Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Sugiarto
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17180
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Usmanshah W. A. Hamzah
"
ABSTRAKPreferensi memegang peranan yang penting sebagai salah satu komponen dalam riset pemasaran, Karena dengan mengetahui apa yang menjadi preferensi konsumen suatu perusahaan dapat melakukan strategi pemasarannya dengan tepat. Untuk melihat bagaimana preferensi konsumen, terlebih dahulu harus diketahui bagaimana persepsi konsumen tersebut, karena persepsi merupakan suatu langkah awal di dalam pembentukan preferensi konsumen, walaupun akhirnya tetap preferensi konsumen yang dipakai untuk mengetahui selera konsumen. Faktor-faktor yang membentuk persepsi dibatasi hanya yang berasal dari produk tersebut (product attributes), sedangkan faktor lainnya tidak akan dibahas. Hal ini sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penelitian skripsi, yaitu menggambarkan posisi produk genteng asbes Harflex kedalam pemetaan preferensi berdasarkan atribut-atribut yang dimilikinya. Untuk itulah atribut-atribut tersebut harus dilihat kembali apakah masih berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap persepsi konsumen, yaitu dengan pengujian kekuatan hubungan menggunakan tehnik Multiple Regression Analysis, setelah atribut-atribut tersebut dikelompokkan melalui perhitungan Factor Analysis. Genteng asbes adalah suatu produk genteng relatif merupakan suatu produk substitusi dari produk genteng dari bahan lainnya. Produk genteng asbes secara relatif pula lebih murah harganya dan sekarang banyak dipakai sebagai genteng untuk perumahan BTN. Sebagaimana diketahui pula perumahan BTN ini sekarang banyak diminati oleh konsumen, terutama untuk golongan menengah bawah. Sepanjang pengamatan penulis, belum terdapat suatu penelitian mengenai pasaran genteng asbes, dengan menggunakan konsep pemetaan produk (Product Positioning). Untuk itulah yang membuat daya tarik tersendiri untuk melakukan penelitian ters~but. Genteng asbes yang diteliti adalah yang dihasilkan oleh perusahaan industri besar saja, misalnya Harflex, Jabesmen, Atrisco dan Eternit Gresik, yang masuk pasaran genteng asbes di Jakarta. Sebagai unit analisis penulis mengambil genteng asbes Harflex untuk dibandingkan dengan genteng ashes lainnya, karena genteng asbes Harflex adalah genteng asbes pertama yang ada di pasaran. Genteng asbes Harflex ini pada tahun 1985 tidak lagi merupakan produk yang unggul dipasaran. Posisi produk terunggul di pasar diraih oleh genteng asbes Jabesmen. Namun berdasarkan penelitian didalam skripsi ini, yaitu pada bulan Oktober 1987 ternyata posis_i gent.eng ashes Harflex kembali menduduki peringkat pertama di pasar genteng asbes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Carolina Paolin Kanaga
"Stress oksidatif merupakan dasar dari berbagai penyakit degeneratif dan kanker, termasuk asbestosis dan mesotelioma. Kedua penyakit tersebut terjadi akibat terinhalasinya serat asbes dalam jangka waktu lama dan jumlah pajanan yang tinggi. Penelitian potong lintang di Sekretariat Buruh Karawang bulan Oktober 2014 dilakukan untuk menilai korelasi asupan dan kadar vitamin C, E dengan kadar isoprostan. Lima puluh dua subjek yang bekerja di pabrik asbes selesai mengikuti seluruh protokol penelitian. Hasil menunjukkan bahwa asupan vitamin C dan kadar vitamin E berkorelasi negatif dengan kadar isoprostan, sedangkan asupan vitamin E dan kadar vitamin C berkorelasi positif dengan kadar isoprostan pekerja pabrik asbes. Korelasi tersebut secara statistik tidak bermakna. Penelitian lanjut diperlukan untuk menilai kadar isoprostan secara series, sehingga bila ada peningkatan yang signifikan dapat segera dikethui.
Oxidative stress is the base of various degenerative diseases and cancers, including asbestosis and mesothelioma. Both of them occur due to prolonged inhalation of asbestos fibers and high level of exposure. A cross-sectional study at a labor secretariat in October 2014 was performed to assess the correlations between intakes and levels of vitamin C and vitamin E and isoprostane level. Fifty two subjects working at an asbestos factory finished the study. The result showed that vitamin C intake and vitamin E level were negatively correlated with isoprostane level. Meanwhile, vitamin E intake and vitamin C level were positively correlated with isoprostane level in asbestos factory workers. These correlations were statistically insignificant. Asbestos factory workers should be educated to increase their intakes of vitamin C and vitamin E."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hasibuan, Zuainah Saswati
"Serat asbes yang terinhalasi masuk ke dalam alveolus menyebabkan terjadinya peningkatan produksi reactive oxigen spesies (ROS) yang dapat memicu terjadinya reaksi inflamasi. Interleukin 6 merupakan penanda reaksi inflamasi akibat pajanan serat asbes. Vitamin C dan E merupakan antioksidan yang bekerja sebagai scavenger ROS. Vitamin C juga dapat menghambat aktivitas faktor transkripsi NFқB. Vitamin E selain dapat menghambat aktivitas faktor transkripsi JAK/STAT3 dan NFқB, juga dapat menghambat aktivitas COX2 dan LOX5.
Penelitian potong lintang di sekretariat serikat buruh pabrik asbes X Kabupaten Karawang bulan Oktober 2014 dilakukan untuk menilai korelasi asupan vitamin C, E dengan kadar interleukin 6 pada pekerja pabrik asbes. Lima puluh dua pekerja pabrik asbes berhasil menyelesaikan protokol penelitian. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat korelasi bermakna (p >0,05) antara asupan vitamin C dengan kadar IL-6 dan antara asupan vitamin E dengan kadar IL-6. Terdapat korelasi positif antara kadar vitamin C dengan kadar IL-6 (r = 0,31) dengan p <0,05, namun tidak terdapat korelasi antara kadar vitamin E dengan kadar IL-6.
Asbestos fibers that are inhaled into the alveoli cause increased production of reactive oxygen species (ROS) which may trigger inflammation reaction. Interleukin 6 (IL-6) is a marker of inflammation reaction caused by asbestos fibers exposure. Vitamin C and vitamin E are antioxidants acting as ROS scavengers. Vitamin C can also inhibit the activity of transcription factor NFқB. Vitamin E can inhibit the activities of transcription factors JAK/STAT3 and NFқB as well as the activities of COX2 and LOX5. A cross-sectional sudy at a labor union secretariat in Karawang Regency in October 2014 was conducted to evaluate the correlations between intakes and levels of vitamin C and vitamin E and level of IL-6 in asbestos factory workers. Fifty two asbestos factory workers finished the study. The result showed no significant correlation between vitamin C intake and IL-6 level or between vitamin E intake and IL-6 level. There was a moderate positive correlation between vitamin C level and IL-6 level (r = 0.31, p <0.05), but there was no correlation between vitamin E level and IL-6 level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library