Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
Asiyanto
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 1999
690 ASI m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dwi Tanggoro
Jakarta: UI-Press, 2008
690.8 DWI t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
M. Hartawan Setiadji
Abstrak :
Bertambahnya jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembangunan karena tambahnya penduduk berarti memerlukan tambahan sarana untuk melakukan kegiatan mereka. Kehidupan masyarakat modem di kota-kota besar dalam melaksanakan kegiatannya menuntut tersedianya ruang yang nyaman dan memadai. Padahal lahan yang ada relatif tidak bertambah lebih-lebih dibandingkan dengan bertambahnya penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebUt, pembangunan gedung bertingkat merupakan suatu pemecahan masalah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sejalan dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan dimensi ruang tersebut, proyek-proyek High Rise Building seperti Hotel, Apartement, Perkantoran, Condominium dan Mall sangat pesat pertumbuhannya di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta. Situasi tersebut mau tidak mau menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh dunia jasa konstruksi, khususnya para Engineer. Sadar akan terbatasnya sumber daya yang ada, maka tantangan tersebut harus dapat diatasi dengan tetap berorientasi pada efisiensi. Sejalan dengan hal ini dan semakin singkatnya jadwal proyek konstruksi maka diupayakan suatu estimasi biaya yang cepat, mudah dengan hasil yang akurat. Estimasi biaya pada dasarnya merupakan suatu tahapan kegiatan yang berusaha meramalkan pengeluaran biaya dalam proyek konstruksi, walaupun tidak semua data dan kondisi mengenai suatu proyek telah diketahui (belum ditetapkan) pada waktu estimasi dibuat. Karena pada waktu melakukan estimasi biaya, proyek yang direncanakan masih dalam tahap pradesain, sehingga tidak mungkin melakukan perhitungan yang didasarkan pada kuant!tas menurut spesifikasi teknik yang dipersyaratkan. Bagaimanapun juga estimasi awal sangat dibutuhkan sebagai patokan dalam penyusunan estimasi biaya akhir yang mendekati biaya sebenarnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40588
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siagian, Teddy Paul H.
Abstrak :
Proyek konstruksi adalah salah satu kegiatan dari industri konstruksi yang berkembang pesat di Indonesia, sehingga memerlukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengendalian pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Monitoring sebagai bagian dari pengendalian proyek sangatlah diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelum terjadi masalah yang lebih serius. Monitoring adalah suatu proses pengukuran prestasi keija, membandingkan prestasi kerja tersebut dengan rencana, melakukan evaluasi dan memberikan laporan basil evaluasi serta usulan tindakan perbaikan yang perlu diambil apabila terjadi penyimpangan yang dapat mengganggu jalannya proyek, sehingga monitoring dapat memberikan suatu peringatan dini (early warning) apabila proyek yang sedang berjalan menemui masalah-masalah. Hasil dari penelitian yang melakukan analisis secara statistik terhadap sampel-sampel dalam bentuk questionnaire memperlihatkan suatu basil yang menyatakan bahwa kualitas pelaksanaan monitoring dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel-variabel. monitoring lainnya mempunyai pengaruh sebesar 80.8% untuk kinerja biaya dengan model persamaan non linier dengan variabel-variabel penentunya adalah rencana metode konstruksi, spesifikasi teknis, perencanaan sistem monitoring oleh project manager dan pencatatan prestasi kerja oleh pelaksana lapangan. Sedangkan untuk kinerja waktu variabel-variabel penentu yang mewakili variabel-variabel monitoring lainnya yang mempunyai pengaruh sebesar 83.6% dengan model persamaan linier adalah frekuensi monitoring untuk pekerjaan beton, dampak peralatan terhadap waktu, penetapan frekuensi pengukuran prestasi kerja, frekuensi monitoring untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta perencanaan sistem monitoring oleh site engineer. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa monitoring mernpunyai pengaruh secara positif dalam meningkatkan kinerja proyek sehingga pelaksanaan monitoring apabila dilakukan dengan baik dan benar pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi sektor industri konstruksi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T40575
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Moko Prabowo
Abstrak :
Semakin meningkatnya pembangunan gedung perkantoran ataupun bangunan bertingkat lainya, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat Perhitungan SDAB pada banguna bertingkat clapat diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan bantuan komputer serta berlaku untuk semua pola janngan pipa pada bangunan berlingkat. Program komputer dengan bahasa Basic dalam hal ini visual basic disusun untuk perhitungan pendimensian pipa ait bersih yang memberikan proses perhitungan yang meminimaikan pemakaian tabel-label atau nomogram. Alogoritma dari program terdiri dari perhitungan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan bertingkat, perhitungan kapasitas tangki bawah dan atas serta pendimensian pipa dan juga kapasitas serta daya pompa yang dibutuhkan. Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil perhitungan konsultan perencana mekanilkan dan electrical pada proyek Kawan lama Center. Perbedaan hasil dari kedua perhitungan memperlihatkan adanya perbedaan pada pernitungan kapasita tangki, Serta hasil yang oukup untuk pendimensian pipa. Program ini dioperasikan pada personal komputer dengan media Windows'95) (Bahasa pemograman Visual basic 4,0).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35579
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Robert
Abstrak :
Dalam pekmjaan prciyek konstruksi diperlukan suatu perencanaan yang matang. Perencanaan trsebut mencakup beberapa bagian seperti persiapan, pengorganisasian dan pengendalian lingkup, waktu, Serta biaya suatu proyek dan sangat berperan sebagai pondasi dari estimasi proyek.
Direktorat Jenderal Cipta~ Karya Departemen Pekcrjaan Umum mengeluarkan sualu pedoman dasar melakukan perhitungan _biaya konstruksi secara umum yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk menclapatkan proyek dalam tender atau dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi khusuanya bangunan bertingkat di atas 2 lantai. Keunggulan dan kelemahan atau tingkat keakuratan pedornan ini harus diketahui agar dapat diaplikasikan pada proyek-proyek konstruksi sehingga tingkat keberhasilan dalam mendapatkan proyek itu sendiri maupun pada pelaksanaannya nanLi.
Peznelitian ini dilakukan dengan suatu analisa perbandingan antara pedoman dasar tersbut dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibual pada lahap definisi/impIementasi pada suatu pembangunan bangunan bertingkat di atas 2 lantai_sekaligus berusaha membuktikan tingkt keakumtan dari pedoman terscbut terhadap data RAB. Adapun data RAB tersebut diambil dari beberapa proyek bangunan bertingkat sejenis ruko dan sekolah dari harga satuan pekexjaan finishing, yaitu pasangan bata, pelesteran, acian, dan psangan keramik.
Dari hasil analisa diperoleh bahwa rasio dari data Rcncana Anggaran Biaya suatu proyek konstruksi bangunan bedingkat di atas 2 lantai lebih rendah dari rasio pedoman dasar yang ditetapkan Cipta Karya tersebut, dan tingkat akurasi data RAB lebilm besar/akurat dari pedomandasar Cipta Karya tersebuL.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35784
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
F.X. Supartono
Abstrak :
Makalah ini menyampaikan teknik modern pelaksanaan besmen pada bangunann bertingkal banyak, terutama berhubungan dengarl metode Top-Down dan dinding diaphragma sebagai teknologi tepat guna dan berdaya guna unluk pembuaran besmen, khususnya pada kondisi tanah lunak dan lingkungan kota besar yang kurang menguntungkan. Dengan menggunakan metode Top-Down yang ditunjang oleh dinding diaphragma sebagai strukrur penahan tanah, maka bisa dilakukan optimalisasi waktu penyelesaian bangunan yang lebih cepat, disamping juga mengurangi pengaruh negatif' penggalian besmen, termasuk sistem pengangkuran dan pemompaan airnya, terrhadap bangunan-bangunan yang mudah berdiri di sekitarnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Panggabean, Romeo
Abstrak :
Penggunaan Isolator pada Bangunan bertingkat bertujuan untuk mengontrol respons pada struktur akibat gaya Filosoli dasar dari teknologi ini adalah mereduksi peroepatan gempa sebesar mungldn sehingga bangunan cukup direncanakan terhadap beban gempa secara Percepatan gempa ini direduksi sebesar-besarnya melalui suatu sistem isolator yang fleksibel dan teredam. Pereduksian percepatan gempa ini dilakukan dengan rnereduksi percepatan respons strulctur melalui redaman isolator. Dengan sistem ini, respons struktur dapat diperkecil sehingga lconsekuensi praktis dari pernakaian isolator pada bangunan adalah mengurangi biaya struktur bangunan.
Isolator dipasang pada pertemuan balok dengan kolom supaya balok dapat berputar sudut sebesar mtmgkin tanpa texjadi retak pada pertemuan balok dan kolom yang diakibatkan oleh gempa burni. Penggunaan isolator ini sangat mengurangi besamya percepatan, gaya geser dan momen guling pada struktur. Hal ini disebabkan karena adanya penyerapan energi melalui redaman dari isolator. Untuk bangunan tanpa isolator, penyerapan energi yang terbesar melalui kerusakan stmktumya.
Model isolator yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah isolator yang menyerap pergerakan rotasi dari bangunan. Besamya kekakuan dari isolator kita tentukan sendiri berdasarkan kebutuhan. Keistimewaan dari isolator ini adalah isolator ini dapat membuat struktur berdeforrnasi sebesar-besamya, sehingga memperkecil reaksi dari struktur.
Pada penelitian ini struktur bangunan dimodelisasi sebagai portal lentur dua dirnensi dengan tinggi 40 m dan memiliki 10 lantai. Gaya dinamik yang ditinjau adalah percepatan gempa El Centro 18 Mei 1940 dengan durasi 31 detik increment 0.02 N-S.
Kemudian sistem ini diformulasikan dalam persamaan-persamaan gerak dinamik. Penyelesaian persamaan ini dilakukan dengan bantuan program GT-STRUDL sehingga dapat diperoleh respons struktur tersebut. Parameter-parameter isolator maupun struktur akan divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap respons strulctur. Secara sederhana struktur dengan isolator ini dapat dimodelisasi seperti garnbar di bawah ini:
Gambar l. Modelisasi portal 2D dengan isolator.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34694
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wahyudi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menempuh pendidikan program sarjana (Sl) pada Program Pendidikan Sanjana Ekstensi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pada penulisan ini pembahasan penulis adalah tentang hal yang sederhana yaitu, perencanaan Ia.ntai bangunan bertingkat dengan menggunakan beton prategang dan beberapa hal mengenai analisa serta pelaksanaan di Iapangan. Tujuannya untuk mengganti tulangan biasa pada lantai bangunan dengan kabel presstres (penulangan dengan kabel prategang) dan mencari bentuk yang efektif dari penyebaran kabel. Judul yang diambil adalah ?Analisa, Perencanaan dan Pelaksanaan Beton Prategang Pada Lantai Bangunan."
Dalam pembahasan ini beberapa analisa penyelesaian yang dipakai adalah analisa perimbangan beban , analisa metode frame dan analisa dengan SAP90. Penulis juga memasukkan teori-teori yang mempengaruhi dalam perencanaan seperti z Kehilangan gaya prategang, Pengecekan tegangan, perhitungan lendutan dan dasar teori blok ujung.
Tahap pelaksanaan yang akan ditinjau yaitu data teknis tentang material, alat dan langkah pelaksanaan yang meliputi pemasangan kabel dan pekerjaan grouting.
Hal ini bertujuan memberikan garnbaran agar dalam perencanaan menggunakan material dan peralatan yang disesuaiakan di pasaran.
Demikian abstrak untuk memberikan gambaran sepintas tentang apa yang tertulis dalam tugas akhir ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35564
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hasibuan, Yuna Davina
Abstrak :
Keberadaan bangunan bertingkat tinggi pada suatu kota merupakan hal yang umum ditemui saat ini, terutama pada kota yang menghadapi masalah keterbatasan Iahan sehubungan dengan perkembangannya. Sebagai salah satu solusi alternatif, keberadaan bangunan bertingkat tinggi kemudian memiliki nilai Iebih dari sekedar memenuhi kebutuhan ruang. Dalam kedudukannya sebagai salah satu elemen yang berada di dalam kota, ia ikut berperan dalam pembentukan ruang kota yang ditempatinya.
Pengolahan bagian dasar bangunan bertingkat tinggi merupakan salah satu bentuk usaha untuk lebih "mendekatkan" bangunan dengan manusia yang berada di ruang kota. Hal ini disebabkan bagian dasar bangunan adalah bagian yang paling akrab dengan manusia, sehingga pengolahannya memberikan potensi bagi bangunan untuk membentuk ruang kota. Permasalahannya adalah bagaimana pengolahan bagian dasar tersebut memberikan pengaruhnya pada ruang kota dan sejauh mana pengolahan tersebut telah dilakukan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48224
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library