Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Diah Tjandrawati
1985
S2144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Sumarna
Abstrak :
Perilaku merokok merupakan hal yang sangat mudah dijumpai pada masyarakat karena dianggap sebagai suatu kebiasaan yang tidak membahayakan bagi manusia. Jumlah perokok di dunia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,6 milyar, saat ini jumlah perokok telah mencapai 1,3 milyar. Sekitar 22% perempuan di negara-negara industri adalah perokok, dimana angka tersebut diperkirakan mencapai 9% di negara-negara berkembang. (Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal DepKes RI ,2008). Prevalensi perokok saat ini di Indonesia pada laki-laki 11 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan (berturut-turut 55.7% dan 4.4%), tetapi rerata rokok yang dihisap oleh perokok perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (16 batang dan 12 batang). (Riskesdas, DepKes RI 2007). Perokok perempuan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 1,3% menjadi 4,5% selama periode tahun 2001-2004. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Prevalensi merokok umur ≥ 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia tahun 1995, 2001 dan 2004 yaitu pada perempuan dengan tingkat pendidikan lulus perguruan tinggi pada tahun 2001 sebesar 0,6%, tahun 2001 sebesar 0,3% dan tahun 2004 sebesar 3,5%. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Menurut penelitian Kartika Anggun dan Bayu Kurnia mahasiswa FKM UI mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa UI terhadap Perilaku Merokok di Lingkungan Kampus pada tahun 2009 dengan responden yang diambil secara acak yaitu 65 mahasiswa UI yang sedang merokok pada 7 Fakulas yaitu Fasilkom, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Psikologi dan Teknik. Penelitian ini menunjukkan data bahwa menurut jenis kelaminnya maka mahasiswa perokok laki-laki sebesar 77% dan perempuan 23%. Menurut hasil observasi peneliti, FISIP UI merupakan salah satu fakultas dimana banyak didapati mahasiswi ekstensi yang merupkan seorang perokok. Hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswi ekstensi di FISIP UI menyatakan bahwa dari 10 orang mahasiswi ekstensi FISIP UI 6 diantaranya merupakan seorang perokok. Atas dasar hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi di FISIP UI tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebagai responden ditentukan dengan teknik Non Random (Non Probability) Sampling yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, perilaku, pengaruh teman, keterpaparan iklan rokok tidak langsung, pengaruh orang tua dan keterpaparan ikan oleh media (cetak dan elektronik) dengan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI tahun 2009. Namun apabila dilihat OR dari analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna, karena memiliki OR yang tinggi yaitu pada hubungan keterpaparan iklan rokok oleh media dengan perilaku merokok (OR=3,8), hubungan keterpaparan iklan rokok tidak langsung dengan perilaku merokok (OR=2,947), hubungan pengaruh orang tua dengan perilaku merokok (OR=2,386). Penelitian ini menyimpulkan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan yang benar-benar bermakna dalam mempengaruhi perilaku merokok mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI dan untuk menemukan variabel lain yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswi.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Dwi Erdiantono
Abstrak :
Penyimpangan perilaku makan pada umumnya dialami oleh wanita serta berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan lainnya. Dari penelitian yang ada salama beberapa tahun belakangan menunjukkan tingginya penyimpangan perilaku makan terutama pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyimpangan perilaku makan pada mahasiswi Jurusan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris, FISIP-UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain purposif. Dari keseluruhan responden (n=67) didapat sebanyak 35,9% memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Tipe penyimpangan yang paling banyak dialami adalah EDNOS (19,4%). Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku diet (P=0,047) dan riwayat pelecehan seksual (P=0,02) dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan. ......Eating disorders mostly affect females, than males, and pose a considerable threat to our health. Recent studies show that the numbers of eating disorders have been increased, mostly, in teenage girls. These studies have a purpose in knowing which factors have a relation to eating disorders in collage girl majoring in office administration and secretary, FISIP-UI. This is a purposive and descriptive study. 35,9% of the subject (n=67) are categorized to the inclination of eating disorders, mostly suffer from EDNOS (19,4%) as a disorder. Dieting behavior (P=0,047) and the history of sexual abuse (P=0,02) was significantly correlated with the inclination of eating disorders.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Priyenti Andreani
Abstrak :
ABSTRAK
Angka kejadian sindrom pramenstruasi pada perempuan usia reproduksi cukup tinggi. Namun, penyebab pasti dari sindrom pramenstruasi masih belum diketahui secara pasti. Salah satu faktor yang dikatakan berpengaruh terhadap sindrom pramenstruasi adalah diet. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pola diet dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Desain penelitian adalah cross sectional dengan 101 sampel yang merupakan mahasiswi program sarjana reguler perwakilan dari setiap rumpun keilmuan di UI. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswi memiliki pola diet kurang dan tidak ada hubungan antara pola diet dengan kejadian sindrom pramenstruasi (p=0,320). Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang pola diet sehat dan mahasiswi dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan menerapkan pola diet sehat.
ABSTRAK
Prevalence of premenstrual syndrome (PMS) in women of reproductive age is quite high. The exact aetiology of PMS is not known precisely. One of the factors that may contribute to PMS is dietary pattern. This study aims to determine the correlation between dietary pattern and PMS incident. The study design was cross sectional with 101 regular undergraduate program students that representing each group of science in UI, using consecutive sampling method. The result showed that most of the students have poor diet and no relationship between dietary pattern and PMS incident (p=0,320). Hopely, nurses can provide education about healthy diet and student can improve health status by applying a healthy diet
2016
S64995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Sepanjang hidupnya, manusia selalu menjalin hubungan dengan orang lain. Salah satu bentuk hubungan interpersonal yang penting dalam kehidupan manusia adalah hubungan percintaan antara pria dan wanlta. Sesuai dengan tugas perkembangannya, pada masa dewasa muda hubungan percintaan berhubungan dengan pemilihan pasangan hidup. lndividu dewasa muda yang berada pada tahap pemilihan pasangan hidup ini kebanyakan adalah mahasiswa. Kemampuan individu- - dalam hal ini mahasiswa-untuk menjalin hubungan percintaan adalah aspek yang penting dalam personal well-being (kesejahteraan individu) pada masa dewasa. Pada masa dewasa muda ini, mahasiswa telah siap untuk menjalin hubungan yang intim, yang berarti bahwa individu tidak hanya melibatkan dlri pada hubungan tersebut tapl juga ingin memelihara dan mempertahankannya. Hal ini disebabkan karena pada tahap perkembangannya, mahasiswa diharapkan untuk memilih pasangan hidupnya dan mulai membentuk keluarga.

Kemungkinan akan timbulnya ketertarikan pasangan pada orang lain merupakan masalah yang banyak ditemui dalam hubungan percintaan, dan kecemburuan adalah respon yang biasanya timbul dari indlvidu. Kecemburuan, apalagi jika berlebihan, dapat berakibat buruk bagi individu itu sendiri, individu yang dicemburui, bahkan bagi kelangsungan hubungan percintaan.

Untuk melihat kondisi tersebut, penelitlan ini lebih bersifat eksploratif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang faktor-faktor yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i dan apakah ada perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor tersebut antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor, diperoleh 7 faktor yang menjadi sumber kecemburuan dan terdapat perbedaan yang signifikan pada 3 faktor antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Berikut ini ditampilkan hasil penelitian secara lebih rinci :

a. Faktor-faktor yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i (berdasarkan peringkat) : 1. Pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain 2. Pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain 3. Pacar mengagumi Iawan jenis lain 4. Pacar memberikan perhatian pada lawan jenis Iain 5. Pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah menyukai/disukainya 6. Pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya 7. Pacar akrab dengan Iawan jenis Iain

b. Perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor yang menjadi sumber kecemburuan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi terdapat pada: 1. Faktor 1: pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah menyukai/disukainya 2. Faktor 2: pacar akrab dengan Iawan jenis Iain 3. Faktor 4: pacar mengagumi Iawan jenis Iain

Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling menimbulkan kecemburuan adalah faktor pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain dan faktor pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis Iain. Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Ketujuh faktor sumber kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i ini temasuk dalam possessive jealousy, exclusive jealousy, dan fearful jealousy. Egotistic jealousy yang disebut oleh Sternberg dan Bames (1988) tidak tampil dalam penelitian ini.

Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada kelompok mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa pria setuju bahwa faktor pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain dan faktor pacar Iebih mengutamakan Iawan jenis Iain merupakan faktor yang paling menimbulkan kecemburuan. Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan bagi pria adalah faktor pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah menyukai/disukainya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Sementara berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada kelompok mahasiswi. dapat disimpulkan bahwa wanita setuju bahwa faktor pacar lebih mengutamakan Iawan jenis lain dan faktor pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain merupakan faktor yang paling menimbulkan kecemburuan. Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan bagi wanita adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain.

Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah pada konstruksi alat ukur, yaitu formulasi item-item pada kuesioner kurang tajam dan perbedaan jumlah item yang rnewakili tiap faktor terialu besar. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu item yang dianggap kurang tajam diformulasikan kembali dan jika mungkin dilakukan analisis faktor dengan metode ekstraksi atau rotasi lain untuk melihat secara Iebih mendalam kemungkinan adanya faktor yang bisa digabungkan satu sama Iain atau justru munculnya faktor Iain yang sama sekali berbeda, dan jumiah item tiap faktor dibuat Iebih seimbang agar faktor- faktor tersebut dapat dibandingkan dengan Iebih akurat.
1998
S2556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ishariadi
Abstrak :
ABSTRAK
Globalisasi terjadi di segala bidang, termasuk institusi perkawinan terkena era globalisasi ini. Bentuk perkawinan non-tradisional semakin berkembang dalam masyarakat. Hal yang menarik untuk diteliti dalam hal ini adalah bagaimana persepsi golongan usia dewasa muda terhadap bentuk perkawinan yang mereka inginkan.

Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bersifat eksploratif yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejaia tertentu atau mendapatkan ide-ide baru mengenai gejala itu dengan maksud untuk merumuskan masalahnya secara lebih terperinci atau untuk mengembangkan hipotesa. (Koentjaraningrat, 1985). Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana persepsi golongan usia dewasa muda terhadap bentuk perkawinan yang diinginkan.

Beberapa tokoh membagi bentuk perkawinan ke dalam beberapa kategori, seperti Turner & Helms (1982) membagi bentuk perkawinan ke dalam 3 kategori, yaitu tradisional marriage, companionship marriage dan collegial marriage. Sementara Unger & Crawford (1992) menggambarkan bentuk perkawinan yang berkembang saat ini menjadi 3 kategori, yaitu tradisional marriage, modern marriage dan egalitarian marriage. Dalam penelitian bentuk perkawinan dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu bentuk perkawinan Tradisional dan bentuk perkawinan Non-Tradisional.

Melalui perhitungan dan analisa terhadap data-data yang diperoleh dari para subyek penelitian, diperoleh hasil bahwa bentuk perkawinan yang diinginkan adalah bentuk perkawinan non-tradisional dengan tidak ada perbedaan antara subyek pria dan subyek wanita. Pada penelitian ini dapat dilihat tugas-tugas khas suami, istri dan tugas-tugas yang diasosiasikan kepada suami dan istri. Selain itu dapat diketahui juga alasan-alasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi subyek penelitian dalam pemilihan bentuk perkawinan yang diinginkan. Hasil-hasil penelitian tersebut memberikan suatu kesimpulan bahwa persepsi golongan usia dewasa muda terhadap bentuk perkawinan non-tradisional, yang menekankan pada kesetaraan (equity) dalam perkawinan, memiliki pengecualian terutama pada pekerjaan rumah tangga (domestik), bekerja karir atau bekerja non-karir, pengasuhan anak dan status pria sebagai suami dalam rumah tangga.

Penelitian ini diakui oleh penulis masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan-masukan dan saran-saran yang konstruktif sangat dibutuhkan bagi penelitian ini dan tentunya juga bagi perkembangan ilmu psikologi pada umumnya.
1998
S2579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alfatiane Putrini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Widiasari
Abstrak :
Berkembangnya mal pada saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen seperti mahasiswi. Mahasiswi yang kesehariannya memiliki aktivitas kuliah, dalam mengisi waktu luang akan dan memilih mal sebagai salah satu tempat yang dikunjungi. Mereka pergi ke mal untuk menghilangkan stres, membeli barang kebutuhan sehari-hari atau hanya melakukan window shopping. Dalam memilih mal adanya pengaruh nilai religiusitas pada diri masing-masing individu membuat adanya perbedaan dalam memilih mal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola keruangan pemilihan mal oleh mahasiswi yang dikaitkan dengan nilai religiusitas, karakteristik mal, waktu berkunjung, dan motivasi. Studi ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yang melibatkan 13 informan mahasiswi beragama Islam. Hasil penelitian ini menunjukan semakin tinggi nilai religiusitas mahasiswi akan memilih mal yang nilai religiusitas tinggi dan pergerakan pemilihan mal nya terbatas pada nilai religiusitas, jarak fisik tempat tinggal dan kampus serta aktivitas keseharian.
Recently, the development of mall gives a lot of choice to consumer, including the female student. Female students who have a lot of activities will choose mall as a place to spent their spare time. They will go to the mall to relieve their stress, buy their daily need or just window shopping. There are lot of factors that influent female students for choosing mall. One of these factor is religiosity factor. Religiosity factor gives different result for female students in choosing mall. This research conducted to study spasial pattern selection mall by female student that involved religiosity value, mall characteristic and visiting hours also motivation. This study was conducted by qualitative methode which involved 13 informant female student who are moslem. In this research show that female students who are religious will choose mall which have higher religiosity value, therefore their movement choice of mall is limited to religiosity value, physical distance of their residance and university, also daily activity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Monika Apriyanti
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh imaji kawaii pada produk Miniso Store Indonesia terhadap konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imaji kawaii yang direpresentasikan melalui produk Miniso dan menganalisis imaji kawaii memegaruhi konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan teori kawaii yang dikemukakan oleh Sharon Kinsella, serta teori mengenai konsumerisme yang digagas oleh Stearns. Penelitian ini bersifat mix-methods, dengan tahap deskriptif dan interpretatif phenomenologi analysis (IPA) dalam mengamati persepsi. Responden yang terlibat sebanyak 137 orang, yaitu mahasiswi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini ditemukan pengaruh imaji kawaii pada konsumerisme.
This study discusses about the influence of kawaii image of Miniso Store Indonesia products on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. The aims of this study are to determine the kawaii image represented through Miniso products and to analyze the influence of kawaii image on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. This study uses Sharon Kinsellas theory of kawaii and Searss theory of consumerism to analyze. This is a mix-methods study, using descriptive and interpretive phenomenological analysis (IPA) to observe perceptions. The respondents of this study are 137 female students in the University of Indonesia. The result of this study finds the influences of kawaii image on consumerism behavior as follows: self fulfillment, excessive consumption, and conspicuous consumption.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>