Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Febrina
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, Indonesia berada di urutan keenam di Asia dan urutan ketiga di antara Negara ASEAN. Kunjungan antenatal merupakan salah satu cara untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Di Puskesmas Sungayang pencapaian kunjungan antenatal lengkap (K4) di Tahun 2009 hanya sebesar 61,1% yang menempatkan Puskesmas ini berada pada urutan terbawah di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal lengkap (K4) di wilayah kerja Puskesmas Sungayang Tahun 2011.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan desaian cross sectional. Dari hasil penelitian diketahui ibu yang melakukan kunjugan antenatal lengkap (K4) di Tahun 2011 adalah sejumlah 68%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang secara statistik berhubungan dengan kunjungan antenatal lengkap (K4) adalah riwayat obstetrik pendidikan ibu, riwayat obstetrik ibu, pengetahuan ibu dan dukungan dari pihak ketiga untuk melakukan kunjungan antenatal.
Maka dari itu untuk meningkatkan pencapaian cakupan kunjungan antenatal lengkap (K4) perlu dilakukan penyuluhan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat setempat tidak saja kepada ibu hamil namun juga kepada orang-orang disekitar ibu agar pengetahuan ibu meningkat dan ibu memperoleh dukungan untuk melakukan kunjungan antenatal lengkap (K4).

Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high enough, Indonesia is highest, the sixth in Asia and third in ASEAN, antenatal care is one of the way to reduce Maternal Mortality Rate (MMR). In Sungayang Health Center, the complete of antenatal care (K4) achievement in 2009 only 61,1%, that cause this health center is at the bottom in health department in district of Tanah Datar. That?s why this research was conducted to know factors that associated with complete of antenatal care (K4) in the working area of Sungayang in 2011.
This research was conducted using descriptive analytical research method with cross sectional design, for this research, known mother who did complete of antenatal care (K4) in 2011 is 68%. The result of bivariate analysis showed that the variables which are statistically associated with complete of antenatal care (K4) are maternal education, maternal knowledges, maternal obstetric history and support from third parties to do antenatal care.
Therefore to improve the achievement of complete of antenatal care (K4) shoud be conducted conseling that is adjusted to the characteristic of local communities, not only to pregnant women but also to people around the mother to improve maternal knowledges and get support to do complete of antenatal care (K4)."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zani Agusfar
"ABSTRAK
Latar Belakang: Angka kematian ibu AKI merupakan salah satu indikator kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan ibu. Untuk menurunkan AKI di Indonesia, kementerian kesehatan melaksanakan program PONED. Penelitian-penelitian terhadap puskesmas PONED menunjukkan pelaksanaan PONED masih belum sesuai standar kinerja PONED. AKI pada wilayah puskesmas PONED dengan layanan yang belum sesuai standar masih tinggi, padahal program PONED dilaksanakan sebagai salah satu upaya menurunkan AKI di Indonesia.Tujuan: Mengukur tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada puskesmas PONED yang berada di wilayah dengan AKI tinggi dan AKI rendah. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan PONED.Metode: Mixed-method dengan embedded design. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survei potong lintang untuk mendapatkan data tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED. Pengambilan data kualitatif melalui kuesioner yang diberikan kepada tim PONED dan kepala puskesmas dilakukan secara bersamaan dengan pengambilan data kuantitatif. Sampel adalah seluruh populasi puskesmas PONED di Jakarta Timur 10 puskesmas dan Jakarta Pusat 8 puskesmas . Data kuantitatif diolah dengan statistik deskriptif dan uji t untuk melihat perbedaan. Data kualitatif diolah dengan koding terbuka untuk menghasilkan kode dan kategori.Hasil: Dari 18 puskesmas, 1 sedang tidak menjalankan PONED dan dikeluarkan dari sampel penelitian. Jumlah sampel menjadi 9 puskesmas di Jakarta Timur AKI rendah dan 8 puskesmas di Jakarta Pusat AKI tinggi . Tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada puskesmas di Jakarta Pusat 72 secara bermakna lebih tinggi dari puskesmas di Jakarta Timur 72 64 , t=2,543, p= 0,022 . Kendala dalam pelaksanaan PONED: fasilitas fisik, perlengkapan, sumber daya manusia, manajemen dan kendala eksternal yang berhubungan dengan pelatihan lanjutan bagi tim PONED.Simpulan:Tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada puskesmas PONED di wilayah dengan AKI tinggi lebih tinggi dibandingkan di wilayah dengan AKI rendah, namun tingkat kepatuhan terhadap standar kinerja PONED pada kedua wilayah tergolong rendah. Kendala pelaksanaan PONED: fasilitas fisik, perlengkapan, sumber daya manusia, manajemen dan kendala eksternal.

ABSTRACT
Background Maternal mortality rate MMR is one of the indicator of quality and accessibility of health, especially in women. In order to lower the MMR, Indonesian Ministry of Health developed a safe motherhood program in the community health center called PONED. Studies about PONED rsquo s community health center showed that these community health centers were not yet provide the healthcare for mother and baby according to PONED rsquo s standards and the MMR in the area of these community health center were still high.Objective To measure the compliance of PONED rsquo s standards in PONED rsquo s community health center in the area of high and low mortality rate. To know the hindrance of PONED rsquo s implementation in PONED rsquo s community health center.Methods Mixed method with embedded design. Cross sectional studies for quantitative data performed along with the qualitative survey given to the PONED rsquo s team in each community health center. Sample of the study is the whole population of PONED rsquo s community health center in East Jakarta 10 and Central Jakarta 8 .Result 1 of 18 sample was excluded because of not performing PONED rsquo s care at the time of the study. Total sample were 9 in East Jakarta low MMR area and 8 in Central Jakarta high MMR area . Mean of PONED rsquo s standard index of community health center in Central Jakarta 72 is significantly higher t 2,543, p 0,022 than East Jakarta 64 , but both were below the expected standards.The hindrance of PONED rsquo s implementation in community health center are facilities, medicine, human resource, management and external hindrance related to continuing training for PONED rsquo s team.Conclusion The compliance of PONED rsquo s standards in PONED rsquo s community health center in the area of high MMR are higher than the compliance of PONED rsquo s standards in PONED rsquo s community health center in the area of low MMR, but both were below the expected standards. The hindrance of PONED rsquo s implementation in community health center are facilities, medicine, human resource, management and external hindrance related to continuing training for PONED rsquo s team."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J Tapadar
"In this paper an attempt has been made to study the effects of the process parameters of wire cut electrical discharge machining (WEDM) on Magnesium-Silicon Carbide MMC with 5% SiC in particulate form. For the analysis, six factors, namely pulse on time, pulse off time, spark gap voltage, peak current, dielectric flushing pressure and servo feed have been taken and a Taguchi L16 orthogonal array for two levels was used. Response surface methodology was also used to develop second-order models for material removal rate (MRR) and surface roughness (SR). From the analysis of variances, it has been observed that pulse on time and pulse off time were the most significant parameters among all those observed in predicting the MRR and SR, respectively."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
"Salah satu upaya penting yang sedang ditempuh oleh pemerintah untuk mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia adalah dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang antara lain dilakukan melalui penempatan bidangdi desa (BDD). Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan rancangan potong lintang (cross sectional) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesediaan BDD untuk bekerja dan tinggal di desa di Kabupaten Tanggerang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2003 dengan populasi penelitian adalah seluruh BDD yang bertugas di Kabupaten Tanggerang pada bulan tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner self-administered yang telah di ujicoba. Dari total 196 BDD yang ada di kabupaten Tanggerang terkumpul data sebanyak 120 BDD atau 61.2%. Ditemukan bahwa status perkawinan, lama kerja, keinginan untuk melanjutkan pendidikan, lokasi tempat keja suami, dukungan masyarakat dan dukungan puskesmas merupakan faktor-faktor yang secara signifikan berhubungan dengan kesediaan BDD untuk bekerja dan tinggal di desa. Faktor lama masa bekerja, keinginan melanjutkan pendidikan, lokasi tempat kerja suami dan dukungan puskesmas merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kesediaan BDD untuk tetap bekerja dan tinggal di desanya. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam rangka mempertahankan keberadaan BDD di desa. Pemerintah baik pusat maupun daerah, lembaga profesional dan institusi akademik harus bekerja sama untuk mencegah menurunnya jumlah BDD.

Factors Related to Willingness of Village Midwifes to Work and to Stay in the Village in Tangerang District, Banten Province Year 2003. One important effort that has been implemented by the Government of Indonesia to accelerate the reduction of MMR (Maternal Mortality Rate) and IMR (Infant Mortality Rate) in Indonesia is narrowing the distance between health care services and community including placement of village midwives (BDD). This study is a cross-sectional quantitative study aimed to investigate factors related to the willingness of BDDs to work and stay in the villages of Tangerang District. Data were collected in July 2003 from 120 BDDs (among a total of 196 BDDs in Tangerang District or 61.2%) through self-administered questionnaires. The study found that marital status, length of work, motivation to continue study, location of husband?s work, community support, and community health center?s support were factors significantly related to BDD willingness to work and stay in the village. The most dominant factors were length of work, motivation to study again, location of husband?s work, and health center support. Those factors are to be considered if BDD is going to be sustained in the village. Government, both central and local, and professional institution such as Indonesia Midwives Association and academic institution should collaborate to prevent the attrition of BDD from villages where their existence is mostly needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Ikatan Bidan Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Puspo Wardani
"ABSTRAK
Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu (AKI). Penelitian ini membahas tentang analisis cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lawanggintung Kota Bogor tahun 2013. Berdasarkan data cakupan Linakes Kota Bogor, wilayah kerja Puskesmas Lawanggintung adalah wilayah dengan cakupan Linakes terendah yaitu 67,5%. Hal ini menarik minat peneliti untuk mengetahui faktor penyebab pemilihan tenaga non kesehatan sebagai penolong persalinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Dari penelitian ini diketahui bahwa aksesibilitas terhadap jarak menjadi penyebab utama pemilihan pertolongan persalinan oleh dukun paraji.

ABSTRACT
Birth assisted by health personnel is a very important factor in reducing maternal mortality rate ( MMR ). This study analyzed the coverage birth attended by health personnel in the Region Public/Community Health Centre Lawanggintung Bogor in 2013. Based on previous data, the coverage Public/community health centre Lawanggintung is the lowest with only 67.5 %. We would like to determine the reasons the people in that area not choosing health personnel as birth attendants. This study is a qualitative study by using method of interviews, observation and document review. Results showed that the accessibility due to the distance from home to health centre are the main reasons to choose traditional midwife instead of health personnel.
"
2014
S53777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisy Rahmawati
"Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan dari pencapaian pembangunan kesehatan negara dan indeks modal manusia. Akan tetapi, kematian ibu di Indonesia masih menjadi tugas yang harus ditangani karena AKI di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut yaitu melalui kegiatan promosi kesehatan pada level preventif untuk kelompok berisiko lebih tinggi seperti ibu hamil. Berdasarkan isu tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan desain antarmuka aplikasi mobile dalam fokus self-monitoring untuk meningkatkan kesehatan ibu dan deteksi dini terhadap gejala penyebab kematian pada ibu dengan metode User-Centered Design (UCD) sehingga dapat mengurangi AKI. Cakupan penelitian ini meliputi kebutuhan ibu selama periode prenatal dan postnatal karena kesehatan ibu dapat mencakup dua periode tersebut. Metode wawancara dan penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui kebutuhan target pengguna aplikasi. Selanjutnya, untuk mendukung kegiatan self-monitoring, perancangan desain aplikasi menggunakan persuasive system design principles. Evaluasi usability melalui usability testing dan wawancara dilakukan setelah rancangan desain dihasilkan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, diperoleh bahwa masih terdapat dua fitur yang memiliki tingkat success rate rendah sehingga dibutuhkan perbaikan untuk menghasilkan rancangan desain yang sesuai.

Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator to assess the success of the achievement of the country's health development and human capital index. However, maternal mortality in Indonesia is still a task that must be addressed because the MMR in Indonesia is still showing a high rate. Efforts which can be made to deal with this problem are through health promotion activities at the preventive level for higher risk groups such as pregnant women. Based on this issue, this study aims to produce a mobile application interface design with a focus on self-monitoring to improve maternal health and early detection of symptoms that cause maternal death using the UserCentered Design (UCD) method in order to reduce the MMR in Indonesia. The scope of this study includes mothers’ needs during the prenatal and postnatal period because maternal health can include these two periods. Interview methods and questionnaires are conducted to determine the needs of the target user of the application. Furthermore, to support self-monitoring activities, the application design uses persuasive system design principles. Usability evaluation through usability testing and interviews is carried out after the design has produced. Based on the evaluation results, it was found that there are still two features which have a low success rate. Therefore, improvements are needed to produce an appropriate design"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Noerjani Angka
"Pasien kanker kolorektal (KKR) dengan stadium yang sama dapat mengalami hasil luaran berbeda, yang disebabkan berbagai faktor antara lain faktor imunitas pasien (sel T-CD3 dan CD8) dan lingkungan mikrotumor (tumor budding). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan densitas sel T-CD3 dan CD8, status MMR, TB dengan gambaran klinikopatologi (usia, jenis kelamin, diferensiasi, lokasi, kedalaman invasi tumor, penyebaran kelenjar getah bening), metastasis dan kesintasan KKR. Penelitian observasional, kohort, retrospektif selama 36 bulan, menggunakan 68 blok parafin kasus KKR yang menjalani pengangkatan tumor sebagai pengobatan pertama. Pemeriksaan imunohistokimia digunakan untuk menentukan densitas sel T-CD3, CD8, MLH1, MSH6 dan TB. Pasien laki-laki lebih banyak dari perempuan, rerata usia 56,2 tahun. TB dengan kedalaman invasi tumor (pT), penyebaran kelenjar getah bening dan metastasis ditemukan hubungan bermakna. Selain itu ditemukan hubungan bermakna usia dengan status MMR, metastasis dengan TB, kesintasan dengan pT dan kesintasan dengan metastasis. Densitas sel T-CD8 dan metastasis dapat digunakan sebagai faktor prognostik kesintasan pasien KKR. Densitas sel T-CD8 tinggi dan metastasis organ dapat dipakai sebagai faktor prognosis kesintasan pada pasien KKR. TB tinggi sesuai dengan kedalaman invasi tumor, penyebaran kelenjar getah bening dan metastasis organ. Status MMR tidak berhubungan dengan gambaran klinikopatologi tapi dapat digunakan untuk menentukan jenis pengobatan.

Colorectal cancer (CRC) patients with the same stage produce different outcomes, which are caused by various factors including patient immunity factors (CD3 and CD8-T cells) and the microenvironment tumor (tumor budding). The purpose of this study was to analyze the relationship between CD3 and T-CD8 cell density, MMR status, TB with clinicopathological features, metastasis and CRC survival. This study is observational, cohort, 36 months retrospective on 68 Formalin-Fixed Paraffin-Embedded (FFPE) of CRC, who underwent tumor removal as the first treatment. Immunohistochemical examination was used to determine T-CD3 cells, CD8, MLH1, MSH6 and TB. There were more male patients than female patients, the average age was 56.2 years.TB with the depth of tumor invasion (pT), lymph node and metastasis were significantly related. There was a significant relationship between age and MMR status, metastasis with TB, survival with pT and survival with metastasis. T-CD8 cell density and metastasis used as prognostic factors for survival of CRC patients. High CD8 T-cell density and metastasis used as prognostic factors for survival in CRC patients. High TB in accordance with the depth of tumor invasion, lymph node and metastasis. MMR status is not related to clinicopathological features but used to determine the appropriate treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Gandhi
"Pembangunan Kesehatan dewasa ini masih ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup, angka tertinggi dilingkungan negara ASEAN. Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan antenatal sesuai dengan Pedoman Pelayanan Antanatal Di Tingkat Dasar (Depkes RI, 1998).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterampilan dan tentang kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal, yang merupakan salah satu kegiatan pokok di Puskesmas. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan, umur, masa kerja, pendidikan, pelatihan, kelengkapan sarana dengan keterampilan bidan dalam melakukan pelayanan antenatal, serta menggali lebih dalam kebenaran cara bidan melakukan pelayanan antenatal.
Penelitian ini dilakukan di 36 Puskesmas Kota Palembang pada 12 maret sampai dengan 12 juni 2001. Sampel penelitian adalah 36 bidan yang bertugas di 36 Puskesmas tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatf dan kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proporsi keterampilan bidan di 36 Puskesmas kota Palembang masih sangat rendah, terutarna dalam melakukan anamnese, periksa pandang, dan penyuluhan pada ibu hamil. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar keterampilan bidan ditingkatkan melalui pelatihan pelayanan antenatal.

Analysis Of Midwife Skill In Antenatal Care At Community Health Center Services, Palembang City, 2001.Indonesian Health Development is still facing its high maternal mortality rate (MMR). The MMR is 375/100.000 birth-life, this rate is the highest in ASEAN countries. One of the efforts to accelerate the decreasing MMR is by enhancing the quality of antenatal care (ANC) to pregnant-mother through quality assurance approach.
The objective of this study is to get more information of midwife skill in antenatal care. Also, to know how it's the correlation to knowledge, age, duration of work, education, training, resources to midwife skill. This study is cross sectional approach that performed at 36 Community Health Center Services in Palembang, started March, 12 to June 12, 2001. The samples are 36 midwives in those 36 Community Health Center Services. This study is quantitative-qualitative, to reach more information in antenatal care.
The univariat analysis showed that a low performance of anamnesis, inspection and counseling. in pregnant. It is suggested to promote the midwife skill and to use the Standard Operating Procedure (SOP) that recommended by National Health Department. By qualitative-analysis, it is known that this low appearance of Antennatal Care caused by no supervision, lack of team coordinating, compliance to the Standard Operating Procedure, which ,is suggested to induct and accelerate the quality of ANC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafril Luthfy R.A.
"Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu terus dipantau dan di evaluasi dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak konstribusinya dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek manajemen program KIA yang dilakukan oleh Bidan di Desa. Meskipun pemerintah telah melakukan terobosan dengan penempatan bidan di seluruh pelosok desa tanah air, namun hasilnya sampai sekarang belum sesuai dengan harapan, termasuk di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat.
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan manajemen program KIA oleh Bidan di Desa, dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan unit analisis Bidan di Desa (individu) yang telah bertugas lebih dari dua tahun dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara Sistematic Random Sampling, sebanyak 100 sampel.
Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu fungsi-fungsi pelaksanaan Manajemen Program KIA (Perencanaan, Penggerakan dan Penilaian), sedangkan variabel independen adalah umur, status perkawinan, tempat tinggal, lama bertugas, pelatihan, dukungan masyarakat, bimbingan teknis, umpan balik, hasil kerja dan saran kerja.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pelaksanaan Manajemen Program KIA oleh Bidan di Desa di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat, proporsinya sama antara yang baik dan yang kurang baik. Dengan uji Chi-Square, diketahui hanya ada satu faktor yang secara statistik berhubungan dengan pelaksanan manajemen program KIA yaitu umur (X2 6,723 p= 0,009).
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Departemen Kesehatan RI agar penempatan dan pemberian tugas Bidan di Desa harus memperhatikan faktor umur, kepada Kepala Seksi KIA Dinas Kesehatan, para Kepala Puskesmas dan Bidan Pengelola Puskesmas, agar mengingatkan serta menegaskan kembali pentingnya melaksanakan manajemen program KIA oleh Bidan di Desa, selalu melakukan bimbingan teknis dan segera memberikan umpan balik hasil kerja Bidan di Desa. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya disarankan agar penelitian ini terus dilanjutkan dengan metode yang lebih tepat dan variabel-variabel yang lebih spesifik serta akurat.

The Factors Related to the Application of Management of Mother and Child Health Care Program by Village Midwife in West Aceh District Years 1998In disrreasing Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as one of the effort in the human resource improvemant, the implemantation of Mother and Child Care must be monitored and evaluated on several aspects.
One of the aspect that is necessary and will contribute to success of break through Mother and Child Care program in village midwife. While government have done by distributing in village midwife, but the result still for from expectation as to get discriptian of the including that in Aceh District.
Related to these problems this research has an objective management of the program of Mother and Child Care by midwife, and the related factors.
This research is done in Aceh West District, Aceh Province, using Cross Sectional design with analisys unit in village Midwife (individual) as who have worked more than two years and sample have done with Simple Random Sampling sum 100 samples.
The variables who researched involve dependent variable by the function of the Aplication of Management Mother and Child Health Care program namely planning, actuating , and evaluation, independent variables were age, marriage status, resident, task, training, community support, technical guidance, job feed back and infrastructure.
The research conclution that the Aplication of Management of Mother and Child Health Care Program by Village Midwife in West Aceh, the same proportion between good and not so good_ By the Chi-Square statistics exam, known that age was a factor related with aplication management mother and child health care program (X2=6,723
According to the research, recommended for Health Department Republic of Indonesia in order to placement and giving job to village midwife must be concider age factor. Head of mother and child care health, section, head of public health center and midwife commitee, in order to remain and will focus how necessary application of Mother and Child care by midwife, always do technical guidance and job feed back with midwife resulted in village. While for researcher this research could continued with several method which more effective and specific variables and so accurate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machdalena
"Masalah kesehatan ibu pada saat ini masih merupakan tantangan yang cukup besar di Indonesia. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995) merupakan angka yang tertinggi untuk negara-negara di lingkungan ASEAN. Pada tahun 1999 kematian ibu bersalin di Padang juga masih cukup tinggi yaitu 135/100.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah berada dibawah angka nasional, tapi masih jauh lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Kematian ini paling banyak terjadi akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Dilihat dari penyebab kematian, pelayanan antenatal yang baik dapat memperbaiki keadaan ini. Pelayanan antenatal di Padang terutama dilaksanakan oleh bidan yaitu sekitar 78.84% dan pertolongan persalinan 98.7% sudah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi bidan dalam melaksanakan layanan antenatal yang sesuai dengan standar. Faktor yang diteliti adalah faktor internal pada bidan yang terdiri dari pendidikan, pelatihan, sikap, motivasi, dan lama kerja, sedangkan faktor eksternal yang diteliti adalah komitmen atasan, kelengkapan sarana dan penerimaan lingkungan. Kedua faktor ini merupakan variabel bebas, sedangkan variabel terikat adalah pelayanan antenatal oleh bidan. Disain penelitian yang dipakai adalah cross sectional. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara pendidikan, sikap, dan kelengkapan sarana dengan pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar. Dengan analisis multivariat didapatkan hubungan yang kuat antara sarana dengan pelayanan antenatal yang sesuai.
Dengan hasil penelitian ini diharapkan institusi pendidikan bisa lebih mendidik siswa dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dan profesionalisme sehingga nanti mereka bisa bekerja dengan lebih baik. Dinas Kesehatan Kota dan Puskesmas diharapkan bisa memberikan pembinaan lebih baik kepada petugas dan memperhatikan keadaan sarana pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu bisa didapatkan oleh masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan yang baik diharapkan angka kematian ibu bisa ditekan serendah mungkin.

Mother health problem is still a big challenge in Indonesia. The high Mother Mortality Rate (MMR), 375/100.000 of living births (SKRT, 1995) is the highest among ASEAN countries. In 1999, MMR in Padang is about 135/100.000 living births. This rate is below national's MMR, but still the highest among ASEAN countries. Caused of the death is due to complication during pregnancy, at the birth and recovery period. Problem could be solved by standardized antenatal care. In Padang, 78.84% of antenatal care is provided by midwives, and birth services are done by health providers.
The purpose of this research is to know that internal and external factors affected to the midwives doing standardized antenatal care. The research design is a cross sectional. All the data was analyzed through univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of bivariat analysis showed that the education, attitude, and facility are correlated to standardized antenatal care. The results of multivariat analysis indicated that the most affected variable to standardized antenatal care is facility.
From the result of this research, it's recommended to educational institution to lead the students to improve their responsibility and professionalism for their work in the future. City Health Department and Health Centers are expected to guide the providers of antenatal care intensive and attentively, preparing good facility of health services for the high quality of health care. By doing the quality of health services, MMR could be reduced as low as it could be.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>