Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julliana Isnuuntari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya ekonomi produksi biodiesel minyak kelapa sawit. Biaya produksi dihitung dari tahap penanaman kelapa sawit di perkebunan, pengolahan menjadi minyak kelapa sawit dan pengolahannya menjadi biodiesel serta distribusi ke depo Pertamina. Pada tingkat perkebunan mengasumsikan luas lahan tanam 6.000 ha di Provinsi Riau. Total biaya ekonomi produksinya yaitu Rp 1.023/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya tenaga kerja (41%) dan biaya material (27%). Biaya lingkungan dan biaya sosial yang merupakan eksternalitas negatif dari perkebunan sawit adalah Rp 169/kg (16%). Pada pabrik kelapa sawit dilakukan perhitungan pada 4 skala pabrik, dan total biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 45 ton/jam, yaitu Rp 5.511/kg. Komponen biaya terbesarnya yaitu biaya proses (65%) dan biaya material (22%). Pada pabrik biodiesel dilakukan perhitungan pada 2 skala pabrik, dan biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 300 ton per day yaitu Rp 9.721/kg. Secara total biaya ekonomi produksi biodiesel dari kelapa sawit mulai dari tahap penanaman sampai distribusi adalah Rp 9.971/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya material (64%) dan biaya proses (30%). Perhitungan rinci komponen biaya produksi ini menghasilkan beberapa masukan bagi kebijakan efisiensi biaya produksi biodiesel guna meningkatkan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar fosil. ......This study aims to calculate the total economic cost of biodiesel production from palm oil. The production cost is calculated from the plantation level, the conversion into oil palm, the conversion into biodiesel and finally the distribution of biodiesel to Pertamina?s depot. At the plantation level, the study assumes a planting area of 6.000 hectares in Riau Province, resulting in the cost of Rp 1.023/kg with the largest components being the cost of labor (41%) and materials (27%). Environment and social cost as negative externalities incurred by oil palm plantation is Rp 169/kg (16%). In the palm oil mill stage, calculation is done on 4 different mill sizes, and the lowest total average production cost is a mill with capacity of 45 ton/hour, Rp 5.511/kg; the largest cost being processing costs (65%), and materials cost (22%). In the biodiesel plant stage, calculation was done on 2 different plant sizes and the lowest total average production cost is a plant with capacity of 300 ton per day. In total, the economic cost of biodiesel production form palm oil from the planting and distribution stages is Rp 9.971/kg, with the largest cost being materials cost (64%) and processing cost (30%). The detailed calculation on production cost results in a list of policy recommendations to enhance the efficiency of biodiesel production in order to improve national energy security through the use of biodiesel as substitute for fossil fuels.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Wijaya Rahman
Abstrak :
Pandemi COVID-19 telah menyebar dan menginfeksi sebagian besar penduduk dunia. Penyebarannya cenderung sulit untuk dikendalikan sebab dapat ditularkan dengan mudah melalui interaksi manusia. Dengan belum adanya vaksin dan pengobatan yang efektif di masa awal pandemi, intervensi yang dapat dilakukan dalam upaya menghambat penyebaran virus adalah dengan menerapkan kebijakan karantina wilayah. Walaupun karantina wilayah mampu menekan laju penularan, implementasinya berpotensi menyebabkan penurunan ekonomi yang lebih tajam dari krisis akibat pandemi. Dalam upaya menurunkan dampak buruk karantina wilayah terhadap perekonomian, dibutuhkannya kebijakan pandemi lainnya, seperti testing, tracing, dan vaksin. Dengan adanya upaya penanganan pandemi yang lebih ramah biaya, penelitian ini akan mencoba menganalisis pengaruh kebijakan pandemi terhadap performa dan biaya ekonomi. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa keketatan karantina wilayah menurunkan performa ekonomi, sedangkan containment, morbiditas, business confidence, dan consumer confidence meningkatkan performa ekonomi. Nilai koefisien morbiditas yang positif terhadap performa ekonomi mengindikasi bahwa telah terjadi trade-off antara kesehatan dan perekonomian selama tahun 2020. Dalam konteks biaya ekonomi, penelitian ini menemukan bahwa tingkat keketatan karantina wilayah menurunkan biaya ekonomi (terdiri atas hilangnya PDB, biaya stimulus, dan utang), sedangkan containment, mortalitas, median age, dan indeks demokrasi meningkatkan biaya ekonomi. ......The COVID-19 pandemic has spread and infected most of the world's population. Its spread tends to be difficult to control since it can be transmitted easily through human interaction. In the absence of an effective vaccine and treatment in the early days of the pandemic, the intervention that can be done in an effort to inhibit the spread of the virus is to implement a lockdown policy. Although lockdown is able to reduce the rate of transmission, its implementation has the potential to cause a sharper economic downturn than the crisis caused by the pandemic. In order to reduce the negative impact of lockdown on the economy, other pandemic policies are needed, such as testing, tracing, and vaccines. In an efforts to handle the pandemic that are more cost-friendly, this research tried to analyze the effect of pandemic policies on economic performance and costs. The research found that lockdown stringency reduces economic performance, while containment, morbidity, business confidence, and consumer confidence increase economic performance. The positive value of the morbidity coefficient on economic performance indicates that there has been a trade-off between health and the economy during 2020. In the context of economic costs, this research found that the lockdown stringency reduces economic costs (consisting of GDP loss, stimulus costs, and debt), while containment, mortality, median age, and democracy index increase economic costs.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Dwi Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini bangunan sering dianggap sebagai sebuah produk ekonomi yang sangat erat kaitannya dengan biaya. Pengendalian biaya dalam tahap perancangan akan melibatkan pemahaman terhadap ekonomi bangunan untuk dapat mengetahui efisiensi komponen ? komponen dalam bangunan tersebut. Komponen dalam ekonomi bangunan yang berperan dalam besar kecilnya biaya diantaranya bentuk bangunan, orientasi bangunan, inti bangunan, sirkulasi, utilitas, transportasi vertikal, struktur bangunan, material eksterior. Peninjauan ekonomi bangunan terhadap komponen bangunan studi kasus menunjukkan bahwa desain yang simpel dan menerapkan standar minimum adalah desain dengan efisiensi tinggi dan mempunyai nilai ekonomis yang baik.
ABSTRACT
Building today is often regarded as an economic product that is closely associated with the cost. Cost control in the design phase will involve an understanding of building economics to be able to know the effectiveness of building components. Components that play a role in building cost is; building form, natural lighting, building core, circulation, utility, vertical transportation, building structure and exterior material. Economic review of the building components of case studies show that a simple design and implementation of minimum standards have high efficiency and have a good economic value.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42287
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Pradana
Abstrak :
Kajian mengenai peran anak perusahaan milik perusahaan multinasional di luar negeri dalam mengelola praktik tanggung jawaban sosial jumlahnya masih terbatas. Tujuan dilakukannya riset ini adalah untuk menganalisa suatu alternatif lain dalam pengelolaan praktik tanggung jawab sosial yakni dengan mengalihkan fungsi pengelolaan (outsourcing) praktik tanggung jawab sosial perusahaan ke tangan anak perusahaan di luar negeri. Kajian pustaka sistematis digunakan dalam riset ini dengan tujuan untuk menganalisa pustaka-pustaka yang ada lalu mengevaluasi kontribusi untuk membuat preposisi atau teori lanjutan. Seluruh analisa skripsi ini merujuk kepada teori transaction cost economics dan institutional theory. Penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa kelebihan dan keuntungan yang didapatkan dengan mengalih fungsikan tanggung jawab pengelolaan praktik tanggung jawab sosial ke tangan anak perusahaan milik multinasional di luar negeri. Di akhir skripsi ini beberapa preposisi dan model konseptual disajikan untuk riset dan tes empiris lebih lanjut. ...... There is lack of study on the roles of foreign subsidiary in managing CSR practices. The purpose of the research is to analyze an alternative to manage CSR practices in MNE through outsourcing the CSR practices and management to MNE?s foreign subsidiary. Systematic literature review is employed in order to analyze published studies, evaluate contributions then develop propositions. Throughout the analysis, mainly transaction cost economics and institutional theory are utilized. We concluded that there are several advantages of managing CSR practices through foreign subsidiary. Finally, several propositions and a conceptual model are provided for further empirical testing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egie Bea Sekar Arum
Abstrak :
Salah satu badan yang ditunjuk menjadi pemungut pajak penghasilan pasal 22 adalah bank BUMN. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan pemungutan PPh pasal 22 oleh bank BUMN, proses formulasi kebijakan, serta implikasi yang timbul atas kebijakan tersebut terkait prinsip netralitas dan biaya ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara mendalam dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan utama penunjukkan bank BUMN menjadi pemungut adalah performa bank BUMN yang baik dalam perekonomian. Proses formulasi secara umum telah berjalan sesuai dengan proses formulasi yang ideal namun terdapat beberapa aktor kebijakan yang belum terlibat secara mendalam dalam proses formulasi. Implikasi yang timbul atas kebijakan ini adalah terkait biaya ekonomi yang menambah biaya yang signifikan bagi bank BUMN. ...... State Owned Bank is one of the entity appointed as Article 22 Income Tax Withholding agent in Indonesia. This research describes the consideration of that policy, the process of policy formulation, and the implication arise by that policy related neutrality and cost of economy principal. This research is a qualitativedescriptive research with in-depth interview and literature review as data collection techniques. The result of this research shows that the main consideration of this policy is the good state owned bank performance in the economy sector. Formulation process is running with ideal process, but there are some actors of policy that has not deeply involved in the formulation. Implication of this policy is about economical cost that add some significant cost for State Owned Bank.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library