Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranti Pramadya
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Suwarni
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arminsyah
"Perlindungan hak cipla di Indonesia sudah ada sejak lahun 1911 dengan diberlakukannya Oclrooi Wel no. 136. Setelah Indonesia merdeka, kriminalisasi pelanggaran hak cipta dirumuskan dengan UU no. 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta yang kemudian diubah dengan UU no. 7 lahun 1987 dan UU no. 12 lahun 1997. Tetapi, dalam implementasi, lidak dapat berjalan sesuai yang dirumuskan. Di antaranya adalah, kekurangmampuan polisi dan PPNS menghadapi maraknya peredaran vcd bajakan film-musik di seluruh Indonesia dan khususnya di Glodok sebagai pasar besar dan sumber peredaran vcd bajakan.
Alas dasar alasan tersebul dilakukan penelitian mengenai inkonsislensi implementasi kebijakan hak cipta khususnya vcd bajakan. Tesis ini selanjutnya menjawab pertanyaan lenlang bagaimana benluk dan pola inkonsislensi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipla khususnya vcd bajakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipta lerhadap lerjadinya inkonsistensi, dengan pengumpulan dala dan informasi perpustakaan, wawancara dan observasi/pengamatan.
Kriminalisasi pelanggaran hak cipla sebagaimana dirumuskan dalam UU HC teiah memenuhi tujuh kriteria kriminalisasi perbuatan yang syaratkan George F Cole yaitu memenuhi unsur legality, aclus reus, causation, harm, concurrance, mens rea dan punishment. Dalam implementasi UU HC masih terdapat hal yang tidak dibuat oleh pemerinlah, diantaranya Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pendaftar lisensi, sehingga menyulitkan untuk mengelahui siapa pemegang hak atas suatu ciptaan lebih-lebih untuk film dari luar negeri.
Kekurangmampuan polisi dan PPNS dalam menindak peredaran vcd bajakan khususnya di Glodok, sesuai dengan teori Turk. (1) Karena resister terorganisir dan canggih, (2) Kekuatan massa pedagang vcd bajakan, (3) Kejahatan vcd bajakan pada kenyataannya tidak dirasakan sebagai kejahalan disebabkan korbannya orang kaya atau perusahaan besar. Bahwa kasus vcd bajakan ternyata,
(a) Sebagian besar berdampingan dengan fcasus vcd porno yang dikelahui mudah pembuktiannya dan lebih mendapat dukungan masyarakal dalam penindakannya,
(b) Kasus vcd bajakan kurang dirasakan efek neggtfftiya sebagai kejahalan,
(c) Terdapal prosedur pembuklian yang sulil dan birokrasi yang rumit menurul kalangan polisi dan jaksa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Arkanda Putra
"Tesis ini membahas evaluasi formatif Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan olah sebuah organisasi yang belum berhasil melakukan Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan. Studi kasus dalam penelitian ini adalah Kampanye Sadar Hak Cipta yang dilakukan oleh PAPPR!. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain evaluatif. Hasil penelitian ini menyarankan beberapa hal yang harus dilakukan dalarn tahapan program pereneanaan Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan. Pertama, pelaku Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan periu melakukan analisa SWOT dalam tahap analisa masalah. Kadua, pelaku Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan perlu menspesifikasi target kampanye. Ketiga, pelaku Kampanye Perubahan Sosial Anti Produk Musik Bajakan perlu merencanakan sebuah program evaluasi datam program perencanaannya.

This thesis talks about the formative evaluation of Social Change Campaign Against Music Piracy Product which is been done by an organization and haven't been succeed. This research case study is Sadar Hak Cipta Campaign by Indonesian Societies of Recording Singers, Composers and Music Arrangers. This is a qualitative research with evaluative design. At the end, this research recommending some points that should be done in Social Change Campaign Against Music Piracy Product planning program. First, by the analyzing problem step, Social Change Campaign Against Music Piracy Product campaigner should do the SWOT analysis. Second, Social Change Campaign Against Music Piracy Product campaigner needs to specify the campaign target."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
"ABSTRAK
Studi ini berfokus kepada tindakan konsumsi film bajakan yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelas Menengah sebagai bentuk pengambilan keputusan rasional. Kasus konsumsi film bajakan menjadi menarik untuk diteliti pada kalangan Mahasiswa Kelas Menengah mengingat adanya kemampuan untuk mengakses informasi yang lebih luas dan juga kondisi ekonomi yang memungkinkan mereka untuk mengonsumsi film secara resmi. Peneliti beranggapan bahwa kegiatan mengonsumsi film bajakan terjadi akibat adanya pertimbangan keputusan rasional yang dilakukan oleh individu. Keputusan rasional tersebut merupakan pertimbangan mengenai pengorbanan yang harus dilakukan oleh individu serta keuntungan yang mungkin ia dapat. Idealnya, individu akan memilih opsi yang menuntutnya memberikan pengorbanan seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Pertimbangan mengenai keuntungan dan kerugian mencakup hal-hal materiel-seperti uang atau kepemilikan barang-namun juga termasuk hal imateriel-seperti rasa kepuasan pribadi dan juga penerimaan dalam lingkungan pergaulan. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil temuan data menunjukkan bahwa Mahasiswa Kelas Menengah mengonsumsi film berdasarkan Selera yang dibentuk oleh kelompok sosialnya. Tidak seluruh bioskop dan layanan video-on-demand dapat menyediakan pilihan film sesuai dengan Selera Mahasiswa Kelas Menengah. Hal tersebut mendorong Mahasiswa Kelas Menengah untuk menggunakan situs bajakan sebagai metode alternatif mengonsumsi film.

ABSTRACT
This study focuses on the act of consuming pirated films conducted by Middle Class Students as a form of rational decision making. The case of consumption of pirated films is interesting to study among Middle Class Students given the ability to access broader information and also economic conditions that allow them to consume films legally. Researchers assume that the activity of consuming pirated films is affected by rational decisions made by individuals. The rational decision is an individuals consideration of the sacrifices and the benefits that he or she might gained. Individuals will ideally choose options which require minimum sacrifices to get the maximum benefit. Considerations of profits and losses include materiel things-such as money or ownership of goods-but also include immateriel matters-such as a sense of personal satisfaction and also acceptance in a social environment. The research data was collected using qualitative methods by conducting in-depth interviews. The findings of the data show that Middle Class Students consume films based on the Taste-constructed by their social groups. Not all cinemas and video-on-demand services can provide movie choices in accordance with Middle Class Students Taste. This encourages Middle Class Students to use pirated sites as an alternative method of consuming films."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Andrian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara etika yang dimiliki masyarakat Jabodetabek dengan tingkat pembajakan CD musik dan software di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode regresi untuk menguji pengaruh etika terhadap sikap seseorang pada pembajakan digital lalu kecenderungan untuk melakukan pembelian produk pembajakan digital itu sendiri Penelitian ini juga menggunakan metode uji beda independent t-test untuk mencari tahu perbedaan pembajakan antara CD musik dan software di Jabodetabek. Untuk menguji etika pada penelitian ini, maka ekuitas moral dan relativisme digunakan untuk mengukur etika pada penelitian ini. Dengan menggunakan data sampel mahasiswa Jabodetabek, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara ekuitas moral dan relativisme terhadap pembajakan CD musik namun hanya ekuitas moral yang berpengaruh terhadap pembajakan software sedangkan relativisme tidak berpengaruh. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tingkat pembajakan digital software lebih tinggi dibandingkan CD musik di Jabodetabek

ABSTRACT
This study aims to find out the influence between ethics towards the rate of music CDs and software piracy in Jabodetabek society. This study uses regression analysis to examine the effect of ethics to attitude toward digital piracy behavior and intention to buy digital piracy products. This research also used independent t-test methods to find out the difference between music CDs piracy and software piracy in Jabodetabek. To examine the ethics in this research, moral equity and relativism were used to measure ethics in this study. By using sample data of Jabodetabek college students, the results of this study indicate that there are influences between the equity and the moral relativism of the piracy of music CDs, but only moral equity affecting software piracy, while relativism has no effect towards software piracy. The study also concluded that the rate of software piracy is higher than CD music in Jabodetabe"
2016
S65647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriansyah
"Digital pornografi menyumbang sepertiga dari trafik pertukaran file antar peer di seluruh dunia. Ketika bicara mengenai jaringan berbagi, terjadi perdebatan bahwa pornografi adalah hal yang pertama kita cari disamping buku dan lagu. Sepanjang sepuluh tahun terakhir ini, pemain-pemain baru di pasar jaringan berbagi berlipatganda secara menakjubkan. Ini mengingat bahwa pengunjung mereka tidak dikenakan biaya untuk suatu konten sementara untuk berproduksi tentu saja mereka tetap membutuhkan biaya. Pasar yang bergantung sepenuhnya pada kualitas akan menjadi landasan kita untuk menyelidiki bagaimana dan kapan game-theory dapat memodelkan interaksi antar portal-portal torrent yang bersaing untuk mengakomodasi kebutuhan konsumennya seperti, namun tidak terbatas pada, konten pornografi digital bajakan.
Analisis akan kita mulai dengan game 2 periode dari model duopoli. Adalah residual demand dan switching cost yang amat kecil dari sisi konsumen, yang memungkinkan peralihan ke lebih dari satu layanan portal. Darisini akan ditunjukkan bahwa pemain-pemain baru yang terus bermunculan ternyata dapat terus bertahan meskipun dengan menawarkan kualitas yang rendah. Disaat suatu delik aduan membuat pihak yang berwenang menutup portal tertentu, pemain baru yang berkualitas rendah akan membidik profit maksimumnya dengan menawarkan kualitas monopolinya. Tindakan ini kemudian akan menarik pengunjung. Kita mengusulkan kemajuan teknologi sebagai competitive advantage di antara para pemain baru dan mempelajari seperti apa strategi interaksinya menggunakan Tirole's animal taxonomy.

Digital pornography accounts for an estimated one-third of all peer-sharing traffic worldwide. When it comes to peer-sharing networks, porn is arguably the first thing many of us look beside books and music. The proliferation of entrants on peer-sharing portal over the past 10 years is remarkable, considering the fact that viewers do not pay for the content while the cost of operation is not zero. The market that depends solely on the quality will be used as our foundation to investigate if and how game theory can be a helpful tool to model strategic interaction amongst torrent portals that generate revenue from advertisers and compete to serve consumer needs such as, but not limited to, pirated digital porn.
We begin with two periods game of duopoly model. Due to 'residual demand' and such an extremely low switching cost, some proportion of viewers will sample more than one services. We demonstrate that, in an attempt to enter the market with low quality, new entrants will thrive and survive in the market. When the authority blockade the high-quality Incumbent, this low-quality entrant will aim nothing but maximum profit by providing his monopoly quality, then increasing more traffics as a result. We introduces technological progress as competitive advantage amongst new entrants and study its strategic interaction using Tirole's animal taxonomy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syiva Arini Zahra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat beli konsumen Muslim terhadap buku bajakan atau e-book ilegal di Indonesia. Dengan menggunakan kerangka teori Theory of Planned Behavior (TPB), penelitian ini mengkaji pengaruh idealisme, relativisme, religiusitas, etika konsumen, kesadaran harga, dan sikap terhadap niat beli konsumen terhadap buku bajakan atau e-book ilegal. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan data yang dikumpulkan melalui kuesioner online yang didistribusikan kepada 218 responden Muslim di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Data dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa idealisme, religiusitas, dan etika konsumen memiliki pengaruh negatif terhadap sikap dan niat beli, sementara relativisme dan kesadaran harga memiliki pengaruh positif.

This study aims to analyze the factors that influence Muslim consumers' purchase intention towards pirated books or illegal e-books in Indonesia. Using the Theory of Planned Behavior (TPB) theoretical framework, this study examines the influence of idealism, relativism, religiosity, consumer ethics, price awareness, and attitude on consumers' purchase intention towards pirated books or illegal e-books. A quantitative approach was used in this study, with data collected through an online questionnaire distributed to 218 Muslim respondents in Indonesia aged 17 years and above. Data were analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results show that idealism, religiosity, and consumer ethics have a negative influence on attitudes and purchase intentions, while relativism and price consciousness have a positive influence. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library