Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boy Hazuki Rizal
"ABSTRAK
Perencanaan strategik merupakan kumpulan produk dari proses manaJemen
perusahaan untuk kondisi masa depan yang diharapkan (desired future). Ketika sebuah
perusahaan telah mendefinisikan bisnisnya, maka sesungguhnya perusahaan tersebut
telah menetapkan garis-garis yang membatasi wilayah-wilayah bisnis yang boleh (dan
yang tidak boleh) dimasukinya dan wilayah bisnis dimana ia harus (dan tidak seharusnya)
membangun capability on competence
Pasar Modal Indonesia mempunyai visi dan misi yang dituangkan dalam Cetak
Biru Pasar Modal Indonesia yang menjadi acuan kerja dari pelaku-pelaku pasar modal di
Indonesia. Cetak Biru Pasar Modal Indonesia direvisi setiap 5 (lima) tahun sekali dan
yang terbaru adalah edisi 2000-2004.
Pasar Modal Indonesia mempunyai 3 (tiga) lembaga utama yang mendukung
operasional, yaitu Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Peran dari masing-masing lembaga ini tertuang
jelas dalam UU no.8/1995. Undang-Undang Pasar Modal ini menyebutkan secara j~las
fungsi-fungsi apa yang ada dan harus ada dari tiap lembaga.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (selanjutnya disingkat KPEI) berfungsi
sebagai LKP yang menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa
yang teratur, wajar dan efisien telah secara resmi mendapat izin usaha dari Bapepam.
Dengan adanya fungsi penjaminan, KPEI mempunyai peran yang sangat strategis yaitu
sebagai mitra pengimbang. Peran ini sangat mempengaruhi perilaku investasi di Pasar
Modal Indonesia, karena memberikan jaminan atas penyelesaian transaksi bursa yang
dilakukan.
Sejak tahun 1996 hingga awal tahun 2000 ini, KPEI sebagai objek penelitian,
belum mempunyai perencanaan yang memadai. Hal inilah yang mendorong penul.is untuk
memformulasikan secara ilmiah perencanaan strategik KPEI dengan ruang lingkup
tinjauan atas visi, misi, tujuan dan sasaran dari perusahaan, analisa eksternal dan internal
dari perusahaan, analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat),
perhitungan posisi perusahaan dan usulan-usulan penulis untuk KPEI dalam perencanaan
masa yang akan datang.
Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan survei atas kondisi sekarang
melalui diskusi, kuesioner dan wawancara dengan karyawan. Berdasarkan hasil survei,
bahwa 71.43% karyawan tidak jelas mengenai visi dan misi perusahaan, 80.95% menilai
bahwa komunikasi dari visi dan misi perusahaan selama ini tidak pemah ada. Hal lain
yang juga terlihat adalah bahwa 71.34% dari karyawan tidak jelas mengenai tujuan dan
sasaran dari perusahaan untuk masa yang akan datang. Sehingga selama ini karyawan
bekerja berdasarkan day to day operasional tanpa mempunyai perencanaan yang jelas.
Selain dengan karyawan, diskusi dan wawancara juga dilakukan dengan para
pejabat setempat. Penulis bersama dengan para pejabat merumuskan daftar dari analisa
SWOT KPEI dan dari analisa ini kemudian dilanjutkan dengan perhitungan posisi dari
perusahaan dengan bobot dan skor yang disepakati. Dari hasil perhitungan, dengan
menggunakan Grand Strategy Matrix didapatkan posisi KPEI di kuadran 2 (dua) dari
matriks yaitu posisi dimana kesempatan lebih besar dari ancaman, dan kekuatan lebih
kecil dari kelemahan.
Berdasarkan hal di atas dan dari literatur-literatur yang dibaca, dengan
menggunakan asumsi-asumsi dasar penulis memformulasikan ulang visi, misi, tujuan dan
sasaran dari KPEI untuk masa yang akan datang.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Wijiastuti
"PT KPEI menganggap knowledge merupakan aset perusahaan yang perlu dikelola secara maksimal agar dapat membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang baik, efisiensi proses kerja dan meningkatkan inovasi perusahaan. Dalam mewujudkan hal tersebut, PT KPEI telah memiliki program KM yang dikelola oleh Klik Team dan memiliki sistem KM Portal sebagai knowledge management system. Namun, pada kenyataannya kegiatan knowledge sharing terutama di internal unit/divisi belum diterapkan secara rutin. Kemudian, banyak keluhan terhadap sistem KM Portal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat kematangan knowledge management dan memberikan rekomendasi perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan KM di PT KPEI saat ini. Penelitian ini menggunakan KM Maturity Model G-KMMM sebagai model dalam melakukan analisis tingkat kematangan. Metode penelitian menggunakan mixed-method. Hasil analisis tingkat kematangan knowledge management menunjukan PT KPEI masih di tingkat 2 atau ‘aware’. Hal tersebut menunjukkan PT KPEI telah sadar dan memiliki niat untuk mengelola KM, namun masih belum mengetahui prosesnya. Selanjutnya, terdapat 9 usulan rekomendasi untuk dapat meningkatkan tingkat kematangan ke tingkat 4 atau ‘managed’. Prioritas utama dari usulan rekomendasi perbaikan tersebut adalah mengadakan pelatihan dan sosialisasi kesadaran terkait KM. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk perbaikan KM di PT KPEI di masa mendatang dan untuk penelitian selanjutnya terkait KM.

PT KPEI considers knowledge as a company asset that needs to be managed optimally to assist the company in good decision-making processes, work process efficiency and increase company innovation. In realizing this, PT KPEI has a KM program managed by Klik Team and has a KM Portal system as a knowledge management system. However, in reality, knowledge sharing activities have not been implemented routinely, especially in internal units/divisions. Then, there have been many complaints against the KM Portal system. Therefore, this research was conducted to determine the maturity level of knowledge management and provide recommendations to increase the implementation of KM at PT KPEI. This study used the KM Maturity Model G-KMMM as a model for assessing maturity levels. The research method used a mixed method. The results of the analysis of knowledge management maturity show that PT KPEI is still at level 2 or ''aware''. It shows that PT KPEI is aware of managing knowledge, but does not properly manage it. Furthermore, there are nine recommendations for improvement to increase the maturity level to level 4 or ''managed''. The main priority of the proposed improvement recommendations is to conduct training and awareness socialization related to KM. The final result of this research is expected to be used as a reference for KM improvement at PT KPEI in the future and for further research related to KM."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library