Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raymon C. D. Suhari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Agus Adi Setyawati
"Komunikasi adalah hal penting dalam proses aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari baik di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, budaya atau bahkan politik. Komunikasi sendiri memiliki berbagai macam bentuk, seperti : komunikasi massa, antarindividu, organisasi, hubungan masyarakat, pemasaran, periklanan dan lain-lain.
Dalam penulisan tesis ini yang ditekankan adalah jenis komunikasi periklanan terutama yang menyangkut ikian komunikasi partai politik, khususnya iklan kampanye PDI-Perjuangan. Adapun aspek atau komponen yang tercakup di dalam komunikasi periklanan adalah seperti konsep atau design iklan, kreativitas ikian, media beriklan, audiens atau khalayak sasaran.
Pemilu 1999 sebagai pesta demokrasi rakyat Indonesia memiliki keunikan tersendiri, setidaknya dalam dua hal : (i) bersifat muiti partai, dengan jumlah kontestan 48 parpol; (ii) berada di alam transisi dari era Orde Baru menuju era Reformasi yang diharapkan lebih fair, transparan dan bebas terkontrol. Kompetisi kampanye periklanan oleh masing-masing kontestan parpol berada pada kondisi tinggi/pasang.
Studi ini memfokuskan pada studi evaluasi perencanaan iklan kampanye PDI-Perjuangan pada pemilu 1999 yang terbagi dalam dua tahap : (i) tahap sosialisasi tanda gambar dan (ii) tahap kampanye pemilu, sehingga dalam kurun waktu yang singkat dan masih terbatasnya pengalaman dalam melakukan evaluasi terhadap kampanye iklan pemilu 1999 yang sama sekali berbeda dengan cara kampanye pemilu sebelumnya, menjadi mampu untuk menyampaikan pesan-pesan partai secara luas, efektif dan efisien.
Tujuan dalam penulisan tesis ini adalah untuk memberikan gambaran (deskripsi) secara umum mengenai evaluasi proses dan evaluasi hasil iklan kampanye PDI-Perjuangan melalui media above the line (televisi, surat kabar dan radio) dan media below the line (bendera, spanduk, umbul-umbul, poster, selebaran, stiker dan t-shirt), khususnya iklan sosialisasi tanda gambar dan iklan kampanye pemilunya.
Penelitian ini menggunakan metode evaluatif - kualitatif, dengan melibatkan alat bantu analisis semiotika dan analisis SWOT untuk menjelaskan isi produk iklan. Metode evaluasi yang dipakai adalah evaluasi proses (berdasarkan pada cara atau proses melakukan komunikasi) dan evaluasi hasil (berdasarkan pada dampak yang dihasilkan dari proses berkomunikasi).
Pertimbangannya, karena sifat penelitian pada iklan program kampanye PDI-Perjuangan masih mengundang banyak penafsiran dan interpretasi serta belum ada kesimpulan baku yang menilai efektifitas iklan program kampanye tersebut.
Penelitian ini juga bersifat kualitatif karena data-data yang digunakan dalam mengevaluasi proses dan hasil iklan kampanye PDI-Perjuangan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, yang diperoleh melalui wawancara dan informasi dari biro ikian (data sekunder) serta studi literatur (data primer). Analisis semiotika dilakukan dengan menginterpretasikan makna dari warna, lambang, teks dan suara pada isi iklan PDI-Perjuangan, sedangkan analisis SWOT dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menguraikan data-data (internal dan ekstemal) produk iklan PDI-Perjuangan ke dalam kategori kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan adalah Clinton Campaign Approach, yaitu penggunaan teknik komunikasi dengan menyerang sisi negatif lawannya dan strategi medianya ditekankan pada aspek pemilihan media yang efektif dan efisien, seperti tersebut di atas. Evaluasi iklan sosialisasi tanda gambar dan kampanye pemilu PDI-Perjuangan menunjukkan hasil yang cukup berhasil, hal ini terutama dilihat dari hasil pemilu 1999 yang lalu, dimana partai PDI-Perjuangan berhasil memperoleh suara terbanyak dan keluar sebagai pemenang pemilu 1999, disamping itu juga adanya sikap loyalitas yang ditunjukkan dengan semangat antusias yang tinggi dari massa dan simpatisan PDI-Perjuangan dalam menyambut kunjungan pemimpinnya (Ibu Megawati) di berbagai daerah.
Hal-hal yang perlu dibenahi dalam perencanaan ikian kampanye PDI-Perjuangan di antaranya adalah dengan terus mengevaluasi dan menindakianjuti keefektifannya, memperhatikan pola kebiasaan khalayak pemilih terhadap model-model media yang disukainya, mempertajam kualitas produk ikian, serta tetap konsisten terhadap rancangan iklan yang bersifat sederhana, mudah, dan murah, namun memiliki nilai kreativitas iklan yang cukup tinggi di mata audiens, sehingga mampu ditangkap dan dipahami pesan iklannya, walaupun jangka waktu yang disediakan cukup singkat dan frekuensi yang dialokasikan kurang banyak dalam penayangan iklan kampanyenya, baik pada pemilu 1999 yang lalu maupun pada pemilu-pemilu lain di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini juga bisa menjadi acuan dalam perbaikan konsep design iklan kampanye PDI-Perjuangan di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Nashia
"Industri kuliner menyumbang sebesar 41% dari produk domestik bruto (PDB) untuk sektor ekonomi kreatif. Pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun 2019 telah mengubah perilaku konsumen sehingga UKM kuliner yang tidak siap harus mengalami penurunan penjualan. Salah satu restoran yang menghadapi dampak buruk ini adalah Restoran X dimana tren penjualannya cenderung menurun paska pandemi covid-19. Business Coaching perlu dilakukan pada UKM ini, yang merupakan sebuah restoran dengan visi menghasilkan produk yang memiliki cita rasa tinggi, higienis, halal dan berkualitas tinggi. Metode Business Coaching adalah penelitian kualitatif yang diawali dengan memetakan kondisi dan masalah UKM, dilanjutkan dengan mengimplementasikan solusi perbaikan. Hasil dari analisis ini adalah Restoran X belum optimal dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan delivery, belum memiliki slogan yang efektif untuk digunakan pada advertising campaign, serta instagram yang belum dioptimalkan dengan campaign menarik dalam memenangkan persaingan di industri kuliner. perbaikan dilakukan pada ketiga permasalahan tersebut. Hasilnya, pengembangan produk khusus delivery telah mampu meningkatkan penjualan untuk makanan delivery. Selain itu, perbaikan slogan terbukti lebih efektif dan telah digunakan untuk advertising campaign. Peningkatan Instagram marketing campaign juga telah terbukti mampu meningkatkan performa instagram Restoran X.

The culinary industri contributes 41% of the Gross Domestic Product (GDP) for the creative economy sector. However, the COVID-19 pandemic that has occurred since 2019 has changed consumer behavior so that unprepared culinary SMEs must experience a sales decline. One of the restaurants facing this bad impact is Restaurant X where the sales trend tends to decline after the COVID-19 pandemic. Business Coaching needs to be done for this SME, a restaurants with a vision to produce Products that delicious, hygienic, halal and high quality. The Business Coaching method is qualitative research that begins with mapping the conditions and problems of SMEs, followed by implementing improvement solutions. The results of this analysis are Restaurant X has not been optimal in meeting consumer needs for food delivery, does not yet have an effective slogan to use in advertising campaigns, and instagram has not been optimized with attractive campaigns. Improvements were made to these three problems. As a result, the Development of special delivery Products has been able to increase the sales of Restaurant X for food delivery. In addition, the improvement of the slogan has proven to be more effective and has been used for advertising campaigns. The increase in instagram marketing campaigns has also been proven to be able to improve the performance of Restaurant X's Instagram"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Kirana Ardisa
"Over time, the sportswear industry has grown, becoming increasingly important as everyday clothing for both athletes and non-athletes. Nike has been a pioneer in the sportswear industry and is now one of the largest sportswear companies in the world. Nike released the advertisement for Dream Crazier as part of their campaign series under the tagline "Just Do It" because the development of sportswear has become more significant in recent years. To keep up with the competition, Nike released the advertisement for Dream Crazier as part of their campaign series. Female professional and amateur athletes are the major stars of the campaign, which is currently in its second year. Several major features of Lasswell's Model of communication are discussed in detail, including how it strengthens the elements that lead to the overall success of a Nike campaign. As a major sports brand, this article examines how the Nike campaign was approached through multiple communication channels in order to achieve the desired advertising results. Nike is a well-known sports brand. According to the author, the purpose of this article is to identify the act of communication by defining who made the statement, what the statement was about, through what channel it was made, to whom the statement was made, and with what effect it was made, and then correlating that information to the target audience's perspective on Nike's Just Do It: Dream Crazier advertisement.

Seiring berjalannya waktu, industri pakaian olahraga telah berkembang, menjadi semakin penting sebagai pakaian sehari-hari baik untuk atlet maupun non-atlet. Nike telah menjadi pionir dalam industri pakaian olahraga dan sekarang menjadi salah satu perusahaan pakaian olahraga terbesar di dunia. Nike merilis iklan Dream Crazier sebagai bagian dari rangkaian kampanye mereka dengan tagline "Just Do It" karena perkembangan pakaian olahraga yang semakin signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengimbangi persaingan, Nike merilis iklan Dream Crazier sebagai bagian dari rangkaian kampanye mereka. Atlet profesional dan amatir wanita adalah bintang utama kampanye, yang saat ini memasuki tahun kedua. Beberapa fitur utama Model komunikasi Lasswell dibahas secara rinci, termasuk bagaimana hal itu memperkuat elemen-elemen yang mengarah pada keberhasilan keseluruhan kampanye Nike. Sebagai merek olahraga utama, artikel ini membahas bagaimana kampanye Nike didekati melalui berbagai saluran komunikasi untuk mencapai hasil iklan yang diinginkan. Nike adalah merek olahraga terkenal. Menurut penulis, tujuan dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi tindakan komunikasi dengan mendefinisikan siapa yang membuat pernyataan, tentang apa pernyataan itu, melalui saluran apa itu dibuat, kepada siapa pernyataan itu dibuat, dan dengan apa efeknya. dibuat, dan kemudian menghubungkan informasi tersebut dengan perspektif audiens target pada iklan Just Do It: Dream Crazier Nike."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library