Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Effendi
"ABSTRAK
PT Taspen (Persero) adalah perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk
mengelola program tabungan hari tua dan program pensiun dalam rangka
mensejahterakan pegawai peserta program dan keluarganya setelah pegawai tersebut
pensiun. Sumber dana program tersebut berasal dari premi dan hasil investasi. Khusus
dalam investasi, perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan tingkat pengembalian
yang tinggi atau minimal sama dengan tingkat inflasi. Batasan tersebut adalah batas
minimal, dan harus diingat bahwa beban yang dihadapi terus meningkat baik untuk
membayar klaim maupun biaya operasional perusahaan. Disamping itu adanya
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menetapkan batasan yang harus
dipatuhi dalam rangka perlindungan terhadap kepentingan peserta program dan
keluarganya. Permasalahan lainnya yaitu sebagaimana diketahui bahwa investasí adalah
merupakan usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba yang tentu saja bila
teijadi kesalahan akan berakibat hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan.
Untuk itulah penulis memandang perlu melakukan penilaian terhadap kebijakan
investasi perusahaan, apakah sudah optimal atau belum.
Dalam penilaian, penulis akan melihat kinerja perusahaan secara umum, apakah
kondisinya sudah baik atau belum, untuk itu digunakan beberapa analisis rasio yaitu
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Kemudian akan dinilai
pula setiap jenis investasi yang dipilih perusahaan. Untuk melihat hasilnya penulis
membandíngkan antara hasil investasi dengan nilai investasi, kemudian menghitung porsi
hasil investasi terhadap laba usaha perusahaan. Untuk itu penulis menggunakan analisis
komparatif yang meliputi analisis trend/horizontal dan analisis vertikal. Analisis
trend/horizontal bertujuan memperoleh kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau
kemunduran usaha investasi perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan dan
dana yang tertanam dalam investasi tersebut daiam menghasilkan laba. Sedangkan
analisis vertikal bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran serta suatu Pos dalam
pendapatan usaha perusahaan. Dalam hal penilaian portofollo penulis menggunakan
perhitungan portofolio yang optimal. Untuk menghitung portofolio yang optimal ini penulis
menggunakan bantuan program komputer yaltu dari Charles P. Jones untuk
mendapatkan komposisi portofolio yang efisien. Darl portofolio yang efisien tersebut
setelah digabungkan dengan risk-free rate akan didapatkan portofoho yang optimal yaltu
pada persinggungan dan risk-free line dengan efficIent prontier line.
Dengan menggunakan data perusahaan selama 5 tahun yaitu tahun 1992 sampai
dengan tahun 1996, penulis melakukan penilaian dengan hasil yaitu perusahaan dalam
kondisi yang likuid dan solvabel. Likuid beranti perusahaan mampu untuk membayar
hutang-hutang yang segera harus dibayar dengan aktiva lancar. Solvabel berarti bila
perusahaan dilikuiditir miaka perusahaan akan mampu memenuhi seluruh kewajibannya.
Selanjutnya pada perhitungan profitabilitas, hasilnya kecil berarti kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dan total modal yang diinvestasikan kecil yaitu
rata-rata 2,67%.
Kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan perpedoman
kepada kebijakan pemegang saham yaitu keamanan (nsiko) yang sekecil mungkin.
Investasi perusahaan dibagi dalam dua kelompok yaitu : pertama, investasi jangka
pendek, yang dimaksudkan sebagai penempatan dana sementara belum digunakan, dan
kedua, investasi jangka panjang, yang tujuannya sebagai usaha utama dalam
menghasilkan laba. Jenis investasi yang dipilih meliputi, saham, obligasi, deposito, SBI,
dan investasl langsung Penempatan dana sebagian besar ditempatkan pada SBI dan
deposito, seda ngkan pada saham dan obligasi serta investasi Iangsung, mengingat
risikonya Iebih besar, hanya sebagian kecil saja.
Pengaruh kebijakan investasi terhadap profitabilitas perusahaan cukup besar, hal
ini dapat dilihat dari proporsi hasil investasi terhadap laba perusahaan cukup besar yaitu
rata-rata 53%. Dengan kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan saat ini
menunjukkan bahwa walaupun nilai investasi dan hasil investasi setiap tahunnya selalu
meningkat, tetapi bila dilihat rasio hasil investasi terhadap nilai investasi tidak terlalu
besar dan berfluktuasi bahkan bila dibandingkan dengan tirigkat bunga deposito 3 bulan
setiap tahunnya masih lebih kecil. Sebagai contoh dan hash penelitian panulis, hasil
portofolio perusahaan tahun 1996 adalah 14,90%, setelah dihitung dengan
menggunakan bantuan program komputer, portofoho perusahaan tersebut dapat
dioptimalkan, hasilnya adalah 15,615%. Dalam perhitungan tersebut komposisi investasi
yang disarankan adalah 0,172% pada saham. 0,974% pada obligasi, 98854% pada
deposito dan investasi di SBI tidak rekomendasikan.
Dari uraian diatas diketahui bahwa PT Taspen (Persero) daJam kondisi yang sehat
bila dilihat dari rasio likuiditas dan solvabilitas. Hanya saja rasio profitabulitasnya cukup
kecil, padahal beban yang harus dipikul perusahaan setiap tahunnya akan semakin besar
seperti untuk menutup beban klaim dan biaya operasional perusahaan. Untuk ¡tu
pelaksanaan investasi sebagai usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba harus
dioptimalkan. Dengan portofolio perusahaan saat ini dimana investasinya lebih dominan
pada sertifikat bank indonesia dan deposito temyata hasilnya setiap tahun selalu
dibawah tingkat bunga deposito 3 bulan seperti tahun 1996 hasilnya adalah sebesar
14,90%, padahal tingkat bunga deposito adalah 15,29%. Dengari komposisi portofoio
perusahaan yang Iebih banyak pada sertifikat bank indonesia dan deposito tersebut
hasilnya akan sangat tergantung kepada pergerakan tingkat suku buriga bank. Oleh
karena itulah penulis mencoba menghitung berapa komposisi yang optimal bagi
perusahaan sehingga hasil investasi dapat ditingkatkan dan risiko dapat diminirnalkan.
Dengan menggunakafl perhitungafl portofolio yang optimal, maka portofolio perusahaan
tahun 1996 dapat dioptimaikan dan hasHnya lebih besar yaltu 15,62% dan deviasi
standar sebesar 15,76%. Hasil ¡ni dapat diperbesar apabila perusahaan lebih berani
mengambil risiko yaitu dengan merubah komposisi nvestasinya lebit, banyak pada
obligasi.
Dan penilaian kebijakan investasi tersebut saran yang dapat penulis rekomendasi
kan antara lain : (1) perusahaan rnasih perlu meningkatkan kinerjanya , (2) perlu
dipikirkan untuk menambah jenis investasi seperti pada reksadana dan atau investasi di
real assets, (3) Terhadap portofolio yang ada hendaknya senantiasa dilakukan penilaian
secara berkala dan dilakukan revisi sesuai dengan hasil analisis, dan (4) untuk
membenkan per,galaman kepada analis irivestasi, sebaiknya jual beli obligasi dan
saham dilakukan kembali
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristiwanto Bani
"PT. Asuransi Ramayana Tbk adalah perusahaan asuransi umum (general insurance) yang memiliki pendapatan dari premi asuransi dan hasil investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Agar perusahaan dapat membayar kiaim asuransi dari nasabahnya tepat waktu dan jumlah , perusahaan harus memiliki tingkat solvabilitas yang balk. Tingkat solvabilitas perusahaan asuransi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 481/KMK.017/1999 dihitung dengan rnenggunakan metode Risk Based Capital (RBC). Penerapari metode Risk Based Capital (RBC) dapat membatasi kegiatan investasi dan pola penggunaan dana perusahaan asuransi, karena dalam perhitungan tingkat solvabilitas menggolongkan assets dalam dua kategori yaitu non-admitted assets dan admitted assets dimana jenis dan jumlahnya dibatasi.
Analisa tingkat solvabilitas dilakukan dengan melihat kinerja perusahaan secara umum, apakah tingkat solvabilitasnya sudah baik atan belum, untuk itu ditentukan tingkat solvabilitas perusahaan kemudian dibandingkan dengan tingkat solvabilitas minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan dalam hal penilaian portofolio , penulis menggunakan perhitungan portofolio yang efisien dengan menggunakan Portfolio Theory ?Capital Allocation Between The Risky Asset and the Risk-Free Asset ?. Perusahaan dapat memaksimumkan kekayaannya dengan memaksimumkan tingkat utiliti sehingga diperoleh portofollo yang optimal yaitu pada persinggungan dan garis Capital Allocation Line (CAI) dengan indifference curve yang menggambarkan tingkat utiliti perusahaan.
Dengan menggunakan data perusahaan selama 2 tahun yaitu tahun 1999 sampai dengan tahun 2000, perusahaan telah mampu memenuhi batas tingkat solvabilitas minimum yang ditetapkan oleh pemenintah. Tingkat solvabilitas perusahaan sampai dengan akhir tahun 2000 sebesar 67% sedangkan ketentuan pemerintah minimum 15%. Batas tingkat solvabilitas yang ideal bagi pemisahaan asuransi adaÌah 120% dan batas tingkat solvabilitas minimum dan ini hams dipenuhi oleh perusahaan asuransi sampal akhir tahun 2004, jika tidak akan dikenakan sanksi berupa pembekuan kegiatan usaha.
Portofolio perusahaan saat ini sangat dominan pada deposito berjangka dimana hasilnya hampir setiap tahun dibawah rata ? rata tingkat bunga deposito jangka waktu tiga bulan. Pada tahun 2000 hasilnya sebesar 11.07% padahal rata-rata tingkat suku bunga deposito jangka waktu tiga bulan pada bank pernerintah sebesar 12.66%. Dengan menggunakan perhitungan portofolio yang efisien , maka portofolio perusahaan tahun 2000 dapat dioptimalkan dengan perkiraan hasil sebesar 77,59% per tahun dengan standar deviasi sebesar 11.03% dengan komposisi 67.50% pada risky assets dan 32.50% risk-free assets.
Dari anialisis tingkat solvabilitas dan kebijakan investasi perusahaan tersebut saran yang dapat penulis sampaikan antara lain : (1). perusahaan mnasih harus meningkatkan tingkat solvabilitas sampai dengan 120% dan tingkat solvabilitas minimum dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan, menambah modal secara perlahan - lahan dan menghilangkan non - admitted assets menjadi admitted assets ; (2). perlu dipikirkan menambah jenis investasi lain selain deposito berjangka , saham yang diperdagangkan di bursa efek dan penyertaan langsung yang masuk dalam admited assets seperti : Sertifikasi Bank Indonesia (SBI), Obligasi, Surat Berharga Yang Dijamin Oleh Pemerintah dan Unit Penyertaan Reksa Dana; (3). terhadap portofolio yang ada hendaknya senantiasa dilakukan penilaian secara berkala dan dilakukan revisi sesuai dengan hasil analisa atas perubahan tingkat suku bunga perbankan dan fluktuasi harga saham di bursa efek; (4). meningkatkan kemampuan SDM perusahaan untuk mengolah investasi yang dilakukan perusahaan sehingga pendapatan investasi perusahaan dapat dioptimalkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mahardhika Prasetyadi Baskoro
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh volatilitas laba yang dimiliki oleh perusahaan terhadap praktek manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010 dengan menggunakan 102 perusahaan sampel sehingga total observasi berjumlah 408 observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas laba berpengaruh secara positif terhadap praktek manajemen laba, yaitu manajemen laba riil melalui manipulasi biaya produksi. Selain itu, volatilitas laba yang tinggi berpengaruh positif lebih besar terhadap praktek manajemen laba riil dibandingkan manajemen laba akrual. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan tersebut terhadap kebijakan over/ under investment perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek manajemen laba akruallah berhubungan positif dengan adanya kebijakan over/ under investment perusahaan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa manajemen laba akrual memberikan pengaruh positif lebih besar pada kebijakan over/ under investment perusahaan dibandingkan dengan jenis manajemen laba riil.

ABSTRACT
This research discusses about the analysis of the impact of earning volatility toward the practice of earning management through real activities and accrual manipulation on the manufacture sector company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2010 by using 102 companies as samples, result in 408 total observations. The result shows that earning volatility has a positive relationship with the practice of real activities earning management through production cost manipulation. Then, the earning volatility has bigger positive relationship with the earning management through real activities than earning management through accruals. This research also discusses the impact analysis of earning management toward the over/ under investment policy of the company.
The result shows that only earning management through accruals has positive relationship with over/under investment policy. This research also shows that earning management through accruals has bigger positive relationship with the over/ under investment policy than earning management through real activities."
2013
S52376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soedradjat Tisnasasmita
"ABSTRAK
Pertamina sebagai BUMN menghadapi tantangan pengembangan usaha sehubungan dengan akumulasi pemilikan aset lahan dan bangunan yang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan beberapa di antaranya masih bersifat idle (tidak didayagunakan semestinya). Lebih jauhnya berdampak pada beban pemeliharaan dan penjagaan dan penyerobotan liar yang tak bertanggung jawab. Prioritas utama pengembangan aset lahan dan bangunan ditetap oleh Pertamina di Jabotabek.
Pengembangan aset lahan dan bangunan diorientasikan pada " profit center", sebagai pengejawantahan dari restrukturisasi perusahaan dan diversifikasi usaha dalam spirit Holding Company. Tantangan pengembangan aset secara teknis, bahwasanya biaya proyek berskala besar, proses pembangunan bersifat "multi years", teknologi yang digunakan bersifat modern, pihak yang terkait dalam pembangunan berjumlah besar Stakeholders.
Untuk itu dibutuhkan Perencanaan Pola Kebijakan Optimasi Pengembangan Aset Lahan dan Bangunan Milik Pertamina, yang distudi melalui tesis ini, di mana kriteria optimasi yang dimaksud mencakup :
a. Kelayakan usaha diukur melalui kelayakan ekonomi dan pemasaran, kelayakan rencana fisik tata ruang, kelayakan rencana finansial dan cost recovery, kelayakan manajemen pengelolaan dan kelayakan aspek perijinan dan aspek-aspek dinamis yang terjadi dalam lingkungan eksternal bisnis yang berdampak pada ketidakpastian.
b. Proses evaluasi perencanaan ditempuh berdasarkan hierarki perencanaan (Rencana Induk, Pengembangan Rencana, Dokumen-okumen bagi pelaksanaan pembangunan, kesiapan manajemen pelaksanaan. Pada setiap tahapan hierarki perlu dievaluasi dan disetujui pihak terkait (Stakeholders Policy).
Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan (judgement & approval) digunakan metoda Decision Support System (DSS) yang ditopang oleh Sistem Manajemen Informasi (SMI); melalui dukungan optimasi komputer.
Decision Support System (DSS) akan membantu sekali menghindarkan manusia dari keterbatasan kemampuan berpikir (bounded rationality), sifat komperhensif pengambilan keputusan, kecepatan dan efektivitas pengambilan keputusan.
Metoda yang ditawarkan dapat memenuhi tuntutan Pertamina dalam Perencanaan Pola Kebijaksanaan Optimasi Pengembangan Aset Lahan dan Bangunan Milik Pertamina, dan lebih jauh lagi metoda ini dapat dikembangkan dalam manajemen pembangunan baik di lingkungan pemerintah maupun swasta untuk proyek-proyek berskala besar.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathir Ramdhani
"DPPK XYZ Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) XYZ adalah sebuah dana pensiun yang berlokasi di Jakarta. DPPK XYZ belum memiliki kebijakan investasi yang tertulis dan SOP penempatan dan pelepasan investasi yang komprehensif sehingga menimbulkan masalah dalam kegiatan investasi DPPK XYZ. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi serta menganalisis prosedur dan kebijakan penempatan dan pelepasan investasi di DPPK XYZ yang berlaku saat ini serta menyusun kebijakan dan SOP penempatan dan pelepasan investasi pada DPPK XYZ dengan harapan ketika kebijakan dan SOP tersebut diimplementasikan akan memitigasi risiko dan memaksimalkan kinerja investasi DPPK XYZ. Teknik yang digunakan dalam penyusunan SOP di penelitian ini adalah teknik campuran yaitu menggabungan teknik naratif dan bagan arus (flowchart). Hasil penelitian ini adalah pedoman kebijakan investasi dan SOP penempatan dan pelepasan investasi.
......Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) XYZ is a defined benefit pension plan located in Jakarta. DPPK XYZ does not yet have a written investment policy and a comprehensive SOP for investment placement and disposal, causing problems in XYZ's DPPK investment activities. The purpose of this research is to identify and analyze the current investment placement and release procedures and policies in DPPK XYZ as well as to formulate investment policies and SOPs for the placement and disposal of investments in DPPK XYZ with the hope that when these policies and SOPs are implemented, they will mitigate risks and maximize the investment performance of the DPPK XYZ. The technique used in the preparation of the SOP in this study is a mixed technique, namely combining narrative techniques and flowcharts. The results of this study are investment policy guidelines and SOPs for placement and disposal of investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fadhil Hasan
"Tulisan ini membahas masalah investasi di Indonesia serta memberikan rekomendasi langkah-langkah reformasi untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berdaya saing dan arah kebijakan investasi terutama dari sisi sektoral. Hasil kajian menunjukkan bahwa walau tumbuh moderat, investasi belum dapat menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi masih mengandalkan konsumsi swasta yang diragukan kesinambungannya dan juga kemampuannya untuk dapat menyerap tenaga kerja di tengah tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Usaha untuk meingkatkan daya saing dan iklim investasi harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup sejulah aspek. Aspek pertama, reformasi atau revisi UU investasi menyangkut perpajakan, tenaga kerja, desentralisasi dan birokrasi. Ketiga perbaikan daya dukung investasi yaitu infrastruktur serta kebijakan industri dan perdagangan. Sejalan dengan itu penting adanya insentif fiskal dan non fiskal kepada sektor industri yang menjadi prioritas pengembangan berdasarkan prinsip prinsip ekonomi yang jelas dan menggunakan beberapa kriteria yaitu penciptaan lapangan kerja, comparative adventages dari industri tersebut, nilai tambah dan perkembangan sosial ekonomi disertai kerangka yang terukur. Berdasarkan permasalahan ekonomi mendasar yang dihadapi, sektor industri yang perlu mendapat insentif dan prioritas utama dari pemerintah Indonesia adalah industri yang berbasis sumber daya alam yang terbarukan dan mampu menyerap tenaga kerja."
2006
JUKE-1-3-Apr2006-217
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Syarif
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini bermula dari kompleksnya masalah penetapan kebijakan
kenaikan upah minimum yang selalu diiringi dengan unjuk rasa/demo buruh menolak
penetapan tersebut dan kondisi ini dikatakan menjadi salah satu penyebab terhambatnya
investasi, maka yang menjadi pertanyaan penelitian seberapa besar faktor kenaikan upah
berpengaruh terhadap perkembangan investasi dan bagaimana implementasi kebijakan
pengupahan dan investasi yang ada. Tujuan penelitian untuk mengukur dampak kenaikan
upah minimum terhadap perkembangan investasi pada enam provinsi di pulau Jawa dari
tahun 2004 2013 dan menganalisis kebijakan upah minimum dan investasi yang berlaku.
Metode yang dipakai menggunakan analisis data panel dengan softwere Eviews. Uji hipotesis
menggunakan pengujian secara fixed effect. Variabel-variabel pengontrol yang digunakan
adalah produktivitas tenaga kerja, supply tenaga kerja berpendidikan minimal SMP,
infrastruktur dan inflasi. Sementara untuk menganaisis kebijakan dilakukan pemetaan
kebijakan pengupahan dan investasi. Hasil estimasi menunjukkan pengaruh upah minimum
terhadap investasi mempunyai arah kausalitas negatif terhadap peningkatan baik PMA
maupun PMDN namun tidak signifikan. Kesimpulannya ada indikasi upah minimum
berpengaruh pada perkembangan investasi baik PMA maupun PMDN tetapi tidak signifikan.
Ini berarti perkembangan investasi pada enam provinsi tetap tinggi yang disebabkan oleh
semakin meningkatnya upah minimum di negara-negara tetangga dan juga didukung dengan
berbagai kebijakan yang lebih memperhatikan keberlanjutan usaha dan kemudahan investasi
walaupun bagi pekerja/buruh masih merasa dirugikan terkait besaran penetapan upah. Maka
perlu penyesuaian untuk pemberlakuan upah riil dan lebih ketat lagi memonitor implementasi
kebijakan.

ABSTRACT
The background of this research stems from the complexity of the minimum wage
policy that accompanied by workers protests to reject the policy wich this condition is said to
be one of causes in investments inhibition, there for the questions of this research are how
big wage increases factors influence the development of investment and how wage policies
and existing investments implemented. This study measured the impact of minimum wage
increases on investment in Java from the year 2004-2013 as well to analyze and mapping the
minimum wage and investment policies. The research used panel data analysis method with
Eviews software. Fixed effect method were used to test hypothesis. Variables controller used
are labor productivity, labor supply with minimum education level at junior high school,
infrastructure and inflation. As to policy analysis been held by mapping wage and investment
policy. The result of estimation shows that effect of minimum wages on investment has a
negative direction to the increase of both FDI and domestic investment with no significant
relation. It can be concluded that there is an indication that minimum wage affect the
development of both FDI and domestic investment with no significant relation. It means that
the development of investment in six provinces remained high due to minimum wage
increased in neighboring countries and also supported by various policies that pay more
attention to business continuity and ease of investment although the workers still feel
disadvantaged in relation to the amount of wage determination. It is necessary to adjust the
implementation of real wages and tighter monitoring of policy implementation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shalva Fadhilla
"Penelitian ini ditujukan untuk menetapkan korelasi empiris antara kebijakan modal kerja dan kinerja keuangan perusahaan (seperti profitabilitas dan nilai pasar) dari perusahaan Crude Palm Oil (CPO) yang terdaftar di Indonesia. Data laporan keuangan yang diterbitkan dari perusahaan Crude Palm Oil yang terdaftar selama lima tahun mulai dari tahun 2017 hingga 2021, dikumpulkan dari situs web perusahaan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan disusun menjadi sebuah panel data yang sesuai. Hasil dari uji Hausman menyimpulkan bahwa random effect model (REM) dari panel Ordinary Least Square (OLS) adalah estimasi yang paling tepat dan dengan demikian digunakan sebagai spesifikasi model yang paling sesuai menggunakan STATA. Studi ini menunjukkan bahwa CPO di Indonesia menggunakan kebijakan investasi modal kerja agresif dan kebijakan pembiayaan modal kerja agresif. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan investasi modal kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas dan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap nilai pasar. Sedangkan, kebijakan pembiayaan modal kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas namun berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai pasar.
......This study aims to establish the empirical correlation between working capital policies and the company's financial
performance (such as profitability and market value) of registered Crude Palm Oil (CPO) companies in Indonesia.
Published financial report data of Crude Palm Oil companies listed for five years from 2017 to 2021, collected from
company websites and the Indonesia Stock Exchange (IDX) and compiled into an appropriate data panel. The results of the Hausman test conclude that the random effect model (REM) from the Ordinary Least Square (OLS) panel is the most appropriate estimate and thus used as the most suitable model specification using STATA. This study shows that CPO in Indonesia uses an aggressive working capital investment policy and an aggressive working capital financing policy. This study shows that employment investment policy has a significant negative effect on profitability and an insignificant negative effect on market value. While the working capital financing policy has a significant negative effect on profitability but an insignificant positive effect on market value. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library