Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Place of publication not identified]: Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Dinas Pembinaan Hukum, 2001
363.25 KEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto Ladjide
Abstrak :
with the rise of technology over the last three decades across the globe, the roles of defense have shifted to more challenging responsibilites. To cover Indonesia's water territory not only requires human capacities
Jakarta: Seskoal Press, 2019
023.1 JMI 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Iskandar
Abstrak :
In order to support the successful implementation of the Indonesian Navy's main tasks, the readiness of the Indonesia warships (KRI), which includes preparedness in the Platform, Sewaco and the capabilities of its personnel, are expected to have high combat readiness. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of the use of KRI Parchim class in supporting the Maritime Security operations and develop concepts to increase the KRI readiness of Parchim class. The study was conducted using qualitative methods of data collection techniques through direct interviews with the relevant informants, documentation as supporting data collected as a reinforcement of observation and interview data, data reduction to select and sort basic data in accordance with the research, data verification that has been collected and verified for its correctness. The results of the analysis using the SWOT method with internal and external factors obtained from the interviews, it can be concluded that the KRI Parchim class still needs to be maintained to carry out sea security patrols as seen from the ability of the platform. However, Sewaco is still considered capable and feasible to cover Indonesian waters.
Jakarta: Seskoal Press, 2020
023.1 JMI 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Deni
Abstrak :
Penelitian ini membahas pengembangan postur Angkatan Laut Indonesia menghadapi kejahatan transnasional. Isu ini bentuk lain dari masalah keamanan yang mengusung nilai-nilai universal terhadap masalah keamanan tidak saja ancaman kepada manusia tetapi juga negara bahkan keamanan intemasional. Laut sudah lama dijadikan sebagai sarana perdagangan dan transportasi dan komunikasi intemasional. Globalisasi yang berkembang sekarang pada awalnya di mulai dari laut. Kekuatan suatu negara dapat di ukur bagaimana suatu negara mengoptimalkan kekuatan laut dari segala dimensinya baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, keamanan dan hukum. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di kawasan Asia Pasifik terletak pada posisi pending bagi perekonomian dunia, terdapat 3 ALKI digunakan sebagai jalur perdagangan dan pelayaran internasional di kawasan Asia Pasifik dan dengan negara lain di luar kawasan. Posisi demikian rawan akan kejahatan transnasional termasuk pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga yang dapat dijadikan sebagai basis kejahatan internasional. Kesimpulan yang diperoleh dad penelitian ini bahwa kejahatan transnasional yang terjadi di perairan Indonesia cenderung meningkat. Beberapa diantaranya ada keterkaitan pembajakan, penyelundupan senjata dan perdagangan obat-obat berbahaya dengan terorisme maritim dalam menjalankan aksinya.Tantangan bagi kekuatan AL adalah kontrol wilayah perairan terhadap kejahatan transnasional dengan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu kemungkinan kerjasama internasional dalam penangannya. Dilihat peran dan fungsinya TNI AL selain fungsi militer juga peran polisionil, dan diplomasi laut sebagai kepanjangan dari Politik Luar Negeri Indonesia yang dalam pelaksanaan dilapangan bersinergi satu sama lain. Perang yang dihadapi negara bukan lagi dalam bentuk serangan militer namun bagaimana memerangi masalah kejahatan transnasional yang terkait dengan isu HAM, demokrasi, lingkungan, kondisi sosial dan budaya serta masalah pelanggaran hukum dan keamanan yang melibatkan warga antar negara. Sementara itu kekuatan TNI AL yang ada sangat terbatas tidak sebanding dengan luas wilayah. Kekuatan armada RI di tahun 2003 memiliki 114 KRI + 3 pengadaan baru di tahun 2004, kapal-kapal tersebut telah berusia tua dengan persenjataan yang ketinggalan jaman. Kebijakan TNI AL untuk pengadaan kekuatannya pada tahun 2013 nanti memiliki 113 KRI dengan teknologi yang cukup baik dari yang ada. Menghadapi tugasnya di bidang keamanan laut idealnya Indonesia memiliki 171 KRI dengan penghadiran unsur patroli laut. Pengadaan tersebut disesuaikan dengan alokasi pertahanan negara yang terbatas. Menyikapi keterbatasan anggaran pengadaan program jangka pendek dilakukan pemanfaatan penduduk pesisir dan nelayan sebagai intel dalam memberikan informasi serta koordinasi lintas sektoral dalam penanganaan kejahatan transnasional. Kekuatan TNI AL yang perlu dikembangkan adalah jumlah kapal-kapal patroli, pesawat amfibi, yang tentunya dapat mempengaruhi posisi bargaining power Indonesia dalam hubungan internasional. Pada akhirnya pengembangan kekuatan TNI AL terpenting visi dan misi kebangsaan yang berorientasi maritim di segala aspek kehidupan bangsa. Dengan demikian Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, besar, dan profesional bukan suatu impian tetapi kenyataan yang di dukung oleh semua lapisan masyarakat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sangap Prawira
Abstrak :
Perusahaan Pelayaran Nasional PT Tresna Muda Sejati melakukan strategi personal selling dalam usaha menjaga kestabilan volume muatan kapalnya. Volume muatan kapal dijaga dengan berusaha mendapatkan dan mempertahankan shipper, karena tanpa shipper perusahaan tidak mendapatkan apa-apa. Hubungan langsung antara shipper dengan tenaga penjual dinilai lebih efektif dalam melakukan penjualan, seperti pemberian informasi yang tidak didapat melalui alat promosi lainnya. Dalam usaha mendapatkan dan mempertahankan shipper, perusahaan mengelola tenaga penjual agar sesuai dengan proses strategi personal selling dengan prinsip memberikan pelayanan yang baik. Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada shipper, diharapkan shipper percaya, mau dan tetap setia untuk menggunakan jasa perusahaan. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif dengan teknik wawancara mendalam. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi personal selling perusahaan dan mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan personal selling perusahaan. Perusahaan mengutamakan kepuasan shipper dalam usaha memenuhi volume muatan kapal seperti ketepatan waktu pengiriman, keamanan kemasan barang dan menanggapi keluhan 1 tuntutan shipper. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan tenaga penjual yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik dengan melihat volume penjualan yang tetap terpenuhi di atas rata-rata (20.000 tius). Faktor-faktor keberhasilan personal selling perusahaan yaitu mengutamakan mutu tenaga penjual dan kepuasan shipper; jadual yang sudah pasti (Fixed Schedule) yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan; hubungan yang baik antar karyawan; serta dengan dibekalinya buku panduan melayani shipper kepada tenaga penjual membuat tenaga penjual memiliki dasar yang cukup baik dalam melayani shipper. Penulis mengambil kesimpulan bahwa strategi personal selling yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik. Dalam hal ini penulis menilai dari tetap terpenuhinya target muataan kapal dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan pengelolaan tenaga penjual perusahaan yang sesuai dengan proses strategi personal selling. Saran dari penulis yaitu perusahaan sebaiknya mengembangkan strategi promosi lainnya dengan melibatkan semua unsur komunikasi pemasaran, sehingga diharapkan selain perusahaan bertujuan mendapatkan dan mempertahankan shipper, nama baik perusahaan juga dapat menjadi lebih luas dikenal di seluruh dunia. Penulis juga menyarankan agar perusahaan memperhatikan komunikasi pemasaran yang ramah lingkungan (green marketing) dengan memperhatikan limbah yang diakibatkan dari penggunaan kapal (limbah bahan bakar dan sampah), kenyamanan masyarakat sekitar dan lain sebagainya. Hal ini perlu diperhatikan untuk mengantisipasi keadaan yang menuntut kenyamanan lingkungan. Pembentukan departemen Public Relation disarankan penulis untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan masyarakat. Pembentukan departemen ini diharapkan dapat mendukung perusahaan dalam mendapatkan pengakuan secara internasional (ISO) dan dipastikan tidak adanya tugas yang tumpang tindih dalam hubungan kemasyarakatan yang selama ini dilakukan oleh departemen pemasaran.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Darma
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas tentang tugas Komando Armada I yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan operasi maritim untuk mengantisipasi dan merespon berbagai kemungkinan khususnya terhadap kegiatan Perompakan atau Sea Armed Robbery yang terjadi di wilayah Perairan Selat Malaka dan sekitarnya kegiatan Perompakan atau Sea Armed Robbery yang terjadi di wilayah Perairan Selat Malaka dan sekitarnya sebagai implementasi pelaksanaan tugas pokok dalam melaksanakan Operasi Militer (OMSP). Dalam upaya tersebut, Koarmada I memandang perlu adanya suatu satuan/unit reaksi cepat dalam melengkapi sistem keamanan yang saat ini sudah berjalan. Terobosan yang dilakukan adalah pembentukan Fleet One Quick Response (FOQR). Semenjak dibentuknya satuan pemukul reaksi cepat atau yang lebih dikenal dengan FOQR dan berdasarkan Laporan Tahunan Staf Operasi (Sops) Lantamal IV tahun 2016 satuan ini telah berhasil melakukan penangkapan/penindakan terhadap pelaku kejahatan di laut, terutama di Perairan Selat Malaka. Oleh karena itu penelitian ini akan menjelaskan bagaimana kerjasama trilateral negara pantai antara Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk bersama-sama melakukan pengamanan Selat Malaka, dimana Selat tersebut sangat strategis sebagai jalur perlintasan perdagangan dunia, khususnya kapal-kapal pengangkut bahan bakar dan bahan industri berbagai negara. Hal ini sesuai dengan ketetapan dari Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) yang menyatakan bahwa kedaulatan wilayah negara pantai atas wilayah lautnya di selat yang dipergunakan bagi pelayaran internasional, termasuk kewenangan atas air, udara, dasar laut dan tanahnya diakui secara resmi. Maka, strategi pertahanan dan keamanan daerah ini memerlukan suatu perhatian khusus terutama dari littoral states yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura dengan mengadakan kerjasama untuk mengatasi ancaman kejahatan di Selat Malaka.
ABSTRACT This thesis discusses the task of the Fleet I Command which is responsible for carrying out maritime operations to anticipate and respond to various possibilities specifically for the Sea Armed Robbery activities that occur in the Malacca Strait water   and its surroundings as  the implementation of the main tasks in carrying out Military Operations (OMSP). In this effort, the Fleet I Command considers the need for a quick response unit / unit to complement the security system that is currently underway. The breakthrough is the establishment of Fleet One Quick Response (FOQR). Since the formation of a quick response unit or better known as FOQR and based on the Annual Report of Operation Staff (Sops) Main Naval Base IV in 2016 this unit has succeeded in making arrests / prosecution of the perpetrators of crimes at sea, especially in the Malacca Strait water. Therefore this study will explain how the coastal country trilateral cooperation among Indonesia, Malaysia and Singapore to jointly secure the Malacca Strait, where the Strait is very strategic as a world trade crossing lane, especially ships carrying fuel and industrial materials of various countries . This is in accordance with the provisions of the 1982 Sea Law (UNCLOS 1982) which states that the sovereignty of the coastal region over its sea area in the strait is used for international shipping, including authority over water, air, sea floor and land officially recognized. Therefore, this regional defense and security strategy requires special attention, especially from littoral states, namely Indonesia, Malaysia and Singapore by establishing cooperation to overcome the threat of crime in the Malacca Strait.

 

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murad F. Alhalayqah
Abstrak :
Tesis ini meneliti mengenai dinamika persenjataan Angkatan Laut China. Teori yang digunakan adalah Model Domestic Structure oleh Barry Buzan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan studi kepustakaan sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan analisa dari empat indikator dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China, Angkatan Laut China dikategorikan sebagai Blue-water navy. Selain itu, indikator pembangunan dalam dinamika persenjataan Angkatan Laut China selama dua dekade terakhir menunjukkan pad proses "build-up" bukan hanya modernisasi. Berdasarkan analisa empat indikator Model Domestic Structure, penelitian ini juga menggambarkan perubahan, dan peningkatan dalam industri pertahanan China dan dampaknya terhadap proses pembangunan dan modernisasi dalam struktur kekuatan Angkatan Laut China, dan menemukan bahwa, peningkatan terakhir dalam industri pertahanan China memiliki dampak sgnifikan pada proses pembangunan modernisasi Angkatan.
This thesis researches about Arms Dynamic of Chinese Navy. Domestic Structure Model by Barry Buzan are the theory used in this research. This thesis uses a quantitative research method as means of collecting data. This research concludes that from the analyzing of the the indicators of arms dynamics of the Chinese Navy, Chinese Navy is categorized as a Blue-water navy. Besides of that, the indicator of the last two decades development in the arms dynamics of Chinese Navy refer to build-up process, not only modernization. Based on the analyzing of the four indicators of the Domestic Structure Model, this research also illustrates the nature of the recent interactions, changes, and improvements in the Chinese defense industry and its impact on the process of modernization and development in the power structure of Chinese Navy, and found that, the last improvements of the Chinese defense industry had a decisive impact on Chinese Navy modernization and development process.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30510
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asykar Fathony Sukri Harining
Abstrak :
Penelitian tugas akhir ini menganalisis persiapan dan upaya KM (Koninklijke Marine) di Hindia Belanda dalam menghadapi potensi ancaman invasi militer Jepang dari tahun 1940-1942. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai persiapan dan upaya yang dimiliki KM dalam upaya membendung agresi militer Jepang di Hindia Belanda yang selama ini belum banyak dibahas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan berupaya untuk menemukan sumber-sumber primer berupa buku yang memuat laporan dan keterangan mengenai perjalanan Koninklijke Marine selama Perang Dunia II. Diantaranya seperti yang ditulis oleh C.E.L. Helfrich dan H.V. Quispel sebagai komandan dan perwira militer Koninklijke Marine. Selain itu sumber-sumber sekunder diantaranya seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh H.T. Lenton, Bussemaker dan Masanori Ito. Sumber-sumber tersebut kemudian melalui proses kritik internal dan eksternal selanjutnya diinterpretasi dengan tahapan analisis dan sintesis. Tahap akhir adalah historiografi untuk menghasilkan tulisan yang objektif. Pembahasan penelitian ini dimulai dengan kajian terhadap kekuatan dan pengorganisasian kapal-kapal KM di Hindia Belanda. Selanjutnya usaha-usaha yang dilakukan oleh KM untuk memperkuat pertahanan dan keamanan laut di Hindia Belanda. Pembahasan ditutup dengan analisis peran KM selama tiga bulan pertempuran laut mempertahankan Hindia Belanda, yang berakhir dengan kapitulasi di Kalijati Maret 1942. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Belanda tidak hanya kalah secara jumlah kekuatan laut yang dimiliki, tetapi juga memiliki banyak permasalahan internal, strategis dan taktis yang membuatnya tidak mampu menahan agresi pasukan Jepang. ......This final project research analyzes the power and role of KM (Koninklijke Marine) in the Dutch East Indies in facing the potential threat of Japanese military invasion from 1940-1942. The goal to be achieved from this research is to provide an explanation of the strengths and roles that KM has in efforts to stem Japanese military aggression in the Dutch East Indies which so far has not been widely discussed. The method used in this research is the historical method by trying to find primary sources in the form of books that contain reports and information about the journey of the Koninklijke Marine during World War II. Among them, as written by C.E.L. Helfrich and H.V. Quispel as the commander and military officer of the Koninklijke Marine. Besides that, secondary sources include the results of research conducted by H.T. Lenton, Busseker and Masanori Ito. These sources then go through a process of internal and external criticism and are then interpreted with the stages of analysis and synthesis. The final stage is historiography to produce objective writing. The discussion of this research begins with a study of the strength and organization of KM ships in the Dutch East Indies. Furthermore, the efforts made by KM to strengthen maritime defense and security in the Dutch East Indies. The discussion closes with an analysis of the role of the KM during the three months of sea battles to defend the Dutch East Indies, which ended with the capitulation at Kalijati in March 1942. The results of this study found that the Netherlands not only lost in terms of the number of sea power it possessed, but also had many internal, strategic and tactics that made him unable to withstand the aggression of Japanese troops.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dudy Hilmansyah
Abstrak :
TNI Angkatan Laut menyelenggarakan pendidikan sekolah staf dan komado (Seskoal) yang juga diikuti oleh perwira dari Angkatan Laut mancanegara sebagai kegiatan diplomatik pada operasi militer selain perang. Dari keberhasilan yang telah dicapai TNI Angkatan Laut, beberapa pejabat strategis Angkatan Laut negara sahabat menyebutkan bahwa TNI Angkatan Laut sudah berkelas dunia. Namun dari pertanyaan beberapa Pasis mancanegara yang temgah menigkuti pendidikan reguler Seskoal angkatan ke -53, khusunya mengenai kualitas pelayanan di seskoal masih terdapat banyak hal yang belum mencerminkan lembaga pendidikan yang berkelas dunia. Komandan Seskoal, bertekad membawa Seskoal ke arah yang lebih maju, cerdas dan lebih diakui keberadaannya baik dilingkungan TNI,Nasional dan Internasional. Artikel ini berusaha untuk menjawan beberapa pertanyaan , apa saja atribut pelayanan seskoal ; bagaimana klasifikasi atribut pelayanan di seskoal ; atribut pelayanan apa yang perlu diperbaikai dan ditigkatkan ; dan apa yang menjadi usulan prioritas sebagai action plan . Berdasarkan hasil pengamatan , diskusi dan wawancara dengan pasis mancanegara didapatkan 54 atribut layanan seskoal. Dari atribut layanan tersebut terdapat 3 atribut yang masuk dalam kategori attractive, 8 atribut masuk kategori one dimensional dan 8 atribut masuk kategori must be. Berdasarkan hasil studi ini diperoleh 16 atribut layanan dengan prioritas tinggi sebagai usulan perbaikan terhadap atribut tersebut sebagai upaya peningkatan seskoal dalam rangka mewujudkan visis World Class Navy
Bogor: UNHAN ( Universita Pertahanan Indonesia), 2016
345 JPUPI 6:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Aris Harmawan
Abstrak :
ABSTRAK
The process of selecting scholarship recipients is a process that must be carried out in the context of providing educational scholarships. For the Navy, education is a very important thing in an effort to increase capability and professionalism in running an organization. The provision of educational scholarships for Navy personnel, especially in the environment of professional informatics, is carried out through selection of candidates' criteria that have been registered. Scholarship recipient data is processed to find the order of the candidates who will be determined as scholarship recipients. Prospective recipient data is considered by looking at certain criteria. Each criterion has a different weight. Based on the weights of each criterion, we can get weights that can be sorted according to certain priorities. For decision makers, many factors influence in determining a decision, so by using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method and the Fuzzy C-Means (FCM) method a sequence and grouping of prospective scholarship recipients can be generated from each method. Based on the calculation results, in the AHP data that was entered as many as 747 candidate data, in the initial selection process obtained as many as 107 candidate data whose profession is informatics. All candidate data can be sorted based on the calculation of the assessment of eight criteria and ranking, from rank 1 to ranking 107. For processing time, the AHP method requires a longer time, which is ± 3 minutes, weighting process ± 1 minute, and ranking process ± 1 minute. Whereas in the FCM method, with the same amount of data it takes around ± 5 minutes until the iteration is complete or until the difference in objective function is smaller than epsilon. For the grouping results, this FCM method found that 43 candidates (40.19%) were strongly recommended, 31 candidates (28.97%) were recommended, and 33 candidates (30.84%) were not advised to receive scholarships with cluster validation in this study was 0.604. Hope in the future can simplify the calculation process for ranking and grouping selection, because it is already a computer application that is easy to use, and is expected to accelerate the selection process.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>