Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathan Akbar
Abstrak :
Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang kaya akan keragaman suku, agama, ras, dan budaya. Keragaman demikian salah satunya mendorong penerapan budaya kolektivisme di mana tercermin melalui semangat gotong royong. Selain itu, Indonesia turut dipandang sebagai negara beragama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dan kolektivisme pada emerging adulthood. Studi kuantitatif korelasional dilaksanakan terhadap sebanyak 241 partisipan yang merupakan Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, berusia 18-25 tahun, minimal telah menempuh pendidikan SMA/SMK sederajat, serta penganut salah satu dari enam agama yang sah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas dan kolektivisme memiliki hubungan positif yang signifikan pada emerging adulthood. Individu dapat membangun religiusitas sebagai sarana memupuk budaya gotong royong dan mengeksplorasi identitas melalui penerapan budaya kolektivisme. ......Indonesia is a counry rich in ethnic, religious, racial and cultural diversity. Such diveristy encourages the application of a culture of collectivism, which is reflected through the spirit of gotong royong. In addition, Indonesia is also seen as a religios country. This study aims to examine the relationship between religiosity and collectivism in emerging adulthood. A quantitative correlation study was conducted on 241 participants who were citizens of the Republic of Indonesia, aged 18 – 25 years, had at least a high school education, and adhered to one of the six legal religions in Indonesia. The results showed that religiosity and collectivism have a significant positive relationship in emerging adulthood. Individuals can build religiosity as a means of fostering a culture of gotong royong and exploring identity through the application of a culture of collectivism.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Dwifandra Putri
Abstrak :
Delinkuensi merupakan beragam bentuk perilaku antisosial yang dilakukan oleh remaja dan telah masalah serius di kalangan remaja di dunia, termasuk di Indonesia. Remaja dipanti asuhan merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap delinkuensi karena beragam masalah yang dihadapi di panti asuhan. Namun, Perspektif Psikologi Positif menjelaskan bahwa setiap remaja memiliki inner strength untuk mencegah dirinya terhadap perilaku delinkuen, seperti religiusitas dan resiliensi. Penelitian ini ingin membuktikkan kontribusi religiusitas dan resiliensi terhadap perilaku delinkuen remajadi panti asuhan di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah remaja berusia 11-19 tahun M =14,88; SD = 1,93. Penelitian ini dilakukan di 19 panti asuhan di Jakarta, dengan total partisipan sebanyak 403 remaja laki-laki = 179 remaja; perempuan = 224 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi religiusitas dan resiliensi secara bersama-sama terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. Besar kontribusi yang diberikan adalah 5,3. Secara parsial, religiusitas memiliki kontribusi terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. ......Delinquency is a variety of forms of antisocial behavior performed by adolescents andbecome a serious problem among adolescents in the world, including in Indonesia.Adolescents in orphanages are one of vulnerable population to delinquency because ofthe various problem which faced in orphanages. However, the Positive PsychologyPerspective explains that every adolescent has inner strength to prevent himself againstdelinquent behavior, such as religiosity and resilience. This research wants to indicatethe contribution of religiosity and resilience to delinquency among adolescents atorphanages in Jakarta. This research is a quantitative research with correlational designstudy. Participants are adolescents whose aged 11 19 years M 14,88 SD 1,93. Thestudy was conducted in 19 orphanages in Jakarta, with total participants are 403adolescents male 179 adolescents, female 224 adolescents . The results of thisstudy indicate there is a contribution of religiosity and resilience to delinquency amongadolescents at orphanages in Jakarta. Bigger contribution given is 5.3 . Partially,religiosity has contributed to the behavior of delinkuen adolescents in orphanages inJakarta.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiana Ratnasari
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu cara memasuki gerbang pernikahan dalam agama Islam dikenal dengan istilah ta rsquo;aruf. Ta rsquo;aruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh pria dan wanita muslim yang siap untuk menikah dan tidak melalui masa pacaran. Landasan agama menjadi dasar pernikahan. Fenomena taaruf menjadi kajian utama dalam disertasi ini khususnya bagaimana pasangan ta rsquo;aruf memasuki perkawinan dan mampu mempertahankan komitmen perkawinan mereka. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dipilih untuk bisa menjelaskan fenomena ta rsquo;aruf. Wawancara dan observasi menjadi cara untuk mengumpulkan data dari partisipan penelitian. Partisipan utama dalam penelitian ini adalah pasangan ta rsquo;aruf. Selain sumber data utama untuk triangulasi data peneliti juga mewawancarai empat pelaku ta rsquo;aruf yang bercerai, mediator ta rsquo;aruf sebanyak 2 orang, 1 orang psikolog yang memahami gerakan ta rsquo;aruf dan satu orang tokoh gerakan Tarbiyah yang memahami ta rsquo;aruf. Partisipan dalam peneltian ini berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Data yang diperoleh diolah menggunakan N-Vivo 11 dengan menemukan tema-tema utama dari hasil wawancara dan dikaitkan konsep Social Exchange Theory yang digunakan. Hasil studi menunjukkan dinamika komitmen pada pasangan ta rsquo;aruf didominasi oleh komitmen moral dan struktural, sementara komitmen personal bukan menjadi prioritas. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian-penelitian yang sudah ada bahwa bertahannya komitmen perkawinan harusnya didahului oleh komitmen personal, moral baru kemudian struktural. Agama sebagai landasan ternyata mampu mengubah dinamika komitmen ini. Komitmen pada Tuhan menjadi hal utama sehingga pasangan nampaknya tidak terlalu memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan personal seperti pekerjaan atau karir, kesetaraan gender, intimacy dan passion. Perkawinan merupakan bagian dari dakwah dan bertahannya komitmen karena mereka meyakini selama menjalankan syariah agama dalam perkawinan maka perkawinan dapat lebih stabil sakinah
ABSTRACT
One way to enter the marriage in Islam is known as ta 39;aruf. Ta 39;aruf is an introductory process conducted by muslims rsquo; men and women, who are ready to get married but do not through courtship. The foundation of marriage is religion. The phenomenon of taaruf became the main study in this dissertation, especially how ta 39;aruf couples maintain their marriage commitment. Qualitative research method with case study approach chosen to be able explain ta 39;aruf phenomenon. Interviews and observations are methods of collecting data from participants. The main participants in this study were ta 39;aruf couples, and for triangulation of data the researchers also interviewed four divorced ta rsquo;arufs, 2 ta 39;aruf mediators, 1 psychologist who understood ta 39;aruf movement and one person who is involved in Tarbiyah movement. Participants in this research are coming from Jakarta, Bogor, Depok and Bekasi areas. The data obtained is processed using N-Vivo 11 by finding the main themes of the interview and analyze with the concept of
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
D2532
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Khadijah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan religiusitas dan spiritualitas antara emerging adults yang berasal dari keluarga utuh dan emerging adults yang berasal dari keluarga tidak utuh. Variabel religiusitas diukur menggunakan Religious Commitment Inventory-10 RCI-10 yang dikembangkan oleh Worthington dkk 2003 . Variabel spiritualitas diukur menggunakan Spiritual Attitude and Involvement List SAIL yang dikembangkan oleh Meezenbroek dkk 2012 . Penelitian ini melibatkan mahasiswa berusia 18-25 tahun yang berjumlah sebanyak 505 orang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik perbandingan independent sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan religiusitas dan spiritualitas yang signifikan antara kelompok emerging adults yang berasal dari keluarga utuh dan tidak utuh.
ABSTRACT
The objective of this study is to know the difference of religiosity and spirituality among emerging adults from single parent and two parent families. Religiosity was measured using Religious Commitment Scale 10 RCI 10 developed by Worthington et al 2003 . Spirituality was measured using Spiritual Attitude and Involvement List SAIL developed by Meezenbroek et al 2012 . Participants of this study are 505 college students aged 18 to 25 years old. The data was analyzed using independent sample t test. The results showed that there is no significant difference in religiosity and spirituality among emerging adults from single and two parent families.
2017
S67598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kusuma Maharani
Abstrak :
ABSTRAK
Berkembangnya ekonomi halal berasal dari konsumen muslim dunia yang memang hidup dengan gaya hidup halal (halal lifestyle). Gaya hidup yang halal yaitu meliputi makanan yang mereka makan, seputar farmasi dan obat-obatan, perawatan tubuh, kosmetik, pe- layanan perbankan, travel, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Bahkan, nilai perdagan- gan halal (halal trade) secara global diperkirakan mencapai US$2,1 triliun per tahun. Isu tentang kosmetik halal mulai berkembang tepatnya setelah pesatnya kemajuan dari industri makanan dan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Perkembangan kosmetik halal yang begitu pesat saat ini menjadi produk yang sangat mencuri perhatian kaum wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari tingkat pengetahuan dan religiusitas terhadap intensi atau niat seseorang untuk membeli produk kosmetik halal. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan instrumen berupa kuisioner. Kuisoner akan dibagikan ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Responden dalam penelitian ini wanita dengan kisaran usia 18-25 tahun dengan pertimbangan memiliki pemahaman dan mampu membeli produk kosmetik. Penelitian ini sebelumnya diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pengetahuan menjadi faktor penting terhadap niat seseorang dalam pembelian produk kosmetik halal. sedangkan, pengaruh religiusitas bernilai positif namun tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti seseorang memiliki tingkat kereligiusan yang tinggi maupun rendah terhadap keinginannya membeli produk kosmetik halal.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI 13:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pius Suratman
Abstrak :
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai 'perubahan orientasi keagamaan' yang terjadi di Cigugur. Cigugur adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kabupaten Kuningan-Jawa Barat.

Di kelurahan ini pernah hidup sebuah aliran yang disebut sebagai Agama (D)jawa Sunda atau yang dikenal pula dengan sebutan Madraisme. Sebutan itu diberikan karena aliran tersebut didirikan oleh seseorang yang dikenal di antara para pengikutnya sebagai Pangeran Madrais Alibasa Kusuma Widjaja Ningrat.

Agama (D)jawa Sunda pernah menyebar ke pelosok-pelosok Jawa Barat seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, Majalengka serta di desa-desa lain di Kabupaten Kuningan.

Pada tahun 1964 ADS bubar, perkawinan care ADS yang sebelumnya diakui kesahannya oleh negara, dilarang oleh PAKEM Kabupaten Kuningan. Pimpinan ADS pada waktu itu Pangeran Tedjabuwana yang merupakan putra Pangeran Madrais, menyatakan diri masuk menjadi Katolik demikian juga keluarganya. Keputusan pimpinan ADS ini kemudian diikuti oleh sekitar 10.000 orang pengikutnya di seluruh Jawa Barat. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka terjadilah perpindahan masal parapenganut ADS menjadi penganut Agama Katolik. Dan dengan demikian pula mulailah kegiatan Gereja Katolik di Cigugur. Di samping melakukan pembinaan nilai-nilai dan cara hidup Katolik, pihak Gereja juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mengadakan perbaikan kehidupan material penduduk. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan ekonomi, menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal, serta mendidikan pusat pelayanan kesehatan.

Setelah lebih kurang 16 tahun Gereja Katolik melakukan kegiatannya, tepatnya pada tahun 1981, Pangeran Djatikusumah yang merupakan cucu Pangeran Madrais, mendirikan sebuah aliran kepercayaan baru yang diberi nama Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang yang kemudian disingkat PACKU. Bersamaan dengan berdirinya PACKU tersebut, sekitar 2000 orang Katolik eks ADS di seluruh Keuskupan Bandung mengajukan surat pernyataan keluar dari Katolik dan masuk menjadi anggota PACKU. Surat pernyataan tersebut ditandatangani atau diberi cap jempol oleh yang bersangkutan dan ditujukan kepada pastor di masing-masing paroki.

Tampaknya pemerintah menganggap PACKU sebagai neo-ADS, paguyuban tersebut dilarang dengan Surat Keputusan Kepala Kejaksanaan Tinggi Jawa Barat Nomor . Kep. 44/K.2.3./8/82. Sebagai akibat larangan tersebut, secara berangsur-angsur ke-2000 orang penganutnya PACKU tersebut ada yang kembali menjadi Katolik, ada yang masuk Islam, ada juga yang tetap menyatakan diri secara resmi sebagai penghayat aliran kepercayaan. Dalam statistik kelurahan tercatat ada 350 orang, dan mereka dicatat dalam kelompok lain-lain.

Peristiwa berdiri dan dilarangnya PACKU tersebut ternyata menimbulkan berbagai masalah, baik yang menyangkut hubungan antar umat beragama maupun yang menyangkut hubungan antar orangtua dan anak dalam keluarga-keluarga tertentu. Kedua masalah tersebut timbul terutama sehubungan dengan penentuan pilihan agama mana yang mereka rasakan tepat bagi mereka masing-masing.

1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfaifo Iqomaddin
Abstrak :
Penelitian ini bertujua untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada Santri Remaja di Pesantren Tradisional. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Terdapat pengaruh signifikan religiusitaS terhadap knnsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (2) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (3) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional dan religiuisitas secara bersama-sama terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. Alat pengungkap data yang digunakan adalah Skala Religiusitas, yang terdiri 1. Skala Religiusitas 2. Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Konsep Diri Responden penelitian ini adalah santri remaja di pesantren tradisional. Jumlah keseluruhan subjek sebanyak 40 orang, Pemilihan subjek dilakukan dengan incidental sampling. Disain Penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode ex post facto, Regresi linier digunakan untuk menganalisa data dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian diketahui bahwa; (1) Terdapat pengaruh signffikan Religiusitas terhadap Konsep Diri sebesar 75,3 %. (2) Terdapat pengaruh signifikan Kecerdasan Emosional terhadap Konsep Diri sebesar 80, 1%. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan Religiusitas dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama terbadap Konsep Diri sebesar 82,0%, sedangkan sisanya yaitu 18,0% (100% - 82,0%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyabab lainnya.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Nursolekhah
Abstrak :
Hidrosefalus merupakan salah satu penyakit kronik yang terjadi pada anak yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi anak dan keluarga, untuk itu diperlukan koping konstruktif untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Salah satu koping yang dapat digunakan yaitu koping yang berhubungan dengan agama.Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman religiusitas ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan dalam penelitian enam ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian mengidentifikasi 4 tema, yaitu kadang naik kadang turun, memaknai penyakit yang dialami anak, mendekat pada Allah, dan mempererat hubungan dengan sesama. Rekomendasi dari penelitian ini adalah mengembangkan inovasi pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik pada ibu yang memiliki anak penderita hidrosefalus sehingga kebutuhan religiusitas ibu dapat terpenuhi. ...... Hydrocephalus is one of the chronic diseases that occur in children that can have negative consequences for children and families, for it needed a constructive coping to overcome the problems that arise. One coping that can be used is coping related to religion. The aim of the research is to explore the religiosity experience of mothers who have children with hydrocephalus. This research uses qualitative method with phenomenology approach. The number of participants in the study of six mothers who had children with hydrocephalus. Sampling technique using purposive sampling. Data analysis using Collaizi method. The results of the study identified four themes, namely feelings of unhappiness, understanding the disease experienced by children, closer to God, tighten relationships with other human beings. The recommendation of this research is to develop nursing service innovation in giving holistic nursing care to mothers who have children with hydrocephalus, so that the religiosity needs of mothers can be fulfilled.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Sulastri
Abstrak :
Agama sebagai variabel sosial/budaya merupakan salah satu determinan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi unmet need KB yang penting. Dari agama muncullah istilah religiusitas. Agama mengarah kepada aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban-kewajiban yang meliputi sendi kehidupan. Sedangkan, suatu keyakinan dan penghayatan akan ajaran agama yang mengarahkan perilaku seseorang sesuai dengan ajaran yang dianutnya disebut religiusitas. Penelitian ini ingin melihat pengaruh religiusitas terhadap unmet need di Indonesia. Variabel religiusitas sebagai variabel independen dan wanita dengan kategori berstatus unmet need atau tidak sebagai variabel terikat. Variabel sosio-ekonomi dan demografi digunakan sebagai variabel kontrol. Data yang digunakan adalah IFLS tahun 2014. Unit analisis penelitian ini adalah wanita usia subur 15-49 tahun yang berstatus kawin. Regresi logistik biner digunakan untuk mengeksplorasi apakah religiusitas yang dilaporkan dalam unmet need dapat dijelaskan oleh ilmu agama particularized theology hypothesis atau dengan karakteristik lain yang membedakan religiusitas characteristics hypothesis. Hasilnya penelitian ini sejalan dengan hipotesis ilmu agama dan pendekatan karakteristik. Religisuitas berpengaruh secara signifikan terhadap unmet need, bahkan setelah dikontrol dengan variabel sosio-ekonomi dan demografi. Wanita dengan paritas lebih banyak, berpendidikan lebih tinggi, bekerja dan bertempat tinggal di perkotaan berisiko lebih besar untuk mengalami unmet need.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>