Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nor Aizan Abdul Halim
Abstrak :
Pers di negara berkembang seperti Malaysia, sering dituntut untuk lebih berperan sebagai agen pembangunan yang mendukung program-program pemerintah daripada sebagai agen pengontrol pemerintah sebagaimana yang dijalankan di negaranegara maju. Dalam hal ini, pers diharapkan lebih mementingkan aspek tanggung jawab sosial pers daripada mempersoalkan kebebasan pers. Keadaan ini telah menarik minat peneliti untuk melihat bagaimana dalam konteks sistem pers Malaysia, kartun editorial berfungsi sebagai kontrol sosial. Pertanyaan utama penelitian ini adalah apakah dimungkinkan kartun ed’itorial yang sering dianggap "tidak serius" dan sekedar "menghibur" berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan kritik-kritik pers terhadap pemerintah pada khususnya dan lingkungan nonpemerintah pada umumnya? Dengan menggunakan metode analisis isi dan pendekatan kuantitatif, peneliti berusaha melihat pola karikatur di surat kabar pro pemerintah (Berita Harian) dan surat kabar independen (Watan) selama periode 1981-1991, untuk menelaah permasalahan tersebut. Data empiris yang diperoleh menunjukkan bahwa karikatur dalam pers Malaysia memang telah digunakan untuk melontarkan kritik. Hanya saja terdapat sejumlah bentuk pembatasan diri. Secara umum kritik lebih banyak ditujukan pada isu-isu yang tidak sensitif, seperti ekonomi, sosial dan budaya, dibandingkan pada isu-isu politik dan pemerintahan; dan keamanan dalam negeri. Selain itu, kritik pun lebih banyak ditujukan pada pihak non-pemerintah daripada pemerintah. Ditemukan pula bahwa, dibandingkan surat kabar propemerintah, surat kabar independen jauh lebih memanfaatkan karikatur sebagai medium kontrol terhadap pemerintah. Ini ditunjukkan oleh temuan bahwa surat kabar independen lebih tinggi kecenderungannya untuk mengkritik pemerintah daripada surat kabar pro-pemerintah. Surat kabar independen juga cenderung menyampaikan kritiknya secara langsung, sementara surat kabar pro pemerintah cenderung menyampaikan kritik secara tidak langsung. Namun dipihak lain, terlihat bahwa kedua surat kabar tidak segan-segan untuk turut mendukung kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu didukung. Surat kabar independen misalnya banyak juga menyajikan kartun-kartun yang mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Malaysia. Dengan demikian, terlepas dari pembatasan-pemabatasan politik yang ditetapkan pemerintah, pers Malaysia tampaknya tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya dengan menunjukkan tanggung jawab sosial ala Malaysia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Agustin
Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, Garba Budaya, Media Lintas Inti Nusantara, 2001
741.5 SIB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
Abstrak :
Tesis ini merupakan kajian semiotik yang dikaitkan dengan kompetensi berbahasa menulis. Penelitian kualitatif ini membahas dimensi notasional (denotasi, konotasi, dan anotasi) dalam penafsiran makna karikatur oleh siswa SMK dikaitkan dengan ciri jenis tulisan (deskripsi, narasi, persuasi, eksposisi, dan argumentasi) yang terdapat di dalam tulisan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur dominan yang terdapat di dalam penafsiran makna karikatur siswa tersebut adalah unsur konotatif, sedangkan ciri jenis tulisan yang dominan terdapat di dalam tulisan mereka adalah ciri tulisan argumentasi. Ada keterkaitan antara dimensi notasional dalam penafsiran makna karikatur dengan ciri jenis tulisan yang terdapat di dalam tulisan siswa SMK tersebut.
This thesis is a semiotic study of language associated with writing competence. This qualitative study discusses the notational dimension (denotation, connotation, and annotation) on the interpretation of the meaning of caricature by vocational students associated with characteristic of writing types (description, narration, persuasion, exposition, and argumentation) in their writings. The results showed that the dominant element contained in the interpretation of the meaning of caricatures by the students is connotative element, and the dominant feature of the type of writing that appeared in their texts is the characteristic of argumentation. There is a linkage between notational dimension in the interpretation of the meaning of caricature and the characteristics of the writing types that appeared in the vocational students texts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28333
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Richardson, John Atkin
New ersey: Prentice-Hall, 1977
741.5 RIC c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ko, To-won
Soul-si : Op?un Hausu, 2008
KOR 741.5 KOT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Anggria Resticka
Abstrak :
ABSTRACT
Pemakaian bahasa dalam masyarakat ditentukan oleh faktor linguistik dan sosial. Hal ini juga berlaku pada karikatur. Karikatur tersebut ditampilkan dengan berbagai gambar yang lucu dan menarik serta diikuti kalimat singkat. Penggunaan bhasa yang khas dalam karikatur menjadikan karikatur sebagai suatu register dalam kebahasaan yang menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui maksud karikatur dalam tiap gambar, hal ini dapat dijaji secara pragmatik. Wijana (2004) mengatakan bahwa karikatur secara sengaja menciptakan tuturan yang menyimpangkan prinsip-prinsip dan parameter pragmatik secara langsung atau lewat perantara tokoh atau tokoh-tokoh rekaannya yang berperan sebagai peserta tindak tutur yang irrasional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menekankan pada masalah proses dan makna (tindak tutur). Dalam sebuah karikatur, untuk sampai pada pemahaman humor yang sebenarnya, hal yang perlu dilacak adalah berbagai jenis tindak tutur; fungsi pragmatis; implikatur percakapan dan kategorinya yang dikandung oleh berbagai jenis tuturan dalam wacana karikatur tersebut.
Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, 2017
805 HSB 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Hilmie
Abstrak :
Karikatur merupakan salah satu media yang tepat untuk menyampaikan kritik terhadap suatu permasalahan. Disamping itu karikatur juga dapat difungsikan sebagai media komunikasi dan kampanye. Penyampaian permasalahan melalui gambar-gambar distortif dan deformatif yang didalamnya terkandung pesan dan kritik merupakan sesuatu yang unik dan menarik. Penelitian ini bertujuan menemukan relevansi antara makna pencitraan teroris dalam karikatur terorisme di koran al-Watan dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Karikatur yang dijadikan objek penelitian adalah lima buah karikatur pilihan yang terbit antara tahun 2007 sampai 2010. Untuk menemukan makna yang terdapat dalam karikatur-karikatur tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Pierce. Dalam karikatur-karikatur ini digambarkan bagaimana teroris beraksi, apa tujuan mereka dan bagaimana cara pemberantasannya. Kritik yang termuat dalam karikatur-kariktur ini lebih ditujukan kepada organisasi al-Qaeda dan pemimpinnya Osama Bin Laden.
Caricature is necessary way to critisize a social and political problems. Beside that caricature can be used to be a comunication media and campaign. The explanation of problems by the distortive and deformative pictures which contain messages and criticisms inside is something unique and interesting. This research is intended to find the relationship between the meaning of terorrist images in caricatures which loaded in al-Watan daily and the reality that occured. The objects of this research is five caricatures which loaded in al-Watan daily (Saudi Arabia) from 2007 to 2010. To find the meaning of these caricatures this research using Pierce semiotic theory. In these five caricatures are explained, how terrorist do their actions, what's their objectives, and how the way to exterminate them. All the criticisms which loaded in these caricatures are directed to Osama Bin Laden and his terrorist group al-Qaeda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13237
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Indrayahya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian pragmatik pada delapan karikatur Herman Jan Couwenberg mengenai lingkungan kerja di Belanda. Karikatur adalah satire dalam bentuk gambar atau patung, berupa bentuk dua dimensi pictorical dan tiga dimensi sculptural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri karikatur Couwenberg, sifat humor dan pelanggaran maksim pada lingkungan kerja di Belanda. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori kooperatif Grice, ditemukan bahwa delapan karikatur Couwenberg tersebut antara lain melanggar maksim relevansi, cara, dan kualitas untuk menciptakan humor yang bersifat ironis atau sinis.
ABSTRACT
This research is a pragmatic study on eight caricatures of Herman Jan Couwenberg related to working environment in Netherlands. Caricature is a satire in picture or sculpture form, two dimension pictorical and three dimension sculptural. This research aims to describe the characteristic of Couwenberg caricatures, the elements of humor and the maxim violation in the work environment. By using qualitative research methods and Grice`s cooperative principles, it has found that the eight caricatures of Couwenberg violates the maxim of relevance, manner and quality to create ironic and cynical humor.

2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Prasetyo
Abstrak :
Artikel ini membahas soal karikatur-karikatur yang digunakan oleh harian Merdeka untuk merespon kebijakan pemerintah selama dua tahun dalam Demokrasi Terpimpin (1963-1964). Dekrit Presiden merupakan titik balik dari kehidupan dan kebebasan berpendapat sejalan dengan pergantian era. Kemelut yang sempat menggoyahkan dunia pers pada waktu itu mengharuskan persona yang terlibat dalam media – media, baik surat kabar maupun majalah, untuk melakukan sesuatu sehingga pers tetap bertahan dan dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas Hal ini terjadi pula pada harian Merdeka yang berusaha mempertahankan warna pada surat kabarnya sedemikian rupa. Merdeka memberikan opininya melalui visualisasi karikatur untuk mempertegas tajuk rencana Karikatur mampu menuangkan pesan kepada masyarakat, seperti halnya drama radio, tentu dengan kekuatan bercerita yang berbeda. Alasan inilah yang menggugah penulis untuk menggarap lebih lanjut dalam penelitian ini yang kiranya dapat memberikan kontribusi dalam penulisan sejarah media massa. Hal ini berbeda dengan sekian penelitian yang hanya menekankan pada pendirian redaktur selama memimpin harian ini atau karikatur-karikatur yang digunakan oleh koran untuk menguatkan dan merombak mitos pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumbersumber yang digunakan meliputi koran sebagai bahan utama, kemudian artikel jurnal, buku, majalah, termasuk penerbitan sumber. ......This article discusses the caricatures used by the Merdeka daily to respond to the government's two-year policy of Guided Democracy (1963-1964). The President's decree is a turning point in life and freedom, among others, with the change of era. The crisis that had shaken the press world at that time required people involved in the media, both newspapers and magazines, to do something so that they could survive and disseminate information to the wider community. in such a way. Merdeka gives his opinion through visualization of caricatures to emphasize the editorial. Caricatures are able to convey messages to the public, just like radio dramas, of course with different storytelling strengths. This is what inspires the author to work further in this research which may contribute to the writing of the history of the mass media. This is in contrast to all the research that has only been done on the editor's establishment during the time he led this newspaper or the caricatures used by newspapers to reinforce and dispel government myths. The method used in this study is a historical research method which includes heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources used include newspapers as the main material, then journal articles, books, magazines, including publishing sources.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library