Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bestina Virgiati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang adanya gejala mobilisasi kul tural dalam kehidupan politik ai Indonesia. Gejala mi diper - kuat dengan adanya pemanfaatan kultur etnis untuk tujua" politik Di sini kultur Jawa Derperan sebagai kuluur dominan dan menjadi stabilisator Dagi kuluur minoritas lainnya Melalui m£ bilisasi kultural, konsoliaasi elit dapat terwujua. karena telah dicapai kesepakatan atas langgan dan ideologi yang berlaku. Dengan sistim politik ^ang turut mendukungnya, tujuan untuk melestarikan kuluur elit akhirnya dapat dicapai Golongan miliuer sebagai motor penggeraknya oerhasil mencipuaVen format politik yang tepat untuk mengikuti dinamika S£ sial, politik maupun enonomi. lengmgat tekad gol organ miliuer untuk tetap berperan aomman dalam jreniciupan poliuik di Indonesia, maka harus mempersiapkan landasan yang kokon antuk meng hadapi proses pengalihan tongkat kekuasaan. ' Konsolidasi yang dilakukan dalam rangka proses membangun negara (state build - ing), menunjukkan bahwa golongan militer berhasil membuktikan dirinya sebagai kekuatan pemersatu di tengah masyarakat yang majemuk Kohesi kultural berbasil diciptakan melalui proses pendidikan dan diteruskan pada masa penugasan Di sinilah sosialisa si kultural dan ideologis diterapkan secara Dertahap dan te - rencana Hal mi membuat para perwira Jawa maupun non Jawa begitu menghayati citra, kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai insan militer Indonesia. Namun peranannya dalam percaturan kekuasaan, selain ditentukan oleh faktor kemampuan teknis kemiliteran, masih harus ditentukan oleh seberapa jauh hubungan personal yang berhasil dibina dengan elit penguasa. Ini disebabkan karena pola integrasi aan konsolidasi elit itu sendin ditentukan melalui jalur personal yang aiperkuat secara kultural
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Erlina
Abstrak :
Identifikasi self efficacy mobilisasi pasien selama perawatan di rumah sakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal penting yang harus dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan mobilisasi pasien sehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengindari efek negatif immobilisasi. Instrumen pengkajian untuk mengidentifikasi self-efficacy mobilisasi dan bagaimana perannya terhadap kemampuan mobilisasi pasien sampai saat ini belum didapatkan. Penelitian bertujuan mengembangkan instrumen self-efficacy mobilisasi yang terbakukan dan menemukan model teoritis tentang peran self-efficacy sebagai mediator terhadap kemampuan mobilisasi pasien. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengembangan instrumen dan analisis model teoritis. Alur penelitian dilakukan dengan study kualitatif pada 10 pasien, uji validitas konten oleh 8 pakar dan uji keterbacaan pada 5 pasien, uji konstruk dengan confirmatory factor analysis CFA serta analisa model teoritis dengan structural equetion modeling SEM pada 306 pasien. Hasil penelitian tersusun instrumen self-efficacy mobilisasi yang terdiri dari 17 item yang terbakukan dan diperoleh model teoritis yang sesuai tentang peran self-efficacy mobilisasi sebagai mediator. Self-efficacy menjadi bagian penting bagi perawat dan tim kesehatan lain dalam upaya mempercepat penyembuhan pasien melalui peningkatan kemampuan mobilisasi pasien. ...... Identifying the self efficacy of patient for mobilization during hospitalization and influencing factors are important for nurses in accelerating healing and avoiding the negative effects of immobilization.The assessment instrument for this purpose and how its role to the patient 39 s mobilization capability has not yet to established. The purpose of this study is aimed to develop a standardized self efficacy for mobilization instrument and finding a theoretical model of the role of self efficacy as a mediator of patient mobilization abilities. This research has two stages. The first is the development of the instrument and the second is the theoretical model analysis. The research was conducted with qualitative study on 10 patients. Content validity test by 8 experts and legibility test in 5 patients. Construct test with confirmatory factor analysis CFA and theoretical model analysis with structural equation modeling SEM in 306 patients. The results of the study was found a self efficacy for mobilization instrument volving consist of 17 standardized items and obtained the appropriate theoretical model of the role of self efficacy for mobilization as mediators. Self efficacy as an important for nurses and other health teams in an effort to accelerate healing process of patients through performing early patient mobilization.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
D2363
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermalina Wizarti
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakan, L. M. Ruth
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Zainal Irvan
Abstrak :
Stroke merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan otak yang luas sehingga penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sebelumnya dan beresiko mengalami kecacatan. Salah satu cara untuk membantu menurunkan resiko kecacatan pada penderita stroke adalah dengan memperbaiki mobilisasi dengan cara rehabilitasi. Faktor terpenting dalam proses perbaikan mobilisasi adalah dengan mempunyai efikasi diri yang tinggi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan consecutive sampling dan diterapkan pada 106 sample yaitu pasien stroke yang mengalami stroke minimal 2 minggu dan memiliki tanda-tanda vital stabil dengan kesadaran composmentis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik reponden, efikasi diri, kemampuan mobilisasi serta mengetahui hubungan antara karakterisik reponden dan efikasi diri dengan kemampuan mobilisasi. Hasil penelitian setelah dianalisis dengan Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan kemampuan mobilisasi (p < 0,001 ; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar perawat tidak hanya terfokus pada perawatan fisik tetapi juga harus mengkaji dan memberikan intervensi untuk meningkatkan efikasi diri kepada pasien dengan stroke. ...... Stroke is a disease that causes extensive brain damage so that sufferers cannot carry out normally activities that were normally and they are at risk of developing disability. One way to reduce the risk of disability improving mobilization by rehabilitation. The most important factor in the improving mobilization process is having high self-efficacy. This study used a cross sectional design with consecutive sampling at 106 samples who had a stroke at least 2 weeks with stable of vital and composmentis. The purpose of this study is describe the characteristics of respondents, self-efficacy, mobilization ability and to knowing the relationship between characteristics of respondents and self-efficacy with mobilization abilities. The results after being analyzed by Chi-square showed a significant relationship between self-efficacy and mobilization ability (p <0.001; α = 0.05). This study recommends that nurses not only focus on physical care but also must examine and provide interventions to improve self-efficacy to patients with stroke.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahmawati Febriana
Abstrak :
Stroke merupakan penyebab kedua kematian dan penyebab ketiga terjadinya kelemahan satu bagian tubuh dapat menyababkan adanya hambatan melakukan kemandirian aktivitas sehari-hari. Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan mobilisasi bertahap pada pasien stroke iskemik. Mobilisasi bertahap dapat dilakuan sejak pasien masih ditempat tidur dengan menguatkan otot ekstremitas yang mengalami kelemahan atau yang tidak mengalami kelemahan. Hal ini dapat dilakukan saat tirah baring, duduk di tempat tidur, dan turun dari tempat tidur hingga berjalan. Latihan yang diberikan akan berawal dari melakukan rentang pergerakan sendi secara aktif-pasif pada pasien dan kemudian dapat diikuti oleh mobilisasi bertahap. Intervensi ini dapat dilakukan dua kali sehari selama enam hari dengan bantuan perawat maupun mandiri dengan keluarga.  Pengukuran intervensi ini menggunakan kekuatan otot yang akan diukur setiap intervensi dan skala barthel indeks untuk tingkat kemandirian yang akan diukur sebelum intervensi dimulai dan sesudah intervensi selesai. Hari pertama nilai barthel indeks pasien 50 (ketergantungan pasial)  dan hari keenam nilai barthel indeks pasien 70 (ketergantungan minimal). Studi kasus ini menunjukkan bahwa latihan mobilisasi tertahap dapat meningkatkan tingkat kemandirian pasien. Mobilisasi bertahap dapat dilakukan sedini mungkin untuk meningkatkan kemandirian pasien dan aman untuk dilakukan oleh perawat dan keluarga.
Stroke is the second cause of death and the third cause of weakness in one part of the body can cause barriers to independence in daily activities. This case study aims to evaluate the application of gradual mobilization in ischemic stroke patients. Gradual mobilization can be done since the patient is still in bed by strengthening the extremity muscles that experience weakness or those who do not experience weakness. This can be done when lying down, sitting on the bed, and getting out of bed until walking. The given exercise will begin with active-passive range of joint movement in the patient and can then be followed by gradual mobilization. This intervention can be done twice a day for six days with the help of nurses and independently with the family. The measurement of this intervention uses muscle strength to be measured for each intervention and a single scale index for the level of independence that will be measured before the intervention begins and after the intervention is completed. The first day the Barthel value of the patient index was 50 (pa- tient dependence) and the sixth day the value of the patient's index was 70 (minimal dependence). This case study shows that a stepped-up mobilization exercise can increase the patient's level of independence. Gradual mobilization can be done as early as possible to increase patient independence and be safe for nurses and families.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khalishah Fitjriyah
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai perubahan kebijakan mobilisasi terbatas di Rusia pada tahun 2022. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif studi pustaka pendekatan hukum normatif untuk melihat legalitas dan bentuk pengaturan mobilisasi di Rusia dari perubahan kebijakan mobilisasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan undang-undang tentang mobilisasi di Rusia pada tahun 2022. Hasil penelitian ini adalah bahwa perubahan kebijakan tentang mobilisasi yang dilakukan oleh Duma Negara Rusia adalah bentuk upaya Presiden Vladimir Putin dalam mempertahankan dan mengamankan masyarakat serta kedaulatan negara Federasi Rusia dan diketahui bahwa budaya hukum masyarakat Rusia terbentuk sebagai masyarakat yang taat pada hukum yang berlaku walaupun berawal dari rasa takut dan terpaksa. ......This research analyzes changes in the limited mobilization policy in Russia in 2022. This research method is a qualitative method of literature study with a normative legal approach to see the legality and form of mobilization regulations in Russia through the changes in the mobilization policy. The purpose of this study is to analyze changes in legislation on mobilization in Russia in 2022. The results of this study are that the changes in policy on mobilization made by the Russian State Duma are a form of President Vladimir Putin's efforts to defend and secure society and the sovereignty of the Russian Federation state and it is known that the legal culture of Russian society is formed as a society that obeys the applicable law even though it starts from fear and force.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Solikin
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasca bedah digestif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode deskriktif korelasi non eksperimental serta menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 59 responden pasca bedah digestif dengan pendekatan purposive sampling. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan signifikan adalah stres pasca bedah digestif, nyeri, tingkat pendidikan, tingkat keparahan dan dukungan keluarga (p < 0,05). Faktor yang paling berhubungan adalah stres (OR 5,526). Disimpulkan bahwa stres merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi pasca bedah digestif di RSUD Ulin Banjarmasin.
The goal from this research is to know factors relating with and factors most relating with implementation of early mobilization after digestive surgery. Type of research is quantitative, using descriptive correlation method and is a non experimental research using cross sectional design. There are 59 samples of respondents. To know the most relating factor, data is being analyzed with Chi-square test method with purposive sampling. Result of this research is that factor that significantly relating is stress after digestive surgery, pain education level, degree of serious condition and family support (P < 0,05). the most relating factor is stress (OR 5.526). Summary of this research stress is the most relating variable, relating with implementation of mobilization after digestive surgery at RSUD Ulin, Banjarmasin.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Dewi Maharani
Abstrak :
Umumnya pasien post operasi ORIF setelah 24 jam bedrest sehingga dapat terjadinya keterbatasan aktivitas mobilisasi dini yang dilakukan oleh perawat di ruangan dapat memperbaiki sirkulasi mengurangi komplikasi imobilisasi post operasi mempercepat pemulihan peristaltik usus mempercepat pemulihan pasien post operasi Metode penelitian ini adalah deskriftif gambaran implementasi mobilisasi dini oleh perawat pada fraktur ektermitas bawah adalah pendidikan pengalaman kerja pelatihan orthopaedi mobilisasi dini dan sumber ilmu yang didapat tentang mobilisasi dini pada pasien Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu berjumlah 31 orang perawat Dari hasil uji statistic univariat didapatkan bahwa implementasi mobilisasi dini oleh perawat pada pasien post ORIF fraktur ekstermitas bawah dominan perawat melakukan mobilisasi dini sebanyak 16 orang 51 6 dan tidak melakukan sebanyak 15 orang 48 4 dari hasil tersebut hanya selisih 1 yang berarti tingkat melakukan mobilisasi dini masih rendah Selanjutnya dapat dilakukan penelitian serupa dengan jumlah responden dari rumah sakit lainnya. ......Generally post ORIF patient should be bedrest for 24 hours It cause activity limitation Early mobilizatio ndash that is performed by nurse ndash can improve circulation reduce complication of post operative immobilization accelerate intestinal peristalsis recovery accelerate the recovery of postoperative patients This research method is descriptive Description of the implementation of early mobilization by nurse on lower extremity fracture are education work experience training of orthopedic early mobilization and source of knowledge gained about early mobilization Sampling was done by total sampling of 31 nurses From the results of univariat estatistical tests showed that the implementation of early mobilization by nurses on lower extremity fractures post ORIF patients dominan yearly mobilization perform by 16 nurses 51 6 and did not do early mobilizaton as many as 15 nurses 48 4 of these results only difference 1 nurse which means the rate of early mobilization is low Further research can be done similar with respondents from other hospitals.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raka Dewantoro
Abstrak :
Skripsi ini membahas mobilisasi aksi kolektif yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) dalam menolak perpanjangan konsesi antara Hutchison Port Holding Group dengan Pelindo II. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode wawancara, studi literatur, observasi, dan studi dokumentasi dalam mengumpulkan data. Skripsi ini menggunakan teori Mobilisasi yang digunakan sebagai pisau analisia untuk menjelaskan perjuangan SP JICT dalam menolak perpanjangan konsesi HPH Group dengan Pelindo II. Dasar kepentingan yang sama yang dimiliki oleh SP JICT menjadi pemicu yang kuat dalam melakukan respon politik anggota SP JICT. Rasa ketidakadilan yang juga dibalut oleh rasa nasionalisme sebagai isu yang dibawa untuk menarik dukungan public membuat SP JICT secara kolektif melakukan perlawanan berhadapan dengan modal dan negara. Kapasitas aksi kolektif yang dimiliki oleh SP JICT berhasil membuat sumber daya yang dimiliki dapat dimobilisasi dengan baik untuk melakukan aksi kolektif. ......This thesis explains the mobilization of collective action carried out by Jakarta International Container Terminal (JICT) in rejecting the extention of the concession between Hutchison Port Holding Group and Pelindo II. This research is a qualitative research and uses interview methods, literature studies, observations, and documentation studies in collecting data. This thesis uses Mobilization theory which is used as a tool of analysis to explain the struggle of SP JICT in rejecting the extention of HPH Group concession with Pelindo II. The same basic interests which SP JICT have became a powerful trigger in carrying out the political response of SP JICT members. The sense of injustice that was also wrapped by a sense of nationalism as an issue brought to attract public support made SP JICT collectively put up a fight against capital and the state. The collective action capacity which SP JICT have, has succeded in making available resources mobilized to carry out collective action.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>