Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Marcella A.
"Skripsi ini membahas bagaimana pelaksanaan pengisian jabatan camat dan lurah secara terbuka di DKI Jakarta dalam rangka reformasi birokrasi dalam bidang penataan sistem manajemen SDM aparatur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengisian jabatan camat dan lurah secara terbuka di DKI Jakarta berjalan dengan baik. Disisi lain, masih terjadi banyak masalah dalam setiap tahapan pelaksanaannya karena ini merupakan pertama kali diadakan di DKI Jakarta.

This thesis discusses how the implementation of open bidding subdistrict and urban village heads in DKI Jakarta in order to reform the bureaucracy instructuring the field of human resources management systems. Research has done in qualitative approach with field research and library research. The results showed that open bidding of subdistrict and urban village heads in DKI Jakarta has been going on well. However, many problems still occured in each phase of implementation because this was the first time was held in DKI Jakarta."
2014
S53474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cansilia Dwi Ervianti
"

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dalam sepuluh tahun terakhir (2007-2017) jumlah perusahaan konstruksi relatif meningkat setiap tahun rata-rata 7,82%, kondisi ini mengakibatkan peningkatan daya saing konstruksi perusahaan dalam memenangkan lelang. Kegiatan estimasi yang tepat diharapkan dalam proses lelang untuk memenangkan lelang pada harga yang kompetitif. Sulit bagi kontraktor untuk menentukan harga penawaran karena adanya risiko yang mempengaruhi penentuan harga proyek. Karena itu, strategi penawaran perlu dikembangkan dengan mengidentifikasi hal yang perlu dipertimbangkan dari tahap lelang berbasis risiko. Dalam studi ini, kami mengidentifikasi kegiatan dan output dari setiap proses pada tahap lelang yang perlu dipertimbangkan dalam proses estimasi  dan menganalisis risiko yang mungkin timbul dalam setiap proses tender. Data diperoleh melalui studi literatur dan kuesioner, kemudian diolah dengan analisa regresi dan analisa risiko. Hasil dari penelitian ini tahapan menerima informasi tender, keputusan keikutsertaan tender, penentuan tim tender, mengambil dan mempelajari dokumen lelang, mengikuti penjelasan lelang, peninjauan lapangan, penentuan jadwal pelaksanaan, penentuan metode kerja, kebutuhan jaminan penawaran, perhitungan harga penawaran hingga kelengkapan dokumen administrasi dan teknis berpengaruh terhadap kinerja lelang. Dengan 5 variabel berisiko tinggi yaitu data BQ tidak lengkap, kemungkinan kontraktor atau penyedia jasa akan mengalami kerugian, perhitungan volume tidak akurat, dan kurangnya informasi mengenai tender yang akan datang.

 

Kata kunci: Strategi Penawaran; Penawaran yang kompetitif; Kinerja lelang; Proses estimasi

 


According to the Indonesian Central Bureau of Statistics (BPS) in the last ten years (2007-2017) the number of construction companies has increased by an average of 7.82% every year, this condition has resulted in an increase in the company`s construction competitiveness in winning the auction. Appropriate estimation activities are expected in the auction process to win the auction at competitive prices. It is difficult for contractors to determine the bid price because of the risks that affect project pricing. Therefore, the bidding strategy needs to be developed by identifying things to consider from the risk-based auction stage. In this study, we identify the activities and outputs of each process at the auction stage that need to be considered in the estimation process and analyze the risks that may arise in each tender process. Data obtained through literature study and questionnaire, then processed with regression and risk analysis. The results of this study are stages of receiving tender information, tender participation decisions, determination of tender teams, taking and studying auction documents, following auction explanations, field review, determination of implementation schedule, work method determination, bid guarantee requirements, bid price calculation to administrative documents and technical effect on auction performance. With 5 high risk variables, namely BQ data is incomplete, it is likely that the contractor or service provider will experience losses, inaccurate volume calculations, and lack of information regarding upcoming tenders.

 

Keywords: Bidding Strategy; Competitive Bidding; Auction Performance; Estimation Process

 

"
2019
T52927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Thandy Tulungen
"Penelitian ini menginvestigasi pengaruh jumlah peserta pemilihan pada tahap evaluasi terakhir sebelum penetapan pemenang terhadap rasio harga penawaran pemenang dan HPS pada paket tender dan seleksi pada kementerian/lembaga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 82,560 data cross-sectionpaket tender dan seleksi yang diperoleh dengan menggunakan teknik website scrapingpada 49 website LPSE Kementerian/Lembaga di Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan bulan Maret 2020. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, penelitian ini menggunakan metode OLS dan metode IV-2SLS untuk mengurangi potensi bias akibat endogeneity. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh dari jumlah peserta pemilihan tahap evaluasi terakhir terhadap rasio harga penawaran pemenang dan HPS, yang mana akan mengurangi rasio sebesar 0.0335 satuanatau menghemat belanja pengadaan melalui tender atau seleksi sebesar 3.35 persenterhadap nilai HPS. Selain itu, kami juga menemukan adanya pengaruh tidak langsung dari nilai paket pengadaan, metode prakualifikasi dan pola evaluasi terhadap jumlah peserta pemilihan pada tahap evaluasi terakhir sebelum penetapan pemenang."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bhasir Azhzhahiri
"Abstract. To get quality manpower, several phases of human resources management activity are needed. The initial phase of human resources management itself is started with recruiting to get eligible candidate. Currently the process of position fulfillment in government agency has been applying open position system, which is known as open bidding. Open position is a promise process that gives opportunity to employees outside the organization to hold position in the organization. The purpose of this system is to expand the scope of employee resources. Thus, the recruting process in open tender that determines the candidate’s success can be categorized into selection phase. If this phase runs well, good quality human resources will be attained as the result.
Abstrak. Dalam memperoleh tenaga yang berkualitas diperlukan berbagai tahapan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam tahap awal manajemen sumber daya manusia dimulai pada tahap perekrutan yang dapat menghasilkan tenaga kandidat yang memenuhi syarat. Saat ini proses pengisian jabatan di instansi pemerintah telah menerapkan sistem mengisi posisi terbuka yang disebut tender terbuka. Posisi terbuka adalah proses janji yang memberikan kesempatan bagi karyawan di luar oraganisasi untuk dapat memegang jabatan dalam organisasi. Tujuan dari sistem ini adalah untuk memperluas lingkup sumber daya karyawan. Oleh karena itu proses perekrutan dalam penawaran terbuka yang menentukan keberhasilan calon yang dapat dimasukkan dalam tahap seleksi. Karena jika hal itu dapat berjalan dengan baik maka hasilnya akan mendapatkan banyak pelamar yang sudah memiliki kualitas yang baik."
Integrasi Tritama Cendikia, Jakarta, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Thandy Tulungen
"

Pada penelitian ini, kami menginvestigasi pengaruh jumlah peserta pemilihan pada tahap evaluasi terakhir sebelum penetapan pemenang terhadap rasio harga penawaran pemenang dan HPS pada paket tender dan seleksi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 526,453 data cross-section paket tender dan seleksi yang diperoleh dengan menggunakan teknik website scraping pada 402 website LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) seluruh Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan September 2019. Untuk mengetahui pengaruh tersebut kami menggunakan metode OLS dan metode IV-2SLS untuk mengurangi potensi bias akibat endogeneity. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh dari jumlah peserta pemilihan tahap evaluasi terakhir terhadap rasio harga penawaran pemenang dan HPS, yang mana akan mengurangi rasio sebesar 0.02412 satuan atau menghemat belanja pengadaan melalui tender atau seleksi sebesar 2.41% terhadap nilai HPS. Selain itu, kami juga menemukan adanya pengaruh tidak langsung dari nilai paket pengadaan, metode prakualifikasi dan pola evaluasi terhadap jumlah peserta pemilihan pada tahap evaluasi terakhir sebelum penetapan pemenang


In this study, we investigated the number of bidder in the final evaluation before determining the winner on the ratio of winner's bid price and HPS in the tender and selection package in Indonesia. This study used 526,453 tender and selection cross-section data packages obtained using website scraping techniques on 402 LPSE (Electronic Procurement Services) websites throughout Indonesia in 2010 to September 2019. To find the effect number of bidder in final evaluation stage on  the ratio of winning bid and estimate price, we used OLS and IV-2SLS methods. to reduce the potential bias due to endogeneity. Increasing number of bidder in final evaluation stage which will reduce the ratio by 0.02412 units or save procurement expenditure by 2.41% of the estimate price. In addition, we also find indirect effect in the size of the procurement package, the method of pre-qualification and the pattern of assessment of the number of participants in the final evaluation before the determination of the winner.

"
2020
T54754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Sylvia Johanna
"ABSTRAK
Pengadaan barang/jasa pemerintah tidak terlepas dari ketentuan di
dalam Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 dan perubahan-perubahannya yang
telah dicabut dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010. Di dalam ketentuan
tersebut diatur secara jelas mekanisme tender untuk memilih penyedia
barang/jasa. Dalam perkara tender pengadaan sarana dan prasarana konversi
energi di lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral tahun anggaran 2009, terdapat beberapa
permasalahan yang berdasarkan Putusan KPPU No. 41/KPPU-L/2010 mengarah
kepada praktik persekongkolan tender, dimana salah satunya adalah persoalan
post bidding activity. Majelis Komisi terlalu terburu-buru menyimpulkan telah
terjadinya persekongkolan sebagaimana diatur di dalam Pasal 22 UU No. 5 Tahun
1999 atas dasar post bidding activity yang dilakukan panitia tender. Selain itu,
Majelis Komisi telah keliru menyimpulkan adanya post bidding activity pada
pemasukan dokumen sebagai bentuk klarifikasi. Dengan melihat pada persoalan
tersebut, maka perlu bagi Majelis Komisi untuk menjabarkan lebih jelas unsur
persekongkolan yang diatur di dalam UU No. 5 Tahun 1999 demi terciptanya
penegakan praktik persaingan usaha yang sehat di Indonesia.

ABSTRACT
Procurement of government's goods/services can not be separated
from the provision of the Presidential Decree No. 80 Year 2003 and Its changes
that have been repealed by Presidential Regulation No. 54 Year 2010. The
mechanism of selecting the goods/services provider is clearly stipulated within the
provisions. In the case of Energy Conversion Facilities and Infrastructure's
Procurement within the Directorate General of Oil and Gas Ministry of Energy
and Mineral Resources budget year 2009, There are several issues under the
Commission's Decision No. 41/KPPU-L/2010 that leads to tender conspiracy
practices in which post bidding activity is one of the issues. The Commission was
too hasty to conclude there has been a conspiracy as set forth in Article 22 Law
No. 5 Year 1999 according to post bidding activity practice. Furthermore, the
Commission had wrongly concluded that there was post bidding activity on entry
documents as a form of clarification. Acknowledging the issues, it is necessary for
the Commission to clearly define the elements of conspiracy set forth in Law No.
5 Year 1999 in order to execute a fair business competition in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43740
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadendra Rangga Prabhamandala
"Dilema pada penawaran yang kompetitif bagi kontraktor adalah membuat penawaran yang cukup rendah untuk memenangkan kontrak tetapi cukup tinggi untuk mendapatkan laba. Mengidentifikasimark upadalah bagian pekerjaan yang paling penting bagi kontraktor dalam membuat harga penawaran. Dengan adanya Competitive Bidding banyak permodelan markup yang telah dikembangkan untuk membantu kontraktor dalam menentukan mark upuntuk memenangkan proses pelelangan dengan keuntungan yang maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk meneliti hasil dari strategi permodelan mark up dalam menentukan besar harga penawaran dalam pelelangan untuk mendapatkan keuntungan berdasarkan mark up optimum. Penelitian ini menggunakan tiga permodelan yaitu permodelan Friedman, Gates, dan Carr.

Dilemma on competitive bidding for contractors was made an offer that is low enough to win the contract but high enough to make a profit. Identifying mark-up is the most important part of the work to the contractor in making the bid price. With the Competitive Bidding many modeling markup that has been developed to assist contractors in determining the mark-up to win the auction process with maximum profit. The purpose of this study was to examine the results of modeling strategies in defining a large mark up the price bid in tender process for profit based on the optimum mark-up. This study used three modeling. The name of modeling are Friedman, Gates, and Carr.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Febriano
"Penetapan kriteria dan bobot penilaian yang tepat pada evaluasi penawaran merupakan faktor terpenting dalam seleksi pemilihan penyedia barang/jasa. Seringkali yang dijadikan kriteria utama dengan bobot terbesar pada evaluasi penawaran untuk pemilihan penyedia barang/jasa masih berdasarkan atas penawaran terendah (lowest bid). Saat ini kriteria utama yang digunakan di dalam evaluasi penawaran pekerjaan jasa pemborongan di PT Jasa Marga (Persero) hanya meliputi evaluasi harga penawaran (70 %) dan aspek teknis (30 %). Kriteria lainnya berdasarkan konsep best value evaluation seperti kemampuan teknis, kualifikasi personil, dan target waktu penyelesaian proyek tidak memiliki bobot penilaian yang cukup besar di dalam evaluasi penawaran. Sedangkan kriteria kemampuan manajerial dan kemampuan finansial belum dimasukkan ke dalam evaluasi dokumen penawaran. Tentunya kriteria dan besarnya bobot penilaian tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja (performance) peserta lelang ketika nantinya ditetapkan menjadi pemenang lelang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bobot penilaian kriteria yang paling tepat untuk digunakan pada evaluasi penawaran pekerjaan jasa pemborongan di PT Jasa Marga (Persero) dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Untuk itu dilakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus dan objeknya adalah PT Jasa Marga (Persero). Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara kepada responden yang pernah terlibat pada pekerjaan pengadaan jasa pemborongan di PT Jasa Marga (Persero).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh besarnya komposisi bobot penilaian pada evaluasi penawaran untuk kriteria kemampuan finansial sebesar 40 %, harga penawaran sebesar 27 %, kemampuan teknis sebesar 11 %, kemampuan manajerial sebesar 11 %, project performance milestone sebesar 6 %, dan kualifikasi personil sebesar 5 %. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian tersebut dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat besarnya bobot penilaian evaluasi penawaran dari sudut pandang kontraktor untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.

Selecting the most suitable criteria in bidding evaluation method is the most important factor in selecting goods and services supplier. mostly low bid method become the most important criteria with the biggest weighting point on evaluating bid for choosing supplier for goods and services based on low bid methods. This time the major criteria used in evaluating bid procurement project in PT Jasa Marga (Persero) only contain of evaluating bid pricing (70%) and technical aspect (30%). Another criteria based with best value evaluation such as evaluation of technical excellence, personal qualifications, and completion date doesn?t have a large scale weighting point in bidding evaluation. While managerial capability and financial capability not yet included to this evaluation bidding document. This weighting point and all of those criteria will give a significant effect to the performance of all bidders when finally they announce becoming the winner of tender.
The purpose of this research is to find the most suitable weighting point criteria to use for evaluating bid construction project in PT Jasa Marga (Persero) by using Analytic Hierarchy Process (AHP). For that purpose we do some research with study case approach and the object is PT Jasa Marga (Persero). Data research result obtained by distributing questioners and interview to all responden who has involved previously in procurement project in PT Jasa Marga (Persero).
Based on research result we find out the weighting point composition in bidding evaluation for financial ability 40 %, bidding price 27 % , technical ability 11 %, project performance milestone 6 %, and personnel qualification 5 %. Hopefully with all this research result we can do the next research to find out the weighting point scale in bidding evaluation from contractors point of view to get the optimal result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Kurnia Putra
"Penawaran harga dalam proses lelang merupakan pintu awal dalam memperoleh sebuah proyek, selanjutnya setelah memperoleh proyek maka akan di buat rencana anggaran pelaksanaan (RAP) proyek yang dasar perhitungannya mengacu pada harga penawaran. Hubungan keduanya sangat erat dan saling mempengaruhi sehingga menentukan profit bagi sebuah perusahaan jasa konstruksi, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor -faktor yang dominan yang mempengaruhi besarnya penawaran harga terhadap rencana anggaran pelaksanaan (RAP) proyek. Penelitian ini menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dominan adalah pemilihan metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi proyek yang akan dikerjakan dan perhitungan produktivitas alat dan kondisi alat serta prakiraan medan kerja.

Bid on the tender process is an initial point in obtaining project, then after getting the project then will make the implementation of the budget implementation plan that the basic of the calculation refers to the offering price. The both very close relationship and interplay that determines the profit for a construction services company, for this research aims to identify the dominant factors affecting the magnitude of price quote on the budget project implementation. These receipts survey research methods, research results in accordance with the conditions of the project method to be undertaken and the calculation of productivity tools and equipment conditions and forecasts for field work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Hidayat
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas 2 permasalahan. Pertama, bagaimana mekanisme perpanjangan kontrak antara PT Garuda Indonesia dengan PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima sehingga dapat dikatakan telah melakukan praktek diskriminasi dalam persaingan usaha? Kedua, apakah pertimbangan Putusan KPPU mengenai persetujuan perpanjangan kontrak pengadaan Give Away Haji antara PT Garuda Indonesia dengan PT Gaya bella Diantama dan PT Uskarindo Prima telah sesuai dengan doktrin dan teori hukum persaingan usaha? Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mekanisme persetujuan perpanjangan kontrak pengadaan give away Haji dengan aturan yang berlaku dan untuk mengetahui kesesuaian Putusan KPPU dalam perkara persetujuan perpanjangan Give Away Haji antara PT Garuda Indonesia dengan PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima dikaitkan dengan doktrin dan teori hukum persaingan usaha. Skripsi ini berkesimpulan, mekanisme persetujuan perpanjangan kontrak pengadaan give away Haji yang dilakukan antara PT Garuda Indonesia dengan PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, dimana seharusnya pengadaan diatas nilai pagu Rp. 50.000.000 harus dilaksanakan dengan pelelangan umum, namun dalam pertimbangan putusan KPPU, PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima dinyatakan bersalah dengan pertimbangan yang tidak memahami mengenai administrasi pengadaan tender. Pertimbangan mengenai administrasi tender yang dijabarkan dengan tidak baik tersebut menyebabkan pertimbangan yang tidak baik juga dalam menjabarkan unsur praktek diskriminasi. sehingga praktik diskriminasi yang dilakukan antara PT Garuda Indonesia dengan PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima tidak dijabarkan dengan baik dalam pertimbangan Majelis Komisi KPPU.

ABSTRACT
The matter of discussion in this thesis would be about two main issues. First, it discuss about how the mechanism of the contract renewal between PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama, and PT Uskarindo Prima can be qualified has done the practice of discrimination. The second issue would be about the discussion regarding the consideration of KPPU?s verdict on the contract renewal between PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama, and PT Uskarindo Prima; whether it has fit with doctrine and the theory of competition law. Using the literature research method, this thesis aiming in finding the congruity between the mechanism of the contract renewal between PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama and PT Uskarindo Prima in procurement pilgrim give away with the ruling policy. The other aim is to find the congruity in KPPU?s verdict on the contract renewal between PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama and PT Uskarindo Prima in procurement pilgrim give away and the doctrine and theory of competition law. The conclusion of this thesis claims that the mechanism of the contract renewal between PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama, and PT Uskarindo Prima in procurement pilgrim give away isn?t congruence with Keppres Number 80 Year 2003 that stated that the procurement with the value higher than Rp50.000.000 supposed to be done with the mechanism with public tender. Although KPPU convict PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama, and PT Uskarindo Prima, but it didn?t base its consideration with the right reason on public tender administration. Considerations regarding the administration of public tender that are not well described lead to a bad consideration in describing the elements of discrimination practice as well. In result, the discrimination practices that have done by PT Garuda Indonesia, PT Gaya Bella Diantama, and PT Uskarindo Prima are not well described in the consideration of KPPU assembly."
2012
S1620
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>