Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himatjandra
"Arah pengembangan penerapan komputer untuk mendukung aktivitas manajemen dimulal dengan penerapan sistem pengolahan data (PD), disusul dengan pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dan kemudian pengembangan dan penerapan sistem pendukung keputusan (SPK). Di sisi lain yaitu dan laboratorium komputer arah pengembangan dan penera pan komputer yang paling mutakhir adalah penerapan kecerdasan buatan di mana salah satu sub bidangnya adalah sistem pakar.
Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk meniru perilaku seorang pakar di dalam proses berfikir dan bernalar untuk menyelesikan suatu masalah. Di dalam sistem pakar tidak dipergunakan pendekatan deterministik atau yang biasa dikenal sebagai algoritma akan tetapi dipergunakan penalaran intiristik dan basis pengetahuan. Basis pengetahuan itu sendiri sebenarnya terdiri dari sejumlah aturan yang menggambarkan bagaimana seorang pakar menyelesaikan suatu masalah di dalam suatu lingkup kegiatan atau domain tertentu.
Di Amerika Serikat penerapan sistem pakar telah demikian maju dan tidak hanya terpusat pada satu bidang saja bahkan telah memasuki pula dunia usaha atau bisnis yang semula didominasi dengan pengembangan dan penera pan PD, SIM dan SPK. Ketertarikan dunia usaha untuk mempergunakan sistem pakar ini disebabkan oleh; pertama di dalam dunia usaha keberadaan sistem pakar ini tidaklah dimaksudkan untuk mengganti kedudukan seorang manajer di dalam mengambil keputusan akan tetapi justru untuk mendukung seorang manajer untuk mengambil keputusan dengan lebih efektif. Kedua, jika sistern pakar dikembangkan dan diterapkan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan usaha maka sistem pakar dapat memberikan keunggulan bersaing di dalam usaha.
Sejak deregulasi perbankan yang kedua dilaksanakan maka pertumbuhan industri perbankan di Indonesia telah berlangsung dengan cepat sekali. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, telah dilaksanakan pula investasi yang cukup besar di dalam teknologi informatika, telekomunikasi dan otomasi untuk perbankan. Semua investasi tersebut semula ditujukan untuk mening katkan efisiensi dan daya saing dan bank-bank yang memepergunakan tekno logi-teknologi tersebut. Akan tetapi ternyata bahwa penggunaan teknologi informatika, telekomunikasi dan otomasi sampai saat ini hanya meningkatkan efisiensi dan para pemakainya sedangkan daya saingnya sangat rendah karena hampir semua bank mempunyai akses yang mudah untuk mendapatkan teknologi-teknologi tersebut.
Melihat keberhasilan penerapan sistem pakar di Amerika Serikat di dalam dunia usaha, menimbulkan suatu gagasan apakah sistem pakar dapat pula diterapkan di Indonesia khususnya di dalam industri perbankan. Berdasarkan identifikasi yang telah dilaksanakan di dalam penelitian ini terlihat adanya potensi untuk pengembangan dan penerapan sistem pakar di industri perban kan yaitu antara lain untuk penggunaan analisis otorisasi kartu kredit, peren canaan keuangan nasabah, analisis pinjaman, dan ekstraksi pembuatan EIS. Untuk mendapatkan manfaat yang optimum terhadap penerapan sistem pakar ¡ni maka pengembangan sistem pakar harus dilaksanakan dengan bertahap dan konsisten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arhami
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005
005.3 MUH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Kristianto
"Untuk mengambil mata kuliah bare, seorang mahasiswa akan selalu meminta informasi mengenai mata kullah yang akan diambil. Informasi yang diperoleh pun beragam, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tingkat kesulitan mata kuliah. Tingkat kesulitan mata kuliah dapat tergantung dari beberapa faktor seperti kondisl akademis mahasiswa yang bersangkutan (dalam hal ini Indeks Prestasi), nilai mata kuliah prasyarat clan minat. Hal-hal demikian sangat subyektif clan berbecla untuk setiap individu mahasiswa. Namun di samping itu juga terdapat hal-hal obyektif untuk mengukur tingkat kesulitan suatu mata kuliah seperti besar SKS, banyaknya tugas-tugas pendukung clan jumlah maters yang diajarkan.
Sistem pakar berbasis data dapat digunakan untuk menggambarkan hal-hal tersebut di atas (yang bersifat subyektif maupun obyektif) dengan memanfaatkan data akademis mahasiswa clan data mata kuliah serta menggabungkannya sehingga dapat menggambarkan tingkat kesulitan suatu mata kuliah mendekati keadaan yang sesungguhnya.
Pada skripsi ini akan dibuat suatu model aplikasi perangkat lunak sistem pakar berbasis data untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kesulitan mata kuliah berdasarkan data akademis individu mahasiswa clan data mengenai mata kuliah, sehingga untuk keperluan konsultasi akademis akan sangat membantu mahasiswa clan dosen wall dalam proses pengisian Formulir Rencana Studi (FRS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"ABSTRAK
Di Negara berkembang seperti Indonesia kegagalan dalam mengelola proyek konstruksi pada umumnya
disebabkan oleh buruknya proses pengendalian dan pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya,
sehingga sering ada kesalahan, keterlambatan dan pembengkakan biaya (cost overrun) proyek.
Disamping itu kelemahan lainnya adalah kurang dokumentasi pengalaman, sehingga kurang
memperhatikan risiko-risiko yang akan terjadi. Dan hal yang penting Iainnya dan perlu mendapat
perhatian serius adalah kurang adaptif dengan perkembangan teknologi informasi serta kesalahan dan
keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Dari permasalahan tersebut khususnya buruknya dalam
proses pengendalian dan pengawasan pelaksanaan proyek akan menjadi sumber risiko dalam aspek
manajemen pelaksanaan yang mengakibatkan teriadinya cost overrun pada biaya pelaksanaan
khususnya pada biaya tenaga kerja, alat, material, sub kontraktor dan overhead lapangan. Kelemahan
dalam kurang dokumentasi pengalaman menyebabkan tidak adanya dokumentasi lessons learned
corrective action yang dapat digunakan untuk mengantisipasi jika terjadi risiko yang dikenali,
Kelemahan lainnya yaitu kurang adaptif dengan perkembangan teknologi informasi dan keterlambatan
dalam pengambilan keputusan mengakibatkan proses pengambilan keputusan tidak berjalan secara
cepat dan efektif. Dokumentasi Lessons Learned Corrective Action adalah suatu komponen umpan
balik yang penting dalam usaha perbaikan atau peningkatan kinerja (performance) yang berkelanjutan
dalam System atau proses pengendalian biaya proyek. Perencanaan sebuah Lessons Learned yang
terprogram akan terpenuhi jika pengembangannya mengikuti alur proses pengendalian biaya proyek
yaitu dari tahap Measuring , Evaluating dan Connective- Actions. Berbagi Corrective Actions dalam
proses pengendalian biaya langsung proyek dapat diperoleh dari berbagai laporan-laporan proyek
terdahulu dan juga dari para Pakar dibidangnya. Mengembangkan dan memanage tindakan korektif
(Corrective Actions) yang berhubungan dengan Lessons Learned secara proaktif akan mengurangi
risiko dan juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya serta dapat membantu mencegah
terulangnya kembali peristiwa yang tidak diinginkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah dalam lingkup proses pengendalian biaya proyek yang difokuskan
secara langsung kepada masalah penyimpangan atau pembengkakan biaya proyek (Project Cast
Overrun), khususnya biaya langsung proyek konstruksi bangunan gedung yang terdiri dari biaya
Tenaga Kerja, Alat Material, Subkontraktor dan Overhead lapangan berikut dampak, penyebab dan
tindakan koreksi (Corrective Actions) yang diperlukan. Pengendalian biaya tahap pelaksanaan
konstruksi ini dilakukan dalam rangka memilih tindakan koreksi (Corrective Actions) yang efektif
guna mencegah terjadinya penyimpangan biaya dan mempunyai peluang cukup besar dalam usaha
meningkatkan kinerja biaya proyek. Dimana pemilihan tindakan koreksi yang diperlukan tersebut
dilakukan dengan system yang iterative dengan bantuan program yang berbasis cost control theory dan
practice.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana instrument
penelitiannya berupa kuisioner yang digunakan untuk wawancara terstruktur kepada pakar khususnya
dibidang konstruksi Bangunan Gedung dan para pelaksana proyek konstruksi. Adapun metode analisa
yang digunakan adalah metode AHF, statistic dan simulasi. Untuk mengembangkan system dalam
penelitian ini digunakan Ekspert system sebagai system pendukung keputusan yang berbasis cost
control theory dan practice.
Dari penelitian ini telah dihasilkan 256 Dampak yang bersumber dari 270 Penyebab yang terdiri dari;
67 Dampak dengan 52 penyebab pada biaya alat, sebanyak 58 dampak dengan 57 penyebab pada biaya
material, 48 dampak dengan 70 penyebab pada biaya tenaga kerja, 31 dampak dengan 48 penyebab
pada biaya subkontraktor dan 52 dampak dengan 43 penyebab untuk biaya overhead Iapangan. Untuk
mengantisipasi sumber risiko yang telah ditemukenali diatas telah dihasilkan 581 tindakan koreksi
berikut dengan model probabilitas tingkat keberhasilannya, yang masing-masing untuk mengantisipasi
sumber risiko pada biaya alat sebanyak 104 tindakan koreksi, untuk biaya material114 tindakan
koreksi, untuk biaya tenaga kerja sebanyak 149 tindakan koreksi, untuk biaya subkontraktor 94 mengantisipasi sumber risiko pada biaya alat sebanyak 104 tindakan koreksi, untuk biaya material 114
tindakan koreksi, untuk biaya tenaga kerja sebanyak 149 tindakan koreksi, untuk biaya subkontraktor
94 tindakan koreksi dan terakhir untuk biaya overhead lapangan sebanyak 120 buah tindakan koreksi.
Penelitian ini telah dibuat suatu system pengendalian biaya proyek dengan nama Program Knowledge
Base Lessons Learned Corrective Actions Sebagai System Pendukung Keputusan yang berbasis
Expert System, Cost Control Theory and Practice atau lebih dikenal dengan nama Expert Corrective
Action.

Abstract
Failure in construction project management in developing countries such as Indonesia is caused by bad
controlling process and lack of supervision. lt leads to fault of works, delays and project cost overrun.
Other weakness factor is lack of experience documentations that leads to inattention to potential risks.
Condition of less adaptive to infomation technology development that leads to faults and delays in
decision making is also important factor that needs serious attention. Those problems especially bad
controlling and monitoring process of project implementation are becoming risk sources in
implementation management. It leads to cost overrun of implementation cost especially on elements of
labor cost, equipment cost, material cost, sub-contracting cost and field overhead cost. Weakness of
lack of experience documentations leads to inavailibility of documentations of lessons learned
corrective actions that can be used to anticipate identified potential risks. Other weakness factors are
condition of less adaptive to information technology development and delays in decision making that
cause process of decision making does not works in efficient and effective way. Documentation of
lessons learned corrective action is an important feed back component to sustainable effort of remedial
and improvement of performance of the project cost control system. Planning of programmed lessons
teamed is fulfilled only if its development follows the path of project cost control process that started
from phase of measuring, evaluating and corrective actions. Various -corrective actions in controlling
process of project direct cost can be gathered from historical project reports and also from experts?
opinions. Developing and managing corrective actions related to lessons learned in proactive manner
will minimize risks and improve level of effectiveness and efficiency of cost. It also prevents unwanted
events to reoccur.
Goal of this research is in area of project cost controlling that focused directly on problems of deviation
or project cost overrun, specifically on direct cost of building construction project, which consist of:
labor cost equipment cost, material cost, sub-contracting cost and field overhead cost. It also includes
effect, cause and needed corrective actions. Cost control in implementation phase of construction is
taken in order to determine corrective actions that have effectiveness to prevent cost deviation to
happen. It also provides chances in order to improve cost performance of construction project. Whereas
determination of needed corrective actions is pursued an iterative system using program based on cost
control theory and practice.
Research method applied in this research was survey method using questionnaire as the research
instruments to do the structured interviews with experts of building construction and practitioners of
construction projects. As for the analysis methods used in this research were: AHP, statistics and
simulation. Expert system was also used inthis research in order to develop Decision Support System
(DSS) based on cost control theory and practice.
Overall risk sources that also identified in this research are amounted of 256 (two hundred and fivety
six) effects that are sourced from 270 (two hundred and seventy) causes. Those consist of 67 (sixty
seven) effects with 52 (fifty two) causes on equipment cost, 58 (fifty eight) effects with 57 (fifty seven)
causes on material cost, 48 (forty eight) effects with 70 (seventy) muses on labor cost, 31 (thirty one)
effects with 48 (forty eight) causes on subcontracting cost and 52 (fifty two) effects with 43 (forty
three) causes on field overhead cost. There are 581 (live hundred and eighty one) corrective actions
complete with probability model of success level resulted in order to anticipate identified risk sources.
Those consist of 104 (one hundred and four) corrective actions on material cost, 114 (one hundred and
fourteen) corrective actions on material cost, 149 (one hundred and forty nine) corrective actions on
labor cost, 94 (ninety four) corrective actions on sub-contracting cost and 120 (one hundred and twenty)
corrective actions on field overhead cost. This research also develop a project cost control system
named Program of Knowledge Based Lssous Learned Corrective Actions as Decision Support
System based on expert system, cost control theory and practice or well known as Expert Corrective
Action."
2006
D1215
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Jakarta: Dep. Kehakiman-PTUN, 2004
347.01 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>