Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hitta Chissica Duarsa
"ABSTRAK
Benevolence value, yang berfokus pada kesejahteraan orang-orang terdekat dalam
interaksi sehari-hari, merupakan salah satu prediktor efektivitas pemimpin yang
kuat. Namun, mekanisme bagaimana benevolence value memengaruhi efektivitas
pemimpin masih belum cukup jelas. Sejumlah studi mengindikasikan bahwa
benevolence value berhubungan secara langsung dengan efektivitas pemimpin.
Meskipun demikian, riset terdahulu lainnya menunjukkan potensi leader-member
exchange (LMX) sebagai mediator hubungan antara benevolence value dan
efektivitas pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah LMX
memediasi hubungan antara benevolence value dan efektivitas pemimpin.
Benevolence value penting diteliti khususnya pada pemimpin di Indonesia, yang
kental dengan budaya kolektivisme, karena dengan kualitas benevolence value,
pemimpin dapat membentuk dan menjalin hubungan yang hangat dengan
bawahannya. Untuk menghindari common method bias, penelitian ini memeroleh
data variabel dari dua sumber responden yang berbeda (pemimpin dan bawahan).
Data diperoleh dari 131 pasang responden di industri perhotelan di Bali. Seluruh
alat ukur yang digunakan merupakan hasil adaptasi dari alat ukur sebelumnya
dengan reliabilitas antara 0,78-0,95. Hasil analisis regresi menggunakan
PROCESS mengungkapkan bahwa LMX memediasi penuh hubungan antara
benevolence value dan efektivitas pemimpin, menunjukkan bahwa pengaruh dari
benevolence value akan terlihat apabila bawahan memersepsi adanya kualitas
hubungan yang baik dengan pemimpinnya. Implikasi dari hasil penelitian ini
didiskusikan lebih lanjut.

ABSTRACT
Benevolence value, which focuses on the welfare of close others in everyday
interaction, is a powerful source of leader effectiveness. However, the mechanism
of how benevolence value influences leader effectiveness is still unclear. Some
studies have indicated that benevolence value directly affect leader effectiveness,
while other scholars argue for the potential of leader-member exchange (LMX) as
a mediator of the relationship between benevolence value and leader
effectiveness. This current research aims to investigate whether LMX mediates
the relationship between benevolence value and leader effectiveness. Benevolence
value is especially important in Indonesia, which characterized by high
collectivism, because it intends to build and maintain a warm relationship with
subordinates. To limit common method bias, we used two different sources of
data (leader and subordinate) for the variables. Data was collected from 131 pairs
of respondents in hotel industries in Bali. All scales were adapted from previously
used scale, and the reliability scores are ranging from .78 to .95, suggesting very
good scales. Using the regression analysis with PROCESS, results reveal that the
relationship between benevolence value and leader effectiveness is fully mediated
by LMX, suggesting that the impact of benevolence value may only occur if
subordinate perceive and feel a good relationship with their leaders. The
implications of these results are discussed."
2016
S62785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Kubro Saputro
"Carok merupakan tradisi masyarakat Madura yang digunakan untuk menyelesaikan konflik. Carok dilakukan dengan adu duel (menggunakan senjata celurit) hingga ada korban yang mati atau luka berat. Faktor penyebab terjadinya carok antara lain perempuan, warisan, dendam lama, dan sengketa tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis budaya carok dalam sudut pandang etika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, kepustakaan, Thought Experiments. Kerangka teori dari penelitian ini yaitu pedekatan etika Joseph Butler tentang egoism, benevolence, and conscience. Teori tersebut digunakan dalam menjelaskan tindakan moral dalam carok. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat penyimpangan dalam carok; pertama, tidak ada perjanjian yang ditentukan bersama; kedua, tidak mengutamakan musyawarah dengan tujuan damai; ketiga, hanya atas dasar emosi dan nafsu; ke empat, perbedaan pandangan; ke lima, tidak menggunakan senjata celurit sebagai salah satu aturan dalam carok. Dari sudut pandang Joseph Butler, seseorang yang melakukan carok karena ia tidak dapat merefleksikan pikirannya sehingga nafsu dan doronggan lain diluar kehendak menguasainnya. Butler memberikan solusi terhadap tindakan carok, yaitu konsep self-love yang merupakan bagian dari hati nurani yang mengatur segala tindakan. Jadi, ketika ingin melakukan carok, setiap orang harus mempertimbangakan pilihan yang lain berdasarkan hati nurani.
...... Carok is a tradition of Madurese people who are used to resolve conflicts. Carok is carried out by dueling (using sickle weapons) until there are victims who die or are seriously injured. Factors causing carok include women, inheritance, old revenge, and land disputes. This study aims to analyze carok culture in an ethical perspective. The research method used is qualitative methods, literature, Thought Experiments. The theoretical framework of this study is Joseph Butlers ethical approach to egoism, benevolence, and conscience. The theory is used in explaining moral actions in carok. The results of this study are that there are deviations in carok; first, there is no agreement that is determined jointly; second, do not prioritize deliberations with peaceful purposes; third, only on the basis of emotion and lust; fourth, different views; fifth, not using celurite weapons as one of the rules in carok. From the point of view of Joseph Butler, someone who does carok because he cannot reflect his mind so that lust and other impulses are beyond the will to master it. Butler provides a solution to carok actions, namely the concept of self-love which is part of a conscience that governs all actions. So, when you want to do carok, everyone must consider other choices based on conscience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library