Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwarno
Abstrak :
Poster film merupakan media promosi utama dan terdepan yang berhadapan langsung dengan target audiens dalam menyampaikan informasi pesan sebelum peluncuran sebuah film. Dengan demikian, maka visualisasi poster yang mencakup komponen bahasa verbal dan non verbal harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangannya. Seperti halnya poster film 99 Cahaya di Langit Eropa yang secara perdana di rilis pada 5 Desember 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan ranah interdisipliner karena mampu memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pembahasannya. Analisis kualitatif di sini berusaha melihat lebih dalam objek penelitian dengan konsep Islam sebagai landasan ideologis dalam pemaknaan tanda. Sedangkan metode yang digunakan sebagai pisau analisi dalam penelitian ini adalah metode semiotika Charles Sanders Peirce dengan konsep segitiga makna, di mana tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu representamen yang oleh Peirce disebut juga (sign) berhubungan dengan object yang dirujuknya. Nah, hubungan tersebut membuahkan interpretan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tampilan verbal dan visual dari film 99 Cahaya di Langit Eropa ini menjelaskan tanda-tanda kebudayaan dan kejayaan Islam di Eropa serta citra muslim yang sangat mulia serta mencerminkan keselarasan dan keserasian karakteristik tampilan visual poster film.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evit Dwi Sulistyowati
Abstrak :
Penelitian ini memfokuskan pada pembentukan makna dalam unggahan media sosial Instagram komunitas suporter sepak bola The Jakmania, @infokomjakmania. Kekerasan antar suporter sepak bola berbanding lurus dengan perkembangan penggunaan media sosial. Media sosial seringkali digunakan untuk menyebarluaskan konten kekerasan yang terjadi antar suporter. Komunitas suporter sepak bola terus memperbaiki diri dalam aktivitasnya. Media sosial dipilih menjadi wadah untuk merepresentasikan sikap solidaritas yang komunitas suporter lakukan dengan materi unggahan yang dipilih. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce untuk melihat makna pada unggahan. Unggahan yang dipilih sebanyak dua belas gambar diunggah dalam periode Juli 2022–Maret 2023 berdasarkan jenis gambar yaitu poster pertandingan dan suasana stadion dalam hubungannya dengan komunitas suporter yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif konstruktifis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi sportivitas oleh Peter Arnold terhadap komunitas suporter sepak bola di akun media sosial Instagram. Hasil penelitian menunjukan dalam unggahan akun Instagram @infokomjakmania terdapat unsur sikap sportivitas komunitas suporter dalam mendukung timnya, yaitu sportivitas sebagai persatuan sosial, promosi kesenangan, dan sikap altruisme. Hal tersebut tergambar dalam pemilihan unsur yang selalu ditampilkan pada akun Instagram @infokomjakmania. Beberapa hal yang ditonjolkan dalam unggahan adalah hubungan kedekatan antar komunitas suporter, suasana tribun yang penuh dengan suporter yang memberikan dukungan, dan bertukar tanda mata.  ......This study focused on the formation of meaning in Instagram social media uploads of The Jakmania football supporter community, @infokomjakmania. Violence between football fans was directly proportional to the development of the use of social media. Social media was often used to spread violent content between fans. The football supporter community continued to improve itself in its activities. Social media was chosen as a vessel to represent the solidarity that the supporter community did with the selected uploaded material. This study used Charles Sanders Peirce's semiotic theory to see the meaning of uploads. Twelve selected uploads were uploaded in the period July 2022–March 2023 based on the type of image, namely match posters and the atmosphere of the stadium in association with other supporter communities. This research was a constructive qualitative research. This study aimed to describe the representation of sportsmanship by Peter Arnold towards the football supporter community on Instagram social media accounts. The results of the study showed that in uploads to the Instagram account @Infokomjakmania there were elements of sportsmanship in the supporter community in supporting football club, namely sportsmanship as social unity, promotion of pleasure, and altruism. This was reflected in the selection of elements that were always displayed on the Instagram account @Infokomjakmania. Some of the things highlighted in the upload were the close relationship between the supporter communities, the atmosphere of the stands which were full of supporters giving support, and exchanging gifts between supporter communities.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ganesha Danida Indra
Abstrak :
Maraknya penggunaan sosial media Instagram memunculkan adanya kepentingan individu atau kelompok untuk terlihat oleh orang banyak. Begitu juga dengan kelompok orang Maluku di Belanda yang menggambarkan identitasnya lewat meme di Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana budaya orang Maluku di Belanda yang diwakilkan dalam sebelas meme Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan semiotika Peirce yaitu model segitiga makna: objek, representamen, dan interpretan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran nilai dan praktik dalam karakter dan kehidupan orang Maluku di Belanda. Namun masih ada nilai-nilai orang Maluku yang dipertahankan
The rise of social media Instagram usage has brought up individual or groups intereset to be seen by people. Also Moluccan group in the Netherlands who communicate their identity through meme on Instagram @molukkersbelike. This research will reveal Moluccan culture in the Netherlands which are represented by eleven memes on Instagram @molukkersbelike. This research use Peirces Semiotics theory, namely the Triadic model of Peirce: object, representamen, and interpretant. The result of this research indicate that there is alteration in values and practices in the characteristic and custom of Moluccan in the Netherlands but there are values of Moluccans which still be maintained.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Alnoza
Abstrak :
Prasasti stambha dibuat berdasarkan konsep tertentu. Konsep dibalik pembuatan prasasti tersebut disebut sebagai makna. Arkeolog perlu untuk melakukan interpretasi lebih lanjut membuka tabir dibalik makna dari bentuk prasasti. Pemaknaan tersebut dilakukan melaui studi semiotika terhadap isi dan bentuk prasasti. Tulisan ini memunculkan permasalahan mengenai makna prasasti stambha yang berasal dari abad ke-9-10 M. Kajian ini bertujuan untuk merekonstruksi konsep dibalik pembuatan prasasti stambha pada masa Jawa Kuno. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari proses pengumpulan data, analisis data dan interpretasi. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa prasasti stambha memiliki makna yang bertingkat karena dipengaruhi oleh Konsep ......The Stone stele is made in a certain form based on a certain concept. The concept behind the making of the inscription is called meaning. Archaeologists need to interpret this in uncovering the meaning behind the inscription form, through the study of semiotics in the overall form and contents of the inscription. This paper was made by raising the question of the meaning of the stambha inscriptions from the 9th-10th century AD. The study will be aimed at reconstructing the concept behind the making of the stambha inscriptions in ancient Java. The method used in this study consists of data collection, data analysis and interpretation. Based on this series of studies, it can be seen that the stambha inscription has a hierarchical sacred meaning.

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Seperti tampak pada unsur-unsur ornamennya, interior Gereja Katolik Santo Yakobus di Surabaya kaya dengan tandatanda yang penuh makna. Tanda-tanda ini berfungsi sebagai representasi liturgi Katolik dengan ciri-ciri universal dan menjadi sebuah referensi bagi perancangan gereja Katolik di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tanda-tanda ini dari sudut pandang semiotika menurut teori yang dikemukakan Charles Sanders Peirce. Dalam hal ini tanda-tanda dianalisis melalui kategori ikon, indeks, dan simbol dan kemudian dikombinasikan dengan analisis pemaknaan denotasi, konotasi dan aspek sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanda-tanda yang terdapat pada gereja ini menyampaikan makna, tidak hanya yang berkaitan dengan liturgi Katolik tetapi juga makna yang melampaui hal ini, yakni makna yang berkaitan dengan konteks sosial.
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zeltien Fauziah Ishak
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang representasi kebiasaan buruk manusia yang terdapat dalam lagu Habit oleh Sekai no Owari yang dianalisis menggunakan teori semiotika Peirce. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis bait-bait lirik lagu yang terdapat dalam lagu Habit dengan menjabarkan representamen, objek, dan interpretan serta menjabarkan representasi kebiasaan buruk manusia yang terkandung di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representamen dari lagu Habit adalah lirik lagu Habit. Objek dari lagu Habit adalah fenomena kebiasaan buruk manusia yang dijabarkan dalam lirik lagu, serta interpretan dari lagu Habit adalah keinginan Fukase selaku penulis lagu agar manusia menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Jenis-jenis representasi yang terdapat dalam lirik lagu Habit merupakan kebiasaan mengategorikan mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya diri, besar kepala, rasa khawatir, mudah menyerah, dan mencari-cari alasan atas ketidakberhasilan dalam hidup mereka. Dalam lirik lagu ini juga terdapat juga amanat yang diberikan oleh penulis lagu dalam lirik lagu agar menghentikan kebiasaan buruk tersebut. ......This research discusses the representation of human bad habits contained in the song Habit by Sekai no Owari which is analyzed using Peirce's semiotic theory. In this study, the author analyzes the verses of song lyrics contained in the song Habit by describing the representamen, object, and interpretant also describing the representation of human bad habits inside of it. The results of this study show that the representamen of the song Habit is the lyrics of the song itself. The object of the song Habit is the phenomenon of human bad habits described in the lyrics, and the interpretant is Fukase's desire as the songwriter for humans to eliminate these bad habits. The representation of human bad habits in the lyrics of the song Habit is in the form of categorizing caused insecurity, boastful, excessive worry, giving up easily, and making excuse based on failure of their lives. There is also a mandate by the songwriter to end these bad habits in the song lyrics.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Ayyash Saifullah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang representasi literasi ekonomi dan keuangan Syariah yang terbentuk dari produksi isi konten Instagram yang dilakukan oleh Lembaga Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Penelitian ini melihat KNEKS sebagai bagian dari pemerintah merepresentasikan program literasi ekonomi dan keuangan Syariah yang menyeluruh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiosis Peirce yang menunjukan adanya tanda audio dan visual yang nampak dalam konten Instagram KNEKS yang merepresentasikan literasi ekonomi dan keuangan Syariah seperti penggunaan jenis konten, kombinasi warna, penggunaan karakter dan latar belakang serta isi konten yang mencakup dasar-dasar informasi tentang praktik produk ekonomi dan keuangan Syariah. Penelitian ini memiliki implikasi teoritis dan sosial yang membedah teks isi konten dalam 3 sampai 4 level, kemudian dianalisis proses semiosisnya masing-masing dalam beberapa tahap dan dielaborasi ke dalam sebuah pemaknaan tanda yang menguatkan satu sama lain dan juga merangsang setiap orang untuk sadar dan juga mencoba kritis terhadap konten literasi ekonomi dan keuangan Syariah sebagai bagian dari program pemerintah. Penelitian ini menunjukan KNEKS sebagai bagian dari pemerintah merepresentasikan program literasi ekonomi dan keuangan Syariah yang ditunjukan dengan adanya tanda audio dan visual serta isi konten yang merepresentasikan program literasi ekonomi dan keuangan Syariah secara luas. ......This thesis discusses the representation of Islamic economic and financial literacy which is formed from the production of Instagram content carried out by the National Islamic Economy and Finance Committee (KNEKS). This research looks at KNEKS as part of the government represents a comprehensive Islamic economic and financial literacy program. This research is a qualitative research using Peirce's semiosis analysis which shows that there are audio and visual signs that appear in KNEKS Instagram content that represents Islamic economic and financial literacy such as the use of content types, color combinations, use of characters and backgrounds as well as content that includes the basics of basic information about the practice of Islamic economic and financial products. This study has theoretical and social implications which dissect text content in 3 to 4 levels, then analyze the semiotic process of each in several stages and elaborate it into a sign meaning that reinforces one another and also stimulates everyone to be aware and also try critical of Islamic economic and financial literacy content as part of government programs. This research shows that KNEKS as part of the government represents the Islamic economic and financial literacy program as indicated by the presence of audio and visual signs and content that represents the Islamic economic and financial literacy program broadly.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ang, So Tju
Abstrak :
Tesis ini mengkaji bagaimana relief Jatakamala di Candi Borobudur merepresentasikan enam kesempurnaan (sat-paramita) dalam wahana bodhisatwa, kedudukan Jatakamala dalam kaitan dengan ukiran Karmavibhanga dan Lalitavistara, fungsi dan tujuan relief Jatakamala, peran sosial dari tokoh utama dalam Jatakamala, dan nilai-nilai universal yang terkandung dalam cerita. Penelitian ini perlu dilakukan karena belum ada kajian lanjutan mengenai Jatakamala di Candi Borobudur setelah publikasi monograf oleh N.J. Krom hampir 100 tahun silam. Selain itu, terdapat masalah penelitian pada kajian terdahulu bahwa satu cerita hanya merepresentasikan satu kesempurnaan dan tidak adanya analisis yang memadai bagaimana Jatakamala dikaitkan dengan praktik paramita. Penelitian ini menggunakan semiotika pragmatis oleh Charles Sanders Peirce sebagai alat bantu untuk memaknai relief Jatakamala. Triadik Peirce!tanda/representamen, acuan/objek, dan interpretan!digunakan untuk mengidentifikasi kesempurnaan apa yang terkandung pada setiap cerita dan untuk mengetahui jenis tanda yang dihasilkan dari asosiasi antara representamen dan objek apakah berupa ikon karena keserupaan identitas, indeks karena penunjukan/keterkaitan, atau simbol yang didasari kesepakatan. Penerapan triadik Peirce pada 18 cerita/29 panil relief Jatakamala menunjukkan bahwa satu cerita tidak saja merepresentasikan satu kesempurnaan, tetapi multikesempurnaan yang mengindikasikan kesempurnaan harus dipraktikkan dan ditumbuhkan bersama-sama. Pada pemaknaan umum Jatakamala dalam konteks wahana bodhisatwa, relief-relief Jatakamala baik per bagian maupun secara keseluruhan merupakan ikon, indeks, dan simbol yang membentuk sistem tanda yang representatif. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tema-tema relief di Candi Borobudur tidaklah acak. Dalam konteks pembelajaran bertahap, Jatakamala beserta Jataka lainnya dan Avadana merupakan kelanjutan dari Karmavibhanga di lantai dasar dan preseden dari Lalitavistara di level I dinding deretan atas. Berdasarkan rekonstruksi dari tradisi yang dijalankan hingga kini, relief-relief maupun keseluruhan Candi Borobudur difungsikan untuk aktivitas-aktivitas: berpradaksina, melakukan perenungan, membabarkan Dharma, berjalan penuh perhatian, melakukan semadi, dan doa bakti. Tokoh bodhisatwa dalam cerita Jatakamala berperan aktif secara sosial dan turut memecahkan isu-isu di masyarakat melalui keteladanan dan pengajaran. Jatakamala juga mengandung nilai-nilai universal yang dapat digunakan sebagai sarana didaktis untuk membudayakan masyarakat yang mantap, peduli, dan berintegritas. Kekayaan sumber data pada penelitian ini seperti naskah-naskah dan teks-teks Buddhis memungkinkan narasi Borobudur lebih dipahami, dengan begitu, memberi kontribusi terhadap pengetahuan dan literasi Borobudur serta ilmu arkeologi. Kajian ini juga memungkinkan pesan-pesan Candi Borobudur lebih diketahui sehingga dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa Indonesia. ......This thesis examines how the Jatakamala reliefs in Candi Borobudur represent the six perfections (sat-paramita) in the bodhisattva vehicle, the standing of the Jatakamala in relation to the Karmavibhanga and Lalitavistara carvings, the function and purpose of the Jatakamala reliefs, the social role of the main character of the Jatakamala, and the universal values conveyed by the stories. This research on the Jatakamala of Borobudur is necessary since no further studies have been conducted after the publication of N.J. Krom’s monograph nearly 100 years ago. Moreover, there were gaps in previous studies, asserting that one story only represented one perfection, and were not substantiated by sufficient analysis on how the Jatakamala stories were associated with the practice of the paramitas. This research employs pragmatic semiotics by Charles Sanders Peirce as a method to interpret the Jatakamala reliefs. Peirce’s triadic relation!sign/representamen, referent/object, and interpretant!is applied to identify what perfections are contained in each story and to determine the type of sign results from the relation between the representamen and the object, whether it is an icon due to similarity, an index due to contiguity or causality, or a symbol due to convention. The application of Peirce’s triadic relation on the 18 stories/29 panels of the Jatakamala shows that each story does not only represent one perfection, but multiple perfections, hence affirming that the perfections must be practiced and cultivated together. On the signification of Jatakamala in the context of the bodhisattva vehicle, the Jatakamala reliefs, both in part and as a whole, are icons, indexes, and symbols that form a representative sign system. This research also shows that the relief themes in Candi Borobudur are not random. In the context of gradual learning, Jatakamala along with other Jatakas and Avadanas are a continuation of the Karmavibhanga on the ground floor and are a precedent of Lalitavistara at level I of the upper row wall. From the reconstruction of the living traditions, the function of the reliefs and the entire Candi Borobudur entail activities such as circumambulation, recollection, teaching the Dharma, walking mindfully, meditating, and performing devotional prayers. The bodhisattva characters in the Jatakamala stories play an active social role and are involved in tackling societal issues through exemplification and teaching. Jatakamala stories also contain universal values that can serve as a didactic means for enhancing a society that is steadfast, caring, and possesses integrity. The richness of the data sources in this study, such as the Buddhist manuscripts and texts, make it possible to better understand the teachings of Candi Borobudur, thereby contributing to Borobudur knowledge and literacy as well as archaeology. This study also allows for a better understanding of the messages of Candi Borobudur, which in turn will increase appreciation and respect towards the cultural heritages of Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Permatadinata
Abstrak :

Masjid-masjid abad XIX di kabupaten Agam, Sumatra Barat, sebagai warisan budaya benda dapat memperlihatkan perpaduan antara adat Minangkabau dan agama Islam di wilayah Sumatra Barat, khususnya Kabupaten Agam. Masjid-masjid ini adalah Masjid Bingkudu, Masjid Kubang Putih, Masjid Pincuran Gadang, dan Masjid Siti Manggopoh. Dari berbagai unsur yang ada di masjid-masjid tersebut, ditarik makna untuk mendapat gambaran bagaimana adat dan agama di Sumatra Barat berpadu. Interpretasi akan makna yang dikandung masjid-masjid tersebut dilakukan menggunakan model semiotik Peirce tentang segitiga tanda. Dengan metode ini, setiap tanda yang terdapat pada bangunan masjid dibedah menjadi representamen, objek, dan interpretan, yang kemudian menggambarkan makna. Dengan menggabungkan makna dari setiap tanda, didapat kesimpulan bahwa meskipun adat dan agama ini adalah dua hal yang berbeda dan memiliki beberapa nilai yang cenderung bertentangan, tetapi adat Minangkabau dan agama Islam dapat berpadu secara harmonis di masyarakat muslim Minangkabau pada abad XIX.


Nineteenth-century mosques in Agam district, Sumatra Barat, are example of tangible heritage that can picture how Islam religion and Minangkabau custom blends in Sumatra Barat, especially in Agam district. These mosques are Masjid Bingkudu, Masjid Kubang Putih, Masjid Pincuran Gadang, and Masjid Siti Manggopoh. From various elements the mosques have, it can draw meanings to know how Minangkabau custom and Islam religion unite. The method to get the meanings is by Peirce’s semiotics with his sign triangle. With this method, each sign in the mosques splitted into representamen, object, and interpretant, in which can explain the meanings. By combined interpretations from all signs, eventhough Minangkabau custom and Islam religion is a two different thing and have some value that tend to contradict one anonther, in fact Minangkabau custom and Islam religion can harmonically cohered in Minangkabau muslim society.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Putri Rahmania
Abstrak :
Penelitian ini membahas keterkaitan unsur visual dan unsur verbal dengan menganalisis tanda-tanda semiotika yang muncul pada iklan kampanye perlindungan iklim. Metodologi deskriptif kualitatif digunakan untuk meneliti korpus data berupa tiga poster dari rangkaian pertama kampanye dengan slogan Das Klima dankt. Rangkaian pertama kampanye dibuat dan dipublikasikan pada tahun 2020 oleh biro iklan Ruf Lanz yang berkolaborasi dengan perusahaan pemasok energi berkelanjutan bernama EWZ (ELEKTRIZITÄTSWERK ZÜRICH). Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan relasi elemen teks dan elemen gambar, sekaligus pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan dianalisis menggunakan teori semiotika Peirce. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tanda semiotika berupa ikon, indeks, dan simbol. Dalam iklan ini, unsur verbal yang merupakan sebuah simbol lebih menjelaskan makna dan pesan yang ingin disampaikan. Seluruh iklan memiliki pesan yang sama, yaitu menyampaikan rasa terima kasih yang dirasakan oleh hewan di kutub utara yang secara khusus terdampak oleh perubahan iklim dengan meminjam gestur yang umumnya dipakai oleh manusia untuk mengisyaratkan terima kasih, serta mengajak para pembaca untuk ikut beralih memakai produk yang dikembangkan oleh EWZ guna mengurangi kerusakan iklim. ......This study discusses the relationship between visual and verbal elements by analyzing the semiotic signs that appear in climate protection campaign advertisements. A Descriptive qualitative methodology was used to analyze a corpus of data in the form of three posters from the first series of campaigns with the slogan “Das Klima dankt”. The first series of the campaign was created and published in 2020 by the advertising agency Ruf Lanz in collaboration with the sustainable energy supply company EWZ (ELEKTRIZITÄTSWERK ZÜRICH). This study aims to show the relationship between text elements and image elements, as well as the message that the ad maker wants to convey, analyzed using Peirce's semiotic theory. The results show that there are semiotic signs in the form of icons, indices, and symbols. In this advertisement, the verbal element, a symbol, explains the meaning and message more. All advertisements have the same message: to convey the gratitude felt by animals in the north pole that are specifically affected by climate change by borrowing gestures commonly used by humans to signal gratitude, and inviting readers to switch to using products developed by EWZ to reduce climate damage.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>