Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pribadi
"ABSTRAK
Peningkatan produktivitas kerja karyawan berkaitan erat dengan pengalaman, pelatihan, keterampilan dan peluang untuk mengembangkan bakat, karier dan potensinya. Oleh karena itu peningkatan produktivitas kerja merupakan salah satu hal penting untuk pengembangan sumber daya manusia dan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman kerja dan pelatihan dengan produktivitas kerja karyawan serta seberapa besar sumbangan pengalaman kerja dan pelatihan terhadap peningkatan produktivitas kcrja. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 200 orang.
Berdasarkan analisis hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata pengalaman kcrja karyawan adalah 9 tahun dengan standar deviasi 4.01. pelatihan yang pernah diikuti rata-rata 75 jam dengan standar deviasi 13.26 dan produktivitas kerja rata-rata 1.092 dengan standar deviasi 0,164.
Disamping itu juga terungkap bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara pengalaman kerja dan pelatihan dengan produktivitas kerja pada taraf signifikansi 0,05 dan diperoleli harga koefisien determinasi R2 = 0,558. Pengalaman kerja memberikan sumbangan relatif sebesar 62.08 persen dan sumbangan efektif sebesar 34,64 persen terhadap produktivitas keija sedangkan pelatihan memberikan sumbangan relatif sebesar 37,92 persen dan sumbangan efektif sebesar 21,16 persen terhadap produktivitas kerja.
Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa ada 45,08 persen responden yang tingkat produktivitasnya diatas rata-rata dan pengalaman kerja memberikan sumbangan relatif dan efektif yang lebih besar dalam peningkatan produktivitas kerja dari pada pelatihan.
Dengan demikian untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan seyogyanya perusahaan lebih memperhatikan pengalaman kerja dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sekaligus mempersiapkan SDM yang berkualitas untuk menghadapi pasar global tahun 2003."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sri Palupi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh jenis pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan kerja, jenis pekerjaan dan karakteristik sosio demografi terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja di Indonesia dengan menggunakan data SAKERNAS 2013. Unit analisisnya adalah angkatan kerja yang berusia 15-64 tahun yang bekerja 1 (satu) tahun yang lalu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan Model Regresi Cox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pendidikan, pengalaman kerja, jenis pekerjaan, umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepala rumah tangga berpengaruh terhadap lama mencari kerja, sedangkan pelatihan kerja dan wilayah tempat tinggal tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi lamanya mencari kerja.
......The objective of this study is to learn how the education type, work experience, training, occupation type and other socio demographic characteristics determines job search duration. The unit analysis for this study is population aged 15-64 years old who found work in the one last year, using the National Labor Force Survey 2013 data. The analysis was conducted using Cox Regression. Result of the analysis indicates that type of education, work experience, occupation type, age, gender, marrital status and household's head status significantly determines job search duration. Other factors such as training and residential area does not significantly influence job search duration."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"ABSTRAK
Dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi. Allen dan Meyer (1990) menyatakan bahwa komitmen pada organisasi merupakan suatu bentuk keikatan karyawan pada organisasi yang ditampilkan dalam komponen komitmen afektif, komitmen rasional, Serta komitmen normatif.
Dari beberapa penelitian terbukti bahwa pengalaman kerja memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Dalam penelitian ini akan dilihat sumbangan pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu bentuk pangalaman kerja
terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya manusia adalah serangkaian proses, aplikasi, dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan aktualisasi sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan performa dan kontribusi sumber
daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumbangan yang akan dilihat adalah sumbangan pengelolaan sumber daya manusia dalam bentuk persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Serta diskrepansi harapan dan persapsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Secara khusus pengelolaan sumber daya manusia akan dilihat dari
fungsi pengelolaan pengembangan karyawan, pengelolaan penilaian karya, serta pengelolaan.
Penelitian dilakukan terhadap telah bekerja minimal 1 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan anggota keluarga atau teman dekat hubungan kerja. 258 responden yang maksimal 16 tahun; minimal SLTA; bukan pemilik, direksi, ataupun komisaris perusahaan; berasal dari berbagai bidang kerja dan jabatan, Serta merupakan karyawan dari perusahaan kelas menengah yang memiliki bagian sumber daya manusia maupun bagian personalia saja.
Berdasarkan hasil pengelolahan data terlihat bahwa komitmen karyawan pada organisasi berada pada derajat cukup tinggi. Jika dilihat dari komponen-komponennya terlihat bahwa komitmen afektif berada pada derajat tinggi, komitmen rasional berada pada derajat rendah,
sedangkan komitmen normatif berada pada dérajat agak tinggi. Harapan karyawan atas pengelolaan Sumber daya manusia tergolong tinggi, persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong rendah, sehingga diskrepansi antara harapan dan peraepai
karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong besar. Jika diurutkan, fungsi pengelolaan pengembangan karyawan dinilai paling tinggi, diikuti fungsi penilaian karya, dan yang dinilai paling rendah adalah fungsi pengelolaan hubungan kerja.
Berdasarkan hasil analisa regresi berganda ditemukan beberapa hal yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif, serta komitmen normatif adalah persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi antara harapan dan
persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia; jika dilihat dari masing-masing fungsi pengelolaan sumber daya manusia terlihat bahwa yang memberikan
sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif, Serta komitmen normatif adalah persepsi karyawan atas pengelolaan pengembangan karyawan. Sedangkan yang membarikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan penilaian karya dan pengelolaan pengembangan karyawan; ada perbedaan skor komitmen organisasi dan skor persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya
manusia yang bermakna berdasarkan beberapa karakteristik personal responden dan karakteristik perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T38185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Feisal
"Migrasi internasional dipandang sebagai salah satu investasi modal manusia, yang selanjutnya dapat memberikan potensi brain gain bagi negara asal melalui akumulasi modal manusia dan tabungan yang diperoleh para pekerja migran untuk dimanfaatkan pasca kembali ke negara asalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja luar negeri dan tingkat pendidikan yang dimiliki terhadap pendapatan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang selanjutnya dibandingkan dengan non-PMI. Sumber data yang digunakan adalah Sakernas Periode Agustus 2021. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi pendapatan Mincer dengan Metode Two Step Heckman untuk mengatasi permasalahan selectivity bias dengan membentuk seleksi model probabilitas individu menjadi purna PMI dan probabilitas individu untuk bekerja dan memperoleh pendapatan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa capaian modal manusia purna PMI tidak lebih baik dibanding non-PMI, dimana mayoritas purna PMI memiliki pendidikan rendah dan hanya sedikit yang berpendidikan tinggi. Hasil Regresi OLS pada tahap kedua Two Step Heckman menunjukkan bahwa hanya purna PMI berpendidikan tinggi yang mengalami efek brain gain dengan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sebesar 8,8 persen dibandingkan non-PMI (earnings premium), sementara purna PMI pendidikan menengah dan rendah memiliki pendapatan yang lebih rendah (earnings penalty) dibandingkan non-PMI dengan tingkat pendidikan yang sama. Studi ini juga menemukan bahwa pengalaman kerja luar negeri yang dimiliki dalam 5 tahun terakhir memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan pengalaman kerja luar negeri yang dimiliki lebih dari 5 tahun yang lalu, dimana purna PMI risen berpendidikan menengah dan tinggi memiliki pendapatan lebih baik dibandingkan purna PMI non-risen pada tingkat pendidikan yang sama. Beberapa faktor seperti jenis pekerjaan, negara tujuan selama migrasi serta pendidikan diduga mempengaruhi pembentukan modal manusia dari pengalaman kerja luar negeri, sehingga mempengaruhi partisipasi kerja dan pendapatan yang diperoleh.
......International migration is considered a human capital investment, which can provide potential brain gain for the home countries through the accumulation of human capital and the savings that migrant workers receive to be utilized after returning to their home countries. Indonesia, the 2nd largest migrant-sending country in Southeast Asia, has the opportunity to take advantage of the potential of these returning migrants. This study aims to analyze the effect of overseas work experience and level of education on the income of return Indonesian Migrant Workers (purna PMI) compared to non-PMI. This study uses data from Sakernas of August 2021. The analytical method used in this study is the mincer earnings function with the Two Step Heckman Method to overcome the problem of selectivity bias by establishing a selection model for the probability of individuals becoming return migrants and the probability of individuals to work and earn income. The results of the descriptive analysis show that the achievement of the human capital of purna PMI is not better than non-PMI, most of the purna PMI have lower education, and only a few have higher education. The results of OLS regression in the second stage of Two Step Heckman show that only purna PMI with tertiary education experience the brain gain effect by earning a higher income by 8.8 percent than non-PMI (earnings premium). In contrast, purna PMI with secondary and lower education have lower incomes (earnings penalty) than non-PMI with the same level of education. This study also found that overseas work experience in the last 5 years had better performance than overseas work experience more than 5 years ago, where recent purna PMI with secondary and tertiary education had better income than non-recent purna PMI at the same level of education. Several factors, such as occupation, country of destination during migration, and education, allegedly influence the formation of human capital from work experience abroad, thereby affecting work participation and income earned."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Az Zahra
"Seiring kemajuan peradaban dan zaman, perempuan semakin progresif untuk menembus dan tetap berada dalam dunia pekerjaan (profesional). Telah banyak penelitian yang mengeksplorasi tantangan kerja dan hambatan karir yang dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia, namun penelitian dengan konteks serupa belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perempuan karier Indonesia melalui wawancara semi-struktural dengan menggunakan pendekatan kualitatif Fenomenologi-Deskriptif. Subjek berjumlah dua belas orang yang terdiri dari perempuan-perempuan yang menduduki level manajerial menengah hingga atas yang bekerja di sektor publik dan Badan Usaha Milik Negara. Analisis data dilakukan dengan sistem reduksi data lewat coding, serta interpretasi dari peneliti. Hasil penelitian yang menjawab permasalahan pertama yakni tantangan dan hambatan kemajuan karir pada perempuan Indonesia. Temuan penelitian mengungkapkan adanya bukti tentang tantangan dan hambatan terkait keluarga, sosio-kultural, dan organisasi terhadap kemajuan karier perempuan. Hasil penemuan kedua berfokus pada dampak dari tantangan dan hambatan tersebut terhadap kemajuan karir perempuan Indonesia. Hasil temuan penelitian ketiga yakni terkait solusi yang dilakukan perempuan terkait masalah tantangan dan hambatan kemajuan karir. Solusi tersebut ditinjau dari sudut pandang individu, organisasi dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
......Our world is fast-paced and rapidly changing. Women are increasingly progressive to penetrate and remain in the professional ecosystem. There have been many studies exploring work challenges and career barriers faced by women around the world, but research in similar contexts has not been done in Indonesia. This study aims to explore the experiences of Indonesian career women through semi-structured interviews using a phenomenological-descriptive qualitative approach. The subject of this research comprises twelve women who occupy the middle to upper managerial level in the public sector and State-Owned Enterprises. Data coding, triangulations, and data saturation are three main components of analyzing and processing information acquired from data gathering. The research results that answer the first problem are the challenges and obstacles to career advancement in Indonesian women. Research findings reveal challenges and obstacles related to family, socio-cultural, and organizational advancement towards the advancement of women's careers. The second finding focuses on the impact of these challenges and obstacles on the advancement of Indonesian women's careers. The findings of the third research is related to solutions made by women related to the challenges and obstacles to career advancement. The solution is viewed from the perspective of individuals, organizations, and government as policymakers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Aina Al Mardhiyah
"Mahasiswa tingkat akhir sedang menghadapi tantangan dalam transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja yang dapat memengaruhi optimisme karier mereka. Sebagai bagian dari Gen Z, partisipasi mereka dalam Extracurricular Activities (ECA) dan program magang, merupakan bagian dari pengalaman kerja sekaligus membantu mereka mengembangkan orientasi dan harapan karier yang berfokus pada nilai-nilai pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi adaptabilitas karier dalam hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Partisipan penelitian ini terdiri dari 144 mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti ECA dan program magang. Hasil analisis menunjukkan adaptabilitas karier memediasi penuh hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Semakin tinggi orientasi karier yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi adaptabilitas dan berimbas pula pada optimisme karier mereka. Penelitian ini memiliki saran agar universitas dan penyelenggara ECA serta magang lebih mendorong partisipasi mahasiswa.
......Final-year students are facing challenges in transitioning from higher education to the workforce, which can affect their career optimism. As part of Gen Z, participation in work experiences such as Extracurricular Activities (ECA) and internship programs can help them develop career orientations and expectations focused on personal values. This study aims to examine the mediating role of career adaptability in the relationship between protean career orientation and career optimism. The participants of this study consist of 144 final-year students who are engaged in ECA and internship programs. The analysis shows that career adaptability fully mediates the relationship between protean career orientation and career optimism. The higher the career orientation of the students, the higher their career adaptability and optimism. The study faced challenges in achieving the reliability standards for the career optimism measurement tool. It is recommended that universities and ECA and internship program organizers further encourage student participation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernanda Pires Ximenes
"Penelitian ini dilakukan di Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL) dengan indikasi tidak ada perkembangan pada kelulusan tes promosi karir pegawai administrasi dari tahun 2019 hingga tahun 2023. Kurangnya kelulusan pada tes promosi karir mengakibatkan stagnansi kemajuan karir pegawai administrasi yang berada ditingkatan tersebut. Rata-rata lamanya berada disetiap tingkatan paling lama enambelas tahunan lebih yaitu ditingkatan paling rendah, Golongan Tenaga Asisten, Tingkat Professional G. Stagnansi kemajuan karir pada pegawai administrasi diperburuk dari jumlah pegawai yang mayoritas masih berada di golongan menengah ke bawah (D, E, F, dan G) masih menduduki persentase yang paling tinggi yaitu 70% dengan masing-masing 33% pada golongan D, 20% pada golongan E, 11% pada golongan F, dan 6% pada golongan G. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Career Advancement di UNTL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode survei penyebaran kuesioner kepada seluruh pegawai administrasi UNTL, dengan total sampel 359 responden. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan teknik moderated regression analisys (MRA), melalui software IBM SPSS. Dari hasil pengujiannya opportunity for promotion berpengaruh positif terhadap career advancement, organization training and development berpengaruh positif terhadap career advancement, opportunity for promotion dan organization training and development berpengaruh positif terhadap career advancement, education dan work experience tidak memoderasi pengaruh opportunity for promotion terhadap career advancement, namun education dan work experience memoderasi pengaruh organization training and development terhadap career advancement.
......
This research was conducted at Universidade Nacional Timor Lorosa'e (UNTL) with an indication that there was no development in the passing of career promotion tests for administrative staff from 2019 to 2023. The lack of passing the career promotion test results in stagnation in the career progress of administrative employees who are at that level. The average length of time at each level is more than sixteen years, namely at the lowest level, Assistant Power Class, Professional Level G. The stagnation of career advancement in administrative employees is exacerbated by the number of employees who are still in the lower middle class (D, E, F, and G) still occupying the highest percentage of 70% with 33% each in group D, 20% in group E, 11% in group F, and 6% in group G. This study aims to analyze the factors that affect Career Advancement at UNTL. This study uses a quantitative approach. Data collection used a survey method of distributing questionnaires to all UNTL administrative employees, with a total sample of 359 respondents. Data processing in this study uses multiple linear regression analysis with moderated regression analysis (MRA) techniques, through IBM SPSS software. From the test results, opportunity for promotion has a positive effect on career advancement, organization training and development has a positive effect on career advancement, an opportunity for promotion, and organization training and development have a positive effect on career advancement, education, and work experience do not moderate the effect of opportunity for promotion on career advancement, but education and work experience moderate the effect of organizational training and development on career advancement."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Baradi Pratama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengalaman kerja, kegiatan kemahasiswaan, dan persepsi mengenai transisi kerja terhadap adaptabilitas karier mahasiswa akuntansi. Sampel dari penelitian ini adalah 207 mahasiswa jurusan akuntansi program studi S1 Reguler, Paralel dan Ekstensi serta S2 Magister Akuntansi MAKSI dan Program Pendidikan Akuntansi PPAK Universitas Indonesia. Adaptabilitas karier diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale CAAS ?International Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan menunjukkan tingkat Concern yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak terlibat dalam kegiatan serupa, serta tingkat Concern, Curiosity dan skor CAAS yang lebih tinggi bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan dengan jumlah dan jumlah jenis tertentu. Mahasiswa yang memiliki ekspektasi terkait kesulitan dalam transisi kerja menunjukkan tingkat Control yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki ekspektasi serupa. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perbedaan tingkat adaptabilitas karier yang signifikan terkait faktor pengalaman kerja. Selain itu, dilakukan analisis kualitatif berupa summative content analysis yang menemukan bahwa berbagai isu terkait adaptasi dan diri sendiri merupakan hal yang paling banyak dianggap oleh mahasiswa sebagai masalah terkait transisi kerja. Hasil yang didapat mendukung pentingnya keberadaan kegiatan kemahasiswaan, dan bagi penyelenggara pendidikan tinggi, pentingnya mempersiapkan mahasiswa agar dapat melewati masa transisi kerja dengan sukses.

ABSTRACT
The purpose of this research is to explore the relationship between career adaptability, work experience, extracurricular activities and work transition in accounting students. Samples used in this research consist of 207 undergraduate and graduate students of accounting at the University of Indonesia. Using the Career Adapt Abilities Scale CAAS International Form, the differential analysis evidenced that students who participate in extracurricular activities scored higher on the subscales of concern. Also, students who participate in a certain number of extracurricular activities and categories scored higher on the subscales of concern, curiosity, and the overall CAAS score. No statistical differences emerged regarding work experiences. Meanwhile, students who do not anticipate difficulties in work transition displayed higher scores on the subscale of control than did their peers who anticipate difficulties in such transitions. Moreover, the result of qualitative analysis by using summative content analysis also shows that adaptation and self related issues are being regarded as work transition related difficulties presently dominant between accounting students. The obtained results support the importance of student involvement in extracurricular activities and for respective universities and faculties to foster career adaptability during higher education studies to help graduates manage the transition to professional contexts."
pengalaman kerja; kegiatan kemahasiswaan; transisi kerja; karier; mahasiswa , 2017
S67912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library