Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiska Koswijaya
Abstrak :
Suatu perusahaan yang ingin melakukan investasi perlu menetapkan terlebih dahulu cost of capital dari proyek tersebut. Cost of capital ini akan menjadi faktor diskonto bagi proyeksi cash flow dalam rangka menentukan net present value proyek. Untuk mengetahui nilai cost of capital perlu juga mengetahui komponen komponen yang membentuk cost of capital, yaìtu cost of debt dan cost of equity. Cost of debt lebih mudah ditentukan karena tingkat suku bunga yang tetap namun penetapan nilai cost of equity memerlukan suatu perhitungan karena cost of equity merupakan cerminan dan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham. Metode perhitungan cost of equity biasa digunakan adalah Capital Asset Pricing Models (CAPM). Karya akhir ini melakukan penelitian dengan menggunakan suatu konsep baru yaitu konsep value based, yang relatif lebih mudah dibandingican CAPM karena hanya membutuhkan data-data yang sederhana dan dapat diperoleh dan laporan keuangan perusahaan dan perusahaan-perusahaan sekuritas, antara lain prediksi nilai EPS, prediksi nilai ROE, nilai buku per saham, dividend payout ratio, dan harga saham. Penelitian dilakukan terhadap 21 perusahaan publik yang dikategorikan menjadi sembilan ketompok industri. Diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi landasan dalam penentuan cost of capital proyek yang selanjutnya berguna sebagai dasar dalam keputusan capital budgetingnya. Hasil penelitian menunjukkan ternyata bahwa kelompok industri consumer goods mempunyai cost of equity yang paling tinggi, yaitu sekitar 15-19%, dilkuti dengan kelompok industri telekomunikasi, semen, dan pulp & kertas sebesar 10-14%. Yang terakhir adalah resources based industry sebesar 14%. Perbedaan nilai cost of equity ini terutama disebabkan oleh estimasi misi ROE dan misi PIB rasio yang berbeda pula, baik untuk antar kelompok industri maupun antar perusahaan dalam satu kelompok industri yang sama. Dalam aplikasi selanjutnya untuk mengetahui intrinsic value dan saham masing masing perusahaan, dilakukan analisis sensitivitas untuk membandingkan pengaruh nilai cost of equity dengan pengaruh nilai ROE, yang memberikan hasil bahwa ternyata harga saham Iebih dipengaruhi oleh nilai cost of equity-nya.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Prabwasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara tingkat leverage dengan tingkat profitabilitas pada bank komersial di Indonesia. Periode sampel yang digunakan adalah bank-bank komersial di Indonesia yang melaporkan laporan keuangannya pada tahun 2011-2015, dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh atau signifikansi dilihat secara simultan dan juga parsial dengan menggunakan bantuan aplikasi statistik yaitu eviews8. Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat leverage yang diwakilkan dengan equity ratio EQTA, bank characteristic X, dan Country level CE serta 17 variabel pendukung lainnya yang membentuk variabel independen X, dan CE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode random effect yang diketahui melalui uji hausman. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara variabel independen leverage terhadap variabel dependen yaitu tingkat profitabilitas bank.
The purpoe of this study is to analyze the impact of leverage on profitability by residual income on Indonesian commercial rsquo s banks. This study used a sample of Indonesian commercial rsquo s banks which regularly reported the financial report period 2011 2015, and listed in Indonesian Stock Exchange. The impact of those variables seen simultaneously and partially with an application for statistics calculation, eviews 8. In this study, we used equity ratio EQTA as the independent variable, represents leverage ratio on commercial rsquo s banks. We used Bank Characteristics X and Country level CE as the control variable. The method used in this research is random effect model by a hausman test. The conclusion of this study shows us that there is a significant relationship between independent variable leverage and dependent variable profitability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Lucky
Abstrak :
Sydney Airport adalah salah satu airport paling sibuk di Australia dan berlokasi 8km dari pusat kota Sydney. Pendapatan utamanya berasal dari 4 sektor yaitu: aeronautical, retail, rental property dan mobil, serta parkir Valuasi perusahaan ini dilakukan dengan 3 metode yaitu: multiples, residual income (RI), dan free cash flow (FCF). Hasil dari multiples mirip dengan harga saham SYD saat ini. Hasil dari RI lebih rendah dari harga saham SYD, dan disarankan agar pembaca menjual investasi mereka. Hasil dari FCF lebih tinggi dari harga saham SYD, dan disarankan agar pembaca berinvestasi pada SYD. Membandingkan ketiga metode, kami percaya bahwa FCF adalah metode paling cocok untuk SYD. ...... Sydney Airport (SYD) is one of Australia’s busiest airport located 8km south of Sydney’s Central Business District. It derives its revenue from four main sources: aeronautical, retail, property and car rental, and parking and ground transport. The valuation of this company is done by using three different methods: multiples, residual income (RI), and free cash flow (FCF). Multiples valuation results in similar value to SYD’s current share price, suggesting readers to hold their investment. RI valuation results in lower value compared to SYD’s current share price, suggesting that SYD is overvalued and readers need to sell their investment. FCF valuation results in higher value compared to SYD’s current share price, suggesting readers to buy new shares. Comparing the three valuation methods, we believe that FCF is the most appropriate for SYD and we suggest readers to invest in SYD.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Dewanto
Abstrak :
Di lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat sekarang, tanggung jawab perusahaan dalam memanfaatkan modal yang diperolehnya dari pasar modal tidaklah mudah, karena perusahaan tersebut dituntut pula untuk memberikan peningkatan keuntungan bagi para pemodal yang telah ikut menginvestasikan dananya ke perusahaan. Kemudian, perkembangan selanjutnya menghendaki perusahaan untuk tidak hanya bertumpu pada peningkatan keuntungan perusahaan sendiri melainkan lebih jauh untuk meningkatkan nilai bagi para pemodal atau investor. Terhadap latar belakang tersebut di atas tidak heran jika pada tahun-tahun belakangan ini pengukuran berdasarkan nilai atau value based banyak mendapat perhatian. Sistem pengukuran baru ini bertujuan untuk mengukur kinerja secara periodik dalam konteks perubahan dalam nilai. Mengingatkan nilai berarti sama dengan meningkatkan hasil investasi pemegang saham jangka panjang, sehingga ukuran kinerja keuangan yang didasarkan pada laba akuntansi saat ini sudah dianggap tidak memadai lagi. Nilai tambah ekonomis ( Economic Value Added = EVA) merupakan suatu pendekatan yang telah dipatenkan oleh Stewart & Company yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, dimana EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit dan present value nilai EVA secara periodik di masa depan dikenal dengan Market Value Added (MVA). Selain EVA, tolok ukur lain yang banyak digunakan untuk mengetahui kinerj a perusahaan adalah Residual Income dan Arus kas Operasi (cash flow operation). Penelitian ini mempunyai tujuan : (1) menganalisis secara parsial pengaruh economic value added, market value added, residual income dan arus kas operasi (cash flow operation) terhadap Imbal Hasil Saham yang diterirna oleh pemegang saham perusahaan publik sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan (2) menganalisis secara simultan pengaruh economic value added, market value added, residual income dan arus kas operasi (cash flow operation) terhadap Imbal Hasil Saham yang diterirria oleh pemegang saham perusahaan publik sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Metode yang digunakan untuk melihat kontribusi pengaruh masing-masing variabel diatas terhadap Imbal Hasil Saham digunakan analisis regresi linier sederhana (uji t) dan untuk mengetahui pengaruh kesemua variabel secara simultan terhadap Imbal Hasil Saham digunakan analisis regresi berganda (uji F). Dari hasil uji t terhadap saham sektor pertambangan periode 1995 - 2004 disimpulkan bahwa secara parsial dihasilkan bahwa EVA, MVA, Residual Income dan Arus Kas Operasi (cash flow operation) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Imbal Hasil Saham dan mempunyai hubungan positif terhadap Imbal Hasil Saham. Sedangkan dari hasil uji F terhadap variabel , MVA, Residual Income dan Arus Kas Operasi (cash flow operation) secara simultan dihasilkan bahwa ke empat variabel tersebut secara bersama-sama secara signifikan tidak mempengaruhi Imbal Hasil Sahara, sehingga keempat variabel tersebut bukanlah faktor utama yang menentukan imbal hasil saham maupun dividen. Dari hasil kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut: 1. Dilakukan uji statistik terhadap ke empat variabel tersebut dengan mengasumsikan bahwa ke empat variabel babas tersebut saling berhubungan satu sama lain (korelasi), dimana pada penelitian ini diasumsikan tidak saling berhubungan. 2. Agar model REVA (Refined Economic Value Added) dipakai sebagai salah satu altematif tolok ukur terhadap Imbal Hasil Saham.
Today business environment getting competitive, the company responsibility of exploiting capital that obtained from market capital not so easy, because company have to give more advantage for all investor in the company. F or next development, company will be not only focus in improvement company advantage only, but will be more raised the investor value. From that reason, no wonder if measurement base value getting a lot of attention lately. This measurement system aim to measuring periodic performance when the value changes. Improving value means as same as improving result of long term investment from stockholder. So measurement of finance performance base on accountancy profit is not adequate in this time. Economic Value Added is approach which has been patented by Stewart & Company, it used to measure a company performance. EVA calculated the economic profit not calculated the accounting profit. And the periodical of present value in EVA, it called Market Value Added (MVA). The other measure rods to calculate the company performance beside EVA are Residual Income and Cash Flow Operation. This research have purpose : (I) Analyzing by partial a Influence of Economic Value Added, Market Value Added, Residual Income and Cash Flow Operation to Rate of Return accepted by public company stockholder specially in a mining company that enlisted at Jakarta Stock Exchange or BEJ. (2) Analyzing by simultaneous a Influence of Economic Value Added, Market Value Added, Residual Income and Cash Flow Operation to Rate of Return accepted by public company stockholder specially in a mining company that enlisted at Jakarta Stock Exchange or BEJ The Method that I used to see influence contribution of each variable above to Rate of Return, it is a modest Tinier regression analysis (T test) and to know influence from all the variable by stimulant to Rate of Return used doubled regression analysis (F test). Result from T test to share of mining company at period 1986 until 2004, concluded by partial are EVA, MVA, Residual Income, and Cash Flow Operation haven't positive influence to Rate of Return and have positive relation to Rate of return. While result from F test to variable such as MVA, Residual Income, and Cash Flow Operation by simultaneous that the forth variant together not influence Rate of Return so signification. That's mean the forth variable are not the main factor determining Rate of Return and dividend also. From the conclusion result above, I give some following suggestion are: 1. I Suggestion to used statistical test with assuming the variables each other have correlation, which in this research assumed no correlation among variables. 2. I Suggestion to used Refined Economic Value Added (REVA) model as a one of alternative measuring to Rate of Return.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang keefektifan metode penilaian kinerja suatu perusahaan dalam mengukur fluktuasi pada return saham. Penelitian dilakukan terhadap 30 perusahaan yang bergerak dalam sektor barang konsumsi (consumer goods industry) dengan rentang waktu selama lima tahun, yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham sebagai variabel dependen dan Residual Income, Economic Value Added, Market Value Added, EVA Margin, dan EVA Momentum sebagai variabel independen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi linear sederhana dengan dua metode, yaitu Panel EGLS (Cross-section weights) dan Panel Least Squares (Fixed Effect). Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berbeda-beda tergantung pada subsektor manakah perusahaan yang diteliti berada.
ABSTRACT
This thesis examines the effectiveness of a company?s performance measurement methods to measure fluctuations in the stock price. Study was conducted on 30 companies which engaged in the consumer goods industry with the time span of five years, which is from 2010 to 2014. Variables used in this study are the stock return as the dependent variable and Residual Income, Economic Value Added, Market Value Added, EVA Margin, and EVA Momentum as independent variables. Data were analyzed using simple linear regression with two methods, Panel EGLS (Cross-section weights) and Panel Least Squares (Fixed Effect). The result of this study is the influence of the independent variables on the dependent variable varies depending on company?s sub-industry category, This thesis examines the effectiveness of a company’s performance measurement methods to measure fluctuations in the stock price. Study was conducted on 30 companies which engaged in the consumer goods industry with the time span of five years, which is from 2010 to 2014. Variables used in this study are the stock return as the dependent variable and Residual Income, Economic Value Added, Market Value Added, EVA Margin, and EVA Momentum as independent variables. Data were analyzed using simple linear regression with two methods, Panel EGLS (Cross-section weights) and Panel Least Squares (Fixed Effect). The result of this study is the influence of the independent variables on the dependent variable varies depending on company’s sub-industry category]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannefer Deborah Putri Handoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Sydney Airport (SYD) adalah salah satu bandar udara tersibuk di Australia yang terletak 8km di bagian selatan kawasan pusat bisnis Sydney. SYD memperoleh pendapatan dari empat sumber utama: penerbangan, ritel, properti dan penyewaan mobil, serta parkir dan transportasi darat. Valuasi perusahaan ini dilakukan dengan menggunakan tiga metode yang berbeda: Multiples, Residual Income (RI), dan Free Cash Flow (FCF). Valuasi Multiples menghasilkan nilai yang serupa dengan harga saham SYD saat ini, menyarankan pembaca untuk menahan investasi mereka. Valuasi RI menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan harga saham SYD saat ini, menunjukkan bahwa SYD dinilai terlalu tinggi dan pembaca perlu menjual investasi mereka. Valuasi FCF menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham SYD saat ini, menyarankan pembaca untuk membeli saham baru. Membandingkan ketiga metode valuasi tersebut, kami percaya bahwa FCF paling tepat untuk SYD dan kami menyarankan pembaca untuk berinvestasi di SYD.
ABSTRACT
Sydney Airport (SYD) is one of Australia`s busiest airport located 8km south of Sydney`s Central Business District. It derives its revenue from four main sources: aeronautical, retail, property and car rental, and parking and ground transport. The valuation of this company is done by using three different methods: multiples, residual income (RI), and free cash flow (FCF). Multiples valuation results in similar value to SYD`s current share price, suggesting readers to hold their investment. RI valuation results in lower value compared to SYD`s current share price, suggesting that SYD is overvalued and readers need to sell their investment. FCF valuation results in higher value compared to SYD`s current share price, suggesting readers to buy new shares. Comparing the three valuation methods, we believe that FCF is the most appropriate for SYD and we suggest readers to invest in SYD.
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
Abstrak :
The purpose of this study is to examine whether Economic Value Added (EVA) is more highly associated with stock returns than other conventional accounting-based measures such as Earnings before Extraordinary Items, Cash Flow from Operation, and Residual Income, as claimed by Stern Stewart. Using pooled ordinary least square method or Panel Data on 121 Indonesian-listed companies in Jakarta Stock Exchange over the period 2001-2003, the test emphasize on two approaches. Relative Information Content describes the association of each individual performance measure relatively with stock returns and Incremental information Content describes the association of each performance measure with stock return individually and simultaneously. The relative information content tests reveal that earnings to be more closely associated with stock returns than EVA, Cash Flow from Operation, and Residual income. The incremental information content tests reveal that earnings and Cash Flow from Operation to be more closely associated with stock returns than EVA® and Residual Income. Other tests for components of EVA reveal only Cash Flow from Operation and Accruals to be significantly associated with stock returns, where Cash Flow from Operation and Accruals are equal with earnings.
Depok: Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
JAKI-3-1-Juli2006-55
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Della Aprillia
Abstrak :
Penelitian ini menguji perbandingan prediksi Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) dan ukuran kinerja konvensional Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF) terhadap imbal hasil saham di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 110 data observasi, uji konten informasi relatif (relative information content) dan uji konten informasi inkremental (incremental information content) pada perusahaan yang memiliki bad debt. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA) memiliki konten informasi relatif yang lebih baik dibandingkan Residual Income (RI), Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) juga memiliki konten informasi inkremental yang lebih baik dibandingkan Net Income (NI), Residual Income (RI) dan Free Cash Flow (FCF). ...... This study examines the predicting comparison of Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) and conventional performance measure Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF) to the Annual Stock Return In Indonesia. This study uses 110 observation data, relative information content test and incremental information content test to the companies that have bad debt. The results suggest that Economic Value Added (EVA) has higher relative information content better than Residual Income (RI), Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) has incremental information content better than Net Income (NI), Residual Income (RI) and Free Cash Flow (FCF).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswohady
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh Residual Income (RI), Economic Value Added (EVA), dan ukuran kinerja konvensional Net Operating Profit after Tax (NOPAT) terhadap Market Value Added (MVA) dan penciptaan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil observasi terhadap data dari 491 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES), penelitian ini melakukan uji konten informasi relatif (relative information content test) dan uji konten informasi inkremental (incremental information content lest) yang sebelumnya dikembangkan oleh Biddle G.C., et al (1997). Uji konten informasi relatif bertujuan untuk menjelaskan bahwa EVA dan RI lebih memiliki relevansi nilai dalam menjelaskan MVA dibanding NOPAT. Sementara uji konten informasi inkremental bertujuan untuk menjelaskan apakah komponen-komponen spesifik yang membentuk EVA dan RI yaitu Capital Charges (CapChg) dan Accounting Adjustments (AccAdj) menambah konten informasi kepada NOPAT dalam menjelaskan nilai MVA. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa EVA and RI konten informasi relatif yang lebih baik dibanding NOPAT dalam menjelaskan nilai MVA. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa komponen spesifik yang membentuk EVA and RI menambah konten informasi kepada NOPAT.
This study examines the influences of Residual Income (RI), Economic Value Added (EVA), and conventional performance measure Net Operating Profit after Tax (NOPAT) to the Market Value Added (MVA) and company's value creation. Based on 491 observations of companies listed in Jakarta Stock Exchange (BE]) and Surabaya Stock Exchange (BES), I conduct a relative information content test and incremental information content test developed by Biddle G. C., et al (1997). The relative information content test aims to illuminate whether EVA and RI are more value-relevant to MVA than NOPAT. Incremental information content test, on the other hand, aims to examine whether components specific to EVA and RI i.e. Capital Charges (CapChg) and Accounting Adjustments (AccAdj) are adding information content to NOPAT in explaining MVA. The main results suggest that EVA and RI have superior relative information content than NOPAT in explaining MVA. The study also finds out those components specific to EVA and RI are adding information content to NOPAT.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusbardini
Abstrak :
Penelitian ini untuk menguji, pengukuran kinerja akuntansi pada EVA (Economic Value Added), RI (Residual Income), EBEI (Earning Before Extra Ordinary Item) dan CFO (Cash Flow Operating) yang memiliki kemampuan berbeda dalam menjelaskan perubahan Cumulative Abnormal Return (CAR), dan mengukur komponen EVA seperti Cash Flow Operating (CFO) Accrual, After Tax Interest Expenses (ATInt), Capital Charge (CapChg) dan Accounting . Adjesment (AcctAdj) yang memiliki hubungan berbeda dengan perubahan Cummulative Abnormal Return (CAR), serta komponen-komponen Economic Value Added (EVA) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap perubahan Comulative Abnormal Return (CAR). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah di Indonesia EVA memiliki korelasi yang kuat dibanding dengan pengukuran kinerja akuntansi Residual Income (RI), Cash Flow Operation (CFO), dan Earning Before Extra Ordinary Item (EBE1) terhadap perubahan Cumulative Abnormal Return (CAR), dan apakah komponen EVA lainnya seperti CFO, Accrual, ATInt, CapChg dan AcctAdj, memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perubahan CAR, serta apakah komponen EVA secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap perubahan CAR Alat yang dipergunakan dalam pengujian hipotesa adalah model regresi sederhana dan regresi berganda. Pengujian hipotesa berdasarkan nilai P dari masing-masing koefisien parameter dengan membandingkan antara t tabel dan t hitung serta F tabel dan F hitung. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran kinerja akuntansi EVA, RI, CFO, EBEI serta komponen EVA seperti Accrual, ATInt, CapChg, dan AcctAdj yang diperoleh dari laporan keuangan dari tahun1993 sampai tahun 1996. Sedangkan variabel dependennya adalah cumulative abnormal return (CAR).yang diambil dari perubahan indek harga saham harian dan indek harga saham gabungan untuk 40 saham perubahan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEd) periode tahun 1993 sampai tahun 1996 dengan menggunakan pendekatan Market Model. Hasil analisa menunjukkan ukuran kinerja EVA, RI, EBEI dan CFO, memiliki kemampuan yang berbeda dalam menjelaskan perubahan CAR. Sedangkan EBEI merupakan ukuran kinerja yang memiliki kemampuan yang paling besar. Untuk komponen EVA yang memiliki pengaruh terhadap perubahan CAR adalah CapChg dan AcctAdj. Sedangkan CFO, Accrual dan ATInt tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan CAR, karena adanya multikolinearitas pada variabel CFO dan Accrual. Selanjutnya komponen EVA secara bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan CAR.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>