Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mas Mukhamad Setyo Adhi
Abstrak :
Kriisis ekonomi yang melanda Indonesia membawa dampak memburuknya kondisi keuangan hampir seluruh perusahaan di Indonesia, meskipun demikian tetap saja industri rokok mengalami kemajuan yang pesat karena kebutuhan mengkonsumsi rokok makin melonjak. Hingga saat ini tiga perusahaan di sektor rokok yang telah listing di pasar modal Indonesia adalah Gudang Garam, FLM Sampoerna, dan British American Tobacco (BAT). Salah satu dari ketiga perusahaan lersebut yang paling menonjol dan menguasai pangsa pasar rokok terbesar di Indonesia adalah Gudang Garam. Hal ini disebabkan PT. Gudang Garam menerapkan strategi konvensional dimana proporsi hutangnya tergolong rendah. Selain itu didukung pula dengan likuiditas perusahaan yang sangat besar, maka tak heran bila perusahaan ini masih mampu berjaya di kancah dunia usaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri rokok secara keseluruhan, melakukan analisa fundamental terhadap PT. Gudang Garam dengan mengidentifikasi nilai perusahaan dan return yang diperoleh para shareholdernya baik pembagian dividen ataupun capital gain serta mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap nilal pemegang saham dan menyarankan strategi yang akan ditempuh oleh perusahaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah valuation dengan metode economic profIt. Sebagai data pendukung diperlukan kondisi makroekonomi di Indonesia seperti laju inflasi, pertumbuhan PDB, nilai tukar rupiah, suku bunga SBI, serta proyeksi keuangan lima tahun kedepan berdasarkan data laporan keuangan tahun 1995-2000. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skenario mostlikety, dimana keadaan ekonomi masih buruk seperti sekarang ini maka pemerintah masih harus memerah cashcownya yaitu industri rokok sebagai penyumbang cukai terbesar. Dengan asumsi pemberlakuan cukai dan HJE dalam kurun lima tahun kedepan akan naik 100%, sedangkan PPn tetap maka Gudang Garam akan mengalami penurunan laba bersihnya akibat beban COGS yang cukup besar. Tetapi dengan merek yang kuat di pasar sehingga loyalitas konsumen telah terbentuk maka Gudang Garam masih mampu meningkatkan penjualannya agar labanya tetap tumbuh. Untuk itu perlu melakukan brandpositioning yang lebih baik lagi dengan gencar melakukan ikian di berbagai media. Economic value perusahaan lima tahun kedepan memiliki trend meningkat yang mencerminkan performa perusahaan makin membaik akibat kegiatan operasinya. Nilai wajar perusahaan menunjukkan diatas nilai pasar yang terjadi sehingga berposisi undervalue. Pada skenario optimistik, pemerintah tidak menaikkan cukai, HiE dan PPn karena kondisi ekonomi membaik sehingga melonggarkan budgetary pressure pemerintah. Laba perusahaan melonjak tinggi akibat beban COGS yang ditanggung Perusahaan kecil. Economic value perusahaan dalarn lima tahun kedepan membunbung tinggi yang menandaka? kinerja perusahaan dan aktifitas operasinya Sangat bait Nilai wajar perusahaan jauh diatas filai pasar yang berlaku sehingga saham perusahaan undervalue. Untuk itu Gudang Garam perlu melakukan ekspansi kapasitas produksinya dan menciptakan Variasi produk baru seperti rokok A-Mild. Pada skenario pesimistik, temyata budgetary pressure memaksa pemerintah untuk rnenaikkan cukai dan HJE yang sangat tinggi (>100%) dalam lima tahun kedepan, yang berdampak pada berkurangnya laba bersih perusahaan akibat beban COGS yang teramat besar dan bahkan menimbulkan kerugian. Dengan kondisi HJE yang demikian tinggi dikombinasi dengan rendahnya daya beli masyarakat maka tingkat penjualan dan pangsa pasamya akan rnenurun tajam. Economic value perusahaan lima tahun kedepan mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya, yang berarti kinerja perusahaan dan kegiatan operasinya memburuk dan mengalami kerugian besar. Sedangkan nilai wajar perusahaan jauh dibawah nilai pasar yang terjadi sehingga posisi saham perusahaan overvalue. Untuk itu perusahaan perlu menekankan penguatan merek bagi produk kelas duanya yaitu SKT GG Merah karena harga yang Iebih terjangkau. Dengan hasil skenanio diatas maka investor dapat dengan peka membaca pola yang akan terjadi, apakah menguntungkan atau tidak. Sehingga pasa investor dapat mengambil keputusan dalam membeli saham Gudang Garam. Mengingat kondisi saat ini dimana likuiditas perusahaan yang overlilkuid, maka Gudang Garam sebaiknya menerapkan strategi yang tidak konvensional, sehingga lebih aktif memutarkan kelebihan cash yang ada untuk ditanamkan pada investasi yang menguntungkan. Selain itu dijadikan sebagai peluang untuk menciptakan inovasi produk baru (rokok A-Mild) untuk dapat menghadapi Persaingan di masa datang.
2002
T808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangalila, Fabian
Abstrak :
Pasar modal Indonesia telah mengalami pasang-surut, masa keemasan bullish maupun bearish yang Sampai Saat ini masih berkepanjangan. Meskipun hampir dapat dipastikan tentu saja pasar modal kita akan kembali mengalami era bullish sejalan dengan life cycle suatu pasar yang sifatnya cukup alami. Di samping itu pasar modal merupakan suatu pilihan investasi yang tersedia bagi masyarakat di antara berbagai kemungkinan alternatif investasi lainnya. Semakin berkembangnya pasar modal suatu negara, maka kebutuhan untuk memperoleh informasi yang akurat dan tepat semakin diperlukan dalam menganalisis suatu harga saham. Fiai ini berkaitan erat dengan tujuan akhir para investor yakni mengharapkan tingkat pengembalian investasinya yang positif. Semakin besar tingkat pengembalian investasi yang diharapkan para pemilik modal, tentu akan dibarengi oleh semakin tingginya tingkat resiko (no risk no gain) yang dihadapi. Dalam hal investasi saham, satu masalah yang sangat mendasar adalah bagaimana investor mengolah seluruli informasi / data yang didapat untuk kemudian mengolah sena melakukan analisis yang komprehensif dan matang sebelum investor dapat menganibil keputusan membeli, menahan ataupun menjual suatu saham. Adapun informasi mengenai perusahaan PerUSaha publik selain diberikan oleb perusahaan yang bersangkutan, dapat juga diperoleh dan bçrbagai macam sunibcl lainnya. Selain ku, untuk memastikan akurasi dan informasi yang diberikan oleh perusallaan publik, seorang analis saham juga dapat melakukan konfirmasi mengenai suatu informasi dan sumber-sumber di luar perusahaan yang bersangkutan. Bisa disebut di smi antara lain sumber-sumber informasi yang dapat digall dan inedia massa (dalam dan luan negeni); Bloomberg, Reuters dan RTI; Bino Pusat Statistik; Bank indonesia; Internet dun media elektronik lainnya organisasi lndustri sajngan / kompetitor dan perusahaan publik tersebut. Dengan rnemiliki sumber informasi yang lengkap mengenal suatu perusahaan / saham, maka para investor baik individual maupun institusional dapat mengolah data informasi tersebut dan kemudian berangkat dali analisis tersebut seorang anaiis saham, strategist maupun manajer pengelola dana alcan dapat berusaha mengalahkan pasar. Analisis fundamental dapat dilakukan mulai dan analisis ekonotni makro, analisis industri perusahaan serta analisis perusahaan itu sendiri. Berhubung cukup luasnya cakupan dalam analisis fundamental itu sendiri, maka penulis mencoba mempersemPit coverage analisis fundamental tersebut ke dalani hal analisis penilalan harga wajar sua.tu saham. Jadi analisis yang dilakukan banyak menyangkut kondisi dan kineija perusahaan di masa lalu, sekarang serta memperkirakan prospek perusahaan di masa yang mendatang. Dalam analisis terhadap nilai wajar guata saham dapat digunakan berbagai model penilaìan. Dalam karya tulis ini kami memulih Discounted Cash Flow Mode! serta Economic Value Added Model sebagai model penilaian suatu saham yang digunakan dalam penulisan Karya Akhir ini. Dalam melakukan suatu analisa maka seorang fundamentalist akan beranggapan dengan menganalisis strategi pengembangangan perusahaan, manajemen, produk, posisi keuangan dan lain-lainnya, maka sudah cukup untuk melakukan analisis suatu saham untuk menentukan apakah saham tersebut undervalued ataupun overvalued. Sehingga kurang signifikan bagi seorang analis saham aliran tersebut untuk mempelajari pergerakan harga sahamnya sebagaimana dilakukan para analis teknikal. Sementara itu para analis teknikal ataupun chartist beranggapan bahwa mereka tidak pertu mengetahui kondisi perusahaan untuk memprediksi harga suatu saham di masa yang mendatang. Mereka yang masuk dalam kelompok ¡ni berasumsi bahwa dengan mempelajari pergerakan harga volume dan pola-pola grafik beserta indikator-indikator teknikalnya maka analisis sudah dapat dilakukan. Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan, terlihat bahwa harga saham HMSP ini pada akhir X9 lebih tinggi dan tillai wajar (intrinsic value) yang dihitung melalui metode DCF. Sehingga keputusan yang sebaiknya diambil oleh investor adalah SELL / menjual saKam yang dimilikinya dengan catatan jika tujuan investor adalah jangka panjang maka ¡nvestor boleh HOLD ataupun dapat melakukan bargain hunting sahalfl HMSP dalam suatu time frame yang lebih singicat untuk kemudian menahannya dengan tujUafl investasi jangka panjang. Catatan ini diperlukan karena saham consumer goods pada umumnya serta saham HMSP pada khususnya dapat digolongkan saham yang cukup defensif terutama mengingat budaya merokok yang kental pada bangsa Indonesia. Dari analisis fundamental dan teknikal yang dilakukan dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kedua analisis tersebut dapat saling mendukung. Tentu saja dengan time frame yang berbeda juga dengan berjalannya waktu kesimpulan tersebut sewaktu-waktu dapat berubah. Selain ¡tu jika dengan adanya perubahan asumsi yang cukup mendasar maka dengan angica angka proyeksi yang berbeda dapat pula dicapai kesimpulan yang berbeda.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T5526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Christiningrum
Abstrak :
ABSTRAK Sejak digulirkannya Paket Deregulasi Pasar Modal (Keputusan Presiden No. 80 Tahun 1988) dan adanya fenomena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan Asia Tenggara, mengakìbatkan perkembangan dan aktivitas Pasar Modal meningkat dengan sangat pesat. Perkembangan ini juga menyebabkan semakin banyaknya alternatif investasi yang ditawarkan kepada pemilik dana, dan salah satunya yang sangat populer ditawarkan adalah saham yang merupakan salah satu komoditas yang mewakili kelompok ?Surat Berharga?. Alasan investor menanamkan dananya pada komoditas tertentu adalah ekspektasinya terhadap tingkat pengembalian yang maksimal yang dapat diperolehnya pada akhir masa investasi setelah memperhitungkan resiko yang harus dibadapinya. Pada saham selain pembagian dividend, pemilik saham juga mempunyai kesempatan mendapatkan penghasilan dan Capital Gain yang merupakan selisih harga jual diatas harga belinya. Namun sebelum seorang investor yang sukses (Intelligent Speculation) menanamkan dananya, terlebih dahulu harus melakukan analisa yang mendalam dengan menggunakan fakta serta informasi untuk menseleksi berbagai sekuritas yang ditawarkan, Terdapat berbagai pendekatan untuk melakukan proses ini, tetapi dalam karya akhir ini penulis menekankan pada analisa fundamental saja, dimana analisa ini mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi fundamental perusahaan. Karena pada dasarnya nilai saham mencerminkan nilai perusahaan (value of the firm) tidak hanya pada satu saat tertentu tetapi juga meliputi harapan (ekspektasi) akan kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Bank XYZ sebuah perusahaan yang telah go publik, dalam penulisan ini dipilih sebagal perusahaan yang akan dipakai sebagai obyek penelitian, dengan pertimbangan kondisi fundamentalnya yang baik dan tergolong sehat menurut penilaian Bank Indonesia. Tahap analisa yang dilakukan diawali dengan pembuatan proyeksi laba bersih dua tahun kedepan dengan melihat kondisi masa lalu dan asumsi-asumsi terhadap prediksi masa yang akan datang, dilanjutkan dengan analisa pesaing terhadap lima bank yang dianggap menjadi pesaing utamanya. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk membuat penilaian atas nilai itrinsik saham Bank XYZ. Hasil analisa Price Earning Ratio dua tahun kedepan yang cukup baik, Price to Book Value (PBV) yang moderate serta Deviden Yield yang tidak terlampau tinggi namun harga saham tetap stabil diatas rata-rata harga pesaingnya memberi indikasi bahwa saham bank XYZ masih diminati dan dinilai tinggi oleh investor. Hal ini ditunjang oleh kondisi perusahaan yang tetap menerapkan konsep prudent banking dengan tetap menjaga kualitas aktìva produktifnya Pada tingkat pertumbuhan yang konservatif namun hasil yang maksimal, mengembangkan sumber daya yang dimilikinya, serta meminimalisasi resiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) yang dimilikinya melalui diversifikasi usaha ke bentuk jasa pembiayaan antan lain seperti Leasing, anjak piutang, asuransi, melakukan joint venture dengan Sumitomo Bank seria rnenjatankan usaha perdagangan sekuritas. Setelah melalcukan analisa atas saham Bank XYZ rekomendasi yang diberikan bagi calon investor terhadap saham ¡ni adalah BELI (BUY) karena PER yang tinggi dimasa depan memberikan indikasi bahwa Estimated Value dimasa yang akan datang masih lebìh tinggi dari Market Price masa sekarang, sangat besar kemungkinan bahwa investor alcan memperoleh Capital Gain dari transaksi saham ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrie Wibowo Witjaksono
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap future earnings dan return saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini, juga membandingkan future earnings dan return saham pada periode pra krisis global dan krisis global dengan memisahkan antara winners stocks dan losers stocks. Penelitian menunjukkan variabel keuangan berkorelasi negatif dengan return saham pada periode pra krisis global, namun berkorelasi positif terhadap future earnings. Sedangkan pada periode krisis global, variabel keuangan berkorelasi positif baik untuk return maupun future earnings. Secara keseluruhan hasil tersebut menyimpulkan bahwa variabel keuangan fundamental yang buruk memberikan sinyal negatif kepada return dan future earnings perusahaan dan sebaliknya, variabel keuangan fundamental yang baik memberikan sinyal positif kepada return dan future earnings perusahaan. ......This research examines the impact of fundamental analysis on future earnings and return stock of listed company in LQ45 Indonesia Stock Exchange. This research also compares return stock and future earnings before global crisis and during global crisis by separating winners stocks and losers stocks. This research shows financial variable has a negative correlation with return stock before global crisis, but has a positive correlation with future earnings. While during global crisis, financial variable has a positive correlation with return stock and future earnings. Overall, the results conclude that bad fundamental financial variable gives negative signal to firm stock return and future earnings, on the contrary good fundamental financial variable gives positive signal to stock return and firm future earnings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan nilai dari perusahaan dengan menggunakan metode valulasi DCF - FCFF. Analisa yang digunakan adalah analisa secara fundamental, dimana anailsa dalam perhitungan nilai saham pada penulisan tesis ini bertujuan untuk menaksir nilal intrinsik (intrinsik value) dari PT BAT Indonesia yang termasuk dalarn industri rokok, kemudian dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut pada saat ¡ni (current market price).

Dalam menghitung nilai dari perusahaan kita memerlukan kondisi makro dan mikro. Untuk setiap analisa fundamental selalu dimulai dengan kondisi makroekonomi yang kemudian digabungkan dengan kondisi mikro dari perusahaan Bagaimanapun tidak akan mudah menggabungkan industri dengan makroekonomi, terutama jika tidak ada teori yang cocok untuk digunakan dan kurang cukupnya data yang diperlukan untuk melakukan analisa.

Makroekonomi merupakan lingkungan dimana perusahaan beroperasi, sehingga untuk setiap analisa fundamental selalu dimulai dengan kondisi makroekonomi. Bagaimanapun tidak akan mudah menggabungkan industri dengan makroekonomi, terutama jika tidak ada teori yang cocok untuk digunakan dan kurang cukupnya data yang diperlukan untuk melakukan analisa.

Analisa industri dari perusahaan pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berperan penting dalam menentukan asumsi yang dapat dimasukkan dalam model yang dibuat. Kemudian dengan menggunakan asumsi tersebut dibuat proyeksi untuk Laporan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

Perhitungan yang dibuat berdasarkan metode Discounted Cash Flow ? Free Cash Flow to the Fìrm dimana dalam perlutungan ini digunakan 3 skenario yaitu; mostlikely, most optimistic, dan most pessimistic, kemudian dilakukan analisis sensitifitas terhadap ketiga scenario tersebut. Hasil nilal intrinsik yang paling mendekati dengan harga Closing price adalah dengan menggunakan skenario mostlikely. Dengan skenario mostlikely tersebut dapat dikatakan dalam 5 tahun kedepan keadaan PT BAT Indonesia akan seperti yang tergambar dalam skenario tersebut.

Berdasarka analisis sensitifitas nilai intrinsik saham yang didapatkan juga masih under valued, hal ini menandakan harga pasar belum mencerminkan harga yang sewajarnya dan investor masih bias mendapatkan keuntungan dengan menanamkan modalnya di BAT.

Untuk meningkatkan nilai dan perusahaan sebaiknya PT BAT Indonesia lebih memfokuskan strategi bersaingnya dengan para kompetitor sehingga dapat mempertahankan market sharenya ataupun memperbesar market sharenya.
2002
T2088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hauwtan, Pegeen
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan intrinsic value dan perkiraan harga yang tepat untuk membeli dan menjual saham PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Hal tersebut untuk analisis fundamental dilakukan dengan top-down analysis, yang diawali dengan analisis ekonomi makro, analisis industri perusahaan dan yang terakhir analisis perusahaan itu sendiri, untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan dan prospeknya di masa depan. Data-data yang dipergunakan untuk melakukan analisis ini antara lain laporan tahunan perusahaan selama tahun 2005-2009, dan data keadaan industri saat ini. Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa nilai intrinsik dari saham PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk undervalued terhadap nilai wajar. Hal tersebut diperkuat analisis teknikal dengan menggunakan fibonnaci retracement dan fibonnaci extention. Dengan hasil perhitungan analisis fundamental dan teknikal tersebut, maka disarankan investor untuk melakukan buy untuk saham tersebut pada level harga Rp.7500,00 dan menjual kembali pada level harga Rp.9.224,00. ......This study was aimed to determine the intrinsic value and estimate the right price to buy and sell shares of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. It is used for fundamental analysis whish is done using top-down analysis, which begins with macroeconomic analysis, company's industry analysis and the analysis of the company itself, to assess the performance of the company and its prospects in the future. The data used for this analysis include the company's annual report for the year 2005-2009, and data of current industry conditions. The results of this analysis indicate that the intrinsic value of the shares of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk is undervalued against the fair value. This is reinforced by using technical analysis, specifically Fibonacci retracement and Fibonacci extensions analysis. With the calculation of fundamental and technical analysis, the recommended price level for investors to buy the stock is at Rp.7,500.00 and to sell it back at the price level of Rp.9.224.00.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Abdiwijaya
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai analisis fundamental dan penilaian nilai intrinsik Jakarta Futures Exchange (JFX) terkait dengan demutualisasi yang akan dilakukan. Proses demutualisasi dilakukan untuk mendapatkan investor baru untuk melakukan investasi pada JFX. Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik dari JFX. Metode valuasi yang digunakan untuk mengukur nilai JFX adalah free cash flow to equity (FCFE) dan relative valuation. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai dari JFX menggunakan metode FCFE adalah Rp 220,87 milyar dan nilai per lembar saham sebesar Rp 7,62 milyar. Sedangkan menggunakan relative valuation nilai intrinsic perusahaan adalah sebesar Rp 477,12 milyar dan nilai saham per lembar sebesar Rp.16,45 milyar.
This thesis is about fundamental analysis of Jakarta Futures Exchange (JFX) to determine its intrinsic value due to demutualization plan. Demutualization objective is to get new investors for JFX. The objective of this thesis is to provide information about intrinsic value of JFX. This thesis used Free Cash Flow to Equity and relative valuation method to determine intrinsic value of JFX. The result of valuation using FCFE method sugest that intrinsic value of JFX is Rp Rp 220,87 billion and value per share Rp 7,62 billion. Using relative valuation method, intrinsic value of JFX is Rp 477,12 billion and value per share is Rp.16,45 billion.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Nugraha Kusumawardhana
Abstrak :
ABSTRAK
Ketatnya persaingan usaha pembiayaan mikro serta usaha kecil dan menengah ditambah adanya revisi peraturan kecukupan modal minimum untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah suatu permasalahan yang rumit bagi industri BPR di beberapa tahun terakhir. Kebutuhan akan permodalan yang kuat mendorong BPR untuk mampu menyuntik modal tambahan maupun mencari permodalan baru. Valuasi atas nilai harga wajar BPR akan sangat diperlukan dalam hal ini. Tesis ini akan menghitung nilai wajar dari BPR Trihasta Prasodjo dengan rnenggunakan metode Adjusted Book Value dan Excess Return serta melakukan analisis fundamental pada perusahaan.
ABSTRACT
The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company;The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company;The severe competition in micro-finance and small and medium enterprises plus a revision of minimum capital adequacy rules for Bank Perkreditan Rakyat (BPR) is a complex problem for the BPR industry in recent years. The need for strong capital encourages BPR to inject additional capital or seek new capital sources. Valuation of fair value pricing will be indispensable BPR in this matter. This thesis will calculate the fair value of BPR Trihasta Prasodjo using Adjusted Book Value and the Excess Return and perfom fundamental analysis on the company.
2011
T33665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif
Abstrak :
Pada tahun 2007 bursa saham di Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan signifikan yang ditopang oleh kinerja cemerlang saham-saham energi dan pertambangan yang sering disebut dengan istilah saham “hot commodities". Saham-saham tersebut mendapatkan berkah dari melonjaknya harga komoditas dunia yang mengikuti kenaikan harga minyak dunia sehingga berpengaruh pada profitabilitas perusahaan. Saham-saham seperti INCO, ANTM, TINS, AALI, LSIP, PTBA dan BUMI telah mengalami kenaikan harga saham yang fantastis sehingga menjadi primadona bagi investor di bursa saham Indonesia karena mampu memberikan Capital gain yang tinggi. Salah satu saham yang banyak diburu oleh investor asing maupun domestik akibat kenaikan harga komoditas dunia adalah saham BUMI (PT. Bumi Resources Tbk). Perusahaan yang bisnis utamanya bergerak dalam bidang pertambangan batubara ini merupakan salah satu produsen utama dalam industri batubara di Indonesia. Pergerakan saham ini telah memberikan Capital gain lebih dari 500 % sepanjang tahun 2007, sehingga investasi pada saham ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi investor. Namun prinsip dasar investasi adalah semakin tinggi tingkat pengembalian (return) semakin tinggi pula risiko (risk) yang menyertainya. Berinvestasi pada saham berbasis komoditas seperti Bumi Resources juga memiliki risiko yang tinggi karena kineija pendapatannya sangat terkait dengan fluktuasi harga komoditas batubara. Sebelum mengambil keputusan investasi diperlukan serangkaian analisis yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang optimal dan mengurangi risiko yang ada. Analisis yang dapat digunakan oleh investor dapat berupa analisis fundamental maupun analisis teknikal. Analisis fundamental dilakukan untuk mencari nilai intrinsik (nilai wajar) dari suatu saham, sedangkan analisis teknikal digunakan untuk memperkirakan tren harga saham di masa datang dengan data harga saham atau pola pergerakan saham di masa lalu. Kedua metode analisis tersebut dapat saling mendukung dalam membuat keputusan investasi baik membeli, menjual ataupun menahan saham. Berdasarkan hasil perhitungan valuasi Bumi Resources secara fundamental dengan menggunakan metode Free Cash Flow to the Firni (FCFF) didapatkan nilai intrinsik perusahaan adalah sebesar USS 13,689,692,563 dengan nilai saham sebesar Rp.6.239 per lembar saham. Dengan melakukan analisis skenario, nilai perusahaan berkisar antara Rp 4.790/lembar untuk skenario pesimis dan Rp 7.165/Iembar untuk skenario optimis. Adapun harga saham BUMI di pasar pada tanggal 28 Desember 2007 adalah sebesar Rp.6000 sehingga dapat dikatakan nilai di pasar telah mendekati nilai wajar meskipun dalam posisi undervalited terhadap nilai wajar. Hal tersebut juga diperkuat dengan analisis teknikal dasar yang dapat memberikan tren pergerakan harga ke depannya. Dengan model siniple moving average diperkirakan per tanggal 28 Desember 2007 tren penguatan saham BUMI masih tetap berlanjut dan masih berada dalam area beli. Dengan hasil perhitungan analisis fundamental dan teknikal pada akhir tahun 2007, keputusan yang sebaiknya diambil oleh investor yang ingin berinvestasi pada saham Bumi Resources pada awal tahun 2008 adalah memegang (hold) saham dengan pembelian saat terkoreksi (buy on weakness) dan penjualan saat menguat (sell on strength) secara hati-hati karena pada saat itu harganya sudah mendekati nilai wajar setelah rally panjang selama tahun 2007. ......Strong performance froni energy and mini/ig shares pul Indonesian stock niarket in ari impressive growth in the year 2007. Energy and mining shares which is often called by hot commodities or hot stocks is the beneficiary of the high commodities price that has been triggered by higher oil price and strong demand. Stocks like INCO, ANTM, TINS, AALI, LSIP, PTBA and BUMI has experienced an increasing share price that attract many investors t o get its Capital gain. Bumi Resources (BUMI) is one of hot commodities stocks in Indonesia. Its share movement has given Capital gain more than 500 % during the year 2007. The solid performance in 2007 has maintained BUMI as the most favourite share in Indonesia Capital niarket. Since basic principle invesrnent is high return and high risk. investing in commodities share likes Bumi Resources also contains high risk because its earnings performance is very related with coal pricefluctuation. Before taking invesrnent decision, investor needed to conduct a comprehensive analysis in order to get optimal return and to reduce risk. Analysis methods that can be used can be in the form of fundamental analysis or technical analysis. Fundamental analysis is used to delermine the intrinsic value (fair value) froni a share, while technical analysis is used to predict share price movement in the future froni share movement pattern or share price data in the past. Both of methods can support each other to make right decision in buy, hold or sell a share. Based on valuation of Bumi Resources by using FCFF method, the company's fair value is equal to USS 13,689,692,563 while its stocks price was equal to Rp.6.239 per share. With analysis scenario, Bumi stock's valuation lied in the range of Rp 4.790 per share for the pessimistic scenario and Rp 7.165 per share for the optimistic scenario. As BUMIshare 's price in niarket on 28 December 2007 was equal to Rp.6000 so il appears that Bumi's niarket price had come near to fair value though it still undervalued. Titis result is also strenghtened with technical analysis by simple nioving average that predicted on 28 December 2007 BUMI's price movement still continue to rise and still stay in buying area. With the result of fundamental and technical analysis, in the early 2008 i t is recommended to investor to hold BUMI's shares with buy on weakness and sell on strength because al that moment its niarket price had come near to fair value afer long rally during 2007.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>