Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Indah Natalia
"Analisis Ideologi dalam Iklan Produk Pencoklat Kuiit dan Pemutih ICulit. (Di bawah bimbingan Dr, Lilawati Kurnia). Fakultas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Dalam skripsi ini saya menganalisis ideologi yang terdapat pada iklan produk pencoklat kulit dan pemutih kulit. Dalam menganalisis iklan-iklan tersebut, saya menggunakan pendekatan praktis dan teoretis. Pendekatan praktis saya lakukan dengan menganalisis tiga produk pencoklat kulit dan tiga produk pemutih kulit. Sebagai pendekatan teoretis, saya menggunakan teori semiotik Roland Barthes dan teori mitos kecantikan Naomi Wolf. Iklan merupakan sebuah wilayah simbolik yang dapat digunakan dengan baik dalam analisis ideologi. Penyaji iklan tidak sekedar menjual produknya, tetapi sekaligus menjual sistem pembentukan ide yang berlapis-lapis, terintegrasi dan terproyeksi ke dalam citra produknya. Ideologi yang tersirat dalam iklan-iklan tersebut adalah ideologi kapitalisme dan ideologi patriarki. Namun demikian, kedua ideologi ini tampil dengan cara yang indah, sehingga masyarakat nyaris tidak menyadari keberadaan mereka dalam sebuah iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indraswari Pangestu
"Penelitian ini membahas pandangan dan keberpihakan mahasiswa di Indonesia yang diutarakan dalam teks opini, terhadap pelegalan pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat. Teori analisis wacana kritis dari Norman Fairclough diterapkan sebagai alat analisis utama. Adapun teori argumentasi dari Toulmin dan teori metafungsional dari Halliday digunakan untuk menunjang analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis opini menggunakan elemen argumen yang dinyatakan oleh Toulmin, yakni klaim, data, landasan, dukungan, modalitas, dan sanggahan. Selain itu, penulis teks juga memilih diksi dan menyusun gramatika untuk menekankan kebenaran. Terdapat tiga data yang digunakan untuk analisis. Berdasarkan ketiga analisis tersebut, dua mahasiswa dianggap cenderung berpihak kepada pelegalan pernikahan sesama jenis dan satu mahasiswa dianggap cenderung mendebat isu yang sama.

This study discusses the views and alignments of the students in Indonesia. Their opinion is expressed inside their text about the legalized same-sex marriage in the United States. The theory of critical discourse analysis of Norman Fairclough is applied as the main analysis tool. Toulmin's theory of argumentation and Halliday?s metafunctional theory are also being used to support the analysis.
The results showed that authors used the elements of argumentation expressed by Toulmin, such as claim, ground, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. In addition, the author of the text also chose a unique diction and compiled-grammar to emphasize the truth. There are three data used for the analysis. Based on the analysis, two students considered likely to side with the legalization of same-sex marriage and one student is considered likely to debate the same issue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaksana Eko Rusminto
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015
401.41 NUR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Annisa Putri
"ABSTRAK
Secara umum, pidato kampanye lebih menekankan pada membujuk dan meyakinkan seseorang terhadap sebuah pandangan tertentu. Dengan demikian, salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk memengaruhi dan membujuk lawan bicara yaitu menyusun argumen yang solid. Penggunaan strategi persuasi yang tepat sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan seorang politisi untuk memersuasi. Sebagai analisis wacana politik, penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan strategi persuasi yang digunakan oleh Michelle Obama dalam pidatonya pada acara kampanye ldquo;Hillary for America rdquo; di Manchester, New Hampshire pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan teori Johnstone mengenai strategi persuasi sebagai kerangka teori untuk menganalisis penggunaan penanda persuasi pada orasi Michelle. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa Michelle menggunakan ketiga strategi persuasi dengan baik guna memengaruhi pendengarnya. Analisis data menunjukkan bahwa strategi persuasi yang sering digunakan oleh Michelle adalah penalaran logis dan pengulangan. Dengan berhasilnya Michelle mengaplikasikan ketiga strategi persuasinya, menandakan bahwa Michelle memiliki kemampuan persuasi yang baik.

ABSTRACT
Campaign speech puts more emphasis on persuading and convincing people rsquo;s beliefs. Therefore, constructing a solid argument is essential to influence the audience. To understand how a politician could successfully stir the audience, it is important to see the strategy used. This research paper aims to identify the use of Johnstone rsquo;s persuasive strategies in Michelle Obama rsquo;s remark at ldquo;Hillary for America rdquo; campaign event in Manchester, New Hampshire, in 2016 as a political discourse analysis. Johnstone rsquo;s 1989 theory of persuasive strategies serves as the framework to analyze Michelle rsquo;s use of persuasive markers in her remark. This research uses a qualitative approach and employs discourse analysis as a method. The findings disclose that the three persuasive strategies are used effectively to convince the audience. The data analysis has revealed that Michelle mostly used logical reasoning and repetition throughout her speech. Having successfully implemented the strategies, Michelle has remarkable persuasive skills as a political actor."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Alma Della
"Pembahasan tentang hantu merupakan salah satu topik yang dapat diperbincangkan di mana saja dan kapan saja. Hantu dalam masyarakat dikenal sebagai suatu entitas yang memiliki nama dan karakteristik tertentu. Salah satu yang menarik untuk diteliti adalah pemaknaan dari nama hantu Jawa. Nama hantu Jawa dalam penelitian ini didapatkan dari artikel Alaming Lelembut dalam Majalah Panjebar Semangat tahun 2017-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna nama hantu Jawa. Pemaknaan nama hantu Jawa didapatkan dengan menggunakan metode kualitatif dan teori analisis wacana Dijk (1980) dalam Renkema (2004) melalui 3 kaidah yaitu kaidah penghapusan, generalisasi, dan konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 6 nama hantu Jawa yang dikenal yaitu, Banaspati, Sundel Bolong, Peri, Bajang Kerek, Gendruwo, dan Wewe Gombel. Dari keenam nama tersebut, ditemukan sebanyak 23 makna yang berbeda-beda dari satu hantu ke hantu yang lainnya dan 6 makna bersifat umum. Perbedaan makna pada nama-nama hantu Jawa tersebut disebabkan oleh pengaruh dari ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran masyarakat Jawa yang detil dan teliti.

The discussion of ghosts is one of the topics that can be discussed anywhere and anytime. Ghosts in society are known as entities that have certain names and characteristics. One of the interesting things to research is the meaning of the Javanese ghost name. The name of Javanese ghost in this study was obtained from the article Alaming Lelembut in Panjebar Semangat Magazine in 2017-2019. This research aims to describe the meaning of Javanese ghost names. The meaning of Javanese ghost names was obtained using qualitative methods and Dijk’s (1980) theories of discourse analysis in Renkema (2004) through 3 rules, namely the rules of elimination, generalization, and construction. The results showed that there are 6 known Javanese ghost names, namely, Banaspati, Sundel Bolong, Peri, Bajang Kerek, Gendruwo, and Wewe Gombel. From those 6 names, there are 23 different meanings from one ghost to another and 6 meanings are general. The difference in meaning in the names of Javanese ghosts is caused by the influence of ideas or ideas contained in the minds of Javanese people who are detailed and meticulous."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyanto
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2005
401.41 ERI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ekana Priangga
"Analisis perbedaan dan kesamaan fitur_-fitur linguistik pada teks-teks bahasa Inggris dalam dua kategori genre yang berbeda, yaitu Deskripsi dan Sebab-Akibat. (Di bawah bimbingan Salindinah S. Soetarto.) Fakutas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Cara-cara membentuk makna yang dinilai dan disepakati secara kultural, yang bisa disebut sebagai genre, dipan_dang memiliki struktur bahasa masing-masing dan bersifat khas sehingga dapat dibedakan satu sama lain. Penulis mencoba melihat perbedaan-perbedaan tersebut dengan meng_gunakan teori tatabahasa sistemik fungsional Halliday, dengan membatasi data atas dua tipe genre, yaitu deskripsi dan sebab-akibat. Penulis menerapkan salah satu aspek tatabahasa sistemik -berupa sistem transitivitas -untuk menganalisis data. Tujuan analisis ini adalah untuk mene_mukan dan juga membuktikan adanya perbedaan pola-pola pemakaian transitivas di dalam kedua genre yang mungkin mencerminkan sifat genre-nya masing-masing. Sistem transitivitas, yang oleh Halliday dimaksud sebagai representasi komponen makna eksperensial (the representation of the experential components of meaning) di dalam sebuah klausa, dibentuk atas: proses, partisipan di dalam proses, dan sirkumstans yang berhubungan dengan proses. Di dalam bahasa Inggris dikenal beberapa tipe proses, yaitu: proses material, proses mental, proses relasional, proses verbal, proses behavioral, dan proses eksistensial. Masing-masing memiliki partisipannya sen_diri-sendiri. Elemen-elemen sirkumstansnya adalah: Jangka dan Lokasi (Extent and Location), Cara (Manner), Sebab (Cause), Kesertaan (Accompaniment), Hal (Matter), dan Peran (Role). Data analisis adalah berupa kutipan teks-teks yang efektif yang mewakili kedua tipe genre. Seluruhnya ber_jumlah 11 teks, yang diperoleh dari buku-buku antologi esai atau buku-buku ajar komposisi/retorika bahasa In_ggris. Berdasarkan basil analisis, penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan-perbedaan yang khas di dalam sistem transi_tivitas pada teks-teks genre deskrispsi terhadap genre se_bab-akibat. Teks-teks deskripsi secara dominan menggunakan tipe proses Material. Akan tetapi, teks-teks sebab-akibat, secara general, tidak menunjukkan adanya dominasi sebuah tipe proses. Teks-teks genre ini menggunakan proses Mate_rial dan/atau Relasional sebagai proses mayoritasnya. Demikian pula, terdapat sedikit perbedaan dalam peng_gunaan elemen sirkumstans di antara teks-teks kedua tipe genre. Walaupun keduanya sama-sama menunjukkan adanya penggunaan elemen sirkumstasial Lokasi secara dominan, teks-teks genre deskripsi menggunakannya secara amat mencolok dibandingkan yang digunakan pada teks-teks sebab_-akibat. Kendati demikian, pola transitivitas di dalam teks_-teks kedua genre bukannya tidak menunjukkan adanya kesa_maan. Ditemukan bahwa proses Behavioral, proses Verbal, dan proses Eksistensial adalah tipe-tipe proses yang amat jarang digunakan pada teks-teks kedua genre. Begitu pula, Kesertaan, Hal, dan Peran adalah elemen-elemen sirkumstans yang terhitung minim digunakan baik di dalam teks-teks deskripsi maupun teks-teks sebab-akibat. Analisis genre seperti ini dapat memberikan tilikan yang cukup panting, dalam rangka lebih memahami sifat organisasi bahasa pada teks-teks bahasa Inggris yang efektif, yang disusun oleh penutur asli yang baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeane Meiske
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Susanto
"Disertasi ini membahas representasi Islam di media massa Spanyol dipandang dari Cultural Studies. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ideologi orientalis direproduksi, ditentang atau ditolak oleh media massa yang diteliti melalui strategi-strategi wacana yang dikembangkan. Selanjutnya, diteliti pula kondisi sosio historis yang melatar belakangi representasi Islam dalam media massa Spanyol. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi semiotik dan analisis wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perang makna (struggle for meaning) di antara media-media massa yang diteliti dan bahwa berkat kemajuan dalam teknologi informasi dan demokratisasi wacana-wacana yang diproduksi yang berkaitan dengan Islam tidak selalu mencerminkan ideologi yang diusung oleh media massa. Wacana-wacana orientalis yang dijumpai dalam kasus Spanyol dipengaruhi juga oleh ideologi lainnya yang bahkan lebih dominan, yakni ideologi la Reconquista.

This dissertation discusses representation of Islam by Spanish media from Cultural Studies perspective. The goal is to see whether Orientalist ideology is reproduced, rejected or challenged through discourse strategies. Furthermore, socio historical background of the mass media representations of Islam in Spain is also examined. This qualitative research adopts semiotic and discourse analysis methodology. The results suggest that there is struggle for meaning in Spanish media's articles and that thanks to advances of information technology and democratization, discourses regarding Islam do not necessarily reflect media's ideology. Orientalist discourses found in the case of Spain is influenced also by other ideology which is even more dominant: la Reconquista ideology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
D1390
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>