Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwarno
"Poster film merupakan media promosi utama dan terdepan yang berhadapan langsung dengan target audiens dalam menyampaikan informasi pesan sebelum peluncuran sebuah film. Dengan demikian, maka visualisasi poster yang mencakup komponen bahasa verbal dan non verbal harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangannya. Seperti halnya poster film 99 Cahaya di Langit Eropa yang secara perdana di rilis pada 5 Desember 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan ranah interdisipliner karena mampu memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pembahasannya. Analisis kualitatif di sini berusaha melihat lebih dalam objek penelitian dengan konsep Islam sebagai landasan ideologis dalam pemaknaan tanda. Sedangkan metode yang digunakan sebagai pisau analisi dalam penelitian ini adalah metode semiotika Charles Sanders Peirce dengan konsep segitiga makna, di mana tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu representamen yang oleh Peirce disebut juga (sign) berhubungan dengan object yang dirujuknya. Nah, hubungan tersebut membuahkan interpretan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tampilan verbal dan visual dari film 99 Cahaya di Langit Eropa ini menjelaskan tanda-tanda kebudayaan dan kejayaan Islam di Eropa serta citra muslim yang sangat mulia serta mencerminkan keselarasan dan keserasian karakteristik tampilan visual poster film."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Seperti tampak pada unsur-unsur ornamennya, interior Gereja Katolik Santo Yakobus di Surabaya kaya dengan tandatanda
yang penuh makna. Tanda-tanda ini berfungsi sebagai representasi liturgi Katolik dengan ciri-ciri universal dan
menjadi sebuah referensi bagi perancangan gereja Katolik di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
makna tanda-tanda ini dari sudut pandang semiotika menurut teori yang dikemukakan Charles Sanders Peirce. Dalam hal
ini tanda-tanda dianalisis melalui kategori ikon, indeks, dan simbol dan kemudian dikombinasikan dengan analisis
pemaknaan denotasi, konotasi dan aspek sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanda-tanda yang terdapat pada gereja
ini menyampaikan makna, tidak hanya yang berkaitan dengan liturgi Katolik tetapi juga makna yang melampaui hal ini, yakni makna yang berkaitan dengan konteks sosial."
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ganesha Danida Indra
"Maraknya penggunaan sosial media Instagram memunculkan adanya kepentingan individu atau kelompok untuk terlihat oleh orang banyak. Begitu juga dengan kelompok orang Maluku di Belanda yang menggambarkan identitasnya lewat meme di Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana budaya orang Maluku di Belanda yang diwakilkan dalam sebelas meme Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan semiotika Peirce yaitu model segitiga makna: objek, representamen, dan interpretan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran nilai dan praktik dalam karakter dan kehidupan orang Maluku di Belanda. Namun masih ada nilai-nilai orang Maluku yang dipertahankan

The rise of social media Instagram usage has brought up individual or groups intereset to be seen by people. Also Moluccan group in the Netherlands who communicate their identity through meme on Instagram @molukkersbelike. This research will reveal Moluccan culture in the Netherlands which are represented by eleven memes on Instagram @molukkersbelike. This research use Peirces Semiotics theory, namely the Triadic model of Peirce: object, representamen, and interpretant. The result of this research indicate that there is alteration in values and practices in the characteristic and custom of Moluccan in the Netherlands but there are values of Moluccans which still be maintained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Alnoza
"Prasasti stambha dibuat berdasarkan konsep tertentu. Konsep dibalik pembuatan prasasti tersebut disebut sebagai makna. Arkeolog perlu untuk melakukan interpretasi lebih lanjut membuka tabir dibalik makna dari bentuk prasasti. Pemaknaan tersebut dilakukan melaui studi semiotika terhadap isi dan bentuk prasasti. Tulisan ini memunculkan permasalahan mengenai makna prasasti stambha yang berasal dari abad ke-9-10 M. Kajian ini bertujuan untuk merekonstruksi konsep dibalik pembuatan prasasti stambha pada masa Jawa Kuno. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari proses pengumpulan data, analisis data dan interpretasi. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa prasasti stambha memiliki makna yang bertingkat karena dipengaruhi oleh Konsep

The Stone stele is made in a certain form based on a certain concept. The concept behind the making of the inscription is called meaning. Archaeologists need to interpret this in uncovering the meaning behind the inscription form, through the study of semiotics in the overall form and contents of the inscription. This paper was made by raising the question of the meaning of the stambha inscriptions from the 9th-10th century AD. The study will be aimed at reconstructing the concept behind the making of the stambha inscriptions in ancient Java. The method used in this study consists of data collection, data analysis and interpretation. Based on this series of studies, it can be seen that the stambha inscription has a hierarchical sacred meaning.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evit Dwi Sulistyowati
"Penelitian ini memfokuskan pada pembentukan makna dalam unggahan media sosial Instagram komunitas suporter sepak bola The Jakmania, @infokomjakmania. Kekerasan antar suporter sepak bola berbanding lurus dengan perkembangan penggunaan media sosial. Media sosial seringkali digunakan untuk menyebarluaskan konten kekerasan yang terjadi antar suporter. Komunitas suporter sepak bola terus memperbaiki diri dalam aktivitasnya. Media sosial dipilih menjadi wadah untuk merepresentasikan sikap solidaritas yang komunitas suporter lakukan dengan materi unggahan yang dipilih. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce untuk melihat makna pada unggahan. Unggahan yang dipilih sebanyak dua belas gambar diunggah dalam periode Juli 2022–Maret 2023 berdasarkan jenis gambar yaitu poster pertandingan dan suasana stadion dalam hubungannya dengan komunitas suporter yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif konstruktifis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi sportivitas oleh Peter Arnold terhadap komunitas suporter sepak bola di akun media sosial Instagram. Hasil penelitian menunjukan dalam unggahan akun Instagram @infokomjakmania terdapat unsur sikap sportivitas komunitas suporter dalam mendukung timnya, yaitu sportivitas sebagai persatuan sosial, promosi kesenangan, dan sikap altruisme. Hal tersebut tergambar dalam pemilihan unsur yang selalu ditampilkan pada akun Instagram @infokomjakmania. Beberapa hal yang ditonjolkan dalam unggahan adalah hubungan kedekatan antar komunitas suporter, suasana tribun yang penuh dengan suporter yang memberikan dukungan, dan bertukar tanda mata. 

This study focused on the formation of meaning in Instagram social media uploads of The Jakmania football supporter community, @infokomjakmania. Violence between football fans was directly proportional to the development of the use of social media. Social media was often used to spread violent content between fans. The football supporter community continued to improve itself in its activities. Social media was chosen as a vessel to represent the solidarity that the supporter community did with the selected uploaded material. This study used Charles Sanders Peirce's semiotic theory to see the meaning of uploads. Twelve selected uploads were uploaded in the period July 2022–March 2023 based on the type of image, namely match posters and the atmosphere of the stadium in association with other supporter communities. This research was a constructive qualitative research. This study aimed to describe the representation of sportsmanship by Peter Arnold towards the football supporter community on Instagram social media accounts. The results of the study showed that in uploads to the Instagram account @Infokomjakmania there were elements of sportsmanship in the supporter community in supporting football club, namely sportsmanship as social unity, promotion of pleasure, and altruism. This was reflected in the selection of elements that were always displayed on the Instagram account @Infokomjakmania. Some of the things highlighted in the upload were the close relationship between the supporter communities, the atmosphere of the stands which were full of supporters giving support, and exchanging gifts between supporter communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zeltien Fauziah Ishak
"Penelitian ini membahas tentang representasi kebiasaan buruk manusia yang terdapat dalam lagu Habit oleh Sekai no Owari yang dianalisis menggunakan teori semiotika Peirce. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis bait-bait lirik lagu yang terdapat dalam lagu Habit dengan menjabarkan representamen, objek, dan interpretan serta menjabarkan representasi kebiasaan buruk manusia yang terkandung di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representamen dari lagu Habit adalah lirik lagu Habit. Objek dari lagu Habit adalah fenomena kebiasaan buruk manusia yang dijabarkan dalam lirik lagu, serta interpretan dari lagu Habit adalah keinginan Fukase selaku penulis lagu agar manusia menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Jenis-jenis representasi yang terdapat dalam lirik lagu Habit merupakan kebiasaan mengategorikan mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya diri, besar kepala, rasa khawatir, mudah menyerah, dan mencari-cari alasan atas ketidakberhasilan dalam hidup mereka. Dalam lirik lagu ini juga terdapat juga amanat yang diberikan oleh penulis lagu dalam lirik lagu agar menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

This research discusses the representation of human bad habits contained in the song Habit by Sekai no Owari which is analyzed using Peirce's semiotic theory. In this study, the author analyzes the verses of song lyrics contained in the song Habit by describing the representamen, object, and interpretant also describing the representation of human bad habits inside of it. The results of this study show that the representamen of the song Habit is the lyrics of the song itself. The object of the song Habit is the phenomenon of human bad habits described in the lyrics, and the interpretant is Fukase's desire as the songwriter for humans to eliminate these bad habits. The representation of human bad habits in the lyrics of the song Habit is in the form of categorizing caused insecurity, boastful, excessive worry, giving up easily, and making excuse based on failure of their lives. There is also a mandate by the songwriter to end these bad habits in the song lyrics."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Permatadinata
"

Masjid-masjid abad XIX di kabupaten Agam, Sumatra Barat, sebagai warisan budaya benda dapat memperlihatkan perpaduan antara adat Minangkabau dan agama Islam di wilayah Sumatra Barat, khususnya Kabupaten Agam. Masjid-masjid ini adalah Masjid Bingkudu, Masjid Kubang Putih, Masjid Pincuran Gadang, dan Masjid Siti Manggopoh. Dari berbagai unsur yang ada di masjid-masjid tersebut, ditarik makna untuk mendapat gambaran bagaimana adat dan agama di Sumatra Barat berpadu. Interpretasi akan makna yang dikandung masjid-masjid tersebut dilakukan menggunakan model semiotik Peirce tentang segitiga tanda. Dengan metode ini, setiap tanda yang terdapat pada bangunan masjid dibedah menjadi representamen, objek, dan interpretan, yang kemudian menggambarkan makna. Dengan menggabungkan makna dari setiap tanda, didapat kesimpulan bahwa meskipun adat dan agama ini adalah dua hal yang berbeda dan memiliki beberapa nilai yang cenderung bertentangan, tetapi adat Minangkabau dan agama Islam dapat berpadu secara harmonis di masyarakat muslim Minangkabau pada abad XIX.


Nineteenth-century mosques in Agam district, Sumatra Barat, are example of tangible heritage that can picture how Islam religion and Minangkabau custom blends in Sumatra Barat, especially in Agam district. These mosques are Masjid Bingkudu, Masjid Kubang Putih, Masjid Pincuran Gadang, and Masjid Siti Manggopoh. From various elements the mosques have, it can draw meanings to know how Minangkabau custom and Islam religion unite. The method to get the meanings is by Peirce’s semiotics with his sign triangle. With this method, each sign in the mosques splitted into representamen, object, and interpretant, in which can explain the meanings. By combined interpretations from all signs, eventhough Minangkabau custom and Islam religion is a two different thing and have some value that tend to contradict one anonther, in fact Minangkabau custom and Islam religion can harmonically cohered in Minangkabau muslim society.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retina Regitasari
"Dalam kehidupan berkomunikasi tidak hanya dalam bentuk bahasa namun juga visual. Poster adalah gambar yang merupakan bagian dari komunikasi visual. Penelitian ini membahas tentang makna poster dalam kategori film Avant-garde Uni Soviet yang dikaji secara semiotika oleh Charles Sanders Peirce. Semua Poster yang digunakan sebagai data memperlihatkan objek yang terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna poster film Avant-garde dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam poster film avant-garde. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan semiotik Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Simpulan menunjukan bahwa kesinambungan antara tanda-tanda ikon, indeks dan simbol yang menunjukan keterkaitan satu sama lain dan terdapat ikon manusia sebagai pusat yang ditampilkan sebagai alat propaganda.

In life communicate not only in the form of language but also visually. Posters are images that are part of visual communication. This study discusses the meaning of posters in the category of Avant-garde films of the Soviet Union which was studied semiotically by Charles Sanders Peirce. All posters used as data show fragmented object. This study aims to determine the meaning of Avant-garde film posters by deciphering the signs contained in avant-garde film posters. The method used in this study is descriptive analytical semiotic Peirce which includes icons, indices and symbols. the conclusion shows that the continuity between the signs of icons, indices and symbols that show the relationship to each other and there is a human icon as the center that is displayed as a propaganda tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Allysa Rismaya Dwi Putrie
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang citra sensualitas wanita yang terdapat dalam empat lukisan karya Kees Van Dongen. Kees Van Dongen adalah seorang pelukis dari Belanda yang menganut aliran Fauvisme dan sering kali menjadikan wanita sebagai objek lukisannya. Wanita-wanita pada lukisan Van Dongen kerap kali diwarnai oleh nuansa erotis dan sensual, namun tidak semua lukisan sensualnya adalah wanita yang bertelanjang. Tidak semua makna sensualitas selalu berhubungan dengan seksualitas, telanjang, ataupun erotisme. Sensualitas juga dapat dilihat dari bentuk wajah, tubuh, pandangan mata, harum tubuh, bahkan cara berbicara. Penelitian ini bermaksud menganalisis simbol-simbol yang mencitrakan sensualitas wanita dalam empat lukisan yang berbeda melalui teori semiotika oleh C.S. Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra sensualitas wanita pada setiap lukisan berbeda satu sama lain.

ABSTRACT
This study discusses about images of woman's sensuality which are contained in four paintings by Kees Van Dongen. Kees Van Dongen was a Fauves Dutch painter who constantly used women as his painting's object. Most of those paintings that contained women were erotic and sensual, although not all of them were naked or doing any sexual activity. Not all the sensuality meaning is always connected to sexuality, nudity, or eroticism. Sensuality could be seen from the shape of face, the body, the eye sight, even the way of speaking. This research purpose is to analyze the symbols that image woman's."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Erikha
"This study explores the phenomenon of marking (signifying) and meaning of territorial at Kantin Sastra (Kansas) by undergraduate students of Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Territory as a social space is formed through a process of semiosis preceded sensory knowing in identifying signs, repeatedly making representations in cognition that become the signifying order of the cultural semiotic on some students. Research using micro semiotic perspective and trichotomy of signs by Charles Sander Peirce. Through micro semiotic perspective, a number of particular findings will be analyzed to get a synthesis (inductive), whereas the approach of Peirce perspective explains the signs through the trichotomies: representamen represented through qualisigns, sinsigns, and legisigns; representation, represented by icons, in exes, an sym os, interpretant represented by rhemes, dicisigns, and arguments. As a result, there is a territorial signifying and meaning of Kansas by the undergraduate student of Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
907 PJKB 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>