Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istutik
"ABSTRAK
Pembentukan Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan langkah tepat bagi
pemenuhan kebutuhan segmen masyarakat menengah kebawah, yang mayoritas
adalah umat Islam, akan keberadaan lembaga keuangan yang dapat menjangkau
mereka.
Untuk penyaluran dana, BMI menyediakan fasilitas pembiayaan yang meli
puti pembiayaan Murabahah, Ba?i bithaman ajil, Al qardhul hasan dan Mudharabali,
yang mempunyai sasaran untuk Pembiayaan Usaha Kecil (PUK) dan non-PUK.
Pembiayaan Mudharabah relatif berbeda dari sistem pembiayaan lainnya
karena menggunakan sistem bagi-hasil. BMI sebagaimana bank Islam lainnya,
menggunakan pembiayaan Mudharabah sebagai produk unggulan (competitive advan
tage) dalam rangka bersaing dengan bank konvensional. Oleh karena itu penetapan
nisbah bagi-hasil sangat menentukan besarnya return yang akan diperoleh. Pene-
tapan bagi hasil yang digunakan BMI saat ini adalah bagi-hasil kotor (revenue sha
ring). Sedangkan untuk mengantisipasi risiko tidak tercapainya proyeksi pendapatan.
BMI memberikan insentif atau sangsi kepada nasabah. Namun demikian dalam
kondisi bagaimanapun BMI tetap berada di pihak yang diuntungkan yang menun
jukkan sikap BMI tidak bersedia menanggung resiko. Hal ini belum sejalan dengan
prinsip-prinsip dasar dan jiwa bank Islam.
Setelah menganalisis sistem yang digunakan BMI. ternyata terdapat kelemah
an yang seharusnya bisa diperbaiki. Oleh karena itu BMI perlu mengubah sìstem
revenue sharing menjadi bagi-hasil bersìh (profit sharing) agar lebìh mencerminkan
pembagian hasil yang adil sesual dengan syariah Islam.
Kunci keberhasilan pembiayaan mudharabah terletak pada kemampuan BMI
dalam mengakses Informasi tentang karakteristik jenis-jenis usaha dan pengusaha
menengah ke bawah, sehingga perlu kerja sama dengan lembaga pendìdìkan dan
penelitian. Sedangkan untuk penyaluran dananya BMI perlu kerja sama dengan BPR
BPR Syari?ah mengingat cabang BMI masih sangat terbatas pada wilayah Jakarta.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Namira
"Sejak pendirian bank syariah pertama pada tahun 1992, penambahan satu bank syariah yang independen baru terjadi pada akhir tahun 1999. Kemudian, industri ini butuh 5 tahun untuk menambah satu bank syariah lagi menjadi tiga Bank Umum Syariah (BUS), yaitu pada tahun 2004. Pada akhir tahun 2008, jumlah BUS menjadi 5. Baru pada dua bulan terakhir jumlah BUS mendekati angka 9- Perkembangan perbankan syariah yang lambat ini bermuara pada rendahnya pangsa aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan bank-bank syariah dibandingkan dengan pangsa bank-bank konvensional. Lalu, dimana letak masalahnya?
Hambatan Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Sukarmadji (2009)4, dengan menggunakan kacamata asosiasi bank syariah nasional, menyebut beberapa aspek yang menjadi ruang kelemahan industry perbankan syariah nasional salah satunya yaitu sosialisasi, dukungan pemerintah, kompetensi sumber daya insani, disamping regulasi Perbankan Syariah nasional. Penelitian ini akan membahas tentang sosialisasi, dimana dilakukannya proses bauran pemasaran untuk sosialisasi produk deposito mudharabah pada Bank Syariah X. Pada awal penelitian ini, penulis melihat bahwa biaya promosi yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri terlalu besar bila dibandingkan dengan pendapatan yang diterima untuk produk deposito mudharabah. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran yang diteliti pada tesis ini adalah variabel harga, produk, tempat dan distribusi. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan data-data dari tahun 2004 sampai dengan 2008 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi terhadap peningkatan pendapatan produk deposito mudharabah di Bank Syariah X adalah hubungan yang kuat (RYXI-X-« = 0,646) namun, secara simultan, bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan produk deposito mudharabah sebesar 26,2%, sedangkan 73,8% lainnya merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Secara parsial, hanya variabel tempat yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan produk deposito mudharabah, sedangkan tiga variabel lainnya yakni produk, harga, dan promosi tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan.

Since the founding of the first Islamic bank in 1992, adding an independent Islamic bank had happened at the end of 1999. Then, the industry needs 5 years to add one more Islamic banks into three Islamic Banks (BUS), namely in the year 2004. At the end of 2008, the number of BUS to 5. Only in the last two months close to the number of BUS 9. The development of Islamic banking that it relies on a slow low share of assets, third-party funds, and financing Islamic banks share compared with conventional banks. Then, where is the problem?
Barriers National Islamic Banking Growth
Sukarmadji (2009) 4, by using spectacles national Islamic banking association, called some aspects of the weaknesses of the national Islamic banking industry onc of socialization, government support, human resource competcncies, in addition to a national islamic banking rcgulations. This research vvill discuss aboul the socialization, where docs the marketing mix for socialization mudaraba deposits at Bank Syariah X. At the beginning of this study, the authors saw that the promolion costs incurred by the Bank Syariah Mandiri is too large compared to the income received for deposit produets mudaraba. The variables in the marketing mix is examined in this thesis is the variable pricing, produet, place and distribution. Based on research results using data from 2004 to 2008 shows that the relationship between marketing mix consisting of produet, price, place, and promotion of produet revenues increased deposits at Bank Syariah mudaraba X is a strong relationship (RYX1 - X4 = 0.646) but, simultaneously, the marketing mix consisting of produet, price, place, and promotion have a significant effect on produet revenues increased deposits 26.2% mudaraba registration, while the other 73.8% is the influence of other variables not examined . In partial, only variable where a significant effect on income mudaraba deposits, while the three other variables namely produet, price, and promotion does nol give significant effect.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Bayu Sutomo
"Tesis ini membahas tentang analisis terhadap Cidera Janji yang diakibatkan oleh ketidaksesuaian pengembalian fasilitas pembiayaan berdasarkan jadwal angsuran pokok dalam Pembiayaan Mudharabah yang sifatnya Natural Uncertainty Contract dengan melakukan studi pada kebijakan penggunaan akad standar PT. Bank Syariah X. Melalui metode penelitian normatif dengan tipe penelitian evaluatif untuk melakukan review terhadap klausula cidera janji pada Akad Standar. Sehingga dalam pembuatan klausula Cidera Janji sesuai dengan prinsip-prinsip dalam teori-teori akad, fatwa dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (hukum positif).

This thesis discusses the analysis of default of contract, caused by the mismatch of return based financing facility scheduled principal installments that are in Mudharabah Natural Uncertainty Contract by conducting policy studies on the use of standard contract PT. Bank Syariah X. This thesis use normative research methods to the type of evaluative research to conduct a review of default of contract clause in the Standard Akad. Thus, in the drafting of default of contract clause, in accordance with the principles of contract theories, fatwa and provisions of applicable legislation (positive law)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T 28650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Rakhmat Tahir
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan investasi yang telah disesuaikan dengan risiko dari deposito mudharabah yang dimiliki nasabah bank syariah dan mengetahui tingkat kemampuan bank syariah dalam menutupi risiko yang dapat menggerus modal. Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris. Bank yang digunakan sebagai sampel dari penelitian ini adalah BMI,BSM,BMS dengan melihat laporan publikasi bulanan pada website BI. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak menejemen dan nasabah di industri perbankan. Dengan adanya tambahan informasi ini diharapkan keputusan yang diambil menjadi lebih akurat sehingga dapat menurunkan tingkat risiko dan meningkatkan tingkat pendapatan dari aktifitas perbankan. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat industry perbankkan memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Tingkat risiko yang tinggi membuat para pelaku industry perbankan terus mngembangkan metode untuk memperkirakaan risiko yang akan dating. Diharapkan setelah penelitian ini. Bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

The purpose of this study was to determine the investment income as adjusted for the risk of customer deposits held mudharabah Islamic banks and Islamic banks determine the level of ability in covering the risks that may erode capital. This study uses an empirical approach. Bank is used as a sample of this study was BMI, BSM, BMS by looking at the monthly publication reports on the BI website. Of research is expected to provide information to the management and customers in the banking industry. With the additional information the decision is expected to be more accurate so as to reduce the level of risk and increase the level of income from banking activities. This is particularly necessary given the industry perbankkan have a fairly high degree of risk. High level of risk to the banking industry offenders continue mngembangkan memperkirakaan method for risk to be dating. Expected after this study. Could be further developed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ernita Dewi Puspitasari
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan bagi hasil dan pencatatan akuntansi deposito mudharabah pada koperasi syariah di Kota Depok serta membandingkannya dengan PSAK 105 dan DSN MUI No. 03/DSN- MUI/IV/2000. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga koperasi syariah yang ada di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum praktik deposito mudharah telah sesuai dengan ketentuan DSN MUI no. 03/DSN- MUI/IV/2000. Akan tetapi, terdapat beberapa pengukuran dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 105 yang tidak dilakukan oleh kopsyah, yakni terkait pengklasifikasian dana deposito mudharabah, pengakuan kewajiban atas beban pada saat perhitungan bagi hasil deposito mudharabah, dan pengakuan piutang atas pendapatan yang belum dibagikan. Hal ini dikarenakan, beberapa transaksi kopsyah menggunakan sistem cash basis.

This thesis aims to analyze the computation of profit sharing and accounting treatment of Mudharabah Deposits of Islamic Cooperative at Depok City and compare to PSAK 105 and DSN MUI no. 03/DSN-MUI/IV/2000. This research used qualitative descriptive method with depth interview technique, observation, and documentation technique. This research used three samples of Islamic Cooperative at Depok City. The result of the research showed that generally the mudharabah deposit practice complies with DSN MUI no. 03/DSN- MUI/IV/2000. In the other hand, there are several measurement and disclosure which is regulated by PSAK 105 didn?t do by Islamic Cooperative, such as misclassification of mudharabah deposit fund, recognize liabilities when the cooperative has computed the profit sharing of mudharabah deposit, and recognize receivable of unearned revenue. This is because several transactions in Islamic Cooperative used cash basis principle."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezafitra Irwan
"Penelitian ini mengenai analisis prosedur pembiayaan mudharabah berdasarkan Fatwa MUI dan perlakuan akuntansi berdasarkan PSAK 105 kasus pada Bank Syariah XYZ (BSX). Peneliti menemukan bahwa prosedur pembiayaan mudharabah di Bank Syariah XYZ sebagian besar telah sesuai dengan ketentuan syariah dalam Fatwa MUI. Namun terdapat perbedaan pada ketentuan mengenai tujuan penggunaan dana mudharabah dimana dalam ketentuan Bank Syariah XYZ penggunaan dana akad digunakan untuk kepentingan multiguna, sedangkan menurut Fatwa DSN MUI tujuan penggunaan akad ini diperuntukan hanya untuk usaha produktif. Selain itu ketentuan ganti rugi modal akad jika diluar kelalaian mudharib, BSX tidak akan menanggung kerugian mudharib. Perlakuan akuntansi akad mudharabah di Bank Syariah XYZ sudah sesuai dengan ketentuan PSAK 105. Dimana dari poin-poin ketentuan akuntansi pemilik dana dalam PSAK 105, perlakuan pencatatan akuntansi mudharabah BSX telah memenuhi ketentuan yang ada. Terdapat perbedaan dengan ketentuan, namun hal ini tidak terlalu signifikan.

This research is about mudharabah financing procedure analysis based on provision of Fatwa MUI and accounting treatment in PSAK 105. Researcher found that the majority of mudharabah financing procedure in Bank Syariah XYZ (BSX) has met its sharia provision based on Fatwa MUI. But there is a little difference in some provision about the purpose of the use of fund. Based on Bank Syariah XYZ this fund addressed for multipurpose use, whereas according to Fatwa MUI the financing funds utility is just for productive purpose. Moreover the provision of compensation besides of mudharib error will not borne by BSX as shahibul maal. Accounting treatment mudharabah contract in BSX has met the accounting provision according to PSAK 105. There is some different which is not significant and may not harm the financial report at all."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhirsyan
"Abstrak
Penelitian ini untuk melihat perspektif Mudharabah dan system bunga dalam bidang perbankan di Indonesia. Perdebatan terkait konsep bunga dan riba terhadap tambahan imbalan (keuntungan) dari produk-produk perbankan konvensional serta keinginan masyarakat muslim Indonesia dalam memilih perbankan yang memenuhi kriteria halal dan bebas riba dalam konteks keimanan kepada ajaran islam menjadi polemic dalam kehidupan masyarakat muslim Indonesia. Pada akhirnya perspektif masyarakat dalam menyikapi bunga pada konteks perbankan konvensional menghasilkan alternative perbankan sesuai syariah dengan lahirnya perbangkan syariah yang menganut konsep bagi hasil dan resiko yang disebut mudharabah. Penelitian ini merupakan penelitian literature dengan menggunakan buku, kitab suci dan jurnal-jurnal dalam membandingkan konsep bunga dan bagi hasil sehingga melalui analisis desekriptif komparatif dapat disimpulkan bahwa hadirnya konsep mudharabah dalam dunia perbankan syariah membuka pilihan baru bagi para nasabah yang ingin ikut serta mengembangkan produk perbankan syariah, sekaligus juga menambah produk perbankan sesuai dengan prinsip syariah"
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrah Mawardi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan return bagi hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat bagi hasil adalah, tingkat bunga deposito bank konvensional, tingkat Financing to Deposit Ratio, tigkat Non Performing Finance, serta effective rate pendapatan bank.
Penelitian dilakukan pada Unit Usaha Syariah Bank X, data yang digunakan dalam penelitian adalah data internal Unit Usaha Syariah Bank X, meliputi Equivalent rate atau return bagi hasil deposito 1 bulan, tingkat FOR, tingkat NPF, effective rate pendapatan periode Juni 2002 sampai dengan Desember 2004. Data eksternal adalah tingkat bunga deposito Bank Swasta Nasional jangka waktu 1 bulan selama periode Juni 2002 sampai dengan Desember 2004.
Hasil penelitian pada unit syariah Bank X ini, yang mengambil data-data keuangan dan perkembangan usaha pada Unit Usaha Syariah di Jakarta, menunjukan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi return bagi hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah pada Unit Usaha Syariah Bank X adalah bunga deposito bank konvensional.

The objective of this research is identifying the prime factors in the determination of return of mudharabah muthlaqah fixed deposit. The assumed factors of the rate of return are as follows: interest rate of conventional bank's fixed deposit, rate of Financing to Deposit Ratio (FDR), rate of Non Reforming Finance (NPF), and effective rate of earnings.
The research was performed upon Islamic Business Unit of Bank X and used its internal data, included equivalent rate of return of 1-month fixed deposit, rate of FDR, rate of NPF, effective rate of earnings from June 2002 to December 2004. Meanwhile, the external data used in the research is the interest rate of 1-month deposit of National Private Bank from June 2002 to December 2004.
The result of research upon Islamic Business Unit of Bank X using financial data and growth of Islamic business unit in Jakarta, indicates that the interest rate of conventional Bank's is the prime factor in the determination of return of mudharabah muthlaqah fixed deposit at Islamic business unit of Bank X.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Hakim
"Sistem bagi hasil merupakan ciri khas dari perbankan syari?ah, sehingga tidak heran jika di awal-awal perkembangannya perbankan syari?ah ada yang disebut dengan bank bagi hasil. Hal itu karena system inilah yang paling bisa menggerakan sector riil yang pada akhirnya akan bisa merealisasikan salah satu prinsip dalam ekonomi Islam yaitu pemerataan.Akan tetapi, melihat kondisi yang ada saat ini, ternyata system ini masih kalah jauh jika dibandingkan dengan dengan porsi pembiayaan dengan sekema murabahah. Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa NPF mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya pembiayaan perbankan syari?ah, bahkan ada yang mengatakan rendahnya porsi pembiayaan bagi hasil dikarenakan pembiayaan ini meimiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dari pada system murabahah. Untuk itu maka, pada penelitian ini akan di uji hipotesis bahwa risiko pembiayaan murabahah tidak lebih kecil dari pada risiko pembiayaan bagi hasil. Untuk menguji tingkat risiko pembiayaan, dalam tesis ini menggunakan metode Credit Risk+, yang digunakan untuk menghitung nilai Unexpected Loss masing-masing pembiayaan lalu kemudian dibandingkan mana yang memiliki Unexpected Loss tertinggi. Dari hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah tingkat risikonya lebih rendah dari pada Murabahah sedangkan untuk pembiayaan musyarakah hasil penelitian menunjukan tingkat risikonya lebih tinggi dari pada pembiayaan murabahah.

Production sharing system is a specific characteristic of Syariah Finance, so why it is called as a production sharing bank at the first time development. This is because of the system which only can actuate real sector in realizing one of economic principal in Islam, that is even distribution. But, as a real condition today, the system is not as good as a cost portion of Murabahah scheme. In some research, it is said that NPF has an influence in the high and the low of syariah finance cost. Indeed, someone said that the low portion of production sharing cost system caused by the high risk of the cost than in Murabahah system. So, in this research the writer will examine the hypothesis that the risk of Murabahah cost is not smaller than the risk of production sharing cost. To examine the level of the risk cost, he will use Credit Risk + method, which is used to count the Unexpected Loss value in each cost then it will be compared to know which one has the highest Unexpected Loss. From the research and the analysis, it is found that the cost of Mudharabah production sharing has a lower risk than Murabahah, whereas, it is found that in the cost of Musyarakah production sharing has a higher risk than in Murabahah cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jafron Chrisiliansyah
"Tesis ini membahas mengenai pertanggungjawaban Bank Syariah terhadap kerugian Shahibul Maal dalam akad Mudharabah Muqayyadah, pelaksanaan prinsip kehati - hatian dan keabsahan terhadap akad mudharabah muqayyadah. Kerugian yang dialami pihak Shahibul Maal dikarenakan terdapat unsur penipuan, kelalaian dan tidak melaksanakan prinsip kehati - hatian secara utuh. Dalam kasus ini tidak hanya melibatkan dua pihak antara Dana Pensiun X dan Bank Syariah tetapi juga PT. Z selaku nasabah dari Bank Syariah Y yang membutuhkan pembiayaan dalam rangka pengembangan usaha pembuatan karung. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah yuridis normatif yang menelaah data sekunder. Pada dasarnya setiap bank, baik bank konvensional maupun bank syariah wajib menerapkan prinsip kehati - hatian dalam pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, penerapan prinsip ini agar semua pihak mendapat perlindungan terhadap kepentingannya masing - masing. Sah atau tidaknya suatu perikatan yang dibuat harus memenuhi syarat yang terdapat dalam pasal 1320 Kitab Undang - undang Hukum Perdata. Lebih lanjut lagi pasal 1328 mengatakan bahwa apabila suatu perikatan mengandung unsur penipuan, maka perikatan tersebut dapat dibatalkan.

This thesis trying to analyze the responsibility of Sharia Bank toward financial loss of shahibul maal in the Mudharabah Muqayyadah contract, the implementation of prudential principle and the validity of mudharabah muqayyadah contract. The financial loss suffered by shahibul maal has a fraud element, negligent and did not implement the prudential principle completely. In this case, not only two parties between Dana Pensiun X and Bank Sharia Y, but also PT. Z as customer of Bank Sharia Y who needs funding in the matter of business development of making sack. Research method that implemented on this thesis is juridical normative which analyze the secondary data. Basically, every bank, whether conventional bank or sharia bank has compulsory to implement prudential principle in the extension of credit or funding based on the sharia principle, in order to every parties has a protection toward their interest, prudential principle has to be implemented. Validity of agreement must be arranged based on the qualification in the article 1320 Indonesian Civil Code. Moreover, in the article 1328 Indonesian Civil Code stated that if there is a fraud in a certain agreement, thus that agreement must be canceled."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>