Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugraha Putra Hutama
"Pemindahan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta menuju ke Ibukota Nusantara (IKN) pertama kali disampaikan pada Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Agustus 2019. Kegiatan ini dilanjutkan dengan serangkaian proses baik secara hukum serta undang-undang sehingga secara resmi Ibukota Negara telah berpindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pembangunan IKN telah dimulai sejak tahun 2022 dan selesai secara fungsional pada 17 Agustus 2024 untuk menggelar upacara kemerdekaan pertama di Ibukota Nusantara. Kesuksesan penyelenggaraan ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen yang tinggi dari seluruh komponen stakeholder serta insinyur-insinyur terbaik bangsa termasuk didalamnya peran vital seorang Site QHSE Manager. Tujuan dari laporan ini adalah untuk melaporkan peran seorang Site QHSE Manager dalam menyelesaikan Gedung Sekretariat Presiden di IKN dengan hasil konstruksi yang berkualitas dan mengedepankan aspek K3L. Keberhasilan ini dicapai dengan menerapkan Metode PDCA (Plan, Do, Check, Action) sehingga proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden ini sukses untuk mendukung terlaksananya Upacara Bendera 17 Agustus pertama di Ibukota Nusantara. Pembangunan IKN tidak hanya sekedar selesai, namun pembangunan juga dikerjakan secara profesional, memperhatikan kode-kode etik keinsinyuran serta terbukti berhasil dengan mendapatkan pencapaian Zero accident, P2HIV oleh Kemenaker dan Gubernur Kaltim, serta mendapatkan predikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Utama dalam Perencanaan.

The relocation of Indonesia’s capital city from Jakarta to Ibu Kota Nusantara (IKN) was first announced during the State Address at the Annual Session of the People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia by President Joko Widodo on August 16, 2019. This initiative was followed by a series of legal and regulatory processes, officially transferring the capital city from DKI Jakarta to East Kalimantan. The construction of IKN began in 2022 and was functionally completed on August 17, 2024, in time to hold the first Independence Day ceremony of Indonesia in the Nusantara Capital. This success is the result of hard work, strong commitment from all stakeholders and the nation’s best engineers, including the vital role of a Site QHSE Manager. The purpose of this report is to highlight the role of a Site QHSE Manager in completing the Presidential Secretariat Building in IKN with high-quality construction that prioritizes K3L (Occupational Health, Safety, and Environment) aspects. This achievement was made possible by implementing the PDCA (Plan, Do, Check, ction) method, ensuring the successful construction of the Presidential Secretariat Building to support the first Independence Ceremony of Indonesia on August 17 in the Nusantara Capital City. The project was not only completed successfully but also executed professionally, adhering to engineering ethical codes. The results were proven with remarkable achievements, including Zero Accident, P2HIV awards from the Ministry of Manpower and the Governor of East Kalimantan, and the Bangunan Gedung Hijau (BGH) Utama predicate for Planning for Green Building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Singgih Zulfikar Ansori
"Perusahaan teknologi yang bergantung pada aplikasi sebagai bisnis utama tentu memperhatikan proses pengembangan produknya. Agar tetap unggul dalam persaingan dengan kompetitor, perusahaan teknologi begitu memperhatikan kelincahan (agile) dalam perkembangan produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar secara adaptif. Proses yang berkualitas dan agile tentu dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tepat sesuai kebutuhan. Pendekatan dalam proses pengembangan perangkat lunak yang agile salah satunya ialah dengan kerangka kerja Scrum. Scrum merupakan kerangka kerja yang terus mengalami pembaruan dan tertuang dalam Scrum Guide.
Penelitian ini fokus pada penilaian kematangan Scrum dan penyusunan rekomendasi perbaikan implementasi Scrum dengan tempat studi kasus di PT Sepulsa Teknologi Indonesia. Sepulsa telah menerapkan Scrum selama tiga tahun terakhir. Rekomendasi mengenai perbaikan implementasi Scrum diperlukan sebagai langkah lanjutan hasil evaluasi kematangan Scrum dengan melakukan Aprraisal mengikuti Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI C) berbasis Scrum Maturity Model (SMM) yang telah diperbarui dengan Scrum Guide 2017, lalu membentuk instrumen mengikuti format PST Tools. Penilaian tingkat kematangan di Sepulsa dilakukan pada produk bisnis Archipelago dan produk bisnis BPA. Selanjutnya, praktik- praktik yang belum terpenuhi dari hasil penilaian akan akan disusun rekomendasi perbaikannya dengan pendekatan Demings Plan, Do, Check, Act (PDCA) Cycle dan didasarkan dari Scrum Guide 2017.
Hasilnya tingkat kematangan dinilai mencapai Level 2 dengan nilai pencapaian di sub-goals 2.1 Basic Scrum sebesar 91,67% (Fully Achieved); 2.2 Software Requirements Engineering sebesar 100% (Fully Achieved); 3.1 Customer Relationship Management sebesar 95,46% (Fully Achieved); dan, 3.2 Iteration management sebesar 94,74% (Fully Achieved). Kemudian rekomendasi yang akan dilakukan adalah praktik 3.1.3.4 menjelaskan kondisi Product Backlog Items yang telah selesai oleh Product Owner saat Sprint Review dan praktik 3.2.2.4 Sprint dengan Sprint Goal yang sudah kedaluarsa akan di akhiri segera.

ABSTRACT
Technology companies in which application is the main business certainly focus on the product development process. In order to be excellent in competition with competitors, technology companies concern to agility in the development of products so that they can adaptively to meet the market needs. Great and agile process will produce high-quality and precise products as needed. One of the approaches to reach agile software- development process is the Scrum framework. Scrum is a framework that is continously updated and is contained in the Scrum Guide.
This study focuses on the Scrum maturity assessment and the making of recommendations for improving Scrum implementation at PT Sepulsa Teknologi Indonesia as the case study site. Sepulsa has been implementing Scrum for the past three years. Recommendations for improving Scrum implementation are needed as a further step in the results of Scrum maturity evaluation using the Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI C) based on the Scrum Maturity Model (SMM) that has been updated with the Scrum Guide 2017 and formed with PST Tools format. Maturity level assessment at Sepulsa was conducted on business products which are called Archipelago and BPA. Furthermore, the mapping of gaps found from the assessment will be compiled using the Scrum Guide 2017 to form improvement recommendations using the Demings Plan, Do, Check, Act (PDCA) Cycle method.
The end result is that achievement scores at sub-goals 2.1 Basic Scrum of 91.67% (Fully Achieved); 2.2 Software Requirements Engineering for 100% (Fully Achieved); 3.1 Customer Relationship Management by 95.46% (Fully Achieved); and, 3.2 Iteration management of 94.74% (Fully Achieved) and level of maturity is considered to reach Level 2. Then the recommendation that will be practiced are practice 3.1.3.4 explaining the condition of the Product Backlog Items that have been completed by the Product Owner when the Sprint Review and practice 3.2.2.4 Sprint with Sprint Goal that has expired will be terminated immediately."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rohman Fauzi
"ABSTRAK
Cacat merupakan penyimpangan kualitas suatu produk yang tidak
diinginkan dalam dunia industri. Karena itu setiap proses produksi di dalamnya harus dapat menghasilkan produk yang memiliki kualifikasi sesuai standard yang telah ditetapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan. PT. A mempunyai masalah cacat komponen silinder yang mencapai 4,47% atau diatas batas maksimal prosentase cacat yang telah ditetapkan perusahaan sebesar 3,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi cacat bocor produksi komponen silinder yang terjadi
di seksi Die Casting PT A. Metode PDCA dengan seven tools sebagai alat bantu mutu digunakan untuk menganalisis dan membantu proses perbaikan cacat bocorkomponen silinder. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa penyebab kebocoran pada komponen silinder adalah adanya undercut dan keropos pada komponen silinder. Sehingga perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan terhadap faktor penyebab terjadinya undercut dan keropos pada komponen silinder. Dari hasil perbaikan pada komponen silinder dengan metode PDCA dapat menurunkan tingkat cacat produksi komponen silinder menjadi 3,17% atau turun 1,3%.

ABSTRACT
Defect is deviation the quality of a product which is not desirable in the industrial world. Therefore, every process of production should be able to produce a product that has the appropriate qualification standards have been established to customer satisfaction. PT. A has a problem of defect cylinder component which reaches 4.47% or above the maximum limit prosentase defects that have been set by the company of 3.6%. This study aims to reduce the production of defective
cylinder component which leakage occurs in Die Casting section PT A. PDCA method with seven quality tools as a tool used to analyze and assist in the repair defective leaking cylinder component. From the analysis results can be seen that the cause of leaks in the cylinder component is the presence of the undercut and porous cylinder component. So that repairs are done is to make corrective and
prevention action of factors causing the undercut and porous cylinder component. From the results of the cylinder component improvement with PDCA method can decrease of cylinder component defect rate to 3.17%, or down 1.3%"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1490
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arista Bayu Paramarta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi promosi di Perpustakaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana strategi di Perpustakaan Kementerian Keuangan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Pendekatan analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan model PDCA atau Plan, Do, Check, dan Act di mana peneliti ingin melihat strategi promosi di Perpustakaan Kementerian Keuangan secara runtun dan sistematis dimulai dari perencanaan hingga perencanaan kegiatan tersebut setelah selesai dilakukan, apakah harus diperbaiki atau dipertahankan sebagai acuan kedepannya.

This research aims to determine how the implementation of promotional strategies in the Library of the Ministry of Finance Republic of Indonesia. The purpose of this research is to describe how the promotional strategy in Library of the Ministry of Finance. This research is a qualitative study with using the case study method. The analytical approach in this study is use PDCA model or Plan, Do, Check, and Act where researchers wanted to see the promotion strategy in Library of the Ministry of Finance with systematic planning stage to the planning of these activities once completed, is to be evaluated or maintained as a reference for future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"ABSTRAK<>br>
Dari hasil penetration testing yang dilakukan oleh PT PQR, disimpulkan bahwa tata kelola keamanan informasi di PT XYZ belum baik dan masih berada di level 3,5 Indeks KAMI. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang dapat diterapkan di PT XYZ, dengan hasil akhir berupa rancangan prosedur vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI dan dapat diterapkan di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO 27002:2013 sebagai kerangka kerja utama untuk perancangan proses vulnerability management dan menggunakan pendekatan PDCA untuk detil dari masing-masing aktivitasnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus penelitian kualitatif menggunakan hermeneutics. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI. Rancangan yang telah dibuat telah divalidasi oleh kepala Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan dan telah mengikuti format penyusunan Prosedur Operasional Standar Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan PT XYZ

ABSTRACT<>br>
From the results of PT PQR penetration testing, it is concluded that governance of information security in PT XYZ still at the level 3.5 of index KAMI. This research focuses on how vulnerability management Standard Operating Procedure SOP will be designed in PT XYZ, with the results vulnerability management SOP in accordance with index KAMI indicator and can be applied in PT XYZ. This research using ISO 27002 2013 as a main framework for designing vulnerability management process and using PDCA approach for details of each activity. Qualitative analysis with hermeneutics is used for the research method. In the conclusion, had beed developed vulnerability management SOP draft that fit with index KAMI indicator and the organization. Vulnerability management SOP draft had been validated by the division head of Infrastructure, Operational, and Assurance Division PT XYZ and already followed the SOP format in PT XYZ Infrastructure, Operational, and Assurance Division."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Syahrul
"Salah satu produk utama yang dihasilkan suatu oleh perusahaan penerbangan adalah pesawat terbang dengan kondisi laik terbang, bersih, nyaman, dan tepat waktu. Pada Garuda Indonesia produk utama tersebut dihasilkan oleh GMF (Garuda Maintenance Facility) dengan dibantu divisi lainnya yang ada didalam jajaran Garuda Indonesia.
Era perekonomian dunia yang semakin global dan kompleks telah menciptakan lingkungan bisnis penerbangan menjadi semakin turbulens. Untuk mengadaptasi dan mengantisipasi lingkungan bisnis tersebut, beberapa perusahaan penerbangan internasional menerapkan strategi-strategi yang dianggap sesuai, baik dengan melakukan aliansi maupun penggabungan usaha antar sesama perusahaan penerbangan. Lingkungan bisnis penerbangan internasional yang semakin turbulens menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan penerbangan semakin tajam. Sehingga salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan perusahaan penerbangan dalam persaingan tersebut adalah mutu produk yang dihasilkan. Mutu produk yang dapat bersaing harus direncanakan dan dikendalikan sejak awal proses produksi hingga proses pemanfaatan produk, yaitu dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengendalian produksi serta tahap kegiatan pemanfaatan produk. Dengan demikian dalam era globalisasi ini, kegiatan pengendalian mutu semakin berperan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan.
Untuk mendukung perusahaan dalam menghadapi persaingan tersebut maka perlu diterapkan sistim manajemen pengendalian mutu terpadu. Dimana sistim manajemen tersebut mengikutsertakan seluruh karyawan di perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui pemutaran sikius Plan-Do-Check-Action serta penerapan metoda statistik dalam kegiatan pengendalian mutu produk yang dihasilkan. Penerapan sistim manajemen tersebut dimulai dari kegiatan pengelolaan kebijakan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan (policy management) pada tingkat manajerial puncak, dan kegiatan pengelolaan rencana-rencana kegiatan jangka panjang dan jangka pendek (activity management) pada tingkat manajerial menengah, serta kegiatan pengelolaan gugus kendali mutu (quality control circle) pada tingkat manajerial lini.
Untuk rnenerapkan sistim manajemen PMT tersebut di GMF dengan baik maka penulis mengusulkan untuk menggunakan hasil perancangan sistim tersebut berupa: kerangka sistim pengendalian manajemen, diagram aliran kertas kerja, sistim pelaporan bertingkat, dan kertas-kertas kerja serta struktur organisasi PMT yang sesuai dengan budaya kerja Garuda Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Jehan
"Kaizen merupakan salah satu filosofi Jepang yang dapat diterapkan dimana saja. Kaizen kini juga banyak diterapkan di perusahaan. Dalam perusahaan Kaizen sering dikenal sebagai peningkatan yang berkelanjutan. Pada tulisan ini, peneliti akan membahas Kaizen dalam implementasinya pada Divisi Penjualan Perusahaan Jepang di Indonesia. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data observasi, wawancara, dokumentasi, serta data dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan menerapkan dan membudayakan Kaizen. Hal itu diterjemahkan dalam PDCA diperketat dengan standardisasi 5S, dalam Divisi Penjualan sehingga dapat mencapai keberhasilan.

Kaizen is one of the Japanese philosophies that can be applied anywhere. Kaizen is now also widely used in companies. In companies, Kaizen is often known as continuous improvement. In this paper, researchers will discuss Kaizen's implementation in the Sales Division of a Japanese Company in Indonesia. This research method is qualitative and quantitative. The data collection technique used is to collect observation data, interviews, documentation, and data from questionnaires given to employees who work for the company. This research proves that the company implements and cultivates Kaizen. It is translated in PDCA and tightened with 5S standardization, in the Sales Division to achieve success."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Aldiyan Muhammad
"Teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat dan membawa dampak besar pada kehidupan manusia, baik secara personal maupun organisasional. Namun, penggunaan teknologi informasi juga membawa risiko keamanan yang semakin meningkat. Dalam menghadapi risiko keamanan informasi ini, organisasi perlu membuat perlindungan dari segala risiko risiko tersebut. Dalam sistem informasi suatu organisasi perlu acuan atau guide untuk dijadikan standar dalam hal tersebut. Dalam hal sistem keamanan informasi, standar yang dipakai secara internasional adalah ISO 27001:2022. Perusahaan yang dijadikan studi kasus ini akan diberlangsungkan pengukuran tingkat kematangan pada sistem keamanan informasinya untuk mengetahui pada aspek manakah yang dapat ditingkatkan kembali. Pengukuran tingkat kematangannya menggunakan framework ISO 27001:2002. Kemudian hasil pengukuran tersebut akan dianalisa menggunakan metode PDCA untuk nantinya akan menghasilkan rekomendasi yang akan digunakan pada perusahaan studi kasus.

Information technology has rapidly evolved and had a significant impact on human life, both personally and organizationally. However, the use of information technology also brings increasing security risks. In dealing with these information security risks, organizations need to establish protection against all these risks. In the information system of an organization, there needs to be a reference or guide to serve as a standard in this regard. Regarding information security systems, the internationally recognized standard used is ISO 27001:2022. The company chosen as a case study will undergo a measurement of the maturity level of its information security system to identify areas that can be further improved. The measurement of maturity level will utilize the ISO 27001:2002 framework. Afterward, the results of the measurement will be analyzed using the PDCA method to generate recommendations that will be implemented in the case study company."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rustanto
"Full Maintenance Contract (FMC) merupakan salah satu lini bisnis dari departemen service PT United Tractors dalam melakukan kontrak perawatan dengan pelanggan. Reliability mesin dengan indikator physical availability (PA) dan mean time between failure (MTBF) adalah KPI yang disepakati dengan pelanggan dengan target minimum tertulis dalam perjanjian. FMC Scania SIS Adaro mengalami permasalahan MTBF tidak mencapai target selama empat bulan berturut-turut, yaitu selama bulan November 2022 sampai dengan bulan Februari 2023. Unscheduled breakdown adalah hal yang paling berpengaruh terhadap MTBF. Project ini bertujuan untuk meningkatkan MTBF dengan menurunkan frequensi unscheduled breakdown. Proyek ini dikerjakan mengikuti kerangka kerja PDCA dan beberapa kombinasi tools analisa, yaitu diantaranya pareto diagram, 5-why analysis, FMEA, dan 5W2H. Hasil perbaikan dalam proyek ini mampu meningkatkan MTBF dari 106,8 jam menjadi 142,9 jam (target minimal MTBF 120 jam).

Full Maintenance Contract (FMC) is one of the business lines of the PT United Tractors service department in carrying out maintenance contracts with customers. Machine reliability with physical availability (PA) and mean time between failure (MTBF) indicators is a KPI agreed with the customer with the minimum target written in the agreement. FMC Scania SIS Adaro experienced MTBF problems not reaching the target for four consecutive months, from November 2022 to February 2023. Unscheduled breakdown was the thing that most affected MTBF. This project aims to increase MTBF by reducing the unscheduled breakdown frequency. This project was carried out following the PDCA framework and several combinations of analysis tools, including pareto diagrams, 5-why analysis, FMEA, and 5W2H. The results of the improvements in this project were able to increase the MTBF from 106.8 hours to 142.9 hours (minimum target of 120 hours MTBF)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahriza SA
"Lamanya waktu tunggu menjadi salah satu indikator bagi suatu rumah sakit dalam menjaga mutu layanannya, menunggu yang terlalu lama akan memunculkan penilaian negatif dari pasien terkait kualitas pelayanan. Kunjungan rawat jalan pasien di RSUD Sungai Dareh terus meningkat, pada tahun 2020 poliklinik rawat jalan melayani 72,22 % dari total kunjungan ke RSUD Sungai Dareh, sehingga kepuasan pasien rawat jalan bisa menjadi cerminan pelayanan RSUD Sungai Dareh. Menurut laporan dari komite mutu tahun 2019 waktu tunggu pelayanan rawat jalan masih melebihi target yaitu 72,11 menit yang seharusnya menurut Peraturan Bupati Dharmasraya Nomor Tahun 2014 tentang SPM RSUD Sungai Dareh ≤ 60 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan lama waktu tunggu pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan di RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dengan metode lean kaizen. Metode penelitian ini merupakan operational research dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer yang diambil melalui observasi langsung dengan Teknik time motion study dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini ditemukan 2 jenis waste yaitu 79,49% waste waiting, 20,51% waste overprocessing, setelah dilakukan penerapan metode lean kaizen dengan pendekatan PDCA, terjadi penurunan terjadi penurunan lead time dari 98,38 menit menjadi 74,42 menit dengan penurunan TNVAT dari 86,27 menit menjadi 63,50 menit. Kesimpulan penelitian ini bahwasanya pendekatan PDCA pada lean kaizen tepat dilakukan pada kondisi dimana waste terbanyak berkaitan dengan perilaku manusia. Adapun hasil penelitian ini belumlah maksimal karena metode lean kaizen ini harus dilakukan terus menerus dan berkesinambungan, sehingga saran peneliti adalah agar dapat menjadikan prioritas dilakukan pengawasan yang berkelanjutan.

The length of waiting time is one of the indicators for a hospital in maintaining the quality of its services, waiting too long will lead to negative assessments from patients regarding the quality of service. Outpatient visits of patients at Sungai Dareh Hospital continue to increase, in 2020 the outpatient polyclinic serves 72.22% of the total visits to Sungai Dareh Hospital so that outpatient satisfaction can be a reflection of the services of Sungai Dareh Hospital. According to a report from the quality committee in 2019, the waiting time for outpatient services still exceeded the target of 72.11 minutes which should have been according to the Dharmasraya Regent's Regulation Number 2014 concerning the SPM of Sungai Dareh Hospital 60 minutes. The purpose of this study was to reduce the patient's waiting time to get outpatient services at Sungai Dareh Hospital, Dharmasraya Regency with the lean kaizen method. This research method is operational research with qualitative and quantitative approaches with primary data sources taken through direct observation with time-motion study techniques and in-depth interviews. The results of this study found 2 types of waste, namely 79.49% waiting for waste, 20.51% overprocessing waste after applying the lean kaizen method with the PDCA approach, there was a decrease in lead time from 98.38 minutes to 74.42 minutes with a decrease in TNVAT from 86.27 minutes to 63.50 minutes. This study concludes that the PDCA approach to lean kaizen is appropriate for conditions where the most waste is related to human behavior. The results of this study have not been maximized because the lean kaizen method must be carried out continuously and continuously so the researcher's advice is to make continuous monitoring a priority. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>