Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Rusdi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joni P. Soebandono
"
Perkembangan olahraga di Indonesia mengalami keterpurukan selama dua
dekade ini, malahan cabang olahraga yang telah mengharumkan nama bangsa
Indonesia, khususnya bulutangkis, juga mengalami kemunduran yang sangat
memprihatinkan dan mengecewakan banyak pihak. Banyak kritik yang telah
dilontarkan terhadap pembinaan atlet, salah satunya adalah yang berkaitan dengan
pembinaan faktor non-teknis atau faktor psikologis. Masalah yang banyak
dipersoalkan adalah pembinaan oleh coach yang berada front terdepan dalam
hubungannya dengan atlet secara langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan atlet
dan coach, khususnya di cabang olahraga baseball dan softball, dimana persepsi atlet
tehadap perilaku coach sebagai objek utama dibandingkan dengan persepsi coach
terhadap perilaku dirinya sendiri. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan skala persepsi (metode Likert) dengan pilihan lima
skor, dan untuk melengkapi analisis dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif.
Sasaran dari pembahasan dikhususkan pada persepsi terhadap aspek kepribadian
(personality) coach dengan merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Percival
(1971) dengan dimensi general attitude, coachingphilospohy, mannerism, mood level
dan leadership, dan mengacu design penelitian yang dibuat oleh Program
Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Superior Coaching / Alhlete
Practices..
Hasil penelitian, dengan responden atlet dan coach dari team baseball dan softball daerah (delapan team, dengan C\atlet=\ 11, dan Ncoac/?=21) yang
dipersiapkan untuk pertandingan Pra-PON 2004, menunjukkan bahwa antara persepsi
atlet dan persepsi coach mempunyai ketidaksamaan atau perbedaan yang besar.
Meskipun coach secara wajar bisa dimengerti akan mempersepsikan dirinya sendiri
lebih tinggi dari persepsi atlet terhadap dirinya, tetapi adanya perbedaan (gap,
discrepancy) tersebut bisa mengarahkan adanya ketidakcocokan (incompatibility)
dalam hubungan atlet dan coach. Incomptabiliy akan menganggu jalannya pembinaan
dan bisa berakibat kegagalan atlet dalam meriah prestasi. Dengan menganalisis item
pernyataan di setiap dimensi akan dapat diketahui intervensi macam apa yang bisa
diprogramkan untuk melakukan perubahan terhadap perilaku coach."
2003
S3258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulmaya P. Satya Muharamman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Maksum
"ABSTRAK
Olahraga, khususnya pada olahraga prestasi, adalah arena dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi Individu yang berhasil pada dasarnya adalah mereka yang Inemiliki keunggulan, tidak saja dalam hal fisik tetapi juga mental.
Menurunnya prestasi olahraga Indonesia secara makro dewasa ini diyakini karena kita lemah, terutama pada faktor mental, atau karakteristik mental seperti apakah yang pada dasarnya dibutuhkan untuk meraih prestasi tinggi? Bagaimana menumbuh kembangkan ciri atau karakteristik tersebut? Lingkungan seperti apakah yang kondusif untuk memunculkan atlet berprestasi tinggi? Inilah sebetulnya yang menjadi titik tolak penulisan disertasi ini. Sudah barang tentu, mengingat ini disertasi psikologi, maka kajian ditinjau dari disiplin psikologi dengan menjadikan teori kepribadian sebagai kerangka berpikir yang utama.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap I untuk mendapatkan jawaban tentang ciri kepribadian yang menunjang pencapaian prestasi dan lingkungan yang mempengaruhi atlet yang bersangkutan dalam meraih prestasi. Pada tahap ini penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan subjek sebanyak 10 atlet Indonesia yang memiliki prestasi tingkat dunia. Pengumpulan data diiakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada atlet yang bersangkutan dan orang-orang yang memiliki interaksi intensif dengan atlet seperti pelatih dan orang tua; Serta didukung dengan data sekunder seperti autobiografi, artikel berita media masa, dan dokumen lain yang relevan. Pada tahap II, penelitian dilakukan untuk mendapatkan jawaban tentang sejauhmana ciri kepribadian yang oleh atlet yang berprestasi tinggi berbeda dengan atlet yang berprestasi rendah atau mereka yang bukan atlet. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Inventori Kepribadjan Atlet yang dikembangkan berdasarkan hasil studi kualitatif dan teori kepribadian dari Allport. Pengolahan data dilakukan dengan analisis faktor dan Analisis Varian Multivariat.
Secara umum, hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Terdapat tujuh ciri kepribadian yang menunjang prestasi atlet, yakni:
ambisi prestatif, kerja keras, gigih, mandiri, komitmen, cerdas dan swakendali.
(2) Ketujuh ciri kepribadian tersebut juga telah diuji secara empirik dan terbukti merupakan prediktor keberhasilan atlet meraih prestasi tinggi.
Secara berturut-turut, peringkat kontribusi dari sangat menentukan ke kurang menentukan adalah komitmen, ambisi prestatif, gigih, kerja keras, mandiri, cerdas dan swakendali.
(3) Lingkungan keluarga dan lingkungan olahraga memiliki pengaruh besar pada terbentuknya ciri kepribadian dan munculnya prestasi atlet. Di lingkungan keluarga, individu yang memiliki pengaruh besar adalah orang tua, terutama ayah. Sementara itu, di lingkungan olahraga, individu yang berpengaruh besar adalah pelatih dan sesama atlet.
(4) Pengaruh orang tua dilakukan melalui pembudayaan olahraga di lingkungan keluarga, pola asuh, pelatihan, dukungan sosial, dukungan finansial dan model. Pengaruh pelatih dilakukan melalui pola asuh, pelatihan, dukungan sosial, model dan pemberian kesempatan. Sementara itu pengaruh sesama atlet dilakukan melalui dukungan sosial, model dan sparring partner.
Sehubungan dengan temuan studi ini, perlu disarankan hal-hal berikut.
Pertama, ketujuh ciri kepribadian di atas perlu dijadikan rujukan dalam pembinaan atlet Indonesia ke depan dan pada saat yang sama juga dijadikan inclikator psikologis dalam melakukan seleksi atlet Indonesia. Kedua, lingkungan keluarga dan lingkungan olahraga yang merupakan lingkungan utama atlet perlu dioptimalkan fungsi dan perannya untuk menumbuh-kembangkan ciri-ciri kepribadian dan prestasi atlet. Ketiga, budaya olahraga yang berintikan partisipasi perlu dibangkitkan dalam masyarakat yang dimulai dari institusi keluarga. Keempat, atlet perlu diberikan pembinaan kepribadian. Kelima, pembinaan atlet perlu dilakukan dengan menempatkan atlet sebagai individu yang utuh, bukan sekadar menuntut mereka untuk berlatih dan berprestasi, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan mereka."
2006
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Larasaty
"Kecemasan timbul akibat adanya stressor yang dirasakan oleh setiap individu. Salah satu individu yang rentan mengalami kecemasan yaitu seorang atlet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada atlet hockey dalam menghadapi pertandingan. Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 65 responden menggunakan teknik total sampling. Metode pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 73,85 atlet mengalami kecemasan dengan tingkat agak tinggi-tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan antara lamanya atlet bermain hockey, pengalaman bertanding, lawan bertanding dan cuaca dengan kecemasan pada atlet hockey dalam menghadapi pertandingan p value.

The factors associated with anxiety of hockey athletes in facing the match. Anxiety arises due to the stressor felt by each individual. One of the most vulnerable individuals experiencing anxiety is the athlete. Purpose of this study is to find out the factors associated with anxiety of hockey athletes in facing the match. The research design is Cross Sectional with the total sample is 65 respondents using total sampling technique. Data collection method by filling questionnaire.
The results showed that 73,85 of athletes experienced anxiety with a rather high ndash high level. The statistical analysis shows that there is a relationship between the length of athletes playing hockey, the experience of match, the opponent of the game, and the weather, with anxiety of hockey athletes in facing the match p value 0.05. The researcher recommends to Universitas Indonesia 39s Student Sports Sub division to make training on sports psychology management to help prevent or reduce sports anxiety felt by athletes in the game.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novita Sari
"Latar belakang: Nilai volume oksigen maksimal (vo2max) merupakan penilaian yang digunakan untuk melihat asupan oksigen maksimal selama berolahraga. Atlet yang memiliki nilai vo2max rendah akan sulit bersaing dengan atlet yang memiliki nilai vo2max tinggi karena semakin rendah nilai vo2max akan semakin mudah lelah. Banyak faktor yang berhubungan dengan nilai vo2max, seperti usia, jenis kelamin, status gizi, asupan gizi, frekuensi makan, hingga gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Penelitian ini bertujuan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai prediksi vo2max pada atlet remaja di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan design cross sectional. Sampel yang digunakan adalah atlet remaja di bawah bimbingan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yang juga merupakan siswa SKO Ragunan. Responden berasal dari olahraga bulutangkis, sepakbola, voli, basket, tenis meja, taekwondo, pencak silat, gulat, panahan, atletik, loncat indah, dan angkat besi. Bleep test digunakan untuk mendapatkan prediksi nilai vo2max. Nilai persen lemak tubuh didapatkan melalui alat bio implemendarce analysis (BIA).
Hasil: Rata-rata nilai vo2max atlet remaja di SKO Ragunan 45,12±8,19 ml/kg/menit. Diketahui variabel yang berhubungan dengan nilai vo2max adalah persen lemak tubuh (p 0,0005, r -0,71), asupan energi harian (p 0,04, r 0,21), dan jenis kelamin (p 0,0005). Setelah mengoreksi variabel usia, jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan frekuensi makan, hasilnya variabel jenis aktivitas fisik dinilai memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai vo2max (p 0,0005).
Kesimpulan: Mengombinasikan aktivitas fisik aerobik dan anaerobik untuk latihan harian dapat meningkatkan nilai vo2max pada atlet remaja.

Background: Maximum oxygen volume (vo2max) is the measurement of the maximum amount of oxygen a person can utilized during exercise. It is a common meansurement used to establish the aerobic endurance of an athletes. Athletes who have low value of vo2max will face difficulty when competing with athletes that have high value of vo2max, because they will exhausted easily. There are many factors associated with vo2max, such as age, gender, nutritional status, nutrition intake, and smoking. The aim of this study is to investigate the factors associated with prediction of vo2max value of young athletes in Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta 2019.
Methode: This study used a cross sectional design. Young athletes of Ministry of Youth and Sport of The Republic of Indonesia in SKO Ragunan participated in the study. The subjects consisted of athletes in badminton, football, volleyball, basketball, table tennis, taekwondo, martial arts, wrestling, archery, athletics, high diving, and weightlifting. They are assessed of vo2max using bleep test. The percent value of body fat is obtained through bio implemendarce analysis (BIA).
Result: The study show, the mean of vo2max was 45,12±8,19 ml/kg/min. There were a significant relationship between percentage body fat (p 0,0005, r -0,71), daily energy intake (p 0,04, r 0,21), sex (p 0,0005) with vo2max. After correcting for variable of age, sex, percentage body fat, and meal frequency, the result show type of sports is the dominant factors associated with vo2max (p 0,0005).
Conclusion: Combining aerobics and anaerobics for daily exercise can increase vo2max of young athletes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Asmara Wijayanti
"Pada kompetisi olahraga tentu terdapat atlet yang mengalami cedera, baik cedera akut maupun kronis. Cedera pada atlet sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Atlet yang pernah mengalami cedera tetap rentan mengalami cedera berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan atlet universitas Indonesia mengenai cedera olahraga musculoskeletal terhadap kepatuhan atlet tersebut dalam mencegah terjadinya cedera olahraga. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara cross-sectional, Penelitian ini memiliki 107 responden mahasiswa aktif universitas indonesia dengan menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan responden dalam mencegah cedera olahraga (p= 0,006). Penelitian ini merekomendasikan agar diadakannya sebuah pelatihan bagi mahasiswa atlet dalam melakukan upaya pencegahan cedera olahraga.

In sports competitions, of course there are athletes who are injured, both acute and chronic injuries. Athletes who have suffered injuries remain vulnerable to recurring injuries. This study aims to determine the relationship of knowledge of Indonesian university athletes regarding musculoskeletal sports injuries to the adherence of these athletes in preventing the occurrence of sports injuries. The design of this study used descriptive correlative and cross-sectional approach, this study had 107 active student respondents from Indonesian universities using the simple random sampling method. The results of this study indicate a relationship between the level of knowledge and the level of participation of respondents in preventing sports injuries (p = 0.006). This study recommends that a training for athlete students be held in making efforts to prevent sports injuries."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Rianda Karissa
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai dasar hukum INASGOC selaku penyelenggara Asian Games 2018 yang mengasuransikan atlet Pra-Asian Games 2018. Suatu perjanjian asuransi ini harus memenuhi syarat salahsatu prinsip utama dalam hukum asuransi yakni prinsip kepentingan insurable interest. Kemudian, Penulis juga membahas mengenai sejauh mana pengaturan mengenai asuransi kesehatan atlet diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Selain itu penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 INASGOC dalam mengasuransikan para atlet terkait, dasar hukumnya terlahir dari peraturan perundang-undangan yaitu Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan ASIAN GAMES XVIII Tahun 2018 yang mana mengakibatkan timbulnya prinsip kepentingan insurable interest, 2 Peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan belum mengatur secara khusus mengenai asuransi kesehatan bagi atlet. Dengan demikian, saran penulis dalam pembahasan ini adalah pemerintah perlu membentuk pengaturan khusus yang mengatur mengenai asuransi kesehatan atlet terlepas dari peraturan perundang-undang tentang keolahragaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the legal basis of INASGOC as the organizer of the Asian Games 2018 which insures the athletes of Pre Asian Games 2018. The insurance agreement must meet the requirements one of the main insurance principles, namely principle of insurable interest. This thesis also discusses how far the regulation for athlete health insurance is regulated in Indonesian legislation, especially on sports. This is a judicial normative research. In addition to that, writer used quality analysis method. The result of the analysis shows that 1 INASGOC in insuring the athletes of Pre Asian Games 2018, the legal basis was born from the legislation which is the Presidential Decree of The Republic of Indonesia Number 15 of 2017 about National Committee of Asian Games XVIII 2018, which causes that INASGOC has a financial interest to insure the athletes, 2 Indonesia legislation on sport has not set specification about insurance health for athlete. So, the author rsquo s suggestion for this issues is the government needs to establish special regulation that regulates the athlete rsquo s health insurance regardless of the sport legislation regulation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Abdulah Karim
"Perkembangan teknologi informasi yang diiringi dengan jumlah informasi yang melimpah, menuntut masyarakat untuk dapat memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan terhadap informasi tersebut. Penelitian ini berjudul “Analisis Tingkat Literasi Informasi Mahasiswa Atlet: Tim Pelatda Karate DKI Jakarta” dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa atlet di Tim Pelatda Karate DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian ini adalah mahasiswa atlet di Tim Pelatda Karate DKI Jakarta sudah memenuhi tiga dari lima standar yang telah ditetapkan Association of College and Research Libraries (ACRL, 2000) yaitu, mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu, dan memahami tentang penggunaan akses informasi secara etis dan legal. Mayoritas mahasiswa atlet belum memenuhi standar pada bagian menentukan jenis dan batas informasi yang diperlukan dan bagian mengakses informasi yang diperlukan secara efektif dan efisien.

The development of information technology, which is accompanied by an abundance of information, places an obligation on every community to be able to have the ability to manage this information. This research is entitled "Analysis of the Information Literacy Level of Student Athletes: DKI Jakarta Karate Pelatda Team" with the aim of identifying the level of information literacy ability of student athletes in the DKI Jakarta Karate Pelatda Team. This study used a qualitative approach with a case study method and the data collection technique used was interviews. The results of this study are that student athletes in the DKI Jakarta Karate Regional Training Team have met three of the five standards set by the Association of College and Research Libraries (ACRL, 2000), namely, critically evaluate information and its sources, use and communicate information effectively to achieve goals. and understand the ethical and legal use of access to information. The majority of student athletes do not meet the standards in determining the type and extent of information needed and in accessing the information needed effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayodya Satryo Anggorojati
"Performa atlet dapat dipengaruhi fasilitas olahraga, jarak, waktu tempuh, latar belakang pendapatan, kecemasan dan motivasi terhadap kinerja atlet. Masalah ditemukan bahwa atlet dibebankan target prestasi tetapi lingkungan saat ini belum diketahui apakah sudah memenuhi lingkungan latihan yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi kesesuaian lingkungan pelatihan untuk mempertahankan performa atlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable yang berpengaruh signifikan pada performa adalah prasarana, jarak, waktu perjalanan, tingkat kecemasan, dan motivasi. Skor indeks menampilkan hasil positif dengan skor 72,9 yang menunjukkan lingkungan latihan di Jawa Barat yang cukup mendukung untuk performa berkelanjutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lingkungan latihan yang ideal harus memenuhi luas, jarak yang dekat, waktu tempuh yang cepat, serta lingkungan sosial yang dapat mengatasi kecemasan dan memotivasi atlet. Penelitian ini merekomendasikan untuk membuat tempat latihan bela diri ideal yang mendukung performa atlet berkelanjutan.

Athlete performance can be influenced by sports facilities, distance, travel time, income background, anxiety and motivation for athlete performance. The problem was found that athletes were charged with achievement targets but the current environment was not yet known whether it met the ideal training environment. This research aims to determine how these variables influence the suitability of the training environment to maintain athlete performance. The research results show that the variables that have a significant effect on performance are infrastructure, distance, travel time, anxiety level, and motivation. The index score shows positive results with a score of 72.9 which indicates the training environment in West Java is quite supportive for sustainable performance. The conclusion of this research is that the ideal training environment must be spacious, short distances, fast travel times, and a social environment that can overcome anxiety and motivate athletes. This research recommends creating an ideal martial arts training site that supports sustainable athlete performance."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>