Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Zenitha
"Akhir tahun 1960-an, di Indonesia berkembang model pasar yang berbeda dari pasar tradisional. Model pasar tersebut menggunakan sistem swalayan, yang memungkinkan pengunjung secara leluasa memilih dan mengambil barangbarang untuk dibeli tanpa harus dilayani oleh penjaga. Umumnya pasar tersebut dlsebut dengan istilah pertokoan. Bentuk pasar yang demikian sangat memungkinan bagi pengunjung untuk melakukan pencurian. Pencurian bukan hanya dilakukan oleh pengunjung yang sedang berbelanja saja, tetapi juga oleh mereka yang merupakan pencuri profesional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan bentuk pencurian yang teijadi di dalam Ramayana Department Store Cabang Plasa Depok, yang menjadi obyek penelitian, menggambarkan teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku pengutilan , serta menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Ramayana untuk mencegah teijadinya pencurian di dalam pertokoannya. Ada dua pendekatan yang ditempuh oleh Ramayana. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan preventif, sedangkan pendekatan yang kedua adalah pendekatan apprehensif. Melalui pendekatan yang pertama, Ramayana melakukan pencegahan pencurian dengan menggunakan halangan-halangan fisik yang mempersempit kemungkinan pengunjung untuk melakukan pencurian di dalam pertokoan. Di antaranya adalah seperti melakukan penataan tampilan barang atau disebut physical layout, melarang pengunjung untuk membawa tas atau barang-barang yang dibawa dari luar pertokoan, pemasangan stiker anti pengutilan sebagai alat publikasi. Hal lainnya yang dilakukan oleh Ramayana adalah menggunakan sumber daya yang berupa tenaga satpam, yang beitugas untuk menjaga keamanan, ditujukan agar para pengunjung yang bemiat untuk melakukan sesuatu yang kurang baik, akan merasa diawasi, sehingga mereka mengurungkan niatnya. Melalui pendekatan kedua, Ramayana melakukan pencegahan pengutilan oleh pengunjung pertokoan dengan cara menyerahkan pelaku yang tertangkap kepada pihak berwajib. Pelaku tertangkap yang diserahkan kepada ke polisi biasanya adalah mereka yang merupakan pelaku profesional, atau mereka yang tidak mau bersikap kooperatif pada saat pemeriksaan oleh sekuriti. Meskipun demikian, upaya yang dilakukan oleh Ramayana dirasakan masih kurang efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Partogian
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Indrayono Mahar
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Putra Sudarman
"ABSTRAK
berbahaya karena masyarakat cenderung mengambil kantong plastik tanpa
memedulikan signifikansi penggunaannya. Kantong plastik memerlukan ratusan
tahun untuk membusuk, dan selama itu pula ia akan mencemari Bumi kita.
Keadaan tersebut diperparah dengan kenyataan bahwa pemerintah belum
memiliki peraturan yang secara khusus menanggapi masalah kantong plastik.
Tulisan ini didasarkan pada hasil kajian pustaka dan bersifat deskriptif dan
evaluatif. Tulisan ini bertujuan untuk mengusulkan pembentukan regulasi
penerapan biaya pada kantong plastik yang diberikan secara gratis di pasar
swalayan. Penulis memberi rekomendasi kepada pemerintah untuk menerbitkan
sebuah peraturan Menteri Perdagangan atau undang-undang untuk implementasi
penerapan biaya pada kantong plastik di pasar swalayan. Konsep yang dapat
menjadi landasan penerbitan aturan tersebut adalah Prinsip Pencemar Membayar
yang diatur dalam Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

ABSTRACT
The condition where plastic bag is provided for free is very dangerous because the
public tend to take the plastic bag without paying close attention to its
significance. Plastic bag would take hundreds of years to decompose; during
which it would constantly contaminate our Earth. The problem is aggravated by
the fact that the government has not issued a regulation that specifically addresses
the issue of plastic bag. This writing is based on literature review and is
descriptive and evaluative. This writing aims to propose a regulation to implement
a charge on each plastic bag that is being provided for free in supermarkets. The
recommendation is that the government should issue a Minister of Trade
regulation (peraturan Menteri Perdagangan) or an act (undang-undang). The
underlying principle for the proposed regulation is the polluter pays principle as
stipulated under Law No. 32/2009 on Protection and Management of Environment."
2016
S65085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library