Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Imanudin Sadikin
"Inflasi merupakan salah satu masalah krusial dalam perekonomian makro. Tesis ini mencoba menelaah pengaruh enam faktor utama penyebab inflasi sepanjang 41 tahun terakhir (1969Q1?2009Q4) dan secara empiris menelaah seberapa besar faktor-faktor tersebut berdampak pada inflasi di Indonesia. Inflasi mengemuka sebagai tantangan tunggal terbesar perekonomian makro yang mengkonfrontasi Indonesia saat krisis moneter tahun 1997. Oleh karenanya, tesis ini secara khusus mengkaji dan membandingkan pengaruh faktor-faktor penyebab inflasi sebelum krisis moneter (1969Q1?1997Q4) dan setelah krisis moneter (1999Q1?2009Q4). Variabel yang sering disitir sebagai faktor penyebab inflasi dan digunakan dalam tesis ini adalah inflasi itu sendiri, PDB, pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar, nilai tukar, dan harga minyak. Khusus periode setelah krisis, variabel SBI 3-bulan dimasukkan guna melihat perbedaan dampaknya terhadap inflasi terkait dengan target inflasi (ITF). Metode yang diaplikasikan adalah vector autoregression (VAR) non-restriktif dengan alat pengolah data Eviews 4.1. Aspek-aspek teoritis VAR mencakup: stasioneritas data deret waktu, identifikasi model, estimasi parameter, dan peramalan menggunakan hasil estimasi impulse response function (IRF) maupun variance decomposition (VDC). Temuan utamanya adalah terdeteksinya perbedaan yang cukup besar antara pengaruh variabel-variabel penentu inflasi di masa sebelum dan sesudah krisis moneter. Inflasi berkarakter backward looking, dimana faktor inflasi inersia ini mempunyai efek terbesar dalam menjelaskan proses inflasi di kedua periode penelitian. Selain inflasi inersia, tiga faktor terbesar penjelas inflasi di masa prakrisis moneter berturut-turut adalah PDB, nilai tukar, dan uang beredar; sedangkan di era pascakrisis moneter berturut-turut adalah pengeluaran pemerintah, uang beredar, dan harga minyak.

Inflation is one of the most crucial macroeconomic problems. This thesis tries to identify the key determinants of inflation for the past 41 years (1969Q1?2009Q4) and to empirically examine the relative importance of different sources of inflation in Indonesia. Inflation emerged as the single biggest macroeconomic challenge confronting Indonesia during the 1997 monetary crisis. Hence this thesis in particular tests and compares the factors influencing inflation before the crisis (1969Q1?1997Q4) and after the crisis (1999Q1?2009Q4). The widely held view is that inflation is primarily caused by the inflation itself, GDP, government expenditure, money supply, exchange rate, and oil price. In accordance with the implementation of ITF, 3-month SBI interest rate is also included in post-crisis estimation. The method utilized is the application of a nonrestrictive vector autoregression (VAR) using EViews version 4.1 as the data processor. The theoretical aspects of a VAR model include: stationary time series, model identification, parameter estimation, and forecasting using both the impulse response function (IRF) and variance decomposition (VDC). The main finding is that those variables have very different effects on inflation before and after the crisis. Inflation is found backward looking, and this inflation inertia becomes the biggest element affecting inflation in both periods under study. Beside inflation inertia, the other three factors that most affect inflation before the crisis are GDP, exchange rate, and money supply. And after the crisis, the three biggest factors (in addition to inflation inertia) that affect the inflation are government expenditure, money supply, and oil price."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elvian Rizal
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Isnawangsih
"ABSTRAK
Kebijaksanaan moneter
adalah langkah-langkah pengaturan
jumlah uang beredar yang diarahkan Untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pemerataan
pendapatan menjaga kestabilan harga dan neraca pernbayaran.
Interaksi antara kekuatan penawaran dan permintaan uang
akan menentukan kondisi pasar uang. Kondisi pasar uang
tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi sektor riil pere
konomian seperti pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi,
kesempatan kerja, harga-harga dan neraca pembayaran.
Untuk menunjang efektivitas pelaksanaan kebijaksanaan
moneter diperlukan suatu tatanan sistem keuangan. Sistem
keuangan Indonesia terdiri dari lembaga-lembaga di dalam dan
di luar sistem moneter. Sistem moneter terdiri dari lembaga-
lembaga yang dapat menciptakan uang kartal dan uang giral.
Kebijaksanaan Pakto 27 yang dimaksud dalam pembahasan
adalah ketentuan Pakto 27, 1988 dan ketentuan-ketentuan
lanjutannya yang mencakup kebijaksanaan di bidang keuangan,
moneter dan perbankarn. Kebijaksanaan yang mempengaruhi
pertumbuhan uang beredar adalah : kebijaksanaan di bidang
pengerahan dana masyarakat dan peningkatan efisiensi
perbankan, kebijaksanaan di bidang devisa, kebijaksanaan di
bidang perkreditan dan kebijakan penyempurnaan tata cara
Perdagangan SBI dan SBPU.
Pakto 27 mempengaruhi uang beredar terutama pada peningkatan money multiplier. Peningkatan money multiplier ini terjadi karena penurunan reserve requirement, dan penurunan ratio currency-deposit. Penurunan ratio currency-deposit merupakan akibat dari menurunnya tingkat bunga yang terjadi karena peningkatan likuiditas perekonomian, peningkatan penghimpunan dana perbankan, peningkatan tingkat monetisasi, dan peningkatan bank mindedness.
Peningkatan uang beredar terjadi terutama karena
peningkatan uang kuasi dan uang giral. Peningkatan uang kuasi
dan uang giral disebabkan karena peningkatan loanable fund
yang dimiliki perbankan. Peningkatan loanable fund ini
disebabkan karena peningkatan dana pihak ketiga yang dihimpun
perbankan, peningkatan moneterisasi dan bank mindedness,
peningkatan dana luar negeri yang dimiliki perbankan, serta
penurunan cadangan yang harus dipertahankan oleh bank-bank.
Peningkatan uang primer setelah Pakjan cenderung menurun.
Hal ini disebabkan karena berkurangnya kredit likuiditas.
Kebijaksanaan di bidang devisa cenderung meningkatkan uang
primer melalui peningkatan net foreign asset yang dimiliki
otoritas moneter antara lain sebagai akibat pengembangan
ekspor non migas dan penyempurnaan mekanisme swap. Selain itu
Peningkatan uang primer juga didorong dengan pertumbuhan
ekonomi yang semakin membaik. Namun demikian perkembangan uang
primer setelah pakto relatif terkendali karena bank sentral
dapat secara langsung mengendalikannya antara lain melalui
mekanisme operasi pasar terbuka.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kairupan, Nina Istomo
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkait erat dengan dinamika peredaran jumlah uang yang beredar di masyarakat, tingkat pendapatan, suku bunga, dan kondisi perekonomian, seperti dalam krisis ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh variabel variabel ekonomi seperti jumlah uang yang beredar, tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, dan krisis ekonomi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah..."
KAJ 19:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kartika Yustari
"Return saham-saham pertambangan di Indonesia masih cukup menjanjikan bagi investor. Hal ini dikarenakan masih adanya potensial growth di sektor pertambangan. Di luar potensial growth ini, ada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi return saham tersebut yaitu faktor internal perusahaan itu sendiri dan faktor eksternal. Faktor eksternal disini adalah variabel-variabel makroekonomi. Variabel makroekonomi yang mempengaruhi return sahamsaham pertambangan dengan menggunakan metode multifactor model menarik untuk diteliti. Diharapkan dari penelitian ini dapat dibentuk juga model saham yang dapat menggambarkan return saham. Kesimpulan yang didapat adalah hanya variabel return pasar ( IHSG ) yang signifikan berpengaruh terhadap return saham. Variabel makroekonomi lainnya seperti inflasi, nilai tukar, uang beredar, SBI, Federal Rate dan kredit masih belum dapat menjelaskan perubahan return saham pertambangan. Dan model saham yang dibentuk tidak dapat menunjukkan signifikansi pengaruh variabel independen yang memadai.
......Mining stock's return still have good prospect for investor because there is potential growth in this sector. Beside that, there are others factors impact mining stock's return as below : internal and external factors. Macroeconomy is part of external factor. It's attractive to look for the relationship between macroeconomic variables to mining stock's return using multifactor model methods. Besides that, hopefully there will be representative stock's return model after this research. Conclusions obtained that only market return which give signficantly impact to mining stock's return. Other macroeconomics variables such as inflation, exchange rate, money supply, SBI, Federal Rate, and credit couldn't explain mining stock's return. And the established model showed no significance influence of independent variables adequately."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adief Razali
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pengendalian likuiditas industri perbankan syariah di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis industri dan ekonometri. Analisa industri dilakukan untuk melihat hubungan/kaitan antara volume SBIS dengan uang beredar, pembiayaan/financing dan suku bunga deposito. Analisis ekonometri dilakukan untuk melihat model manajemen likuiditas untuk operasi moneter syariah.
Pertama diteliti variabel yang menentukan peran bank sentral dalam mengelola likuiditas dengan menggunakan model konvensional. Selanjutnya ditetapkan variabel yang akan di uji dengan mempertimbangkan karakteristik industri perbankan syariah di Indonesia. Dari model yang dihasilkan menunjukkan bahwa volume SBIS dipengaruhi oleh uang beredar, DPK dan lag volume SBIS. Untuk lebih meningkatkan efektifitas SBIS dalam pengendalian likuiditas di industri perbankan syariah juga disarankan agar bank sentral mengeluarkan instrumen investasi moneter syariah selain instrumen moneter yang ada saat ini.
......This study aims to determine the effectiveness of Bank Indonesia Sharia Certificate (SBIS) to Manage Liquidity in Sharia Banking Industry in Indonesia. The research was conducted by using statistical and econometric analysis. The statistical analysis to see the relationship between the volume of SBIS with money supply, financing and deposit rates. Econometric analysis carried out to see model of liquidity management for Islamic monetary operations.
First, searched the variable that determine the role of central banks in managing liquidity by using the conventional model. Next, determined variables which will be tested by considering the characteristics of Islamic banking industry in Indonesia. From the model showed that the volume of SBIS influenced by money supply, deposits and lag SBIS volume. To further improve the effectiveness of sharia banking industry liquidity also suggested that the central bank to issue a monetary investment instruments other than Islamic monetary instruments that exist today."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdansyah Fitrah
"ABSTRAK
Ketidak pastian harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek dari waktu ke waktu merupakan masalah yang ditemai di hampir semua bursa efek pada umumnya. Perubahan harga-barga sabam dari periode ke periode menyebabkan imbal basil saham menjadi tidak pasti. Salah satu model yang menggambarkan hubWlgan risiko dengan tingkat imbal basil yang dibarapkan adalah Arbirage Pricing Theory (APT). Tesis ini membahas pengaruh variabel makro ekanomi laju inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang yang berodar, nilai tukar mata uang, dan aliran dana asing terhadap imbal basil saham-saham yang konsisten selama periode Januari 2007-Mei 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis verifikatif dan deskriftif dengan teknik statistik dan ekonomi. Penelitian mengguraikan data time series dengan estimasi model menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbal hasil saham BUM!, INTP, KLBF dan TLKM signifikan dipengaruhi inflasi, tingkat suku bungga riil, kurs rupiah terhadap USD, jumlah nang beredar dan? aliran dana asing. Kurs rupiah terhadap USD merupakan variabel yang dominan mempengaruhi tmbal hasil masing-masing saham JH. Sementara itu dengan menggunakan data panel, aliran dana asing merupakan variabel yang paling dominan berpengarub terhedap imbal hasil saham-saham JH, dimaua rerdapat hubtmgan negatif antara aliran dana asing dengan imbal hasil saham JH secara simultan.

ABSTRACT
The uncertainty of stock prices traded on the stock exchange :from time to time is a problem that existed in almost all the stock exchanges in general. Changes in stock prices from period to period cause stock returns to be uncertain. One model that describes the relationship of risk with the expected yield rate is Arbitrage Pricing Theory (APT). TWs thesis discusses the influence of macroeconomic variables influence the rate of inflation, interest rates money supply, exchange rates, and the flow of foreign funds to the earnings yield stocks JH consistent during the period January 2007-May 2010. The research method used is descriptive analysis and verification with statistical and econometric techniques, Research using time series data with he estimated model using Multiple Linear Regression. The results showed that stock returns BUMi, !NTP, KLBF and TLKM significantly affected inflation, real interest rates, exchange rate of Rupiah against the USD, the money supply and the flow of foreign funds. Rupiah exchange rate against USD is the dominant variable affecting the yield of each share JH. Meanwhile, by using panel data the flow of foreign funds is the most dominant variables that influence the yields on stocks J11, where there is a negative relationship between the flow of foreign funds and the earnings yield of shares JH simultaneously."
2011
T33706
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Wardani
"Di pasar modal Indonesia, IHSG sangat penting karena bisa menjadi tolak ukur kesehatan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham digabungkan di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2018. Variabel makroekonomi yang diuji dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS. Penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif dan diuji menggunakan analisis kointegrasi dan pendekatan kausalitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode bulanan 2009-2018. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan antara semua variabel makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan Indeks Harga Saham Gabungan periode 2009-2018.
......In the Indonesian capital market, the JCI is very important because it can be a measure of economic health in Indonesia. This study aims to determine the relationship between macroeconomic variables on the stock price index combined in the Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2018. The macroeconomic variables tested in this study are the Bank Indonesia interest rate, the inflation rate, the money supply and the rupiah exchange rate against the US Dollar. This study used quantitative secondary data and was tested using cointegration analysis and a causality approach. The data used in this study are the 2009-2018 monthly data. The results obtained indicate that all macroeconomic variables have a long-term relationship with the Composite Stock Price Index for the 2009-2018 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>