Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Crosby, Philip B.
New York, NY: McGraw-Hill, 1984
658.562 CRO q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Crosby, Philip B.
Taibei shi: Tian Xia Wen Hua, 1995
SIN 658.5 CRO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Harold A.
London: Buckley Press, 1957
368.32 YOU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Cipta Sari
Abstrak :
Jakarta Pusat merupakan wilayah dimana jumlah peserta dari Mitra Kesehatan Jaya paling sedikit dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta, Bogor, Depok dan Tanggerang. Namun total tagihan klaim dari klinik dengan sistem bayar fee for service di wilayah Jakarta Pusat menduduki peringkat keempat tertinggi. Bagian Utilization Review dan Kepesertaan Mitra Kesehatan Jaya telah melakukan kegiatan telaah utilisasi, namun telaah utilisasi dengan menggunakan parameter biaya pelayanan kesehatan belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama klinik fee for service wilayah Jakarta Pusat program jaminan pemeliharaan kesehatan Mitra Kesehatan Jaya periode 2007 dilihat dari segi perusahaan peserta, status kepesertaan, jenis kelamin, pemberi pelayanan kesehatan dan diagnosa. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan klinik fee for service wilayah Jakarta Pusat Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mitra Kesehatan Jaya periode 2007 adalah penelitian kuantitatif deskriptif, desain penelitian cross sectional dengan mengambil data sekunder. Subjek penelitian ini adalah data dari tagihan klaim klinik fee for service, data kepesertaan dan data daftar pemberi pelayanan kesehatan Mitra Kesehatan Jaya Periode 2007. Dari hasil penelitian gambaran biaya rata-rata pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama klinik fee for service di wilayah Jakarta Pusat didapatkan secara umum biaya rata-rata pelayanan kesehatan di Jakarta Pusat bila dilihat terhadap tarif layanan yang ditetapkan pada klinik fee for service terlihat lebih rendah untuk beberapa klinik. Beberapa klinik menetapkan tarif layanan kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya rata-rata pelayanan kesehatan dari hasil penelitian ini. Biaya rata-rata tertinggi bila dilihat dari perusahaan peserta adalah PT. Bumibuana Sempurna II, dilihat dari status kepesertaan adalah anak ketiga, dilihat dari jenis kelamin adalah laki-laki, dilihat dari umur adalah kelompok umur muda (0- 14 tahun), dilihat dari pemberi pelayanan kesehatan adalah Klinik Dharma Bakti, dan dilihat dari diagnosa adalah Atopic Dermatitis. Saran bagi Mitra Kesehatan Jaya adalah data hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam melakukan kredensialing ulang terhadap pemberi pelayanan kesehatan yang melakukan kontrak kerjasama dengan Mitra Kesehatan Jaya. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penyesuaian premi terhadap perusahaan peserta yang memiliki risiko untuk mengalami kesakitan cukup tinggi.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Kurnia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis peran audit internal sebagai koordinator dalam pendekatan combined assurance dari sudut pandang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Penelitian kualitatif ini menganalisis data dari literatur dan wawancara untuk mencapai kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi dapat melakukan pengukuran independen untuk penerapan combined assurance. Proses bisnis yang menjadi objek jaminan harus dipetakan ke risiko terkait. Koordinasi antara penyedia assurance dapat diimplementasikan dengan menggunakan peta assurance. Laporan perencanaan combined assruance menyatakan peran masing-masing penyedia assurance dan membantu auditee dalam melakukan perencanaan sumber daya dalam hal memfasilitasi penyedia jaminan. Nilai tambah bagi organisasi yang mengimplementasikan combined assurance berasal dari pengurangan duplikasi dan fokus kegiatan audit internal dengan risiko signifikan yang belum dilakukan assurance. Implementasi menyeluruh dari kegiatan ini mengurangi assurance gap dan assurance fatigue.
ABSTRACT
The research purposes is to analyze the role of internal audit as a coordinator in the combined assurance approach from the planning, implementation, and reporting point of view. This qualitative research study analyze data from the literature and interviews to reach conclusions. The result of this study reveal that organizations can perform independent measurements for readiness in combined assurance implementation. Business process which become the assurance object must be mapped to the embedded risk. Coordination among assurance providers can be implemented using the assurance map. Combined assurance planning report states the role of each assurance provider and assists auditee in performing resource planning in terms of facilitating assurance provider. The value added for the organization which implements combined assurance comes from the reduction of duplication and focusing internal audit activities to the significant risk that has not been assured. A comprehensive implementation for these activities will reduce the assurance gap and assurance fatigue.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Berkatindo MLA
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai kesesuaian pelaksanaan audit pada BI-RTGS di PT X terhadap standar audit Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, yang selanjutnya disebut SPFAIB, dan COBIT for Assurance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan perbandingan antara assurance step pelaksanaan audit pada BI-RTGS di PT X terhadap standar audit SPFAIB dan COBIT for Assurance, sehingga dapat dinilai kesesuaiannya dan ketidaksesuainnya dan dianalisis alternatif perlakuannya apabila tidak sesuai. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melaui kuisioner dan wawancara langsung ke PT X dan studi literatur terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan audit pada BI-RTGS di PT X terhadap standar audit SPFAIB sesuai sebesar 94 persen dan COBIT for Assurance sesuai sebesar 89 persen. Walaupun begitu, masih terdapat sejumlah kecil assurance step yang tidak sesuai dengan pelaksanaan audit pada BI-RTGS di PT X, yang masih perlu disesuaikan dan memiliki risiko yang berdampak signifikan pada teknologi informasi dan pengendalian internal teknologi informasi, bahkan juga terhadap operasional bisnis PT X. ......This research discusses about the analysis of audit practices compatibility on BI RTGS in PT X towards SPFAIB and CobiT for Assurance Audit Standards. Researcher used the method of comparison between assurance step of audit on BI RTGS in Company X towards SPFAIB and COBIT for Assurance audit standards, therefore researcher can valued the compatibility or the incompatibility then to analyze the alternative of application if any inconformity existed. This research was done by gathering data from questionnaire, direct interview to Company X, and in depth literature study. The result of the research suggests that the audit processes of BI RTGS at Company X are 94 percent compatible with SPFAIB and 89 percent compatible with COBIT for Assurance. Despite the aforementioned result, there are still limited assurance steps which are not compatible with the audit process of BI RTGS at Company X. Thus, further alignments are needed. Also, researchers believe some misalignment could cause significant risk to the information technology and internal control of IT. Furthermore, it bears business risk to PT X.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasib Ardani
Abstrak :
Program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian penting dalam pelayanan keperawatan secara keseluruhan. Hal tersebut dapat tercapai dengan baik apabila salah satu peran kepala ruangan yaitu peran koordinasi dalam program pengendalian mutu baik sehingga berdampak baik terhadap kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran koordinasi kepala ruangan dan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Agustus 2001. Desain penelitian diskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 3 jenis instrumen yang terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat, kuesioner peran koordinasi kepala ruangan dan kuesioner kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian mendapatkan adanya hubungan kinerja perawat dalam program pengendalian mutu dengan pembagian tugas (p=0,024), pemanfaatan sumber daya (p-0,025), menciptakan kesatupaduan (p= 0,013), gerak aktivitas kepala ruangan (p= 0,013), membuat arah yang sama (p=0,009) dan pelatihan tentang mutu (p=41,03 1). Faktor yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan adalah membuat arah yang sama (OR= 3,996 ) dan faktor yang diduga sebagai pengganggu hubungan koordinasi dengan kinerja perawat dalam pengendalian mutu adalah pelatihan tentang mutu (OR=3.026). Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah kinerja pada perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam membuat arah yang sama melalui pelatihan tentang peran koordinasi dalam program pengendalian mutu dan melaksanakan pelatihan tentang mutu pelayanan keperawatan bagi perawat pelaksana serta melaksanakannya dengan supervisi seksi keperawatan. Daftar Pustaka 76 (1980 - 2003) The nursing service quality assurance program in the hospital is an important part of the nursing service. This program can be achieved if the coordination role of the head nurse in relation to the nursing service quality assurance program implementing well, so then it will influence the performance of the nurse practitioners. The objective of this research is to identify relationship of coordinating role of the head nurse with the performance of nurse practitioners relation to nursing service quality assurance program in Pandan Arang District Hospital, Boyolali, in Agustin 2003. Research design using correlational descriptive with cross sectional method. Minty six (96) nurses selected as respondents. The analysis of relationship using Chi Square test. The research result revealed that there was relationship between nurse practitioner performance in nursing service quality assurance program with job description (p = 0,025), manpower empowerment (p = 0,024), unity (p = 0,013), head nurse activity (p'O,013), made the goal oriented (p = 0.009) and training about quality assurance (p = 0,031. The dominant factors related to nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program is the goal oriented with OR = 3,996 and dominant confounding factor is training on quality assurance with OR-3,026. The recommendation of this researches includes nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program could be improved by increasing the head nurse ability to encourage nurse practitioners to perform activities on quality assurance based on job description. and implementing training program on quality assurance for nurse. To maintain nurse practitioners performance after following the training , it is necessary the nurse managers to supervise them regularly. Biblioggraphy; 76 (1980 - 2003)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Djuhais
Abstrak :
Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I adalah kantor pabean tempat pemasukan hampir seluruh barang impor yang mendapatkan fasilitas jalur prioritas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi pengguna jalur prioritas Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori disampaikan oleh Valeria A. Zeithaml (1990) bahwa terdapat dimensi kualitas pelayanan yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa untuk dapat menilai kualitas pelayanan yang diberikan yaitu bahwa pelayanan tersebut reliability (dapat dipercaya), responsiveness (cepat tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati) dan tangibles (berwujud). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan dengan indikator : reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan yang dirasakan (perceive performance) dengan harapan (expectation) kepuasan perusahaan penerima fasilitas jalur prioritas pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey. Sementara itu instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Likert. Analisis terhadap variabel yang diteliti dilakukan dengan menggunakan Teknik Analisis Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah importir/perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas jalur prioritas dan telah melakukan importasi dengan fasilitas tersebut sejumlah 80 perusahaan. Sedangkan sampel sejumlah 30 responden diambil dengan metode convinience sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan yang dirasakan (perceive performance) dengan harapan (expectation) kepuasan perusahaan penerima fasilitas jalur prioritas pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I.
Regional Office VII of Directorate General of Customs and Excise Jakarta I is the customs office where generally the incoming traffic of priority channel imported goods. The objective of this research is to identify and analyze the perception of the priority channel company on Regional Office VII of Directorate General of Customs and Excise Jakarta I. This research based on Valeria A. Zeithaml (1990) : there are five dimension of service quality that must be carry out by service provider to measure service quality: that are the service must be reliability, responsiveness, assurance, emphaty and tangibles. Variables of research is service quality with indicators : reliability, responsiveness, assurance, emphaty and tangibles. The hypothesa of this research is : There is no significant difference between perceive performance of service quality and the expectation of satisfaction by priority channel company on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I. The population of this research is importers/companies that obtained the priority channel facility and have import through this facility on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I. This population are 80 companies. Meanwhile sample are 80 respondents that is taken by convenience sampling. The methods used in this research are survey method and analysis by Descriptive Analysis Technique by quantitative approach. The study result that : There is no significant difference between perceive performance of service quality and the expectation of satisfaction by priority channel company on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I.
2007
T22934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
June Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
The purpose of this thesis is to assess the applicability of the methodology Risk Based Audit ( RBA ) in the Assurance. The method used in this study is field and literature studies. Results of this study concluded that the application of the RBA methodology implemented in the assurance by Internal Audit activity has generally been in accordance with best practices. Tujuan tesis ini adalah untuk menilai penerapan metodologi Risk Based Audit (RBA) dalam Kegiatan Assurance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi literatur. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metodologi RBA yang dilaksanakan dalam kegiatan assurance oleh Internal Audit secara umum telah sesuai dengan praktik terbaik. Namun demikian, Manajemen Risiko masih belum matang sehingga tidak dapat digunakan sepenuhnya oleh Internal audit, tetapi hal ini sudah diantisipasi oleh Internal Audit dengan membuat risk control matrix (RCM) yang diupdate secara berkala dalam risk register dengan diskusi bersama dengan auditee melalui entry meeting dengan menggunakan audit memorandum. Dengan dilakukannya audit berbasis risiko pada kegiatan assurance, telah terbukti bahwa pemilihan objek audit berbasis risiko dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Dengan mengetahui area audit yang memiliki risiko tinggi, telah memfokuskan Internal Audit dalam melakukan kegiatan assurance pada objek audit yang tepat.
ABSTRACT
However, risk management is still immature and therefore can not be used fully by the Internal audit , but it is already anticipated by Internal Audit to make risk control matrix (RCM) in a regularly updated risk register with a discussion with the auditee entry through the meeting by using audit memorandum. The effect on the risk -based audit assurance activities , it has been proven that the risk -based audit selection of objects can provide added value to the company. By knowing the audit area that has a high risk has focused Internal Audit in conducting audit assurance on the right object .
2013
T53287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Messier, William F.
Boston : McGraw-Hill/Irwin, 2003
657.45 MES a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>