mereka.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Ridwanto Harsono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Azhary Saleh
Jakarta: LP3ES, 1986
338.64 IRS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Azhary Saleh
Jakarta: LP3ES, 1986
338.642 IRS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prdjodipoero, Soeharyo
Abstrak :
ABSTRAK


Laju pertumbuhan lndustri kecil di DKI Jakarta sangat tinggi terutama selama dua tahun terakhir. Industri kecil mempunyai peranan penting bagi perekonomian DKI Jakarta. Menurut data resmi dari Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi DKI Jakarta, pada tahun 1990 jumlah unit saham yang terdaftar resmi sebesar 23.882, menyerap tenaga kerja sebanyak 205.306 orang dan nilai produks1nya mencapai Rp 11.582 milyar . Pada tahun 1991 unit usaha menlngkat menjadi 24. 494, menyerap tenaga kerja 246.258 orang dan nilai produksinya mencapai Rp 13.151 milyar. Sedang nilai ekspornya, mencapai U$ 8.640.000 pada tahun 1990 dan US 10.800.000 pada tahun 1991. Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil meningkatnya limbah buangan, khususnya limbah cair yang tentulah diduga mengandung bahan pencemar organik maupun berbagal logam berat yang sifatnya racun serta bahan beracun dan berbahaya lainnya.

Terleblh lagi, lokasl industri kecil pada umumnya berada di tengah-tengah pemukiman kumuh, di bantaran sungal- sungai dl seluruh wllayah DKI Jakarta. Pada musim hujan dan banjir tak pelak limbah cair industri kecil tersebar tak terkendalikan, merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.

Berkaitan dengan upaya pemerintah melindungi lingkunqan dari berbagal limbah pencemar, khususnya llmbah cair, penelitian ini membahas hal-ikhwal lndustri kecil, khususnya mengenal masalahlimmbah cair dan bagalmana upaya mengelola, apa kebijaksanaan, regulasl dan lnstitusl yang terkait dengan upaya pencegahan pencemaran akibat keliatan industri kecil ltu.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai permasalahan lndustri kecil dan penanganan limbah cair. Tujuan khususnya adalah untuk : (1) Mengetahui atau mendapatkan gambaran kualltas limbah cair indutri kecil tertentu yang dianggap sebagal sumber pencemar; (2) Apa dan sejauh mana efektlfiats kebljaksanaan, instrumen regulasi dan lnstitusi Pemda DKI Jakarta mencegah pencemaran akibat aktivitas industri keci1;(3) Kengetahul faktor- faktor yang mendorong dan menghambat upaya perllndungan lingkungan dan partisipasi masyarakat pengusaha lndustri kecil; (4) Mencari pola kebijaksanaan alternatif yang bersifat umum yang diperkirakan aplikatif bagi pencegahan pencemaran limbah cair industri di perkotaan.

Pada dasarnya penelitlan 1n1 bersifat deskripsi analitik dalam mengungkapkan data yang terkumpul dan hasil- hasll penelitlan.

Data primer di dapat dari lapangan dengan wawancara berstruktur dan wawancara mendalam, lingkungan serta pengambilan sampel limbah cair anallsis dl laboratorlum Lemigas.

kuesioner, pemantauan untuk di Daerah penelitian adalah wilayah kerja kelima Suku Dinas Per industrian DKI Jakarta. Penelitlan dilakukan selama sekitar 7 minggu dengan bantuan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas Jakarta Bogor

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara dengan para pejabat maupun dart penerbitan -penerbitan resmi Pemda DKI Jakarta dan seminar dan diskusl mengenal industri kecil dan pengelolaan l!ngkungan untuk kemudian dianalisis. Penel1t1an membahas berbagai aspek 1nstitus1onal termasuk masalah kewenangan Pemda DKI Jakarta dan Departemen Perindustrian. Industri kecil yang menjadi ob]ek penelitian diambil secara purposif yaltu (a) lndustri yang dalam proses produksinya menggunakan bahan kimia anorganik (1) pelapisan logam; (2) penyempurnaan kain (tekstil finishing); (3) batik; (4) penyamakan kulit; (5) percetakan, (6) bengkel kendaraan bermotor dan (7) pemrosesan foto; (b) Industri kecil yang bahan bakunya berasal dari nabati dan unggas yang limbahnya dapat dicerna yaitu (8) tahu-tempe dan (9) pemotongan ayam.

Setelah basil analisis laboratorium atas sampel limbah cair diperbandingkan dengan baku mutu limbah calr industri ketentuan Pemda DKI Jakarta, ternyata bahwa kadar bahan pencemar yang terdapat dalam limbah cair industri kecil tersebut di atas, sesual dengan karakteristikk bahan yang dlpakai proses produksi, umumnya jauh melampaui baku mutu yang diperbolehkan Pemda DKI Jakarta Kaka dapat dlkatakan bahwa limbah cair darl subsektor industri kecil itu potensi besar mencemari lingkungan. mempunyai Implikasi lain dari pertumbuhan industri kecil di DKI Jakarta adalah ancaman terhadap kesehatan manusla, kerusakan lingkungan dlplklsl air tanah serta memperberat beban penduduk yang miskin sekitar lokasi lndustri.

Dari pembahasan dan penelitian limbah cair industri kecll di menujukkan bahwa pengelolaan Dki Jakarta belum efektif mencapai sarasan kebljaksanaan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan.

Karena itu bobot kebljaksanaan dan program pengelolaan limbah cair industri kecil perlu lebih dipertegas di integrasikan kepada pengelolaan, pemblnaan dan pengawasan industrl kecil.

Peninjauan kembali kebijaksanaan pengelolaan lingkungan berkaitan dengan keglatan industri kecil untuk menghasilkan suatu alternatif kebljaksanaan yang lebih mapan, khusus mengenal perlimbahan dan kegiatan lndustri kecil. Sesuai dengan tujuan penelitian, suatu alternatif kebijaksanaan juga dibahas dalam penelitian ini. ABSTRACT

The growth of small scale industry in the r egion of DKI Jakarta has been very substantial, particularly during the last two years ; their roles in the economy of Jakarta have undoubtedly been important. According to the official report from the Provincial Office of Department of Industry in DKI Jakarta (Kanwil), in 1990 there were 23.882 registered small scale undertakings, employing 205.306 workers, and the value of the products reached Rpll.582 billion. In 1991 there were 24.494 undertakings, employing 246.258 workers and the value of the products reached Rp113.151 billion. With regards to the export value, in 1990 it reached US 8,640,000.00 and in 1991 US 10,800,000. oo ..

The other lmpllcatlons of the growth of the small scale Industry are, certainly, inter alia the increasing industrial waste in general and waste water in particular containing pollutants of organic matters and toxic heavy metals. It should be noted that most of small scale industries in DKI Jakarta are located in the slum areas or in the banks of Jakarta's rivers. Consequently, in rainy days or in flood seasons the waste water containing hazardous substances is uncontrollably spreading out the surroundings and environmental damages and threatening human health.

With respects to the government's pol lut ion a batement efforts to protect against the indust rial waste wat er pollutants, this study is designed to conce ntrate problems on managing waste water of small scale industries which cover, inter alia, policies, law and regulations and the tasks and responsibilities of Pemda DKI J akarta 's agencies involved in pollution prevention particularly by small scale industries.

In general industrial the aim of this study is to know problems in handling waste water. But (1) To know or to get pictures of the waste water small scale specifically quality of certain small scale indsutries which are suspected as polluter sources; (2) What and bow is the effectiveness of policies, laws and regulations, and the agencies of Pemda DKI Jakarta on pollution prevention caused by the activities of small scale industries; (3) To know constraints and supporting factors ln the efforts of environmental protection and entrepreneurs participation; (4) To search and design an alternative policy which may be applicable for industrial waste water pollution in urban areas.

In principle, this study is analltically descriptive on the framework of disclosing findings, data and observation from the field. Primary data are gathered from the field through various means, questionnaires, structurally interviews and in depth interviews, observations, and sampling of waste water from the industries. With regards to the tlme frame and funds constraints, the small scale industries are purposively selected and the study took place in the five working wilayah of Suku Dinas Perindustrian during 7 weeks; assisted by the university students from Jakarta and Bogor.

The objects of this study are industries purposively selected : (a) the industries which process utili~inq inorganic materials: (1) electr oplating; (2 ) textile finishing; (3) batik; (4) tanning (5 printing; (6 ) car repairs hop and (7) photo processing; (b) Small s cale industries which raw materials derive from organic mat er: (8) tahu-tempe and (9) chicken slaughtering;

The laboratory analysis results indicate that, with regard to the characteristic of industrial processing and materials, all watse water contained pollutant substance either BOD.COD, hazardous substances or heavy metals concentrations exceed the permitted industrial waste water standard. Thus, the waste water of the small scale industries are potentially polluting the environment particularly those surrounding the industries. The secondary data collection were done through interviews, seminars, official reports or statements, studies and publication related to the above mentioned captions.

The study discussed intensively on the institusional framework and constraints of authorities and responsibilities in the field of managing the activities small scale industries in DKI Jakarta. With regards to the laboratory results as above mentioned, it indicated that so far the Pemda DKI Jakarta's policy, regulations and agencies have not been effective in the pollution abatement efforts, particularly in the small scale industrial subsector.

Hoever, a review leading t o a n alternat ive policy of envirement protection, was dicussed. The pol icy on environmental protection efforts s hould take into account the capability, socio-economic as well as t echnologically, of these s mall scale industries. The Pemda DKI Jakarta should produce other alternatives, by way of reducing waste and waste recycling as a means of increasing value added .

The weight of the policy and implementlng program of environment protection should be, consequently,emphasized and intergrated in and balanced with t he industrial delepoment program In DKI Jakarta and it was discussed in the study.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>