Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marantika, Bram
Abstrak :
Organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, yaitu suatu sistem yang memungkinkan adanya interaksi yang dinamis antara suatu sistem dengan lingkungannya (Robbins, 1990). Hal tersebut mengindikasikan adanya hubungan timbal balik antara organisasi dan lingkungannya, ketika lingkungan di sekitar organisasi mengalami perubahan maka organisasi perlu untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan tersebut. Perubahan yang terjadi terhadap lingkungan di sekitar organisasi yang disebabkan oleh globalisasi, teknologi, maupun situasi politik memaksa organisasi untuk juga melakukan suatu perubahan agar dapat beradaptasi terhadap situasi tersebut. Dalam hal ini, organisasi harus belajar lebih cepat dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan atau organisasi tersebut tidak akan dapat bertahan (Marquardt, 1996) Untuk berhasil dalam mengatasi perubahan yang terjadi pada lingkungannya, maka organisasi perlu untuk merubah dirinya sendiri dengan cara memperhatikan apa yang dibutuhkan, ataupun memperbaiki kesalahan yang mereka perbuat. Untuk itu, organisasi perlu untuk belajar mengenai bagaimana bertindak cepat dalam menghadapi perubahan, mengetahui apakah mereka melakukan kesalahan dan bagaimana cara untuk mengubahnya. Pembelajaran dalam suatu organisasi harus sama ataupun lebih besar daripada perubahan diluar organisasi atau akan menyebabkan organisasi tersebut menurun ataupun tidak dapat bertahan (Revans dalam Marquardt, 1996). Salah satu cara untuk berhasil dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada lingkungan organisasi adalah dengan cara menjadi organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran itu sendiri menurut Marquardt (1996) adalah suatu organisasi yang belajar secara kolektif dan secara kontinyu merubah dirinya menjadi lebih dapat mengatur dan menggunakan pengetahuan untuk kesuksesan perusahaan. Organisasi pembelajaran dalam melakukan pembelajaran sangat tergantung pada manusia. Manusia menjadi salah satu dimensi penting dalam organisasi pembelajaran dikarenakan pada kenyatannya hanya manusialah yang melakukan pembelajaran. Di sisi lain, Smith (dalam Mangundjaya, 2001) menyebutkan bahwa hanya individulah yang dapat mengubah keterampilan, perilaku, dan hubungan interpersonal dan hal ini hanya dapat dilakukan pada situasi kerja nyata. Dalam hal ini bukan sisitem, strategi, struktur, visi, budaya dan proses yang dapat berubah, tetapi individu itu sendiri. Dari pernyataan diatas dapat terlihat bahwa manusia merupakan bagian penting dari perubahan. Judson (2001) menyatakan bahwa ada empat sikap terhadap perubahan, yaitu menerima aktif, menerima pasif (acuh), menolak pasif, dan menolak aktif. Keempat sikap tersebut terlihat dalam perilaku karyawan yang langsung atau secara tidak langsung berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi. Misalnya, karyawan yang bersikap menerima aktif akan dengan senang hati dan antusias mempelajari keahlian baru yang diperlukan dalam perubahan yang terjadi, sedang kan karyawan yang bersikap menolak aktif mungkin akan menggelar demonstrasi untuk menggagalkan rencana perubahan yang akan diterapkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran profil organisasi pembelajaran pada perusahaan X, gambaran sikap karyawan terhadap perubahan, gambaran sebab sikap, hubungan sikap dan sebab sikap, hubungan antara organisasi pembelajaran dan sikap karyawan terhadap perubahan organisasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sebanyak 45 responden sebagai data penelitian yang berasal dari perusahaan X yaitu sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa dan sedang mengalami perubahan organisasi berupa restrukturisasi. Dalam penelitian ini, sampel adalah karyawan-karyawan yang telah bekerja minimal dua tahun di perusahaan tempatnya bekerja. Lama bekerja dikontrol dengan asumsi bahwa karyawan yang telah bekerja minimal dua tahun telah memiliki cukup pengalaman mengenai perubahan yang telah atau sedang terjadi di perusahaan tempatnya bekerja. Dilihat dari desainnya, penelitian ini dapat digolongkan dalam nonexperimenlal, dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling. Dalam penelitian ini, akan dilihat gambaran sikap terhadap perubahan, organisasi pembelajaran dan penyebab sikap menggunakan frekuensi dan mean. Sedangkan untuk melihat hubungan antar variabel, digunakan rumus korelasi Pearson dengan memanfaatkan program Microsoft Excel XP dan SPSS 11.0. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara organisasi pembelajaran dan sikap terhadap pembahan organisasi, dan ditemukan hubungan yang signifikan antara penyebab sikap dan sikap terhadap perubahan organisasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa responden bersikap menerima aktif terhadap pembahan dan yang penyebab sikap adalah pengetahuan. Dari hasil penelitian yang didapat bahwa tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara organisasi pembelajaran dan sikap terhadap perubahan dikarenakan ada faktorfaktor lain yang bisa mempengamhi sikap karyawan terhadap pembahan. Hasil penelitian dimana sikap responden mempunyai hubungan dengan penyebab sikap tahu, dengan teori Galpin (dalam Mangundjaya, 2001) bahwa sikap seseorang disebabkan oleh : tahu, mampu, mau.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S3311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismed Fadillah
Abstrak :
Persaingan global pada saat ini sudah tidak dapat ditolak lagi kehadirannya. Apalagi sejak disetujuinya kesepakatan multilateral tentang organisasi perdagangan dunia (WTO) pada tahun 1995 di Marakes, Maroko. Sejak saat itu, batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas. Persaingan dalam dunia bisnis tidak lagi terjadi antara perusahaan-perusahaan lokal, namun sudah mencakup Persaingan global. Argumentasi bahwa globalisasi menjanjikan kemakmuran, ternyata disatu sisi juga membuat lingkungan bisnis menjadi berubah dengan cepat, turbulensi, dan ketidakpastian yang tinggi. Kalau selama ini perusahaan dibuai dengan lingkungan bisnis yang cukup dapat diduga (predictable), pada saat ini situasi tersebut telah berubah dengan drastis. Membuat rencana jangka panjang adalah suatu kemustahilan. Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk selalu dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dan segera beradaptasi. Agar organisasi selalu dalam keadaan siap mengantisipasi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah dengan cepat, maka kemampuan individu, tim dan organisasi tersebut harus selalu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan cara melakukan pembelajaran, dan kemudian membangun organisasi sebagai organisasi pembelajaran. Sejalan dengan pemikiran tersebut, CV. Nuri Teknik yang bergerak di bidang produksi alat-alat kesehatan, telah mencoba melakukan beberapa strategi yang harus ada dalam suatu organisasi pembelajaran.Dengan menggunakan analisis yang dianjurkan oleh Michael J. Marquardt, diketahui bahwa untuk tingkat penerapan pembelajaran pada sub sistem dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, dan pengelolaan pengetahuan telah menunjukkan tingkat kadang-kadang diterapkan. Sedangkan sub sistem penerapan teknologi menunjukkan tingkat jarang/tidakpernah diterapkan. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil penelitian Marquardt terhadap 500 perusahaan di dunia, maka terhadap subsistem dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, dan pengelolaan pengetahuan CV. Nuri Teknik memiliki nilai yang lebih tinggi, sedangkan untuk subsistem aplikasi teknologi nilainya lebih rendah. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan strategi pembelajaran di CV. Nuri Teknik sudah mulai diterapkan, namun belum diterapkan secara optimal, sehingga masih banyak kelemahan-kelemahan yang harus segera diperbaiki.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana Budiyanti
Abstrak :
Penelitian ini adalah mengenai tingkat organisasi pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk membuklikan bahwa ada hubungan antara orientasi pembelajaran individu, iklim psikologis dan dukungan konteks organisasi dengan tingkat organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran adalah suatu bentuk organisasi ideal yang merupakan kemampuan organisasi untuk terus menerus dapat menyesuaikan diri dan bertahan dalam menghadapi perubahan di era globalisasi. Penelitian ini perlu dilakukan karena organisasi pembelajaran perlu dikembangkan di setiap perusahaan agar dapat berlahan dan memiliki keunggulan berkompetisi dalam persaingan bisnis yang begitu tinggi. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang dibutuhkan dalam mengembangkan organisasi pembelajaran berdasarkan teori Senge - the- Fitth Discipline yang terkenal dengan sebutan ‘ Mr Lerning Organization" Lima disiplin dalam organisasi pembelajaran tersebut adalah personal mastery dan mental models yang merupakan faktor individual; shared vision dan team teaming yang merupakan faktor interaksi sosial-lingkungan; serta system thinking yang merupakan faktor organisasional. Subyek penelitian adalah para kalyawan yang bekerja di beberapa perusahaan dan bidang industri pabrikasi dan jasa-layanan yang telah beroperasi minimal 5 tahun. Subyek penelitian ini diambil dengan Cara convenience sampiing dengan kriteria minimal pendidikan SMU dan telah bekerja minimal satu tahun. Total sampel berjumlah 276 karyawan dan level staf pelaksana sampai manajer. Pengukuran tingkat organisasi pembelajaran menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Rosengarten (1999); orientasi pembelajaran indlvidu (Martinez,1997); iklim psikologis (James & Sells,1981); Dukungan Konteks Organisasi (Chang & Lee, 2000; Edmondson ,1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orienlasi pembelajaran individu, iklim psikologis dan dukungan konteks organisasi secara bersama memiiiki hubungan yang signihkan dengan tingkat organisasi pernbelajaran. Hal menarik yang ditemukan dalam pénelitian ini bahwa orientasi pembelajaran individu tidak memiliki hubungan Iangsung dengan tingkat organisasi pembelajaran, tetapi melalui variabei Iain sebagai variabel moderator. Hal ini memperkuat teori Senge (1990) dan Pautzke (1989) bahwa pembelajaran individu secara tidak langsung mempengaruhi organisasi pembeiajaran. Sedangkan faktor yang paling dominan dalam organisasi pembetajaran adalah dukungan konteks organisasi dan iklim psikologis. Hal ini berarti dalam rnewujudkan organisasi pernbelaiaran pendekatan organisasional atau sistem Iebih berperan yaitu perlunya dukungan konteks organisasi yang mendorong individu-individu dalam organisasi unluk berpikir secara holistik dan sistemik, bukan parsial.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leony Wesvalia. author
Abstrak :
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk menjadi ambidextrous melalui manajer yang bersikap ambidextrous dengan cara menciptakan sebuah konteks yang mendukung. Berdasarkan literatur konteks pembelajaran dan organisasi, perusahaan yang ambidextrous dikarakterisasi oleh adanya organisasi pembelajaran. Tesis ini membahas pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran dan kreativitas karyawan dalam upaya menumbuhkan sikap ambidextrous karyawan dalam konteks PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mempengaruhi sikap ambidexterous manajer melalui organisasi pembelajaran dan kreativitas. Data berasal dari 202 manajer pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. ......In facing a competitive business environment, companies are needed to be ambidextrous through its ambidextrous managers by creating of a supportive context. Building on the learning and organization context literatures, ambidextrous companies are characterized by a context of learning organization. This research analyzes the influence of transformational leadership on learning organization and creativity to produce the ambidextrous managers at PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. The results showed that learning organization and creativity mediate the relationship between transformational leadership and managers? ambidexterity. Data collected from 202 managers in PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ella Andalusia
Abstrak :
Tesis ini membahas pembelajaran di tempat kerja sebagai metode untuk meningkatkan kompetensi dengan motivasi belajar dan persepsi dukungan organisasi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melibatkan 228 karyawan instansi pemerintah yaitu Badan PPSDM Kesehatan sebagai responden. Hasil analisa data menggunakan model persamaan struktural menunjukkan bahwa kompetensi karyawan dipengaruhi oleh pembelajaran di tempat kerja, dan hanya persepsi dukungan organisasi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Motivasi belajar karyawan walaupun dipengaruhi oleh persepsi dukungan organisasi namun tidak mempengaruhi pembelajaran di tempat kerja secara signifikan. Hasil penelitian menyarankan bahwa komponen pembelajaran di tempat kerja (formal, informal dan insidental) jika dipadukan akan berdampak pada kompetensi karyawan namun pelaksanaannya perlu mendapat dukungan dari organisasi.
The focus of this study is workplace learning as a method for improving competencies with motivation to learn and perceived organizational support as factors that influence it. This research is a quantitative study involving 228 employees of the Agency for Development and Empowerment Human Resources of Health as respondents. Results of the data analysis using structural equation modeling (SEM) showed that the competence of employees affected by workplace learning and perceived organizational support only as factors that influence it. Employees motivation to learn although influenced by perceived organizational support but does not affect workplace learning significantly Results of the study suggest that the components of workplace learning (formal, informal and incidental) if combined would have an impact on employee competence but need the support from the organization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffani Intan Soetantyo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Organisasi Pembelajaran dan Work Engagement terhadap Perilaku Inovatif. Selain itu, Work Engagement juga diamati sebagai variabel mediator dalam hubungan antara Organisasi Pembelajaran dengan Perilaku Inovatif. Perilaku Inovatif mengacu pada dimensi dalam Innovative Work Behavior (IWB) oleh Janssen (2000) yaitu Idea Generation, Idea Promotion, dan Idea Realization. Sementara itu, Organisasi Pembelajaran mengacu pada Dimension of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) oleh Marsick dan Watkins (2003) yang terdiri dari Continuous Learning, Dialogue & Inquiry, Team Learning, Embedded System, Empowerment, System Connection, dan Provide Leadership. Work Engagement mengacu pada Utrecht Work Engagement Scale (UWES) oleh Schaufeli, Bakker & Salanova (2006) yang terdiri dari Vigor, Dedication, dan Absorption. Data dikumpulkan melalui self reported questionnaire kepada 97 orang karyawan PT Teknologi Global, suatu perusahaan teknologi informasi di Indonesia (bukan nama sebenarnya). Analisis data dilakukan dengan SPSS 23 menggunakan regresi linear dan General Linear Model (GLM). Untuk memperoleh analisis yang lebih komprehensif, dilakukan in-depth interview kepada beberapa pemimpin di PT Teknologi Global sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh positif dari Organisasi Pembelajaran dan Work Engagement terhadap Perilaku Inovatif. Selain itu penelitian juga menemukan bahwa Work Engagement memediasi hubungan antara Organisasi Pembelajaran dengan Perilaku Inovatif.
ABSTRACT
This research's purpose is to determine the influence of Learning Organization and Work Engagement to Innovative Behavior. Besides, Work Engagement was also observed as a mediating variable in the relationship between Learning Organization and Innovative Behavior. Innovative Behavior was measured using Innovative Work Behavior (IWB) items by Janssen (2000), consisting of Idea Generation, Idea Promotion, and Idea Realization. Learning Organization was measured using Dimension of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) by Marsick and Watkins (2003), consisting of Continuous Learning, Dialogue & Inquiry, Team Learning, Embedded System, Empowerment, System Connection, and Provide Leadership. Work Engagement was measured using Utrecht Work Engagement Scale (UWES) by Schaufeli, Bakker & Salanova (2006), consisting Vigor, Dedication, and Absorption. Data was collected through self-reported questionnaire from 97 employees of PT Teknologi Global, one of Indonesian IT company (not the real name). Data were analyzed with SPSS 23 using linear regression and General Linear Model (GLM). The research result indicated the positive influence of Learning Organization and Work Engagement to Innovative Behavior. To obtain more comprehensive analysis, individual in-depth interviews were conducted with PT Teknologi Global's leaders as informants. The research result indicated the positive influence of Learning Organization and Work Engagement to Innovative Behavior. Furthermore, the research also found that Work Engagement mediates the relationship between Learning Organization and Innovative Behavior.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina
Abstrak :
Rumah sakit yang menerapkan organisasi pembelajaraan diharapkan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena proses belajar yang terus menerus dilakukan oleh perawat. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi makna pengalaman perawat dalam menerapkan organisasi pembelajaran di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari 9 orang perawat yang bekerja di rumah sakit dengan pengalaman minimal 5 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizi.  Temuan hasil penelitian ini antara lain: Keinginan perawat untuk selalu berkembang, Beragam aktivitas pembelajaran yang diikuti perawat di rumah sakit, Aktivitas pembelajaran mahasiswa dan manfaatnya bagi perawat, Pemahaman Visi, Misi dan Nilai rumah sakit, Dukungan rumah sakit dalam pengembangan,  Harapan perawat tentang pendidikan dan pengembangan staff, Media dan sarana pembelajaran. Temuan lain dari penelitian ini adalah organisasi pembelajaran di rumah sakit berbeda dengan organisasi pembelajaran di perusahaan yaitu di rumah sakit selain untuk pengembangan diri perawat juga agar dapat memberikan edukasi kepada  pasien. Pimpinan keperawatan perlu mencari strategi yang efektif untuk mendorong perubahan perilaku perawat dalam penerapan organisasi pembelajaran. ......Hospitals that implement learning organizations are expected to improve the quality of nursing care because the continuous learning process is carried out by nurses. The purpose of this study was to explore the meaning of the experience of nurses in implementing organizational learning in hospitals. This study uses a qualitative method with a descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of 9 nurses who worked in hospitals with a minimum of 5 years experience. Data retrieval is done by in-depth interviews based on research objectives. Analysis of interview data using the stages of analysis according to Colaizi. The findings of this study include: nurses desire to always develop, various learning activities that are followed by nurses in hospitals, student learning activities and their benefits for nurses, understanding of vision, mission and hospital values, hospital support in development, hope nurses about education and staff development, media and learning facilities. Another finding from this study is that the organization of learning in hospitals is different from learning organizations in companies, namely in hospitals besides for self-development of nurses as well as being able to provide education to patients. Nursing leaders need to find effective strategies to encourage changes in nurse behavior in the application of learning organizations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affan Maulana Ghiffari
Abstrak :
Dalam lingkungan pekerjaan yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian, organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya yang dapat diandalkan untuk dapat bertahan, bersaing dan berkembang. Salah satu bentuk sumber daya yang dapat digunakan adalah kreativitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tidak langsung antara core self-evaluation (CSE) dengan kreativitas karyawan melalui peran mediasi motivasi intrinsik, serta melihat peran budaya organisasi pembelajaran dalam memoderasi hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Penelitian ini juga melihat hubungan tidak langsung antara CSE dengan kreativitas melalui motivasi intrinsik, yang dimoderasi oleh budaya organisasi pembelajaran pada hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Penelitian dilakukan terhadap 144 karyawan BUMD. Uji hipotesis menggunakan Hayes’ PROCESS Macro model 14 menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memediasi hubungan antara CSE dengan kreativitas karyawan. Namun demikian, budaya organisasi pembelajaran tidak memoderasi hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Hasil juga menunjukkan bahwa hubungan tidak langsung antara CSE dengan kreativitas karyawan yang dimediasi oleh motivasi intrinsik, tidak dimoderasi oleh budaya organisasi pembelajaran pada hubungan antara motivasi intrinsik dan kreativitas karyawan. ......In highly dynamic and uncertain work environment, organizations or companies need reliable resources to survive, compete and develop. One form of resource that can be used is employee creativity. This study aimed at investigating the relationship between core self-evaluation (CSE) and employee creativity mediated by intrinsic motivation, and to see the role of organizational learning culture in moderating the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. This study also looked at the indirect relationship between CSE and employee creativity through intrinsic motivation, which is moderated by organizational learning culture on the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. The study was conducted on 144 BUMD employees. Hypothesis testing using the moderated-mediation Hayes' PROCESS Macro model 14 shows that intrinsic motivation mediates the relationship between CSE and employee creativity. However, organizational learning culture does not moderate the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. The results also show that the indirect relationship between CSE and employee creativity mediated by intrinsic motivation, not moderated by organizational learning culture on the relationship between intrinsic motivation and employee creativity.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisy Tantowi
Abstrak :
Makalah proyek akhir ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui implementasi Electronic Document Management System (EDMS) yang diterapkan oleh Departement Research and Development (R&D). Dokumen yang dihasilkan oleh Departemen R&D berupa dokumen hasil penelitian sebagai memori organisasi perusahaan. Proses migrasi menuju EDMS oleh Departemen R&D dilakukan sejak tahun 2021 dilatar belakangi kebutuhan perusahaan dalam pengelolaan dokumen penelitian penciptaan, penyimpanan, dan temu kembali dokumen, diharapkan dapat mengintegrasikan, mempermudah kolaborasi serta meningkatkan kinerja pegawai. Memori organisasi tercipta salah satunya melalui proses pembelajaran organisasi yang kemudain dituangkan dalam bentuk tekstual salah satunya dalam bentuk dokumen penelitian. Dalam proses pembelajaran organisasi EDMS berperan sebagai wadah dalam proses penciptaan memori organisasi, serta sebagai sistem pengelolaanya. EDMS berperan mencegah potensi kehilangan memori organisasi, dengan cara mengelola memori organisasi yang terkumpul untuk dapat disimpan dan dimanfaatkan pada masa lalu ke masa kini, dan masa kini ke masa yang akan datang. ......The final project paper, was written to know the implementation of the Electronic Document Management System (EDMS) implemented by the Research and Development (R&D) Department. Documents produced by the R&D Department are in the form of research results as a memory of the company's organization. The migration process to EDMS by the R&D Department has been carried out, since 2021 against the backdrop of the company's need for managing research documents, creating, storing, and retrieving documents is expected to integrate and facilitate collaboration and improve employee performance. One of the ways organizational memory created is through an organizationals learning process which is then written in textual form, one of which is in the form of research documents. In the process of organizational learning, EDMS acts as a vessel in the process of creating organizationals memory, as well as a management system. EDMS plays a role in preventing potential loss of organizational memory by managing the accumulated organizational memory to be stored and utilized from the past to the present and the present to the future.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Nurtrio Harjessi
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi penyiaran menghadirkan digitalisasi penyiaran televisi di Indonesia. Hal tersebut mengharuskan seluruh lembaga penyiaran televisi beralih teknologi dari analog menuju digital. Pemerintah awalnya menetapkan analogue switch off pada tahun 2018, namun hal tersebut tidak terealisasi akibat terganjal oleh ketiadaan regulasi terkait digitalisasi penyiaran. Penelitian ini menganalisis Kesiapan Direktorat Penyiaran Kemkominfo Dalam Menghadapi Digitalisasi Televisi Menurut Perspektif Organisasi Pembelajaran. Dalam menganalisis organisasi pembelajaran dalam kesiapan menghadapi digitalisasi penyiaran televisi, penulis menggunakan teori pembelajaran OADI yang dikemukakan oleh Daniel H. Kim. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kesiapan direktorat penyiaran kemkominfo dalam menghadapi digitalisasi televisi menurut perspektif organisasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivis dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan informan terkait. Hasil dari data dan informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis ilustratif. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa (1) kesiapan Direktorat Penyiaran dalam menghadapi digitalisasi penyiaran televisi masih terlihat kurang. (2) Perspektif organisasi pembelajaran belum diterapkan oleh direktorat penyiaran dalam kesiapan menghadapi digitalisasi televisi.
ABSTRACT
The development of broadcast technology brings about the digitalization of television broadcasting in Indonesia. This requires all television broadcasters to switch technology from analog to digital. The government initially set the analogue switch off in 2018, but this was not realized due to being hampered by the absence of regulations related to broadcast digitalization. This study analyzes the readiness of the directorate of broadcasting in facing of television digitalization according to the perspective of the learning organization. In analyzing learning organizations in readiness to face the digitalization of television broadcasting, the author uses OADI learning theory put forward by Daniel H. Kim. The purpose of the study was to analyze the readiness of the directorate of broadcasting in facing television digitization according to the perspective of the learning organization. This study uses a postpositivist approach with qualitative methods with data collection techniques in the form of in-depth interviews with relevant informants. The results of the data and information obtained were analyzed using illustrative analysis techniques. From the results of the study, it was obtained that (1) the readiness of the Broadcasting Directorate in facing the digitalization of television broadcasting was still lacking. (2) The perspective of the learning organization has not been applied by the broadcasting directorate in readiness to face television digitalization.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>