Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah
"ABSTRAK
Umumnya penelitian empiris dalam bidang bisnis dan ekonomi
mengungkapkan berbagai hubungan ekonomi dengan model persamaan tunggal
(single equation type). Dengan model ini variabel tergantung (dependent variable) Y
dinyatakan sebagal fungsi linier dari satu atau lebih variabel (variabel eksplanatori X).
Asumsínya adalah hubungan sebab dan akibat yang terjadi antara Y dan X
merupakan hubungan satu arah. Variabel eksplanatori sebagai sebab dan variabel
tergantung sebagai akibat.
Bagaimanapun, ada situasi dimana terdapat hubungan dua arah diantara
beberapa variabel ekonomi; dimana satu variabel ekonomi mempengaruhi variabel
ekonomi lainnya dan sebaliknya. Seperti dalam regresi antara harga saham P dan
pendapatan (earnings) E, metode persamaan tunggal (single equation methodology)
mengasumsikan secara implisit bahwa harga saham P dipengaruhi oleh pendapatan
E, sehingga dilakukan penelitian seberapa besar pengaruh E tertiadap P. Tapi apa
yang terjadi jika pendapatan juga dipengaruhi oleh harga saham? Dalam kasus ini,
analisa regresi dengan metode persamaan tunggal menjadi bias, karena p
dipengaruhi oleh E dan E dipengaruhi P, sehingga perlu dipertimbangkan dua
persamaan, satu untuk melihat pengaruh P terhadap E dan persamaan lainnya urituk
melihat pengaruh E terhadap P. Hal ¡ni menyebabkan perlu dipertimbangkannya
?simultaneous equation model?
Beberapa peneliti hubungan price-earnings terdahulu, seperti Ball dan Brown
(1968), Beaver, Clarke dan Wright (1979), Kothari dan Soan (1992) serta Beaver,
Lambert dan Morse (1980) menyatakan bahwa hubungan price-earnings dapat
dijelaskan dengan model persamaan tunggal (single equation). Tetapi Beaver,
McAnally dan Stinson (1996) mengklaim bahwa hubungan price-earnings tidak dapat
dijelaskan dengan single equation, karena persamaan single equation earnings dan
price akan bias dan tidak efisien sehingga price dan earnings harus diprediksi dengan
pendekatan persamaan simultan (simultaneous equation approach).
OIeh karena itu, pada penelitian ini ingin diuji kembali dengan data di
Indonesia : apakah dalam hubungan price-earnings, model persamaan simultan
(simultaneous equation model) mempunyai karakteristik sebagai prediksi yang lebih
baik daripada penggunaan model single equation.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Beaver, McAnally dan Stinson (1996),
bahwa bias pada persamaan simultan (simultaneous equation) memotivasi
dilakukannya permodelan persamaan untuk perubahan harga dan perubahan
earnings. Bagian ini dimulai dengan suatu pengujian tentang adanya endogenify
pada perubahan harga dan perubahan earnings dan kemudian pengujian bias pada
koefisien sensitifitas. Pengujian selanjutnya adalah untuk mengetahui bagaimana
parameter estimasi bervariasi pada 3 pendekatan estimasi, yaitu ordinary least
square (OLS), two-stage least square (2SLS), dan weighted two-stage least square
(W2SLS). Estimasi OLS menjadi benchmark bagi pengukuran persamaan simultan
(simultaneous equation).
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali apa yang telah dilakukan oleh
Beaver, McAnally dan StinsOn untuk menganalisis model persamaan simultan
(simultaneous equation approach) dalam studi hubungan price-earnings. Secara
Spesifik ingin diketahui apakah terdapat endogenelty antera kedua variabel tersebut.
Dengan demikian dalam hubungan price-earnings yang adalah model persamaan
simultan (simultaneous equation model) dapat digunakan sebagai prediksi yang lebih
balk daripada penggunaan model single equation.
Dari hasil pengujian terhadap hubungan price-earnings yang dilakukan, dapat
dilihat bahwa, walaupun R square relatif meningkat dengan penggunaan pendekatan
persamaan simultan, tetapi peningkatan ini sangat variatif setiap tahunnya, demikian
juga yang terjadi pada pengujian dengan pooled sehingga sulit untuk mengambil
generalisasi dan hasil pengujian. Disamping itu hasil pengujian pada produk a1 dan
B1 nilainya tidak signifikan hampir di setiap periode waktu, baik pada pengujian
menggunakan OLS, 2SLS maupun W2SLS, hanya pada tahun tertentu nilainya
signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa pada sampel penelitian ¡ni hasil pengujian
hubungan price-earnings terhadap 64 sampel perusahaan di Bursa Efek Jakarta jika
diprediksi dengan metode persamaan simultan (simultaneous equation method)
belum dapat dibandingkan dengan metode single equation sehingga tidak dapat
diambil kesimpulan. Namun dari perkalian a1 dan B1 ternyata a1 B1 dari metode OLS
adalah lebih tinggi daripada a1 B1 dengan metode 2SLS dan W2SLS. Dengan
demikian persamaan simultan tidak mempunyal karakteristik yang dapat mengurangi
bias dan tidak menambah efisiensi dalam estimasi parameter koefisien hubungan
price dan earnings, sehingga klaim bahwa hubungan price-earnings mempunyai
karakteristik sebagai persamaan simultan tidak didukung hasil penelitian ini.
"
2002
T1785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian
"Dengan potensi ekonomi yang besar dari ubi kayu dalam perdagangan dunia dan meningkatnya kebutuhan dunia akan ubi kayu serta dengan keterbatasan-keterbatasan Indonesia dalam meningkatkan produksi ubi kayu, perlu dikaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi, konsumsi maupun harga ubi kayu di Indonesia. Produksi ubi kayu dipengaruhi secara signifikan oleh variabel harga ubi kayu, luas areal panen ubi kayu dan harga pupuk urea. Konsumsi ubi kayu di Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh variabel jumlah penduduk Indonesia. Harga ubi kayu di Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh variabel luas panen ubi kayu, konsumsi ubi kayu dan panjang jalan beraspal.
Berdasarkan proyeksi, produksi ubi kayu akan mengalami peningkatan jika harga ubi kayu, produktivitas lahan ubi kayu maupun luas panennya ditingkatkan. Konsumsi ubi kayu Indonesia diproyeksikan akan mengalami penurunan jika secara bersamaan ada peningkatan harga ubi kayu, peningkatan pendapatan perkapita dan adanya peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Harga ubi kayu diproyeksikan akan mengalami peningkatan jika konsumsi ubi kayu mengalami penurunan dibarengi dengan penurunan luas areal panen ubi kayu.

With great economic potential of cassava in the world trade and the increasing world demand for cassava as well as the limitations of Indonesia to increase cassava production it needs to be investigated factors that can affect the production, consumption and prices of cassava in Indonesia. Cassava production is significantly influenced by the variable price of cassava, cassava harvested area and price of urea fertilizer. Consumption of cassava in Indonesia is significantly influenced by population of Indonesia. The price of cassava in Indonesia is significantly influenced by cassava harvested area, consumption of cassava and the length of tarred road.
Based on projections, cassava production would increase if cassava price, cassava land productivity and harvested area are improved. Indonesian cassava consumption is projected to decline if there are increasing in cassava price, per capita income and population of Indonesia simultaneously. The price of cassava is projected to increase if the consumption of cassava decreased accompanied by a decrease in the total area harvested cassava.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arliansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksessibilitas kecamatan seabgai hinterland bagi pusat pertumbuhan, mengetahui arah pengembangan kegiatan ekonomi kecamatan dan keterkaitan antar sektor perekonomian, serta menganalisis pengaruh nilai location quotient (lq), nilai total aksesibilitas dan belanja pembangaunan terhadap perkembangan ekonomi daerah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Alat analisis yang digunakan adalah model gravitasi, LQ dan pendekatan ekonometrika. Dari analisis model gravitasi diketahui bahwa sebagian besar kecamatan mempunya tingkat aksesibilitas yang lebih kuat terhadap Pusat Pertmbuhan Tembilahan dibanding pusat pertumbuhan lain. Berdasarkan kekuatan aksesibilitas juga dapat dikelpompokkan wilayah-wilayah hiterland bagi setiap pusat pertumbuhan. Dengan formula LQ diketahui bahwa kecamatan Reteh memiliki sektor / sub sektor unggulan terbanayak namun penyebaran sektor / sub sektro tidak merata antar kecamantan. Dari analisis model persamaan simultan diketahui bahwa variable belanja pembangunan tidak berpengaruh langsung dan signifikan terhadap semua sektor perekonomian begitu juga dengan variabel aksesibilitas. Semenara itu, nilai LQ masing masing sektor berpengaruh signifikan terhadap sektornya, kecualai sektor transportasi dan komunikasi dan sektor jasa jasa."
2006
JUKE-1-3-Apr2006-285
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Yamin
"Nuansa kebijakan pengentasan orang miskin selama ini terkesan menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dengan peran Negara yang sangat dominan. Meskipun tingkat kemiskinan menurun tapi tidak terlalu signifikan. Revitalisasi pengentasan orang miskin dengan mendorong faktor non ekonomi dan partisipasi masyarakat menjadi sangat penting. Penelitian sebelumnya seperti Narayan dan Pritchett (1997), Grootaert (1998), Krishna dan Uphoff (1999) mengkonfirmasi bahwa modal sosial dinilai sebagai jembatan yang memfasilitasi kerjasama lebih baik dalam penyediaan pelayanan serta memberikan keuntungan kepada semua anggota masyarakat dan komunitas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran modal sosial terkait dengan bonding dan bridging dalam mendorong pengentasan orang miskin dan melindungi kerentanan kelompok miskin. Dengan menggunakan data BPS Susenas 2012 Modul Sosial Budaya dan Pendidikan dan dengan mengaplikasikan model ekonometrik persamaan simultan (untuk menghilangkan permasalahan endogeinity problem antar variable antara modal sosial dan kondisi kemiskinan) menunjukan bahwa modal sosial melalui dimensi bonding (jaringan pertemanan, saudara dan bertetangga) dan dimensi bridging (jaringan perkumpulan) terbukti secara empiris mempunyai peran penting dalam mengurangi kedalaman kemiskinan dan juga mampu mendorong orang miskin keluar dari kemiskinan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Woolcock dan Narayan (2000) bahwa rumah tangga miskin akan keluar dari garis kemiskinan bila memiliki peran sinergi yang tidak terpisahkan antara modal sosial bonding dan bridging yang tinggi. Mengingat masyarakat Indonesia mempunyai minat tinggi (82.3%) untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan (BPS, 2013). Maka pendekatan pengentasan orang miskin berbasis modal sosial sudah sepantasnya perlu diperhatikan oleh pembuat kebijakan.

The poverty alleviation program that formulated by government had focussed on economical approach, in which government took a dominant role. Poverty rate has been reduced, but not in significant way. Revitalization of poverty alleviation programs by promoting non-economic factors and participation of community becomes important. Previous studies, such as Narayan dan Pritchett (1997), Grootaert (1998), Krishna and Uphoff (1999) confirmed that social capital has taken role as a bridge which facilitate a better cooperation in providing service and give benefits for the community.
This study aims to analyze the role of social capital related to the bonding and bridging dimension in promoting poverty alleviation and protecting the poor from vulnerability. This study uses BPS Susenas 2012 data, Social Culture and Education Modul. Using the simultaneous equation model to facilitate the endogeneity problem between social capital and poverty variable, the bonding and bridging dimension has showed the significant effect to decrease the vulnerability and pulled out the poor from the poverty line.
This result is in line with Woolcock and Narayan (2000) that the poor would be able to leave the poverty line if they maintain high bonding and bridging level. The Indonesians showed high willingness (82.3%) to participate in social activity (BPS, 2013), therefore social capital approach should be considered by policy maker to formulate poverty alleviation program."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Pramahesti
"ABSTRAK
Perkembangan finansial menjadi salah satu indikator yang berpengaruh dalam menganalisis konsumsi energi. Dampak ini memungkinkan positif atau negatif tergantung dengan pertumbuhan ekonomi berjalan secara efisien atau tidak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak perkembangan finansial terhadap konsumsi energi secara tidak langsung melalui efek pertumbuhan eonomi di negara ASEAN 3 pada periode 1990 ndash; 2013. Dengan menggunakan sistem persamaan simultan, didapatkan bahwa dampak positif dan signifikan diperoleh dari pertumbuhan ekonomi terhadap konsumsi energi, harga energi memiliki dampak yang signifikan namun negatif terhadap konsumsi energi dan urbanisasi tidak signifikan berpengaruh terhadap konsumsi energi. Perkembangan finansial di sektor perbankan dan pasar saham memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap konsumsi energi melalui pertumbuhan ekonomi, besaran dampak dari sektor perbankan lebih kuat dibandingkan di sektor pasar saham. Analisis ini mendorong pembuat kebijakan untuk dapat mempertimbangkan sektor finansial dalam merencanakan kebijakan khususnya di sektor energi.
ABSTRACT
Financial development become one of the indicators in assessing affects in energy consumption. This effect may be either positive or negative whether economic growth occurs in an efficient manner or not. This research was done to investigate the impact of financial development on energy consumption through economic growth channel in ASEAN 3 over the 1990 ndash 2013 period. By employing simultaneously equation, this study finds the positive and significant impact of economic growth on energy consumption, the effect of energy prices over energy consumption is also significant but negative. Urbanization has no significantly effect over energy consumption. Financial development in banking and stock market sector positively and significantly affect energy consumption through economic growth channel, the impact from banking sector is more powerful than the stock market. This analysis encourages for policymakers to consider the impact of financial development in policy planning especially in the energy sector."
2017
T47300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Jeffry
"ABSTRAK
Telah menjadi fenomena dewasa ini bahwa perusahaan otomotif dituntut untuk tetap bisa menekan biaya investasi inventori sekecil mungkin agar tetap bisa bersaing. Kondisi pasar sulit diprediksi, bila penjualan menurun kebijakan produksi dan metode peramalan juga kurang tepat, mengakibatkan begitu banyak mobil yang tidak terjual dan terjebak di gudang bahkan terjebak dalam waktu yang sangat lama Deadstock , akibatnya biaya inventasi inventori besar. Ditahun 2015 saja ada sekitar 600 sampai 1500 unit deadstock yang tersimpan di gudang PT.X per bulannya, itu menelan sekitar 194 juta biaya persediaan. Jika dihitung beserta kehilangan keuntungan kesempatan maka PT.X mengalami kerugian sebesar 1,86 triliun. Penelitian ini fokus kepada mobil dengan penjualan tertinggi saja.Dalam penelitian ini digunakan metode regresi simultan gauss-seidell yang disimulasikan untuk usulan pemecahan masalah deadstock yang sedang terjadi. Persamaan regresi simultan tersebut dibentuk dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi jumlah deadstock yaitu Faktor eksternal seperti jumlah permintaan, diskon, brand images, kualitas design, kompetitor, inflasi, suku bunga dan faktor internal seperti jumlah defect, kecepatan produksi, loss time, kehadiran operator, Proses delivery dan sbg. Dihasilkan bahwa dengan kebijakan menaikkan jumlah diskon 60 dan 100 , menambah kualitas design dan launching model baru berturut-turut dapat menurangi jumlah deadstock 20.9 s.d 50.47 .

ABSTRACT
It has become a phenomenon today that automotive companies are required to keep the cost of inventory as small as possible in order to remain competitive. Market conditions are difficult to predict. When sales do not go smoothly, production policies and forecasting methods are also less precise, resulting in so many unsold cars and trapped in the warehouse, even stuck in a very long time Deadstock , resulting in large inventory inventory costs and lost profit opportunities. In 2015 alone there were about 600 to 1500 deadstock units stored in the PT.X warehouse per month, it consumed about 194 million inventory costs. If calculated along with a loss of profit opportunity then PT.X suffered a loss of 1.86 trillion. This study focuses on the car with the highest sales only.In this study used simultaneous equations regression method gauss seidell that simulated to proposed such problem solving deadstock that occured. Simultaneous regressions are formed from various factors that affect to number of deadstock. External factors such as the number of demand, discounts, brand images, design quality, competitors, inflation, interest rates and internal factors such as number of defects, production speed, loss time, operator presence, delivery process and ect. It was found that with the policy of increasing the discount amount of 60 and 100 , enhance quality design and launching new model consecutively can reduce the number of deadstock 20.9 up to 50.47 ."
2017
T48026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wismaya Adi Purnama
"Utang luar negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi pembangunan negara Indonesia. Dengan bantuan dana dari luar negeri diharapkan Indonesia dapat meningkatkan pendapatan domestik bruto nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi tersebut. Dengan mengambil salah satu sektor industri di Indonesia, penelitian ini mencoba menganalisa keterkaitannya dan juga mencoba meneliti kemampuan membayar kembali utang tersebut melalui nilai ekspor sektor tersebut. Penulis menggunakan pendekatan persamaan simultan untuk mendapatkan model penyelesaian yang unik dan dapat menjadi saran dalam pengambilan kebijakan terkait utan luar negeri Indonesia.

Foreign debt is one of the sources of financing for the development of the Indonesian industry. With the help of funds from foreign countries, Indonesia is expected to increase the national gross domestic product. This study aimed to prove the hypothesis and correlation between debt and development of gross domestic product. By taking one of the industrial sector in Indonesia, this study tries to analyze the correlation and also examine the ability to pay back the debt through export value of that sector. The author uses a simultaneous equation approach to obtain a unique solution model and can be related to policy-making suggestions in Indonesia's foreign debt"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bolak balik antara status kegiatan ekonomi istri terhadap keterlibatan suami bekerja dalam mengurus rumah tangga, serta dampak yang lebih besar dari pengaruh bolak-balik tersebut. Karena adanya hubungan timbal balik dan isu endogenitas, maka penelitian ini akan menggunakan model persamaan simultan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil persamaan simultan menemukan adanya istri yang bekerja memiliki pengaruh lebih besar terhadap keterlibatan suami bekerja dalam mengurus rumah tangga dibandingkan pengaruh sebaliknya, sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan rumah tangga tidak dapat terabaikan ketika tinggal dengan istri yang bekerja. Selain itu, penelitian ini juga melihat adanya asisten rumah tangga mengurangi keterlibatan suami bekerja dalam pekerjaan rumah tangga. Namun adanya balita di rumah tangga tidak menggeser peran suami dalam pengasuhan anak

This study aims to find reciprocal effect between wives’ economic activity status and working husbands’ involvement in household production, and the greater effect of those two. Because of reciprocity and endogeneity issues, this study will be tackled by simultaneous equation system. The result suggests that working wives and working husbands’ involvement in household production has greater effect than the otherwise. It argues that household production cannot be overlooked so that husband will allocate their time when lives with working wife. Besides, this study finds that existence of household assistant less likely effects on working husband’s involvement in household production. However, fathers cannot get rid of caring child(ren) under 5 years old in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadi Budiman
"Permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap pemerintah daerah di Indoensia dewasa ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakatnya. Setiap interaksi variabel-variabel ekonomi pembangunan sebuah kota menghasilkan beberapa keterkaitan salah satu fungsi dengan fungsi yang lain sehingga menjadi sebuah persamaan simultan. Tesis ini berusaha untuk membuat model simulasi kebutuhan dasar tersebut dengan menggunakan metode sistem quasi-dynamic yaitu dengan menggunakan prediksi data eksogen pada tahun yang akan datang maka akan menghasilkan variabel endogen pada tahun yang sama.

Especial problems which faced by every local government in Indoensia these days is accomplishment of basic needs of his community. Every economic variables interaction of development a city yield some related one of the functions with other function so that become a equation of simultan. This thesis is out for make simulation model basic needs by using system method of quasi-dynamic that is by using data prediksi of eksogen in the year to come hence will yield variable of endogen is same in the year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Aleknaek Martua
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis respon perusahaan pada industri sepeda motor setelah Permendag No.21/M-DAG/PER/10/2005 terhadap structure, conduct, dan performance : Price Cost Margin sebagai performance, belanja R D serta iklan sebagai conduct, dan rasio konsentrasi sebagai structure terhadap Industri sepeda motor pada periode 2001 - 2014, yang dianalisis berdasarkan tingkat perusahaan. Setelah peraturan Permendag disahkan, justru hal tersebut membuat kompetisi semakin lemah. Hal ini diawali dengan rasio konsentrasi yang lebih tinggi setelah peraturan Permendag dan berkorelasi dengan jumlah keanggotaan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI semakin sedikit dan dibatasi. Hal ini menjadi dugaan bahwa penyalahgunaan keanggotaan terhadap posisi dominan pada pasar industri sepeda motor di Indonesia. Setiap pertemuan keanggotaan asosiasi dapat berpotensi mempermudah dalam membuat koordinasi. Baik langsung maupun tidak langsung, hal tersebut bisa membuat rasio profitabilitas lebih besar. Penelitian ini menggunakan model sistem persamaan simultan, digunakan Two Stage Least Square TSLS untuk estimasi parameter. Data diperoleh dari Statistik Industri Skala Menengah dan Besar baik ISIC 35911 pada periode 2001-2009 dan ISIC 30911 pada periode 2010-2014. Data rasio konsentrasi diperoleh dari AISI yang menggambarkan tingkat persaingan. Hasil empiris menunjukkan bahwa dari analisis model secara simultan ditemukan bahwa Permendag berpengaruh secara tidak langsung terhadap PCM. Permendag pengaruh positif signifikan secara langsung terhadap CR-2 dan kemudian hal ini menjadikan interaksi antara CR-2 dan pertumbuhan demand industri berpengaruh positif terhadap PCM secara signifikan.

ABSTRACT
This research analyzes firms respond in motorcycle industry after Permendag No.21 M DAG PER 10 2005 on structure, conduct, and performance price cost margin as performance, advertising and R D expenditure ratio as conduct, and concentration ratio structure in the motorcycle industry in the 2001 ndash 2014 period, which are distinguished based on firm size. After Permendag regulation, it makes the competition even lower. It begin higher concentration ratio after Permendag regulation and corelate with membership of Indonesia Motorcycle Industry Associaton AISI is getting smaller and smaller. This is a conjecture that membership abuse of dominant market power of motorcycle industry in Indonesia. Any membership in the AISI can make ease of collution and makes some coordination of price and quantitiy production. Both direct and indirect, it can make profitability ratio bigger. This study uses simultaneous equation system model, and the Two Stage Least Square TSLS for the parameter estimation. Data obtained from Medium and Large Scale Industries Statistics both ISIC 35911 in the 2001 2009 period and ISIC 30911in the 2010 2014 period. Data of concentration ratio obtained from AISI and describing level of competition. The empirically result shows that permendag regulation and dummy krisis as exogenous variable can make CR2 grow and have negative impact on motorcycle industry competition. Foreign direct investment as foreign shareholder of the firm have negative impact on conduct of firm because no big five firm have central of R D in Indonesia. On the performance, efficiency have positive impat on price cost margin. The others variables on performance, concentration ratio and growth industry interaction have positif impact on price cost margin. It describe that ease of collution of motorcycle industry in Indonesia can make high performance on price cost margin. "
2018
T49602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>