Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Both the act of investment and limited corporation have motivated foreign modern retailer not only to open its outlet every where in Indonesia but also have promoted the foreign retailer seizing domestic retailer aggressity...."
JHB 27:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Widyaning Putri Utami
"ABSTRAK

Di era modern ini, customer value menjadi senjata strategi dalam menarik pelanggan maupun mempertahankan pelanggan untuk datang kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan khususnya pada indutri ritel Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan loyalitas pelanggan melalui program CRM dengan melakukan analisis pengaruh customer value terhadap kinerja CRM pada perusahaan retail Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling yang bertujuan untuk mengestimasi suatu model structural terhadap 3 peritel Hypermarket di Indonesia dengan dengan total responden sebanyak 647 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggan ritel menilai bahwa dua variabel Customer value diantaranya yaitu variabel Functional value mempengaruhi Brand loyalty dan Social value mempengaruhi Customer satisfaction namun keempat variabel Customer value tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan langsung pada Kinerja CRM.


ABSTRACT

In this modern era, customer value becomes a weapon in the strategy of attracting customers and retain customers to come back to use the products or services offered by the company, especially in the Indonesian retail industries. The aim of this study is increasing customer loyalty through CRM program by analyzing the effect of customer value on the performance of CRM in Indonesian Retail Industries. This study uses Structural Equation Modeling method that aims to estimate the structural model of the 3 Hypermarket retailers in Indonesia with the total respondents were 647. The results of this study indicate that retail customers considered that the two variables of Customer value which are Functional value affecting Brand loyalty and Social value affecting Customer satisfaction but overall, the variables of customer value has not significant direct effect on CRM Performance.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Rickson
"Perkembangan bisnis ritel di Indonesia diperkirakan masih mempunyai prospek yang baik, ini terbukti dari banyaknya pusat perbelanjaan baru yang terus dibuka sampai dengan tahun 2001. Belum lagi banyaknya peritel asing yang masuk ke Indonesia pada beberapa tahun terakhir, sebagai akibat dibebaskannya sektor ritel oleh pemerintah dari daftar negatif investasi yang diputuskan melalui KEPPRES No. 96/1998. Sementara itu persaingan di bisnis ini dalam beberapa tahun mendatang diperkirakan akan semakin ketat akibat banyaknya para pesaing baru asing yang siap masuk ke Indonesia, ataupun ekspansi para peritellokal.
Pusat perbelanjaan "MP" melihat kondisi bisnis ritel saat ini sebagai suatu bisnis yang potensial dengan prospek yang menjanjikan, sehingga diperlukan langkah tepat didalam penentuan strategi agar dapat terus berkembang atau setidaknya tetap bertahan. Pada saat yang bersamaan pusat perbelanjaan "MP" menyadari bahwa persaingan di bisnis ritel akan semakin berat, terutama menghadapi serangan peritel asing yang masuk ke Indonesia yang tidak saja membawa modal, melainkan juga teknologi dan kemampuan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan didalam mengelola bisnis ritel. Untuk itu pusat perbelanjaan "MP" selalu berusaha menciptakan keunggulan dan hal-hal yang spesifik, khususnya untuk segmen pasar menengah-atas yang menjadi target pasarnya. Berbagai hal yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh pusat perbelanjaan "MP" ditujukan pada upaya untuk membedakan dirinya dengan pesaing, dimulai dari hal-hal yang kecil, misalnya pelayanan di front office, memperbaiki suasana dan pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia sampai pada penggunaan strategi yang cukup memakan biaya besar, seperti menggandeng peritel asing dalam bentuk kerjasama waralaba. Sedangkan strategi generik yang digunakan oleh pusat perbelanjaan "MP" adalah strategi diferensiasi, dilakukan dengan menghadirkan produk yang selektif dengan kualitas internasional sehingga ciri khas sebagai pusat belanja wisata eksklusif dapat dpertahankan sebagai faktor kunci keberhasilan. Selain itu melalui berbagai cara juga dilakukan upaya-upaya peningkatan suasana dan pelayanan yang lebih baik agar dapat berbeda dan menungguli para pesaingnya.
Analisis lingkungan usaha digunakan dalam mempertimbangkan dampaknya terhadap penentuan kebijakan perusahaan. Dilakukan analisis lingkungan eksternal, internal, dan persaingan industri untuk dijadikan masukan didalam perumusan strategi perusahaan. Sementara itu didalam merumuskan formulasi strategi bisnis pusat perbelanjaan "MP" dilakukan berdasarkan metoda analisa F. David (2000), dengan menggunakan teknik SWOT dan analisis matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation). Hasil yang diperoleh dari setiap matriks tersebut diplotkan dalam matrik IE (Internal-Eksternal). Kisaran nilai dalam matriks IE terbagi dalam tiga kelompok nilai, yaitu nilai tinggi atau kuat untuk kisaran nilai 3.00 hingga 4.00, Kisaran nilai 2.00 hingga 2.99 mengandung arti sedang atau rat-rata, dan kisaran nilai 1.00 hingga 1.99 berarti rendah atau lemah.
Nilai yang didapat untuk matriks EFE adalah 2,13 yang berarti pusat perbelanjaan "MP" dinilai memiliki kemampuan sedang atau cukup didalam menghadapi lingkungan eksternal. Sedangkan nilai total IFE sebesar 2,54 berarti faktor-faktor internal yang dimiliki oleh pusat perbelanjaan "MP" masih berada dalam kisaran nilai rat-rata, meskipun sedikit lebih kuat relatif terhadap kemampuan didalam menghadapi lingkungan luarnya. Dari kombinasi nilai EFE dan IFE melalui matriks IE disarankan strategi yang perlu diambil adalah "Hold and Maintain", yaitu bertumbuh dengan konsentrasi melalui integrasi horizontal dan stabilitas profit.
Didalam melakukan bisnisnya pusat perbelanjaan "MP" melakukan sesuatu yang terbilang unik, yaitu tidak murni melakukan bisnis ritel, melainkan juga melakukan bisnis properti. Hal ini terbukti dari barang dagangan yang dimiliki oleh pusat perbelanjaan "MP" sendiri hanya sebesar 30 %, sedangkan sisanya yaitu terdiri dari 20 % barang konsinyasi dan 50 % merupakan barang mitra usaha yang disebut USC (unit sales counter), yaitu menggunakan metode bagi basil dengan penetapan minimal income.
Untuk kedepan manajemen perlu melakukan re-difinisi bisnis sembari melakukan analisa portofolio, untuk menentukan pilihan terbaik dari pilihan ekspansi dan core bisnis antara kerjasama waralaba, usaha ritel mandiri atau berkonsentrasi pada bisnis penyewaan ruang properti ritel mengingat sektor ini merupakan penyumbang laba terbesar. Sesuai dengan hasil analisis strategi "Hold and Maintain", maka strategi yang berorientasi pada ciri khas produk serta upaya peningkatan suasana dan pelayanan merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan agar dapat menjadi elemen pendukung seluruh strategi, mengingat pelayanan mencakup pengembangan produk, potisioning, dan merchandising. Disamping tetap melakukan strategi diferensiasi untuk mempertahankan citra eksklusif, yaitu dengan menghadirkan merek ritel terkenal yang tidak terdapat pada pusat perbelanjaan lain. Adanya dukungan gedung dan sarana penunjang yang Jengkap adalah faktor pendukung Jain yang akan menjadikan pusat perbelanjaan "MP" tetap eksis serta menjadi tempat tujuan wisata belanja terbaik di kota Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Andreas
"Hubungan antara pengeluaran untuk pemasaran dengan performa keuangan perusahaan masih belum jelas. Salah satu alasannya adalah karena peneliti memakai proksi yang kurang tepat seperti beban penjualan, umum dan administrasi yang mengikutkan beban selain pemasaran dan beban iklan yang belum mencakup semua kegiatan pemasaran. Penelitian ini menganalisis hubungan beban pemasaran dengan proksi Marketing Intensity, perbandingan antara beban pemasaran dengan total aset perusahaan, dengan profitabilitas perusahaan ritel di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2019. Penelitian ini menggunakan metode estimasi GMM dan regresi efek tetap. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Marketing Intensity mempengaruhi performa keuangan secara positif.

The relationship between marketing spending and financial performance is unclear. One of the reason is because researchers used proxies such as sales, general and administrative expense which includes expenses other than marketing and advertising expense that does not cover all marketing activities. This study analyzes the relationship between marketing expenditure proxy named Marketing Intensity which is comparison between marketing expenses and company’s total assets, and the profitability of retail companies in Indonesia from 2010 to 2019. This study uses the GMM estimation method and fixed effects regression. The results of this study reveal that Marketing Intensity affects financial performance positively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indesta Aulia Hendra Putri
"Salah satu industri di bidang ritel yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat adalah perusahaan di bidang mainan anak. PT. XYZ menjadi salah satu pemain utama di sektor ritel mainan modern di Indonesia yang menyediakan beragam mainan edukatif bagi anak-anak. Pada salah satu toko PT. XYZ di Jakarta menunjukkan bahwa adanya peningkatan penjualan dari tahun 2021-2023. Namun perbandingan antara persediaan dan penjualan menunjukkan bahwa total persediaan melebihi total penjualan sehingga adanya kelebihan persediaan. Berdasarkan keadaan saat ini, tidak ada ketentuan pemesanan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali dengan memperhatikan karakteristik barang, jumlah persediaan yang ada dan sedang dipesan, serta frekuensi pemesanannya. Jika total persediaan melebihi penjualan, ini menunjukkan adanya penumpukan persediaan yang tidak diinginkan. Berdasarkan studi kasus yang ada, pada riset ini dilakukan penentuan parameter persediaan untuk kondisi kelebihan persediaan yang terjadi untuk mengurangi total biaya persediaan di salah satu toko PT. XYZ. Hasil menunjukkan bahwa riset ini dapat menurunkan total biaya persediaan sebesar 76,8%. Selain terjadinya penurunan pada biaya persediaan, terjadi penurunan kuantitas dan frekuensi pemesanan barang yang diharapkan bisa meminimalisir penumpukkan persediaan.

One of the industries in the retail sector that is experiencing quite rapid growth is companies in the children's toys sector. PT. XYZ is one of the main players in the modern toy retail sector in Indonesia which provides a variety of educational toys for children. At one of the PT. XYZ’s store in Jakarta shows that there is an increase in sales from 2021-2023. However, the comparison between inventory and sales of goods in one of the PT. XYZ’s store shows that total inventory exceeds total sales so there is excess inventory. Based on the current situation, there are no ordering provisions and when is the right time to reorder by taking into account the characteristics of the goods, the amount of inventory that is and is being ordered, and the ordering frequency. If total inventory exceeds sales, this indicates overstocking or overall unwanted inventory. Based on existing case studies, in this research, inventory parameters were determined for excess inventory conditions that occurred to reduce the total inventory costs in one of PT. XYZ’s store. The results show that this research can reduce total inventory costs by 76.8%. Apart from a decrease in inventory costs, there has been a decrease in the quantity and frequency of ordering goods which is expected to minimize inventory buildup."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arditya Prakoso Putra
"Penelitian ini ingin melihat dampak Pembangunan Jalan Tol terhadap pertumbuhan industri ritel, terutama ritel modern, dengan mengambil pembangunan jalan tol Trans Jawa di Indonesia. Menggunakan pendekatan difference-in-differences (DID), penelitian ini menganalisis pengaruh Jalan Tol Trans Jawa di 7.656 desa yang dilalui jalan tol dalam periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2018. Hasilnya menunjukkan bahwa secara rata-rata, setelah adanya program pembangunan jalan tol Trans Jawa, tren peningkatan jumlah minimarket di desa yang dilalui oleh jalan tol Trans Jawa lebih besar 0.53 unit jika dibandingkan dengan daerah yang tidak oleh dilalui jalan tol Trans Jawa. Sementara itu, pengaruh jalan tol Trans Jawa terhadap jumlah warung/toko kelontong sebagai ritel tradisional tidak signifikan. Terlihat bahwa program pembangunan jalan tol cenderung membuka akses terhadap pertumbuhan industri ritel modern di Indonesia.

This study would like to see the impact of toll road development toward retail industry growth especially modern retail by taking the construction of the Trans Java toll road in Indonesia. Using a difference-in-differences (DID) approach, this study analyzes the effect of Trans Java Toll Road in 7.656 villages crossed by toll road from 2006 to 2018. The result shows that, on average, after Trans Java toll road program, the trend of increasing the number of minimarkets in villages crossed by the Trans Java toll road is 0.53 units larger compared to The villages that doesn't crossed by Trans Java toll road. But the results show that there is no significant effect of the Trans Java toll road on the number of traditional stores, namely the grocery store as traditional retail. It can be seen that toll road development programs tend to open up access to the growth of the modern retail industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Kusumaatmaja
"Pembangunan jalan bebas hambatan atau jalan tol pada suatu wilayah dipandang dapat mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian nasional. Pembangunan jalan tol tersebut juga mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitar yang dilalui oleh jalan tol. Dengan menggunakan metode standart difference-in-difference (DiD), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) terhadap 3494 desa atau kelurahan dalam periode waktu 2006 hingga 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata setelah adanya JTTS terjadi tren peningkatan jumlah minimarket di desa atau kelurahan yang dilalui JTTS lebih tinggi sebesar 0.30 jika dibandingkan yang tidak dilalui JTTS. Hal ini memperlihatkan bahwa salah satu proyek strategis Pemerintah Indonesia yaitu pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), yang secara khusus ditujukan untuk meningkatkan pembangunan kawasan di Pulau Sumatra, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

The construction of toll road in an area can promote national economic growth. It stimulates economic growth in the surrounding areas traversed by the toll road as well. Applying the standard difference-in-difference (DiD) method, this study aims to analyze the effect of the Trans Sumatra Toll Road or JTTS on the 3494 villages that were traversed  in 2006 to 2019. The results of this study indicate that there was an average increasing in the number of minimarkets by 0.30 to village that are passed through by toll road compared to those that are not passed by toll road. It can be seen that one of the strategic projects of the Government of Indonesia is the construction of the Trans Sumatra Toll Road or JTTS, which is specifically aimed at increasing regional development of Sumatra, which is expected to support national economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Al Maulidiyah
"Dalam lingkup organisasi, kinerja menjadi topik yang penting untuk diteliti karena perannya yang krusial bagi masa depan dan keberlangsungan organisasi. Pada pramuniaga, khususnya kinerja tugas, dianggap sebagai aspek yang paling penting dan berpengaruh dalam menilai performanya. Disamping itu, kerja emosional diketahui sebagai aturan tampilan yang banyak dijumpai pada pekerja lini depan seperti karyawan pramuniaga. Sehingga penelitian ini berusaha untuk melihat hubungan antara kerja emosional dan kinerja tugas, namun melalui peran mediasi dari kelelahan emosional. Penelitian ini mengambil partisipan sebanyak 58 orang yang bekerja sebagai pramuniaga pada industri ritel. Tiga Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Emotional Labor Scale (ELS), Maslach Burnout Inventory (MBI), dan Individual Work Performance Scale (IWPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan emosional tidak memediasi hubungan antara kerja emosional (akting permukaan dan akting mendalam) dengan kinerja tugas. Namun ditemukan bahwa penggunaan strategi akting permukaan mampu membuat karyawan pramuniaga ritel mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi karena hubungannya yang signifikan dan positif.

Within the scope of the organization, performance is an important topic to be researched because of the facts that are crucial for the future and sustainability of the organization. To salesperson task performance are considered the most important and influential aspect in assessing their performance. In addition, emotional labor is known to be a display rule that is often found in front-line workers such as salesperson. So this study seeks to examine the relationship between emotional labor and task performance, through the mediating role of emotional exhaustion. This study collected data from 58 participants who work as salesperson in the retail industry. The three instruments used in this study were the Emotional Labor Scale (ELS), the Maslach Burnout Inventory (MBI), and the Individual Work Performance Scale (IWPS). The results showed that emotional exhaustion did not mediate the relationship between emotional labor (surface acting and deep acting) and task performance. However, the use of surface acting strategy is able to make retail salesperson experience higher exhaustion due to significant and positive relations."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library