Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seoul : Naeksosejunieo, 2007
KOR 741.505 19 MOO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Steinberg, Marc, 1977-
Minneapolis : University of Minnesota Press, 2012
381.4 STE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
""Being-in-the-world" remind us of existential philosophies which
have their methodological foundation in phenomenology. In this case, the
material taken for phenomenological study is the extremely popular
comic-cartoon in the Jakarta daily newspaper POSKOTA, read by
workers in the informal sector, the majority of simple people with small
incomes and no labour - protection, probably with some elementary
school education. The hero named DOYOK appears in a series of 6
pictures.
The cartoon-comics is a combination of humorous drawing-cartoon
as a from of social comment presented as a series of pictures-comics
with caricatural content, implying some measure of distortion. 114
cartoon-comics between 31/12/1988 and 2?/11/1989 are chosen which
were listed according to the elements constituting the humor of this
cartoons following the theory proposed by A. Koestler (Act of Creation,
Picador, 1978).
"
Jelajah, 2 (1992) : 5-17 , 1992
JSPI-2-1992-5
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Phaju: Anibooks, 2004
KOR 741.5 MEG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yasmine Hasna Fadhilah Wulandari
"ABSTRAK
Kehidupan sosial masyarakat urban sangatlah heterogen. Masyarakat terbentuk karena adanya berbagai perbedaan di dalam ruang lingkup tersebut. Keheterogenitasan tersebut dapat dilihat melalui gaya hidup, tingkat kesejahteraan, pendidikan, status sosial, dan lain sebagainya. Penelitian ini akan mendeskripsikan seputar kehidupan masyarakat urban yang heterogen melalui media online Jerman (Netzliteratur). Beberapa karakteristik masyarakat urban yang heterogen menjadi topik utama yang akan dikemukakan dalam artikel ini. Sehingga permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan sosial dalam ruang urban yang berbasis pada tiga korpus data yang dimuat dalam website nichtlustig.de. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kritik yang disampaikan kartunis melalui tiga kartun online nichtlustig.de. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan makna semiotik dan konsep ruang urban. Gambaran heterogenitas masyarakat urban direpresentasikan dengan ketimpangan sosial yang diungkap melalui pembatasan ruang sosial tokoh yang terdapat pada tiga kartun online nichtlustig.de.

ABSTRACT
The social life of urban communities is very heterogeneous. Society is formed because of various differences within the scope. The heterogeneity can be seen through lifestyle, level of welfare, education, social status, and so on. This study will describe the life of heterogeneous urban communities through German online media (Netzliteratur). Some characteristics of heterogeneous urban societies are the main topics that will be presented in this article. So the problems raised are social problems in urban space based on three corpus of data posted on the website nichtlustig.de. This study aims to uncover the criticisms conveyed by cartoonists through three cartoons online, nichtlustig.de. The research method used is descriptive qualitative approach to the meaning of semiotics and the concept of urban space. The description of the heterogeneity of urban society is represented by social inequality revealed through the limitation of the social figures found in three online cartoons nichtlustig.de."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Whitaker, Steve
Australia: Pageone, 2002
R 741.5 WHI e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
"Sampai saat ini penelitian terhadap komik Indonesia boleh dikatakan masih kurang. Salah satu penyebabnya adalah sedikitnya bahan yang tersedia. Terlebih lagi jika kita. akan meneliti perkembangan komik modern Indonesia pada sekitar tahun 1930-an. Disadari bahwa dibanding dengan media lain, komik Indonesia umurnya masih muda. Komik modern (cetak) di Indonesia sudah ada pada tahun 1929, terdapat di surat kabar Sin Po. Akan tetapi bentuknya masih seperti cergam (cerita bergambar) dan merupakan karya terjemahan dari Denmark. Sedangkan komik yang dibuat oleh orang Indonesia, muncul pertama kali tahun 1930 di surat kabar yang sama. Bentuk dan jenisnya adalah komik strip karikatural, yang menampilkan seorang tokoh gemuk yang kemudian dikenal dengan nama Put On. Pembuatnya adalah salah seorang staf redaksinya yang bernama Kho Wan Gie.
Sebelumnya, komik di Indonesia sudah ada dan dibuat secara tradisional. Artinya, tidak dicetak, akan tetapi digambar/dilukis berdasarkan cerita dari naskah tertulis. Komik tradisional ini sifatnya sangat terbatas, baik dalam jumlah pembuatannya maupun dalam jumlah pembacanya. Komik modern Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan surat kabar dan majalah mingguan. Bentuknya masih berupa strip yang terdiri atas 3 sampai 6 kotak gambar.
Bahasa komik sering menggunakan bahasa percakapan dan dianggap merusak kaidah bahasa yang ada. Penelitian ini tidak saja memerikan perkembangan bahasa komik, akan tetapi juga memerikan tema komik Indonesia sekitar tahun 1929-1945. Penelitian ini diharapakan akan memberikan sumbangan yang berarti, khususnya bagi kajian bahasa, sosial, dan budaya Indonesia."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research was held in 2006 for six months. It has been done because the audience was considering become the power to determine the Television program strength. As we know the audience has an important position in mediated communication, they are aqual with communicator or text. The research of television audience is to complete the studies about television; however text will be meaningful if they deliver by the new communicator. Children are the research object in order to know how much television become a part of daily life, especially television programmed that broadcast the cartoon. This research involves three children with different social culture as an informant that lives in Banyuwangi. The research focus is analyze the practical of watching television activity of those three children and what kind of matter that negative and integrated in their daily life."
NIJUDKV
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>