Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Makmur
Abstrak :
Persaingan global mengakibatkan peningkatan persaingan dan perubahan pasar yang semakin cepat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu organisasi yang fleksibel, yang mampu melakukan perubahan dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kompetitifnya. Organisasi pembelajaran adalah solusi tepat dalam kompetisi yang ketat. Belajar dari pengalaman orang lain akan menghemat biaya, waktu dan tenaga bahkan menghasilkan ide baru di luar batas budaya perusahaan. Benchmarking membantu perbaikan dalam perusahaan dengan cara belajar dari praktek terbaik yang ada. PT DialMart merupakan perusahaan jasa waralaba yang menggunakan teknologi komunikasi sebagai sarana utamanya. Sebagai perusahaan yang baru, baik dari segi umur maupun bidang usahanya, PT DialMart perlu melakukan perbaikan terus-menerus secara cepat agar dapat bertahan dan memimpin dalam kompetisi bisnis. Proses benchmarking merupakan pilihan yang tepat mengingat keterbatasan waktu, biaya maupun ide perbaikan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari proses benchmarking maka perusahaan harus merencanakan pelaksanaan proses tersebut dengan baik. Menentukan proses apa yang akan di benchmark merupakan tahap awal yang paling kritis karena jika terjadi kesalahan pemilihan proses maka hasil yang dicapai tidak akan seperti yang diharapkan. Langkah awal yang dilakukan dalam pemilihan proses adalah mengetahui permintaan utama konsumen. Untuk mengetahui permintaan utama konsumen, penulis menyebarkan kuesioner kepada beberapa responden terkait. Permintaan utama yang dihasilkan adalah harga yang murah, variasi barang dan ketersediaan barang. Kemudian proses kerja perusahaan yang dilakukan untuk memenuhi permintaan tersebut diidentifikasi dan diurutkan menurut tingkat kepentingan proses. Urutan proses yang dihasilkan adalah proses penentuan harga dan status barang, proses pemilihan jenis barang dan proses pemilihan pemasok. Pada langkah selanjutnya, proses disaring lagi dengan menggunakan kriteria-kriteria yang dibuat berdasarkan kondisi perusahaan dan peluang perbaikan proses. Hasilnya adalah prioritas proses yang akan diperbaiki dengan metode benchmarking. Proses dengan prioritas tertinggi yaitu proses penentuan harga dan status barang, yang akan diperbaiki terlebih dahulu dan dianalisis untuk mempersiapkan proses pengumpulan data dalam proses benchmarking.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheney, Scott
Abstrak :
Know what benchmarking is and the benefits, types, and processes of benchmarking. Understand how benchmarking training differs from benchmarking other functions.
Alexandria, VA: [American Society for Training & Development Press, American Society for Training & Development Press], 2001
e20435450
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
Abstrak :
ABSTRAK Produk andalan dengan kualitas tinggi yang dapat memberi kepuasan bagi konsumen dan harga ekonomis merupakan target produksi suatu produk manufaktur. QFD merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk dapat mencapai kepuasan konsumen, setelah merubah keinginan/kepentingan/kebutuhan konsumen menjadi pendekatan secara teknik, sehingga dapat ditentukan kualitas yang tepat dan selanjutnya akan dapat ditentukan pula faktor faktor utama yang paling berpengaruh untuk dapat menghasilkan produk tersebut. Dengan memperhatikan tingkat kepentingan/kebutuhan konsumen, kepentingan/kebutuhan teknik, tingkat relasi/korelasi antar faktor-faktor rancangan, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian, memperlihatkan adanya suatu proses penganalisaan dalam upaya mendapatkan suatu informasi yang akurat untuk menghasilkan produk manufaktur. Aplikasi QFD untuk Model Analisis Proses Pengembangan Suatu Produk Manufaktur, dikembangkan untuk maksud itu. Dengan model ini akan lebih memberi arah sebagai suatu masukan dalam pengambilan keputusan, karena dengan model ini tidak hanya penentuan kualitas, akan tetapi akan diperoleh juga informasi lain, Benchmarking dengan produk pesaing, misalnya. Solusi model analisis ini akan menghasilkan suatu masukan terhadap perancangan produk, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian dalam suatu industri manufaktur.
ABSTRACT A reliable product with good quality that satisfy the customer and economy priced is production target of a manufactured product. QFD is a tool approach to achieve customer satisfaction, after modifying customer requirement to technically approach until it can be determined the right quality and also can be determined the main factors which influence in producing that product. By observe the degree of importance of customer requirement, technical requirement, the degree of relation/correlation among design factors, process planning, production planning and control, show us there is an analysis process effort to get an information accurately to produce manufacture product. Application of QFD for Analysis Model of A Manufacture Product Development Process is developed for it's purpose. With this model will be more clear as a guidance for input to decision making, because with this model not only define the quality, but also to gain other information, Benchmarking with the other product, for instance. Solution of this model will resulting an input for Design Product, Process Planning, Production Planning & Control in a manufacturing industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idwin Irma Krisna
Abstrak :
Tes Akademik Umum (TAU) merupakan tes yang mengukur penguasaan siswa lulusan Sekolah Dasar dalam bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Tes ini digunakan sebagai tes seleksi atau tes penempatan lulusan Sekolah Dasar ke Sekolah Lanjutan Pertama. Sebagai alat seleksi, diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan sistem pelaporan yang lebih bermakna dengan memberikan gambaran kompetensi yang dimiliki oleh peserta tes. Gambaran kompetensi seseorang pada suatu skala kontinum dapat diperoleh dengan proses benchmark. Yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah bagaimana pengembangan benchmarknya dan bentuk dari laporan hasil tes yang lebih komunikatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis butir soal Tes Akademik Umum sehingga dapat menyeleksi soal-soal yang memenuhi Kriteria sebagai soal yang baik. Mengembangkan benchmark Tes Akademik umum. Mengidentifikasi karakteristik populasi peserta tes untuk menentukan design TAU yang optimal (membandingkan data empirik dengan data simulasi). Subjek penelitian ini adalah peserta seleksi Tes Akademik Umum di kabupaten serang (15108 orang) dan Tangerang (25245 orang). Seleksi dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2004. Untuk menganalisis data tersebut digunakan beberapa program yaitu: ITEMAN, SPSS, BILOG ,DGEN dan BIGSTEPS. Analisis ITEMAN dan SPSS menunjukkan bahwa ada 7 soal yang dibuang pada TAU yang digunakan. Pada model 1 parameter dari 95 soal yang ada hanya ada 12 soal yang sesuai dengan kriteria bench dan sisanya masuk dalam kategori mendekati kriteria bench, kriteria 60%-65% dan sama sekali tidak sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada. Sedangkan untuk model 2 parameter ada 18 soal yang masuk bench. Dari simulasi data diperoleh soal yang masuk bench sebanyak 28 soal (model 1 PL) dan 30 soal (model 2 PL). Simulasi data dirancang antara tingkat kesukaran dan ability orang mempunyai ukuran yang sama dan dilakukan 5 kali replikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TAU belum mencapai tes yang optimal karena masih belum sesuai dengan obyek yang akan diukur. Proses benchmarking TAU juga belum maksimal karena soal yang bisa terjaring hanya sedikit sehingga informasi kompetensi yang dimiliki siswa sangat terbatas. Dari hasil simulasi data menunjukkan bahwa tes yang dirancang dengan tingkat kesukaran dan ability orang sama (sesuai dengan target yang akan diukur) maka soal-soal yang masuk dalam bench (menganchor dalam bench) akan lebih banyak. Hai ini menunjukkan benchmarking tersebut tergantung pada karakteristik populasi dan design tes. Untuk pengembangan benchmark TAU selanjutnya perlu diperhatikan langkah dalam design tes yang baik sehingga hasil yang akan diperoleh akan lebih maksimal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setyo Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penerapan benchmarking atas sebuah Rincian Output (RO) yang bersifat generik yang dilakukan pada tahapan tinjau ulang Angka Dasar dalam Penyusunan Anggaran Kementerian/Lembaga di Direktorat Jenderal Anggaran. Penelitian dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif studi kasus untuk menangkap gejala dalam tahapan tinjau ulang angka dasar. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan penelaahan dokumen. Data akan dijabarkan dengan logic model dalam penerapan konsep benchmarking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benchmarking dapat meningkatkan efisiensi pada RO Layanan Perkantoran dengan menyesuaikan komposisi RO dengan rincian RO pada Kementerian Lembaga yang menjadi benchmark. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi anggaran di Kementerian/Lembaga serta memberikan alternatif pengembangan mekanisme baru dalam tinjau ulang angka dasar yang dapat diterapkan pada RO lainnya pada dokumen perencanaan anggaran K/L. Penelitian ini terbatas pada penjabaran data pada pada Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga dan dokumen pelaksanaan anggaran yang sudah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Responden wawancara terbatas di Direktorat Jenderal Anggaran dan unit perencanaan pada Kementerian/Lembaga. ......The study aims to analyze the benchmarking application conducted at the stage of the baseline review on Output Detail (RO) in the Budgeting of line ministries in the Directorate-General of Budget. The research was carried out by applishing a qualitative method of case studies to capture phenomena in the stage of baseline review. Data is collected through interviews, observations, and document scrutiny. Data will be presented with the logic model in the application of benchmarking concepts. Research results show that benchmarking can improve the efficiency of Office Services RO by adjusting the composition of RO based on the Ministry of Institutions that are the benchmark. This research is expected to optimize budget efficiency in line ministries and provide an alternative to the development of new mechanisms in the review of Line Ministries budget baseline that can be applied to other ROs in budget planning documents. This research is limited to the source of documentation and sources from the units in charge of the planning and maintenance process.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soesilowati
Abstrak :
Benchmarking adalah suatu proses yang kontinu dan sistematik untuk mengevaluasi produk, pelayanan, dan proses keija dalam suatu organisasi untuk peningkatan kineija organisasi tersebut. Benclnnarking merupakan salah sam tool untuk mendukung usaha secara kontinu. Benchmarking Gnansial merupakan salah satu aktivitas dari PT Coca-Cola Bottling Company yang memiliki sepuluh plant yang tengah melakukan operasi produksi. Tujuan dari benchmarking ini adalah melakukan pengamatan antar plant dan menemukan plant yang memiliki kineija yang lebih buruk diantara plant yang lain dilihat dari sisi performa finansialnya. Biaya-biaya ditentukan berdasarkan informasi aktivitas perusahaan yang telah terdokumentasikan. Pendekatan yang lebih tepat adaiah dengan menurunkan biaya-biaya ke dalam cost drivers. Drivers ini harus memiliki kriteria yang sama untuk semua plant yang tengah diamati_ Selanjutnya, analisis data dilakukan untuk menentukan langkah strategis yang berpengaruh terhadap performa Enansial yang telah diperoleh. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Plant 9 memiiiki nilai lerkccil untuk empat KPI (Key Of Performance Indicator) yailu ROI (Return On Investment), ROCE (Return On Capital limpioyee), Protitabilitas, dan NPM (Net Profit Margin). Sedangkan Plant 2 memiliki nilai terendah untuk 2 KPI yaiiu Lil-:uidilas dan RTA (Return Tb Total Assets).
Benchmarking is a continual and systematic process to evaluate product, service, and working process in organization to improve organization 's performance. Benchmarking is an important tool for supporting the continual improvement effort. Financial benchmarking is one of task in PT Coca-Cola Bottling Company with several plants to produce. The goal of the financial benchmarking is looking outside between plants and finding who is achieving worse value of financial performance. Costs are determined based on the companys activities that already has on jiles. A more robust is deriving costs aj7er identU§/ing the cost drivers. These drivers should be the same for all plants being studied Analyzing data must be done to uncover the strategic action that ayjizcted financial performance. The results of this research are Plant 9 has least value for ROI (Return On Investment), ROCE (Return (on Capital Employee). Profitability, NPM Wet Profit Margin keys and P/ant 2 has least value for Liquidity and RTA (Return Tb Total Assets) keys.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galangkangin Gotera
Abstrak :
Singlish adalah sebuah bahasa informal yang sering digunakan warga Singapura. Karena informal, bahasa Singlish jarang ditemukan di media umum seperti majalah, koran, dan artikel internet. Meski demikian, bahasa ini sangat sering digunakan oleh warga Singapu- ra pada percakapan sehari-hari, baik daring maupun luring. Banyak campuran bahasa lain (code-mixing) merupakan tantangan lain dari Singlish. Keterbatasan GPU juga menjadi tantangan dalam mendapatkan model yang baik. Mempertimbangkan semua tantangan ini, penulis telah melatih sebuah model Efficiently Learning an Encoder that Classifies Token Replacements Accurately (ELECTRA) pada data berbahasa Singlish. ELECTRA merupakan sebuah model baru yang menawarkan waktu training lebih cepat sehingga menjadi pilihan baik jika memiliki keterbatasan GPU. Data Singlish didapatkan melalui web scraping pada reddit dan hardwarezone. Penulis membuat sebuah dataset benchmark pada dua buah permasalahan yaitu sentiment analysis dan singlish identification dengan anotasi manual sebagai metode untuk mengukur kemampuan model dalam Singlish. Penulis melakukan benchmarking pada model yang dilatih dengan beberapa model yang tersedia secara terbuka dan menemukan bahwa model ELECTRA yang dilatih memiliki perbedaan akurasi paling besar 2% dari model SINGBERT yang dilatih lebih lama dengan data yang lebih banyak. ......Singlish is an informal language frequently used by citizens of Singapore (Singaporeans). Due to the informal nature, Singlish is rarely found on mainstream media such as magazines, news paper, or internet articles. However, the language is commonly used on daily conversation, whether it be online or offline. The frequent code-mixing occuring in the language is another tough challenge of Singlish. Considering all of these challenges, we trained an Efficiently Learning an Encoder that Classifies Token Replacements Accurately (ELECTRA) model on a Singlish corpus. Getting Singlish data is hard, so we have built our own Singlish data for pre-training and fine-tuning by web scraping reddit and hardwarezone. We also created a human-annotated Singlish benchmarking dataset of two downstream tasks, sentiment analysis and singlish identification. We tested our models on these benchmarks and found out that the accuracy of our ELECTRA model which is trained for a short time differ at most 2% from SINGBERT, an open source pre-trained model on Singlish which is trained with much more data.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spendolini, Michael J.
New York : Amacom 1992 , 1992
658.401 3 SPE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Anindita Nur Allysa Wijaya
Abstrak :
Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi atas pelaksanaan benchmarking pada Konsultan BBB sebagai bagian dari proses pembentukan laporan kajian kelayakan rencana pendirian off-shore investment holding oleh PT AAA. Cakupan pembahasan meliputi konsep umum benchmarking dan tahapan pelaksanaan benchmarking itu sendiri. Evaluasi atas pelaksanaan benchmarking dilakukan dengan membandingkan praktik riil benchmarking dengan teori benchmarking sesuai dengan yang dipaparkan oleh Stapenhurst (2009) dan Sekhar (2010). Setelah dilakukan analisa, hasil menunjukkan bahwa kegiatan benchmarking pada Konsultan BBB kurang memadai karena beberapa standar pelaksanaan benchmarking tidak dilakukan. Hasil analisa ini menyarankan Konsultan BBB untuk melakukan perbaikan terhadap proses kerja internal tim agar kedepannya pelaksanaan benchmarking dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Penulis juga melakukan refleksi diri dimana penulis mengevaluasi beberapa pengalaman negatif dan menemukan bahwa penyebabnya banyak berasal dari internal diri penulis seperti sifat perfeksionis, tingkat fleksibilitas kognitif yang kurang memadai, dan pribadi penulis yang ekstrovert. ...... This internship report discusses the evaluation of the implementation of benchmarking at BBB Consultants as part of the process of forming a feasibility study report on the plan to establish an off-shore investment holding by PT AAA. The scope of the discussion includes the general concept of benchmarking and the stages of benchmarking itself. Evaluation of the implementation of benchmarking is carried out by comparing the real practice of benchmarking with benchmarking theory as described by Stapenhurst (2009) and Sekhar (2010). After analyzing, the results show that benchmarking activities at BBB Consultants are inadequate because several benchmarking standards are not implemented. The results of this analysis suggest BBB Consultants to make improvements to the team's internal work processes so that in the future the benchmarking implementation can be carried out more optimally. The author also conducted selfreflection where the author evaluated some negative experiences and found that many of the causes came from the writer's internal nature such as perfectionism, inadequate cognitive flexibility, and the author's extroverted personality.e.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Aunurrahim
Abstrak :
Skripsi ini membahas hasil benchmarking berdasarkan parameter timing dan clock frequency pada DDR4 SDRAM dengan menggunakan beberapa perangkat lunak benchmarking. Kedua parameter ini bekerja berkebalikan, semakin rendah timing maka performa semakin baik, semakin tinggi clock frequency maka performa semakin baik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh dari hasil pemrosesan perangkat lunak benchmarking dengan menggunakan perangkat pribadi peneliti. Peneliti berhipotesis bahwa pada absolute latency yang sama, nilai performa dapat berbeda tergantung pada aktivitas yang dipakai. Tujuan penelitian ini adalah mencari konfigurasi optimal terhadap dua parameter tersebut agar mendapatkan performa optimal dan stabil pada aplikasi dunia nyata.
This final paper explains benchmarking analysis based according to timing and frequency clock parameter on DDR4 SDRAM using multiple benchmarking software. These parameter work in opposite way, the tighter lower the timing the better the performance is to be, the higher the frequency clock the better the performance is to be. This research uses quantitative descriptive approach. The researcher suggests that in the equal value of absolute latency, the performance value differs according to the computer activity. The goal of this research is finding the RAM optimization based on those two parameters hence providing optimal and stable performance in the real world applications.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>