Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Tetty Nustiati
"Perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini ikut memberi pengaruh pada perkembangan dalam bidang ba_hasa. Dalam proses pembakuan kosa kata, tidak sedikit muncul istilah baru untuk menyebut sesuatu yang baru atau untuk menggantikan penyebutan suatu hal yang sudah dike_nal sebelumnya. Munculnya istilah baru erat kaitannya dengan masalah pembentukan kata. Adjektiva adalah salah satu kelas kata terbesar ketiga, yang jumlah kosa katanya meliputi 15 sampai 20 % dari jumlah kosa kata keseluruhan bahasa Jerman. Selain adjektiva simpleks, jumlah adjektiva diantaranya meliputi adjektiva hasil derivasi (Duden 1984: 481). Selain itu pengimbuhan dengan prefiks juga ikut menambah kosa kata adjektiva. Dengan demikian, dalam pembentukan kata afiksasi merupakan salah satu proses pembentukan kata yang produktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14820
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Purba, Ira Natasha Naomi
"Peningkatan minat pembelajar bahasa dari Indonesia terhadap bahasa jepang berdampak pada semakin banyaknya penelitian yang dilakukan untuk memudahkan pemahaman tata bahasa Jepang dengan baik dan benar. Salah satu tema yang menarik untuk diteliti adalah ungkapan potensial atau dalam bahasa jepang disebut kanou lryougen. Ungkapan potensial ini merupakan bentuk kebahasaanyang menunjukkan makna kesanggupan atau potensi, biasanya ditunjukkan melalui verba potensial yang dibentuk baik secara morfologis maupun sintaktis. Penelitian ini akan membahas tentang pembentukan verba potensial secara morfologis pada bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Kajian untuk mencari persamaan dan perbedaannya. Hal ini dilakukan agar pembelajarbahasaJepang di Indonesia semakinmudah memahami tatabahasalepangkhususnya yang menyangkut temakanou hyougen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural kontrastif. Dari penelitian ini diperoleh simpulan bahwa pembentukan verba potensial secara morfologis dalam bahasa Indonesia melibatkan proses afiksasi, sedangkan dalambahasa ]epang melibatkan proses konjugasi yangmengubah makna verba dasar menjadi verba turunan yang bermakna potensial."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
I Wayan Simpen
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Minarni Try Astuti
"Skripsi ini membahas pembentukan prefiks se- dan makna gramatikalnya dalam kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013. Kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013 digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pembentukan prefiks se- dan makna gramatikal yang dihasilkan dari afiksasi prefiks se-. Teori klasifikasi kelas kata, perubahan kelas kata, dan makna gramatikal prefiks se- digunakan untuk tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, prefiks se- dapat bergabung dengan 10 kelas kata selain kelas kata artikula, fatis, dan interjeksi. Afiksasi prefiks se- membentuk 6 kelas kata, yaitu adjektiva, nomina, adverbia, numeralia, preposisi, dan konjungsi. Afiksasi prefiks se- juga menghasilkan makna gramatikal sebanyak 20 makna.
This undergraduate thesis discussed the formation of the prefix se- and its grammatical meaning which are found in the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The corpus of this research is the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The purpose of this research was to explain the formation of the prefix se- and the grammatical meaning which was caused by the affixation of the prefix se-. The theories of classification and change of word class as well as the grammatical meaning of the prefix se- were used in order to achieve the purpose of this research. The research found that the prefix se- can be adjoined with 10 word classes, excluding the article, phatic, and interjection. The affixation of the prefix se- formed 6 word classes, namely adjective, noun, adverb, numeral, preposition, and conjunction. The affixation of the prefix se- also produced 20 grammatical meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45976
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jung Yoo Jin
"Bahasa sunda merupakan salah satu bahasa daerah Indonesia dengan penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa. Bahasa Sunda mengalami proses morfologis, salah satunya afiksasi. Prefiks dan sufiks dalam bahasa Sunda memiliki kesamaan dan perbedaan dengan prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini akan membandingkan prefiks dan sufiks dalam kedua bahasa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik penelitian kajian pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bahasa Sunda dari buku Pangrumat Basa Sunda Pikeun Murid SD Kelas 6. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa bahasa Indonesia mempunyai berbagai alomorf, sedangkan bahasa Sunda tidak. Selain itu, terdapat salah satu prefiks dan sufiks dalam bahasa Sunda yang sama dengan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dalam data juga ditemukan prefiks dan sufiks berbahasa Sunda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.
Sundaness language is the second most used language in Indonesia followed by Javanese. Sundaness language proceeds through one of the morphologies, which is called “affixation”. Sundaness and Indonesian language have both several comparisons and contrasts in suffix and prefix. This paper aims to investigate the characteristics of both languages and to compare the prefix and suffix of both languages. Besides, the method used in this journal is comparative method, and the type of study for this jurnal is descriptive study with secondary sources. The data mainly used in this study is sundaness book entitled Pangrumat Basa Sunda Pikeun Murid SD Kelas 6. The study attempts to elucidate that Indonesian language indeed has various allomorph, while sundaness language does not contain. Furthermore, this study also proues that some of the prefixs and suffixs of sundaness language contain the same prefix and suffix of Indonesian language; however, both Indonesian and sundaness language contain its own characteristics in its prefix and suffix."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tiara Syahwalani
"Penelitian ini membahas mengenai penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen Een bord met spaghetti karya Adriaan van Dis. Korpus penelitian ini adalah teks cerpen Een bord met spaghetti yang terdiri dari 1466 kata. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memaparkan penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen tersebut melalui penjabaran struktur morfologis kata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori morfologi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 39 kata yang mengandung afiks derivatif yang terbagi dalam dua jenis, yaitu prefiks dan sufiks.
This study discusses about the usage of Dutch derivative affixes in the short story Een bord met spaghetti by Adriaan van Dis. The corpus of this research is the texts of Een bord met spaghetti with 1466 words. This study aims to explain the usage of derivative affixes of the short story through the elaboration of the morphological structure of words. This study used a qualitative method and library research. The theory used is theory of morphology. Based on the results of the study, it can be concluded that there are 39 words that contain derivative affixes which are divided into two types, namely prefixes and suffixes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aidilla Nurfitranthy
"Proses afiksasi ?r (儿) merupakan proses penambahan akhiran ?r (儿) pada bahasa Mandarin yang menimbulkan beberapa perubahan terhadap kata yang telah dibentuknya, perubahan tersebut yaitu perubahan lafal, perubahan kelas kata dan perubahan makna kata. Makalah ini akan fokus pada pengaruh proses afiksasi ?r (儿) terhadap kelas kata dan makna kata. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses afiksasi ?r (儿) terhadap kelas kata dan makna kata pada kata yang telah dibentuknya. Pada makalah ini, analisis menggunakan metode penelitian kepustakaan yakni dengan menggunakan bahan-bahan pustaka seperti buku, skripsi, kamus dan artikel internet. Analisis dilakukan dengan mengklasifikasi sumber data tulisan berupa kata kompleks berimbuhan ?r (儿) yang telah dikumpulkan dari buku ajar bahasa Mandarin yang digunakan di Universitas Indonesia yaitu buku ajar bahasa Mandarin Hanyu Jiaocheng 汉语教程 terbitan tahun 1999 jilid pertama hingga jilid ketiga. Data tersebut diklasifikasi berdasarkan kelas kata dan makna kata dasarnya. Setelah itu diklasifikasikan kembali berdasarkan ada tidaknya perubahan kelas kata dan atau perubahan makna kata pada kata kompleksnya. Analisis ini dilakukan hingga mendapatkan kesimpulan bahwa afiksasi ?r (儿) dapat memberikan pengaruh terhadap kelas kata dan makna kata dalam bahasa Mandarin.
The ?r (儿) affixation process in Mandarin is the process of suffix ?r (儿) addition which causes some changes towards the word that has been formed. Those changes are the change of pronunciation, word class and meaning. This journal will focus on analysing the case of the effect of the ?r (儿) affixation to the word class and meaning. This journal writing is aimed to know the effect of ?r (儿) affixation process which causes some changes towards the word class and meaning of the words that has been formed. In this journal, analyses based on library research methodology that uses library sources such as books, thesis, dictionary and internet articles. Analyses is done by classifying written data sources which are complex word with the suffix ?r (儿) that are compiled from Hanyu Jiaocheng 汉语教程 Mandarin textbook volume 1 ? 3 published in 1999 which is used as the main Mandarin textbook in University of Indonesia. Those written data sources are classified based on their basic word‟s word classes and meanings, then they are re-classified based on whether there are changes on their complex word‟s word class or changes on their complex word‟s meaning. Analyses has been reached the conclusion that prove ?r (儿) affixation can effect the word class and meaning in Mandarin."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Danihar Irawati Is. Gunawan
"Pembahasan deskriptif sufiks nominalisator bahasa Perancis dilakukan karena jumlah dan macamnya yang banyak, di mana setiap macam memiliki satu nilai atau lebih. Deskripsi ini bertujuan untuk memerikan macam macam sufiks nominalisator tersebut dan nilai yang dimiliki oleh setiap macamnya. Pembahasan sufiks nominalisator ini dilakukan berdasarkan teori linguistik aliran fungsional, khususnya yang menyangkut morfologi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kamus ekabahasa Petit Robert 1, Dictionnaire de ia Langue Francaise. Sufiks nominalisator yang dapat bergabung dengan verba ada 17 buah, dengan adjektiva hanya 3 buah dan dengan keduanya ada 14 buah. Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan nomina melalui proses afiksasi atau derivasi, cenderung terjadi pada verba. Penambahan sufiks nominalisator pada sebuah verba dapat menghasilkan bermacam-macam nilai, dan nilai terbanyak adalah nilai tindakan. Dari 33 sufiks nominalisator yang ada, sufiks nominalisator, yang produktif adalah sufiks nominalisator -ment mencapai jumlah 1024 (18.08%)."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
F.X. Rahyono, 1956-
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11630
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Retno Handayani
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan verba dan nomina turunan baru yang melibatkan afiksasi oleh Mario Teguh. Teori morfosintaksis dengan ancangan fungsionalisme digunakan dalam penelitian ini. Fungsi sintaksis dan banyaknya kehadiran argumen pada sebuah klausa mendatangkan pengaruh pada afiksasi verba turunan dalam sebuah predikator, sedangkan adanya pendekatan proses dalam morfologi menjadi model untuk pembentukan nomina turunan baru. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode korpus sebagai alat, yaitu dengan memanfaatkan teknik konkordansi.
Hasil penelitian ini adalah pola-pola pembentukan verba turunan melalui prefiksasi ber- dan mengserta kombinasi afiks me-i dan me-kan dalam struktur klausa dan pola pembentukan nomina turunan oleh Mario Teguh melalui konfiksasi ke-an, prefiksasi pe-, dan konfiksasi pe-an dalam struktur klausa dan frasa.
ABSTRACTThe study is aimed at finding out the formation process of the new derived verb and noun that involves affixation in Mario Teguh?s speech. The theory of mofphosyntax and the functional approach are applied in this study. The syntactic function and the number of arguments are influence the affixation process of derived verb in predicator. Meanwhile, the morphological approach of item and process becomes the model used to form the new derived noun. This study is descriptive qualitative and applies the concordance technique of corpus.The results are 1) the formation patterns of derived verb include prefixation of berand meng- in clausal structure, and 2) the formation patterns of derived noun include the confixation of ke-an, the prefixation of pe-, and the confixation of pean in clausal and phrasal structure."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44823
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library