Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayub Laksono
Abstrak :
Penelitian ini berawal dari besarnya ghirah keislaman dalam pelaksanaan muamalat, dimana investasi syariah telah memasuki dunia pasar modal. Dalam pengambilan keputusan investasi, para investor sering menggunakan analisis-analisis teknikal keran ketersediaan data yang lebih lengkap dan murah. Analisis teknikal dalam penggunaannya terdapat kontra yang disebabkan ketidakmampuannya memproyeksi harga saham (menurut beberapa pihak) sehingga penggunaan analisis teknikal cenderung bersifat judi dan mengacu pada pelanggaran, masyir (judi) dan gharar (ketidakpastian). Penelitian ini membuktikan penelitian tersebut dan mencarikan solusi analisi teknikal. Dengan menggunakan Uji Larian (Run Test) akan dapat diukur korelasi antara harga saham di masa yang lalu terhadap harga saham di masa yang akan datang. Bila nilai korelasi yang diperoleh tinggi, maka dapat dikatakan bahwa analisis teknikal layak untuk tujuan prediksi harga. Bila tidak, maka harga bergerak dengan pergerakan acak (random walk). Dari hasil penelitian diketahui bahwa pasar saham pada indeks JII cenderung pasar efisien setengah kuat (beberapa pengamat mengatakan setengah kuat beranomali). ......This research starts from the increasing of islamic ghirah in muamalah implementation, specially in syariah capital market (Stock). Investors who attract to invest in syariah stock frequently used technical analysis cause of data availability dan low cost. There are some contras of using technical analysis in valued syariah stock: tend to gambling (maysir) dan consist of uncertainty (gharar). This research has proved that technical analysis can use to valuing syariah stock. By using the Run Test method, investors can measure corelation between stock price last time and future time. If the corelation is high (~ 1/-1), technical analysis proper to future price prediction. If the corelation is low (~ 0), the stock price move with random walk, so technical analysis isn't proper to future price prediction. Based on this research result, syariah stocks at Jakarta stock market are weak (correlation 0), so investors just valued syariah stock by emotional.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilo Dwi Wiyanto
Abstrak :
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi beta saham pada Jakarta Islamic Index antara tahun 2000-2005 berdasarkan laporan tahunan kinerja emiten yang ada didalamnya. Hal ini dilakukan untuk melihat kontribusi variabel-variabel laporan keuangan seperti devident payout, asset growth, leverage, likuiditas dan total aset sehingga dapat menibantu pelaku pasar modal untuk melakukan investasi pada saham-saham syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengambil data dari index harga saham JII dan laporan tahunan emiten yang telah diaudit dan dipublikasi secara umum dengan menggunakan analisa regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah diketemukan bahwa variable leverage dan likuiditas dapat mempengaruhi beta saham. sedangkan variabel devident layout, asset growth dan total aset tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham. Sedangkan dari hasil pengujian secara simultan terhadap seinua variabel, diketahui bahwa variabel Leverage dan Likuiditas juga sangat berpengaruh terhadap beta saham. Dengan demikian pada kegiatan investasi saham syariah, nilai variabel beta dapat diprediksi melalui perhitungan rasio Leverage dan Likuiditas emiten.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maratun Shalihah
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mereplikasi serta menguji kembali kesimpulan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh O'Shaughnessy. Dengan demikian, analisis yang digunakan pun merujuk kepada serupa, antara lain seperti pembentukkan portofolio saham syariah yang mempertimbangkan variabel fundamental internal. Hanya saja, penelitian ini turut pula mempertimbangkan korelasi risiko antar saham serta menggunakan model pengungkapan risiko yang berbeda dan belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Close Price Saham Individu dari saham syariah yang terpilih perbulan dari Januari 2001-Juli 2006, Data Price to Earning Ratio (PER), Data Price to Share Ratio (PSR), Data Price to Book Value (PBV), Data Earning per Share (EPS), Data Net Profit Margin (NPM), Data dividend serta Data Return On Equity perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini portofolio dengan indikator fundamental internal tinggi belum tentu memberikan return dan risiko yang tinggi juga. Begitupun pada portofolio dengan indikator fundamental internal rendah tidak selalu memberikan return dan risiko yang juga rendah. Pengungkapan nilai risiko dengan metode VaR lebih mudah dipahami bagi investor karena pengungkapannya dalam bentuk nominal mata uang. Hal ini akan membantu investor dalam pengestimasi risiko. Estimasi risiko dapat menuntun investor pada langkah yang benar.
ABSTRAK This research tends to replicate and to verify the conclusion asserted O'Shaughnessy in similar subject undertaken formerly. Therefore, the tool of analysis conducting on it is not quite different. Particularly, when constructing the Sharia portfolio of stock, merely based on internal fundament variables. Nevertheless, what makes it differs from the similar research undertaken formerly is it does consider the risk correlation among the stock. The database used in this research is close price data of individual stock taken from Jakarta Islamic Index period January 2001.-July 2006, there are Price to Earning Ratio (PER), Price to Share Ratio (PSR), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dividend and Return on Equity. The result shows that portfolio which has high internal fundament is not able to represent high risk and return yet. Eventhough, in the case of portfolio which has low internal fundament, it does not suppose having low risk and return yet. Another valuable such thing presented on this research is the way of risk assertion used Value at Risk gives more simple comprehension than the way before. It is able to represent the risk into nominal currency, thus it is very useful for the investors to estimate the acceptable risk. Indeed, it supposes to bring into the right way of investment.
2007
T 17553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syabarrudin
Abstrak :
Para pelaku pasar modal di Indonesia saat ini hanya memiliki satu rujukan utama dalam bertransaksi saham-saham syariah, yaitu dengan menggunakan saham-saham Jakarta Islamic Index (JII) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000. Berdasarkan data historis yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa portofolio saham, termasuk saham-saham yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) cenderung berfluktuasi atau volatile. Volatilitas inilah yang kemudian dipahami sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar modal. Volatilitas portofolio saham syariah dapat memiliki karakteristik homoskedastik atau hetero skedastik. Volatilitas homoskedastik dapat dihitung dengan menggunakan deviasi standar sedangkan volatilitas heteroskedastik dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Risk Metric. Pada tesis ini digunakan metode volatilitas Generalized Amoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan Exponential Weighted Moving Average (EWMA). Risiko ketidakpastian tentang hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, sebagai akibat dari kondisi pasar merupakan permasalahan yang sering dipertanyakan oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itulah, perlu dilakukan penelitian empiris terhadap karakteristik penyebaran risiko tersebut. Pada penelitian ini dilakukan studi banding antara kedua model volatilitas tersebut. Studi banding ini perlu dilakukan untuk mendapatkan metode analisis volatilitas yang retail, lebih akurat untuk karakteristik portofolio saham syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik volatilitas portofolio saham syariah memiliki pergerakkan volatilitas heteroskedastik secara signifikan. Bentuk pola penyebaran volatilitas antara ARCH-GARCH dan EWMA adalah sama, akan tctapi EWMA berada di bawah grafik ARCH-GARCH. Perbandingan tingkat failure rate dari kedua model yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ARCH-GARCH lehih akurat dibandingkan EWMA. Sedangkan perbandingan Value at Risk untuk menentukan harga portofolio saham syariah pada T+I membuktikan bahwa EWMA lebih akurat jika dibandingkan dengan metode ARCH-GARCH.
At this moment, almost every capital market players in Indonesia has only one prime benchmark, in making transaction for Sharia' Equities; by using Jakarta Islamic Index (JII) equities launched at 2000. Based on current historical data, it is clear that equities portfolio, included Jakarta Islamic Index (JII) equity, tends to fluctuate or volatile. This volatility is known as one of risks that every capital market players must deal with. Sharia equity volatility portfolio has homoscedastic or heteroscedastic characteristics. Homoscedastic Volatility can be measured with the use of standard deviation, whereas heteroscedastic volatility can be measured with the use of Risk Metric Method. This thesis will use Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) and Exponential Weighted Moving Average (EWMA) volatility models. Possible uncertain risks resulted from capital market have been frequently questioned by decision makers. That is where the need of empiric research on the spread of risk characteristic arises. This research will generate a comparable study between the two of volatility models. This comparable study is inevitable in order to get accurate volatility analysis model for the characteristics of sharia' equities portfolio. Results from the research show that volatility characteristics of Sharia' equities portfolio have significant heteroscedastic fluctuation. There are identical patterns of dissemination between ARCH-GARCH (1,1) and EWMA, but EWMA is drawn below ARCH-GARCH graphic. Failure rate of equation from both models used in this research shows that ARCH-GARCH models are more accurate than EWMA. And Value at Risk comparison for determine sharia' equities portfolio price at T+ I proves that EWMA is more accurate than ARCH-GARCH.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Komariyah
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis risiko harga saham syariah dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari ke depan. Metodologi yang digunakan adalah Value at Risk Variance Covariance model dan Historical Simulation model. Obyek penelitian meliputi 10 saham syariah yang konsisten selama dua tahun tercatat dalam Jakarta Islamic Index. Dalam penelitian ini diasumsikan pasar modal efisien, dengan demikian maka risiko harga dalam penelitian ini menunjukan total risiko dari saham-saham syariah. Dengan metodologi yang digunakan. dapat diukur potensi kerugian maksimal dari masing-masing saham dan potensi kerugian maksimal dari portofolio 10 saham tersebut pada convident Ievel 95%. Validitas model diuji dengan melakukan back testing dengan Kupiec Test yaitu membandingkan potensi kerugian maksimal hasil perhitungan dengan kerugian yang sebenarnya terjadi. Dari penelitian ini, ditemukan perbedaan hasil pengukuran antara Variance Covariance model dan Historical Simulation model, di mana potensi kerugian yang diukur dengan Variance Covariance model lebih besar dibandingkan dengan potensi kerugian maksimal yang diukur dengan Historical Simulation model. Meskipun demikian, kedua model ini dinyatakan valid untuk mengukur potensi kerugian maksimal dari saham syariah.
This thesis analyzes price risk of sharia stocks by measuring maximum potential loss for the next one, five, and 20 days. The methodologies used are Value at Risk Variance Covariance and Historical Simulation models, The object of research includes 10 stocks listed in Jakarta Islamic Index for the last two years, 2003 and 2004 consequentially. It was assumed that the capital market is efficient so that the price risk reflects total risk of the sharia stocks. Using the methodologies as described, the maximum potential loss of each stock and its portfolio of 10 stocks can be calculated at 95% confidence level. The models were validated using back testing and Kupiec Test which compare the maximum potential losses with their actual losses. The research found that there was different result of Value at Risk calculated using Variance Covariance method and Historical Simulation methode. The potential loss calculated using Variance Covariance method is bigger than that one calculated using Historical Simulation method. However, these two methods are valid ones to measure maximum potential loss of sharia stocks.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library