Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peffer, R.G. (Rodney G.), 1952-
Princeton, N.J.: Princeton University Press, 1990
172.2 PEF m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marx, Karl, 1818-1883
Moscow: Foreign Languages Publishing House, 1955
200 MAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1991
335.4 CAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Susanto
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27658
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas J. Ata Ujan
Abstrak :
Saya mengira bahwa saya yang benar, tetapi bisa saja saya yang salah dan Anda yang benar. Karena itu dalam kasus apa pun, marilah kita mendiskusikannya, karena hanya dalam cara ini kita akan lebih mendekati pengertian yang benar, dibandingkan kalau setiap kita selalu beranggapan bahwa kitalah yang benar. Kalimat di atas adalah ucapan Karl R.Popper (1902 - ) sendiri yang pasti dengan tepat merumuskan sikap dasarnya dalam mencari kebenaran. Popper menuntut suatu keterbukaan (the attitude of reasonableness), yaitu kesediaan untuk saling mengisi dalam hal kebenaran. Dalam sikap inilah, menurutnya, kebenaran dan kesalahan tidak pernah menjadi monopoli pihak tertentu. Dengan ini pula Popper bermaksud mendobrak dogmatisme kebenaran manapun, bahkan juga kebenaran atau teori yang selama ini biasanya menjadi acuan dari hampir setiap cendekiawan. Sikap dasar ini muncul sebagai konsekuensi dari pandangannya bahwa sebuah teori tidak pernah merupakan kebenaran terakhir. Dalam kaitan ini Popper memperkenalkan teorinya yang dikenal dengan metode 'falsifikasi'; atau yang juga biasa disebut sebagai teori 'penyingkiran kesalahan' (error elimination). Dengan Popper memaksudkan bahwa suatu teori hanya menjadi ilmiah kalau teori tersebut selalu- terbuka untuk diuji dan kalau memang tidak bisa bertahan, teori tersebut harus disingkirkan dan digantikan dengan teori barn. Dengan cara ini sebuah teori dapat menjadi lebih kokoh dibandingkan dengan teori sebelumnya. Kemungkinan untuk diuji dan disingkirkan ini merupakan ciri dari ilmu dan karenannya menjadi 'garis demarkasi' antara ilmu dam bukan ilmu. Dalam latar belakang dan cahaya sikap ilmiah seperti inilah hendaknya kita menempatkan kritisisme Popper terhadap Marxisme. Harus diakui bahwa Karl Marx (1818 -- 1883) adalah salah satu tokoh filsafat sosial terkemuka. Perpaduan antara pandangan teoritis serta dimensi praktis teorinya (yang memperlihatkan empatinya terhadap mereka yang tertindas ) telah membuat Marxisme seakan menjadi primadona tanpa cela. Dan Popper sendiri juga mengakui sumbangan Marx dalam menjelaskam ketimpangan sosial ekonomis. Meskipun begitu Popper tetap merasa perlu untuk nenyerang Marx karena Marx dianggapnya telah menempatkan banyak orang melalui pendekatan 'historisisme' dalam rangka nenjelaskan dan menyelesaikan masalah kesenjangan sosial ekonomis. Inilah problem pokok yang digeluti oleh Popper dalam kritiknya terhadap Marxisme yang sekaligus menjadi tema sentral dalam skripsi ini. Dari manakah akar historisisme itu dan apakah yang dimaksudkan dengan historisisme? Jawaban atas pertanyaan ini akan membantu kita untuk lebih memahami keberatan Popper terhadap Marxisme yang dianggapnya mengadopsi paham historisisme. Dalam kaitan dengan ini dapat dipastikan bahwa metode 'dialektika' dari George Wilhelm Friedrich Hegel (1770 - 1831) telah memainkan peranan penting dalam gaya berpikir Marx. Sementara itu perlu ditegaskan dari permulaan bahwa Popper telah menggunakan istilah 'historisisme dalam suatu pengertian yang khas dalam rangka mengembangkan kritiknya terhadap berbagai pemikiran besar, termasuk pemikiran Marx. Karena itu suatu penelitian yang agak lebih mendalam terhadap metode ini pasti perlu untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap dantepat. Alasan yang menjadi dasar penolakan Popper terhadap historisisme adalah bahwa teori tersebut memutlakkan sasaran yang hendak dicapai serta cara untuk mencapai sasaran tersebut. Hal yang sama juga menjadi alasan Popper untuk menyingkirkan teori Marx. Menurutnya, Marx telah jatuh ke dalam pandangan naif historisisne karena teorinya bahwa kapitalisme akan diganti oleh sosalisme melalui suatu revolusi sosial proletariat. Popper menyebut pandangan Marx ini sebagai suatu yang utopian. Akhirnya tanpa meremehkan kejelian Popper dalam mengungkapkan berbagai kekurangan dam kelemahan teori Marx, tentu saja kritiknya itu masih bisa diperdebatkan kebenarannya. Karena itu suatu catatan kritis terhadapnya pasti tetap perlu dan wajar.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Darwis
Abstrak :
Mahasiswa umumnya mengikuti program magang selama perkuliahan namun secara tidak sadar seringkali terjadi eksploitasi pada mahasiswa karena tidak adanya payung hukum untuk anak magang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi eksploitasi mahasiswa magang di perusahaan startup. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif – paradigma kritis serta teknik pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dengan total 12 orang responden. Analisis data dilakukan berdasarkan metode analisis data dari Miles dan Huberman (1994).Hasil temuan dari studi eksplorasi ini yaitu: Mayoritas mahasiswa magang mendefinisikan eksploitasi sebagai bentuk pemanfaatan, pemaksaan terhadap individu untuk melakukan suatu pekerjaan diluar dari kontrak pekerjaan serta tidak memberikan keuntungan bagi individu tersebut. Kemudian Bentuk-bentuk dari eksploitasi pada mahasiswa magang yang terjadi di perusahaan startup yaitu berupa beban kerja yang banyak dan bekerja di luar working hours, serta terkait isu upah. Untuk pengalaman mahasiswa, mereka terkadang tidak merasa dieksploitasi meskipun pernah merasakan bentuk eksploitasi yang sudah disebutkan. Adapun untuk respon mahasiswa terkait isu eksploitasi magang ini yaitu mahasiswa berharap ada peraturan khusus yang dibuat untuk mahasiswa magang. ......Students usually take a part in internship programs during college. However, sometimes they are being exploited due to the lack of legal regulations for interns. This research explores the exploitation of interns, explicitly focusing on students interning at startup companies. The research methodology employs a qualitative approach with a critical paradigm, utilizing semi-structured interviews as the data collection technique involving 12 respondents. The respondents are students who have either completed or are currently undertaking internships at startup companies in various fields, such as education, digital media platforms, and others. Data analysis uses Miles and Huberman's (1994) method. The findings of this exploratory study reveal that most interns define exploitation as a form of utilizing and coercing individuals to perform tasks beyond their employment contracts while not providing benefits to the individuals. Respondents identified forms of exploitation experienced by interns at startup companies, such as excessive workloads, working beyond regular working hours, and compensation issues. Interestingly, some interns do not perceive themselves as being exploited despite experiencing the forms of exploitation above. In response to these issues, interns hope for specific regulations to be established for internships.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darsono Prawironegoro
Abstrak :
Dunia sekarang ini dikoyak-koyak dan sekaligus dibangun oleh kapitalisme. Negara-negara bekas jajahan ekonomi dan po_litik yang sekarang ini diaebut negara sedang berkembang men_derita dan sengsara karena kerakusan kapitalisme. Sedang nega_ra-negara kapitalis sedang sibuk membangun kehidupan yang ser_ba mewah dari hasil penghiaapan dan penindasan terhadap Negara-_negara jajahan ekonomi dan politiknya. Pada tahun 1867, di mana sedang tumbuh dan berkembangnya kapitalisme, Karl Marx menulia sebuah karya ilmiah mengenai kritik terhadap kapitalisme, yang dibukukan dalam Das Kapital. Karya Karl Marx itulah yang mengilhami gerakan dan kebangkitan kaum buruh, sehingga kaum buruh memandang perlu ajaran Karl Marx tersebut dijadikan senjata moril dan senjata politik untuk mem_bebaskan dirinya dari penghiaapan dan penindasan kaum kapitalis. Di samping itu karya Karl Marx di lain pihak juga digunakan o_leh kaum kapitalis untuk memperbaiki siatemnya dalam melang_gengkan atau melestarikan siatem penghiaapan dan penindasannya melalui siatem kerja upahan. Karl Marx dalam menyusun karyanya tidak berdiri sendiri, ia dibantu oleh Engels sahabat setianya dan ia juga dipengaruhi oleh Hegel dan Feuerbach. Dari Hegel, ia mengambil metode dialek_tikanya dan dari Feuerbach ia mengambil paham materialisnya, yang diterapkan dalam gej ala sosial. Maka ajaran Karl Marx tersebut terkenal dengan sebutan Materialisme Historic. Dalam materialisme historia Karl Marx menerangkan bahwa perubahan dan perkembangan masyarakat itu ditentukan oleh per_ubahan dan perkembangan alat-alat kerja atau alat-alat pro_duksi. Perubahan dan perkembangan alat-alat produksi selanjut_nya menentukan perubahan dan perkembangan siatem kerja. Kemu_dian sistem kerja itu menentukan siatem ekonomi masyarakat, dan sistem ekonomi masyarakat itulah yang menentukan ide dan alat pelaksana ide. Maka mekanisme perubahan dan perkembangan masya-rakat itu dimulai dari masyarakat komunal primitif, berubah dan berkembang menjadi masyarakat perbudakan, berubah dan berkem_bang menjadi masyarakat feodalisme, berubah dan berkembang men_jadi masyarakat kapitalisme, berubah dan berkembang mejadi ma_syarakat sosialisme, berubah dan berkembang menjadi masyarakat komunisme. Perubahan dan perkembangan masyarakat itu harus tun_duk kepada suatu hukum umum perkembangan masyarakat, basis dan bangunan atas, keadaan sosial menentukan kesadaran sosial, kelas dan perjuangan kelas, negara dan revolusi. Kemudian dalam masalah ekonomi Karl Marx mengkritik sistem ekonomi kapitalis, yang menurut pandangannya sistem tersebut te_lah membuat kaum buruh sengsara dan menderita. Maka dalam hal i_ni ia membahas mengenai peranan kapital, uang, barang dagangan, nilai dan harga, produksi kapitalis, penghisapan kapitalis, u_pah, moderniasasi industri kapitalis, organisasi kapitalisme, dan perkembangan kapitalisme.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S16128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Irwolhoe, or the January Association, asserted the unification of the split socialist movement upon its formation in January 1925....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library