Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutianto Suryali
"Rumah sakit sebagai industri jasa yang padat modal dan padat karya, sekarang mengalami suatu masa baru yang penuh dengan persaingan. Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya rumah sakit baru, tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menuntut haknya sebagai konsumen dan mulai berkembangnya asuransi kesehatan yang mempunyai kekuatan untuk menekan rumah sakit. Mutu pelayanan, terutama mutu teknis medis, mempunyai peranan penting untuk memenangkan persaingan tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui mutu teknis medis suatu rumah sakit, adalah dengan menilai hasil tindakan bedah, yang dalam penelitian ini diambil kasus apendisitis akut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang mutu pelayanan bedah apendiks, yaitu ketepatan diagnosanya dan faktor-factor yang mempengaruhinya. Penelitian bersifat deskriptif, berdasarkan data sekunder yang berasal dari rekam medik pasien yang mengalami apendektomi dengan diagnosa Apendisitis Akut. Jumlah sampel sebesar 148 orang pasien, yang diambil secara acak sederhana.
Analisa statistik yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat yang terdiri dari analisa tabel silang dan chi-square, yang kemudian dilanjutkan dengan analisa multivariat dengan mempergunakan regresi logistik multipel (ganda).
Hasil penelitian menunjukkan ketepatan diagnosa Apendisitis Akut di rumah sakit Pondok Indah masih kurang dibandingkan dengan yang dianjurkan oleh Storer. Terdapat 3 -Faktor yang mempengaruhi ketepatan diagnosa Apendisitis Akut yaitu umur pasien, lama bekerja dokter dan kriteria diagnosa. Ketepatan diagnosa pada pasien yang berumur 0 - 12 tahun kurang dibandingkan dengan diagnosa pada pasien yang berumur lebih dari 12 tahun. Ketepatan diagnosa dokter yang telah bekerja lebih dari 15 tahun kurang dibandingkan dokter yang bekerja kurang dari 15 tahun. Kriteria diagnosa IV, yaitu nyeri tekan dan nyeri lepas diperut kanan bawah, merupakan kriteria diagnosa yang paling tepat untuk menegakkan diagnosa Apendisitis Akut.
Berdasarkan hasil penelitian ini dikemukakan beberapa saran. Pertama penegakan diagnosa Apendisitis Akut pada pasien yang berumur kurang atau sama dengan 12 tahun perlu dilakukan dengan lebih seksama, sampai gejalanya menunjukkan indikasi yang kuat. Kedua, gejala nyeri tekan yang disertai dengan nyeri lepas di perut kanan bawah dapat dipakai sebagai kriteria untuk menegakkan diagnosa Apendisitis Akut. Ketiga, rumah sakit yang bersangkutan perlu segera untuk membentuk dan mengaktifkan Komite Menjaga Mutu.

A Hospital, being capital and labor intensive service industry is now entering a new era of great competition. Several factors caused this situation, particularly the emergence of new hospitals, the increased of Public demand on their rights as consumers and the development of Health Insurance industry. The quality of service, especially those technical and medical services, holds an important role to win the competition. In order to asses the quality of medical services in a hospital, one may asses the result of surgery, which in this study is represented by Appendicle surgery.
The purpose of this research is to obtain the information on the quality of Appendicle Surgery, the accuracy of diagnosis of Acute Appendicitis and factors that influence it. This research is descriptive in characteristics, based on secondary data taken from the Medical Record of patients undergoing appendectomy with Acute Appendicitis diagnosis where 148 sample are chosen randomly.
Methods of statistical analysis used included univariate and bivariate analyses based on Crosstab analysis and chi-Square test and Multiple Logistic Regression is selected for multivariate analysis.
The result shows that the -diagnosis accuracy of Acute Appendicitis in Pondok Indah Hospital is slightly below the required-standard (77 % out of 800 7. - 90 7. ). There are three factors related to the diagnosis accuracy, namely patient's age, doctor's length of service and Criteria for diagnosis. Patients under or of 12 years are less accurately diagnosed than those above 12 years of age. Doctors with length of service for 15 years or more make less accurate diagnosis than those with 6 to 15 years of service. The fourth criteria for diagnosis namely pressure and rebound tenderness in the lower right part of abdomen is the best diagnosis criteria available for Acute Appendicitis.
Based on obtained results, it is suggested that patients between 0 to 12 years of age should be diagnosed with greater caution, until the symptoms are presenting apparently. Pressure and rebound tenderness in the lower right part of abdomen can be used as a diagnosis criterion for Acute Appendicitis. It is in need to get a Quality Assurance Committee to be formed and activated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mus Aida
"Dunia perumah sakitan saat ini mulai dimarakkan dengan berbagai kasus gugatan hukum khususnya gugatan hukum terhadap pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Gugatan hukum pada umumnya diajukan atas tuduhan telah terjadi malpraktek, kelalaian atau tindakan yang berlebihan dalam pelayanan terhadap pasien. Phenomena ini terjadi akibat meningkatnya kesadaran dan harapan pengguna layanan rumah sakit atas pelayanan yang bermutu.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penanganan kasus gugatan hukum ditinjau dari aspek manajemen risiko di Rumah Sakit Pondok Indah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik atau faktor-faktor pencetus timbulnya gugatan hukum, isyu-isyu yang menjadi pertentangan dalam penanganan kasus gugatan hukum, upaya-upaya dan para pihak yang terlibat yang dapat mendorong terjadinya kesepakatan serta diketahuinya prosedur penanganan kasus gugatan hukum, berbagai program manajemen risiko di RSPI dan tindakan pencegahan terhadap gugatan hukum.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitik dengan format studi kasus, dengan sample kasus gugatan hukum Tn.ED. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan panduan daftar pertanyaan dan tinjauan terhadap data sekunder dan daftar pemeriksaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya prosedur penanganan kasus gugatan hukum di RSPI yang dapat menjadi acuan bagi semua yang terlibat dalam penanganan kasus gugatan hukum agar kasus gugatan hukum dapat diselesaikan dengan secepat dan sebaik mungkin untuk menghindari risiko kerugian yang lebih besar baik moril maupun materiel. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa diperlukan pemahaman terhadap aspek hukum pelayanan medis khususnya aspek hukum rekam medis, persetujuan tindakan medis, pelayanan yang sub-standar, komunikasi dan informasi dokter pasien, dan lain-lain.
Hasil penelitian ini menyarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah untuk mengefektifkan program manajemen risiko yang sudah ada khususnya dalam penulisan laporan kejadian khusus atau luar biasa yang menimpa pasien khususnya kesertaan dokter didalam program-program manajemen risiko.

Case study of handling legal litigation in Pondok Indah hospitalPresently the hospital world is very busy with legal litigation especially litigation against the medical services being given to the patient. Normally the legal litigation is accused by malpractice, negligence or excessive treatment to the patient. This phenomenon occurred due to the increament of patient demand and expectation to the best practice hospital services.
The objective of this research is to have an information in regards of handling legal litigation case from the point of view of risk management in Pondok Indah Hospital. The other research objectives are also to identify the characteristic of factors triggering the legal litigation, issues which became dispute during the procees of handling legal litigation, the effort from all parties involved which can be resulted to the sattlement and also to find out the procedure in handling legal litigation, various
programs of risk management in Pondok Indah Hospital, and also preventive action against the legal litigation.
The methodology of this research used descriptive- analitic with case study format, the sample of this research is litigation case of Mr. ED. The datas collected with depth interview methode using questionare lists as reference point and also thru tracing of secundary datas and checklist
The research outcome shows the need of handling the procedure of legal litigation in RSPI which can be used as reference point for all parties involved in handling the case of legal litigation in order to proceed the legal litigation case as fast and good as possible to avoid mor risk of losses morally as well as materially. From this research can be found also the need of understanding legal aspects of medical record, the informed consent, substandard of services, communication and information between doctor and patient, etc.
This research suggest to Pondok Indah Hospital to make effective the existing programs of risk management especially in implementation of incident report and involvement of the doctors on risk management programs."
Universitas Indonesia, 2001
T427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library