Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadly
Abstrak :
Perjodohan merupakan hal yang masih hangat dibicarakan karena dapat membuat salah satu pasangan menderita, khususnya pihak perempuan. Kasus-kasus mengenai perjodohan pun masih menjadi perbincangan dalam warta di Indonesia. Salah satu karya sastra Jawa yang membahas mengenai perjodohan adalah novel Kumandhanging Katresnan karya Any Asmara. Perjodohan tersebut dianggap sebagai pemenuhan atas takdir dari Tuhan. Para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan dituntut untuk patuh terhadap perjodohan yang menjadi takdirnya. Tujuan penelitian ini bermaksud menjabarkan kritik terhadap takdir dalam novel Kumandhanging Katresnan melalui para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjodohan dapat memberikan dampak buruk secara psikologis terhadap perempuan dan rentan mendapat kekerasan. Selain itu, para tokoh sebagai individu memiliki kebebasan dalam menentukan hidupnya, akan tetapi individu yang dapat berterima dalam menjalani kehidupan yang telah menjadi ketetapan Tuhan, akan mendapatkan hasil yang tidak terduga. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa individu yang berterima pada ketetapan Tuhan akan memperoleh ketenteraman, kedamaian, dan kebahagiaan. ......Arranged marriage is still warm to be talked about because it can make one of the couples suffer, especially for the women. Cases of arranged marriage were still a discussion in Indonesia news. One of Javanese literary works that discussed the arranged marriage was the novel Kumandhanging Katresnan by Any Asmara. The marriage is regarded as fulfilling the destiny of God. The characters in the Kumandhanging Katresnan novel are required to be obedient to the arranged marriages that become their destiny. The purpose of this research aims to describe the criticism of fate in the novel Kumandhanging Katresnan through the characters in the novel Kumandhanging Katresnan. This study uses qualitative methods with a sociological approach. The results showed that arranged marriages can have a psychological impact on women and are vulnerable to violence. Besides, the characters as individuals have the freedom to determine his life, but individuals who can be accepted in living a life that has become God's provision will get unexpected results. Based on the analysis, it can be concluded that the individual who is grateful to God's determination will obtain peace, peace, and happiness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shamilla Riawan
Abstrak :
Isu poligami merupakan masalah rumah tangga yang sangat dihindari bagi para istri. Akan tetapi, ada pula istri yang menerima untuk dipoligami. Penerimaan atas poligami tersebut dilatar belakangi oleh sejumlah alasan. Karya sastra Jawa yang membahas sikap menerima terhadap poligami berjudul Klelep ing Samudra Rasa merupakan karangan Tulus Setiyadi. Dalam etika Jawa, sikap menerima tersebut dikenal dengan sebutan sikap nrima. Sikap menerima yang dimaksud adalah pasrah dan ikhlas. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan bahwa sikap nrima dapat hadir karena adanya kesadaran diri pada manusia akan kesalahan dalam bertingkah laku dan dapat menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan kehidupan, salah satunya adalah poligami. Pembahasan dari penelitian akan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori behavioral B.F Skinner, dan konsep nrima Frans Magniz Suseno. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan memiliki sikap nrima seperti tokoh Bu Septi manusia dapat dengan mudah pasrah dan ikhlas menghadapi permasalahan dalam kehidupannya sebab memiliki kesadaran akan tingkah lakunya sendiri. Dengan hasil penelitian itu, dapat disimpulkan sikap nrima menimbulkan rasa pasrah dan ikhlas saat istri akan dipoligami. Selain itu, kesadaran untuk introspeksi diri juga menjadi alasan istri dapat merasakan pasrah dan ikhlas untuk dipoligami. Oleh karena itu, sikap nrima dapat menjadi solusi dalam meringankan permasalahan kehidupan. ......The issue of polygamy is a household problem that is highly avoided by wives. However, there are also wives who accept to be polygamous. The acceptance of polygamy is motivated by a number of reasons. The Javanese literary work that discusses the acceptance of polygamy is Klelep ing Samudra Rasa by Tulus Setiyadi. In Javanese ethics, the attitude of acceptance is known as nrima. The attitude of acceptance in question is resigned and sincere. The purpose of this research is to prove that the attitude of nrima can be present because of the self-awareness of humans of mistakes in behavior and can be one of the solutions to solving life problems, one of which is polygamy. The discussion of the research will use a qualitative descriptive method with the behavioral theory of B.F Skinner, and the concept of nrima Frans Magniz Suseno. The results reveal that by having an attitude of nrima like the character Bu Septi, humans can easily surrender and sincerely face problems in their lives because they have awareness of their own behavior. With the results of the study, it can be concluded that the attitude of nrima creates a sense of resignation and sincerity when the wife will be polygamous. In addition, the awareness of self-introspection is also the reason why wives can feel resigned and sincere to polygamy. Therefore, the attitude of nrima can be a solution in alleviating life's problems.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Widya Apriliani
Abstrak :
Penelitian ini membahas sikap nrima dalam kehidupan rumah tangga dalam lagu Bojo Galak. Nrima atau menerima merupakan sebuah konsep kehidupan yang lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Konsep nrima seringkali digambarkan sebagai adanya unsur kepasrahan, mudah menyerah, mengalah dan tidak progresif. Namun, pada kenyataanya konsep nrima merupakan salah satu sikap menerima segala nasib yang telah digariskan oleh Tuhan. Hal ini digambarkan dalam lagu karya Pendhoza yang berjudul Bojo Galak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis lirik lagu Bojo Galakdalam konsep ‘nrima’ sebagaimana digambarkan dalam lirik lagu Bojo Galak.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu berbahasa Jawa berjudul Bojo Galak karya Pendhoza. Lagu Bojo Galak merupakan lagu dangdut dengan memasukkan unsur rapke dalam lagunya.Lagu Bojo Galak ini diproduksi oleh Pendhoza pada tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif serta pendekatan objektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai nrima di dalam lagu Bojo Galak mencerminkan seorang pasangan yang menerima apapun kondisi dan sifat pasangannya yang telah ditakdirkan oleh Tuhan kepadanya, seperti tidak menyesali pernikahan yang telah dilaksanakan, menguatkan hati, teguh menjalankan rumah tangga. Terdapat strategi penyelesaian konflik ala Jawa yaknimengalihkan masalah kehidupan dengan kegiatan santai seperti meminum kopi sebagai salah satu mekanisme copingbagi tubuh untuk rehat dari berbagai stressor khususnya pada rumah tangga. ......The study discussed the nrima attitude in domestic life in a Bojo Galak song. Nrima concept is often described as having the elements of submission, yielding, yielding and not progressive. However, in reality the concept of nrima is one of the attitudes of accepting all the destinies set out by god. This was depicted in the song by Pendhoza entitled bojo. The study aims to describe and analyze the Bojo Galak song lyrics that represent the concept 'nrima' as described in the Bojo Galak song lyrics. The data used in the study is a Javanese song Bojo Galak by Pendhoza. The Bojo Galak song is a dangdut song that features rap in the song. The fierce bojo song was produced by Pendhoza in 2012. The methods used in this study are qualitative descriptive research methods as well as an objective approach. Research shows that the nrima values in a Bojo Galak song reflect a couple who accept whatever conditions and characteristics the god has ordained of her, such as not repenting of a marriage performed, strengthening the heart, reaffirming the home. There is a java-based conflict resolution strategy to shift life's problems with relaxed activities such as drinking coffee asa coping mechanism for the rest of stress especially in the home.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Dewi Ekayani
Abstrak :
Nrima merupakan sikap berpasrah diri dalam budaya Jawa. Sikap nrima dalam masyarakat Jawa saat ini kurang dipahami apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dianggap sudah tidak sesuai lagi. Salah satu cerita rakyat Jawa yaitu Andhe-Andhe Lumut (AAL) menjadi perhatian penelitian ini dikarenakan diciptakan kembali dalam bentuk novel (2010) oleh DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, dan Martha Sadiyati, yang secara hipotesis sesungguhnya ingin menghadirkan kembali sikap nrima ini yang dihadapkan pada persoalan kekinian. Sikap Nrima yang berpasrah diri yang terkesan statis dan tanpa “alasan” yang seolah-olah harus dilakukan karena takdir semata pada masyarakat Jawa masa lampau, dalam novel ini diubah menjadi sikap yang dinamis dengan suatu alasan yang logis dan pertanggungjawaban moral. Penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap nrima yang ada di dalam cerita AAL melalui tokoh Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori penokohan oleh Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nrima Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning) adalah sikap nrima yang dilandasi alasan moral yaitu berbakti kepada orang tua. Sikap nrima yang dilakukan oleh tokoh Klenthing Kuningmengajarkan bahwa menerima takdir sebagai bakti terhadap orang tua dan dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan terus berusaha akan berbuah menjadi moral kebaikan yang seutuhnya. ......Nrima is an attitude of surrender in Javanese culture. The attitude of nrima in Javanese society is is not well understood by today’s society, it may be considered no longer appropriate. One of the Javanese folk story, Andhe-Andhe Lumut (AAL) is the focus of this research because it was re-created in the form of a novel (2010) by DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, and Martha Sadiyati, who hypothetically actually wanted to bring back the attitude of nrima who was faced with contemporary problems. Nrima's attitude of surrendering himself that seems static and without "reasons" which seems to have to be done because of fate alone in the past Javanese society, in this novel is transformed into a dynamic attitude with a logical reason and moral responsibility. This study intends to describe the attitude of acceptance in the AAL story through the character of Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). This research uses the qualitative method with characterization approach by Nurgiyantoro. The results shows that Dewi Sekartaji's (Klenthing Kuning) acceptance attitude was an acceptable attitude based on moral reasons, namely devotion to parents. The nrima’s attitude carried out by the Klenthing Kuning figure teaches that accepting destiny as a devotion to one's parents and with sincerity, patience, and continuous effort will bear fruit into a complete moral goodness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelin
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji konsep nrima ing pandum dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen karya Tulus Setiyadi 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan dan menjelaskan konsep nrima ing pandum yang terwujud dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen. Pendekatan yang digunakan adalah perspektif antroporeligio sastra Harsojo, 1986; Koentjaraningrat, 2009. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan mengenai konsep nrima ing pandum yang sangat penting karena konsep tersebut masih memiliki relevansi di masa kini.
The focus of this study is nrima ing pandum concept in Langit Mendhung Sajroning Pangangen novel by Tulus Setiyadi 2017. The purpose of this study is to reveal and explain about nrima ing pandum concept which is contained in Langit Mendhung Sajroning Pangangen novel. This study uses the anthroporeligio literature theory Harsojo, 1986 Koentjaraningrat, 2009. The result of this study is knowledge about nrima ing pandum concept which is important because the concept still has relevance in the present.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliyaa Muhammad Hesa Putra
Abstrak :
Dalam kultur keluarga Jawa kerap kali terjadi situasi seorang anak dituntut untuk selalu menghormati orang tuanya. Hal ini sering memunculkan konflik dalam diri seorang anak karena ia dituntut untuk selalu mengikuti kemauan orang tuanya yang kemudian direpresentasikan oleh tokoh Fitri dalam novel Uran-Uran Katresnan. Penelitian ini membahas bagaimana Fitri menyikapi konflik batinnya yang dikaitkan dengan teori Id, Ego dan Super ego oleh Freud (1983) serta mengaitkannya dengan sikap nrima orang Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dari Moleong (2002: 14) dengan pendekatan objektif dari Abrams (dalam Teeuw, 1984: 135), sikap nrima dalam budaya Jawa dari De Jong (1976: 19). Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah tokoh utama Fitri menerapkan nilai nrima melalui empat sikap, yaitu: sikap tidak memberontak, sikap menerima takdir, sikap bereaksi dengan rasional, dan sikap kesadaran diri. ......In Javanese family culture, there is often a situation where a child is required to always respect their parents. This often creates conflict in a child because he/she is required to always follow the will of their parents who are then represented by the character Fitri in the novel Uran-Uran Katresnan. This research discusses how Fitri responded to his inner conflict associated with the theory of Id, Ego and Super ego by Freud (1983) and associated it with nrima of Javanese people. This research uses qualitative descriptive method from Moleong (2002: 14) with objective approach from Abrams (in Teeuw, 1984: 135), nrima in Javanese culture from De Jong (1976: 19). The results obtained in this study are the main figures of Fitri applying nrima values through four attitudes, namely: attitude of not rebellious, attitude of accepting destiny, attitude of reacting rationally, and attitude of self-awareness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wellin Itca Wijaya
Abstrak :
Manusia hidup untuk menjalani takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan dan manusia tidak dapat mengelak dari ketetapan tersebut. Salah satu takdir yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia pada tahun 2020 adalah adanya penyakit mematikan yang mewabah di hampir seluruh belahan dunia dengan nama Coronavirus Disease (COVID-19). Di tengah wabah tersebut, Boedhie Pramono menciptakan lagu berbahasa Jawa dengan judul Jagad Anyar Kang Dumadi yang mengandung ajaran bagaimana sikap manusia Jawa ketika menghadapi takdir. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap manusia Jawa menjalani takdir-Nya yang terdapat pada lagu Jagad Anyar Kang Dumadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan falsafah Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lagu Jagad Anyar Kang Dumadi terdapat dua ajaran sikap manusia Jawa yang harus dimiliki ketika menjalani takdir, yaitu sikap nrima dan pasrah yang menghasilkan sikap optimis. Adapun kesimpulan berlandaskan hasil penelitian, kedua sikap tersebut dapat memberi ketenangan pada hati yang sedang gelisah, karena kedua sikap itu selalu mengingatkan manusia untuk kembali kepada Tuhan dan memasrahkan segalanya kepada-Nya dengan penuh optimis. ......Human beings live to face and fulfil their destiny that have been determined by God, and human cannot avert what has been stated. One of the destinies that God has given for human beings in the year of 2020 is the global pandemic, Coronavirus Disease (COVID-19). In the middle of this pandemic, Boedhie Pramono composed a Javanese song with the title Jagad Anyar Kang Dumadi which portrays the teachings on how the Javanese facing their destiny. In accordance to that, the purpose of conducting this research is to explain how the Javanese face their destined life that is portrayed in Jagad Anyar Kang Dumadi. This research used qualitative method by using Javanese philosophy as its approach. The research showed, Jagad Anyar Kang Dumadi portrays two teachings practices on Javanese behaviour whom Javanese have to to possess in facing their destiny. These two behaviour are nrima and pasrah, the kinds of behaviour that will lead to an optimistic attitude. To conclude the research, both of those behaviour always give calm and serene to the restless self because they keep remind people to find their way to God and surrender to God’s will.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftha Huljanah
Abstrak :
Film ziarah menceritakan perjalanan hidup tokoh utama, Mbah Sri, yang berjuang demi mencari fakta mengenai sang suami yang dinyatakan gugur di medan perang pada saat agrasi militer II. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi perjuangan dan kesetiaan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film Ziarah (2017). Penelitian ini bertujuan membuktikan serta merepresentasikan perjuangan dan kesetiaan dari tokoh utama melalui bukti visual. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, perjuangan dan kesetiaan dapat ditinjau melalui beberapa aspek. Perjuangan yang terdiri dari lima aspek, yaitu rela berkorban, persatuan, harga-menghargai, semangat dan pantang menyerah, dan kerja sama. Adapun kesetiaan yang terdiri dari tiga aspek, yaitu keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Aspek tersebut ditinjau melalui scene, sequence, dan dialog Mbah Sri melalui sikap, tindakan, dan juga tingkah laku. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menyandingkan perjuangan dan kesetiaan dengan sikap orang Jawa yaitu sikap nrima. Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah serta lebih dalam mengenai nilai-nilai budaya Jawa yang tercermin melalui sikap, tindakan dan perilaku mengenai perjuangan, kesetiaan, dan sikap nrima. ......The film pilgrimage tells the life journey of the main character, Mbah Sri, who struggles to find facts about her husband who was declared dead on the battlefield during military aggression II. The main problem in this study is how the struggle and loyalty are represented by the main character in the film Ziarah (2017). This study aims to prove and represent the struggle and loyalty of the main character through visual evidence. In this study, the authors used a qualitative research method with Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The results of the study reveal that struggle and loyalty can be viewed through several aspects. The struggle consists of five aspects, namely willingness to sacrifice, unity, respect, enthusiasm and never give up, and cooperation. As for loyalty which consists of three aspects, namely determination, obedience and obedience. These aspects are reviewed through scenes, sequences, and Mbah Sri's dialogue through attitudes, actions, and also behavior. Not only that, this research also juxtaposes struggle and loyalty with Javanese attitudes, namely nrima. With this writing, it is hoped that it can provide an easier and deeper understanding of Javanese cultural values ​​which are reflected through attitudes, actions and behavior regarding struggle, loyalty, and acceptance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library