Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kim, Eun-mi
Seoul: Wujedom Hawuse, 2011
KOR 338.761 KIM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Dzikra Hapsari
Abstrak :
Penelitian ini meneliti hubungan antara performa perusahaan dan metode perekrutan CEO (secara internal atau eksternal) dengan membandingkan hasil penelitian saat periode Covid-19 (2020-2021) dan selurh periode tanpa melihat apakah saat itu Covid-19 atau tidak (2018-2021). Data metode perekrutan CEO dan tenure didapatkan dari situs Bloomberg, sedangkan data lainnya didapatkan dari Thomson Reuters. Objek penelitian ini adalah 300 perusahaan publik dengan market capitalization terbesar yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Menggunakan data kuartal untuk regresi dengan fixed effect model, hasil menunjukkan bahwa CEO eksternal memiliki performa lebih baik pada 2018-2021. Selain itu, tidak terdapat pengaruh signifikan dari metode perekrutan CEO pada periode Covid-19. ......This study examines the connection between firm performance and how CEO is elected (internally or eternally) while also comparing the results during Covid-19 period (2020-2021) or the whole period without Covid-19 considerations (2018-2021). The data on CEO succession method and tenure was taken from Bloomberg, while others are taken from Thomson Reuters Eikon for 300 companies with the biggest market capitalization that are listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). Using quarterly panel data for multiple regression with fixed effect model, result shows that firms with outsider CEO outperform firms with insider CEO in 2018-2021. Meanwhile there are no significant impact of CEO succession method during Covid-19 period.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mooryati Soedibyo
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan keluarga telah menjadi penggerak penting bagi modemisasi industri (Hall, 1988), seperti perusahaan keluarga Camegy di Amerika Serikat, Louis Vuitton di Eropa, Li Ka-Shing di Hong Kong, Sumitomo di Jepang. Berbagai pemerintahan dunia juga memberi perhatian pada peran perusahaan keluarga untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran (Zahra dan Shanna, 2004). Namun penelitian tentang perusahaan keluarga belum banyak dilakukan seperti bidang lain dalam disiplin manajamen (Neubauer dan Lank, 1998), karena adanya pandangan negatif tentang perusahaan keluarga, seperti berskala kecil, tidak mampu berinovasi, bersikap tertutup (Astrachan er al., 2001). Studi ini melakukan penelitian kuantitatif, dengan memfokus pada suksesi perusahaan keluarga dalam rangka mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan keluarga. Masalah yang dihadapi perusahaan keluarga adalah kesinabungan (sustainabilily) dari generasi ke generasi (Kotter, 1996). Salah satu faktor yang mempengaruhi sukses perusahaan jangka panjang adalah efektivitas kepemimpinan CEO (Chief Executive Officer) serta para penerusnya. Proses utama dari peralihan kepemimpinan adalah suksesi, dimana penyiapan CEO baru merupakan kebijakan strategis (Collins, 2001). Penelitian ilmiah perusahaan keluarga di Indonesia pada saat ini baru dari adalah Sekarbumi (2001), yang mempelajari proses pra-suksesi dengan metode kualitatif pada 20 pendiri dan 10 penerus perusahaan keluarga. Namum belum ada penelitian di Indonesia yang mempelajari proses terjadinya suksesi yang menjadi aset penting bagi keberhasilan perusahaan keluarga secara jangka panjang. Penelitian ini bertitik tolak dari pendekatan manajemen strategik, dengarl mengacu pada model de Wit dan Meyer (2004) tentang langkah penciptaan keunggulan daya persaingan perusahaan, yang beijalan mulai dari konteks, proses sampai konten (kinerja). Penelitian ini menganalisis suksesi perusahaan keluarga di Indonesia, dengan model proses suksesi yang komprehensif dalam 3 (tiga) komponen; yaitu, konteks suksesi (succession context), kualitas alih kepemimpinan (quality leadership transferred), Serta kinerja yang dihasilkan oleh pemimpin baru dari hasil suksesi (succession perjformance). Konteks suksesi menerangkan kondisi yang ada di perusahaan, yang mempengaruhi suksesi kepemimpinan pada perusahaan keluarga. Konteks tersebut dilihat dari sudut intensi CEO pendahulu (predecessor intention), maupun kemampuan penerus (successor ability) (Wasserman, 1995; Le Breton Miller et al., 2004). Sedangkan kualitas alih kepemimpinan mempelajari berbagai jenis transfer aspek-aspek kepemimpinan perusahaan dalam proses suksesi; yaitu, pengaruh dari visi dan misi perusahaan; pengetahuan dan kompetensi manajemen; serta nilai dan norma yang menjadi faktor utama perusahaan (Dyer, 1986). Akhimya, penelitian ini mengkaji hasil alih kepemimpinan, yang mencakup dua segi; yaitu, kinerja individu pemimpin baru dan kinerja organisasi yang dipengaruhi oleh pemimpin baru (Dalton dan Kesner, 1985). Untuk konflrmasi dan penyempumaan pemahaman proses suksesi pada pembentukan model penelitian ini, telah dilakukan studi eksplorasi melalui wawancara mendalam dengan 8 CEO penerus pada 8 perusahaan di Jakarta. Selanjutnya, instrumen peneletian disempumakan dengan uji coba pada 10 responden CEO perusahaan keluarga di Jakarta. Pengujian empiris pada model penelitian dilakukan terhadap 170 responden perusahaan keluarga berbagai industri di Indonesia (dari 500 responden yang disurati); yang mencakup para CEO penerus perusahaan keluarga dengan sampel Jakarta, Semarang, Surabaya; Medan, Serta Makasar. Pengujian kolerasi bivariat, memperlihatkan bahwa intensi CEO pendahulu berpengaruh positif terhadap kemampuan penerus, dan terhadap kualitas alih kepemimpinan; dernikian juga kemampuan penerus berpengaruh positif terhadap kualitas alih kepemimpinan; juga kualitas alih kepemimpinan terhadap kinerja penerus, serta kinerja penerus terhadap kinerja organisasi. Sementara dengan analisis regresl ganda univariat, pengujian data tidak mendukung hipotesis tentang pengaruh kemampuan penerus tcrhadap kinerja individu, yang tergantung pada kualitas alih kpemimpinan; juga tidak mendukung bahwa pengaruh kinerja individu terhadap kinerja organisasi tergantung pada kualitas alih kepemimpinan Dalam hal kontribusi teoritikal, hasil penelitian ini konsisten dengan model langkah strategik perusahaan bahwa suksesi kepemimpinan puncak perusahaan keluarga perlu dilakukan secara simultan, dari konteks, proses, dan konten (De Wit dan Meyer, 2004). Sedangkan kontribusi manajerial dapat disimpulkan bahwa CEO pendahulu dan penerus, keduanya memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan suksesi perusahaan keluarga. Pendahulu perlu membagi cita-citanya pada penerus melalui proses alih kepemimpinan yang terbuka. Penerus harus memiliki motivasi bahwa perusahaan keluarga yang telah dibangun oleh pendahulu sebagai warisan perlu dipertahankan Keterbatasan penelitian ini adalah tidak mengkaji faktor ?budaya? yang merupakan fenomena penting perusahaan keluarga. Saran penelitian selanjutnya menggunakan variabel corporate culture, untuk menganalisis perbedaan suksesi CEO perusahaan keluarga menurut konteks budaya perusahaan yang berbeda antar daerah.
2007
D869
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalika Retalsys Tippy
Abstrak :
Pendapat yang bertolak belakang mengenai sifat narsisme memberikan landasan ide untuk menjelaskan fenomena narsisme pada seorang CEO dan bagaimana hal tersebut dapat mempengerahui perusahaan yang dipimpinnya, serta memberikan bidang pembelajaran yang menarik untuk ditelusuri lebih dalam. Untuk itu, tujuan dari penelitan ini adalah untuk menyelidiki dan mempelajari sifat narsisme pada CEO dan juga perusahaan yang dipimpinnya, melalui studi kasus perusahaan Gibson Brands Inc. berikut CEO nya, Henry Juszkiewicz. Pengertian dan pemahaman dasar mengenai narsisme akan dijelaskan, berikut dengan hasil hipotesa yang akan mendukung hasil penelitian. Rencana penelitian mencakup metode penelitian yang relevan, pemakaian data yang layak disertai dengan batasan-batasannya, dan teknik yang akurat untuk menganalisa data juga hipotesa. Penelitian di lakukan berdasarkan pokok pembahasan: ldquo;Apakah Henry Juszkiewicz, CEO dari perusahaan Gibson Brands, Inc., adalah CEO yang memiliki sifat narsisme dan Gibson Brands, Inc. sendiri adalah organisasi yang menunjukan kecenderungan narsisme? rdquo;. Jawaban awal dari penelitian ini menunjukan bahwa CEO dari Gibson Brands, Inc. memiliki sifat narsisme, namun perusahaan yg dipimpinnya tidak. ......Contradicting beliefs of narcissistic personality leads to a general motive to explain the phenomenon of narcissistic personality in a CEO and how it affects an organization, as well as providing an interesting field of study to be further examined for management and science purpose. Therefore, the purpose of this study is to investigate narcissism in a CEO and its organization, using Gibson Brands Inc. and its CEO, Henry Juszkiewicz as a study case. Further explanation about the understanding of narcissism will be provided, as well as formulated hypotheses that would support the findings. The research plan will consist of appropriate research methods, proper use of data as well as its limitations, and correct technique to analyze the data and test the hypotheses. Research is based on the central research question ldquo Is Henry Juszkiewicz, the CEO of Gibson Brands, Inc. a narcissistic CEO and Gibson Brands, Inc. itself a narcissistic organization rdquo . The preliminary answer of this study shows that the CEO of Gibson Brands, Inc. is a narcissist while the organization itself is not.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Kurniati
Abstrak :
Kejahatan korporasi menjadi lebih luas sejak beberapa dekade lalu. Oleh karena itu, menginduksi tindakan dan meningkatkan penelitian mendalam untuk mencegah penyebaran kejahatan koporasi. Penelitian ini mengamati hubungan tidak langsung antara teori-teori kecurangan dan kemungkinan penipuan perusahaan dari kompensasi pegawai eksekutif. Berbagai alasan ditemukan di belakang relasi dari kompensasi eksekutif dan penipuan perusahaan; skripsi ini membahas akan relevansi kompensasi moneter dan non-moneter terhadap CEO dan peluang untuk melakukan kejahatan/kecurangan dengan mengaitkan teori-teori psikologis pada tindakan tidak jujur ​​dan teori insentif keuangan. Selain itu, penelitian ini memperluas kemungkinan penipuan dengan mengangkat isu gender dan industri perusahaan pada CEO masing-masing. Kompensasi non-moneter yang equity-berbasis di jumlah saham dan  kepemilikan terbatas pembayaran insentif adalah bukti untuk meningkatkan kejahatan korporasi daripada kompensasi moneter dalam jumlah gaji, bonus, dan kompensasi jangka panjang. Penelitian ini menggabungkan 2 tipe database antara perusahaan yang terbukti telah terjadi kejahatan/kecurangan korporasi dan perusahaan yang bersih untuk periode 5-tahun dari tahun 2007 sampai dengan 2011 di Amerika Serikat. ......Corporate fraud becomes more pervasive since a decade ago.The prevalence induces acts and enhances profound researches in order to prevent its vast spread. This study observes indirect relation between cheating theories and the likelihood of corporate fraud from executive compensation. Various reasons are found behind executive compensation and corporate fraud; this paper enhances the essential of monetary and non-monetary compensation towards the CEOs odds for cheating by relating psychological theories on dishonest acts and financial incentive theories. Additionally, this study extends the likelihood of fraud by lifting gender and firm industry issues upon CEOs respectively. Non–monetary compensation that is equity- based in sum of stock, unrestricted holdings, and long –term incentive payouts proof to increase the odds of corporate fraud than monetary compensation in sum of salary, bonus, and long-term compensation. This study combines 2 sets of databases between fraudulent and non-fraudulent firms for 5-years period of 2007-2011 in USA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernandez, Juan Antonio
Singapore: John Wiley & Sons (Asia), 2006
658.4 FER c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Sri Pambudi
Abstrak :
CSR dapat dijalankan meialuf tiga pitar yaitu sosial, ekonomi dan Ungkungan. Kegiatan yang dilakukan dalam berupa community development yang kemudian dikembangkan untuk mencapal citra yang baik di mata para stakeholders perusahaan. Adanya beberapa pihak yang masih memandang pelaksanaan CSR dalam konteks profitabilitas perusahaan merupakan tantangan tersendiri, karena seyogyanya perusahaan juga hams memperhatJkan orang dan Ungkungan sekitarnya. Di sini kemitraan antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat sipil merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan CSR
2006
EBAR-III-SeptDesl2006-9
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Massaid Bimo Setyawan
Abstrak :
Dengan adanya konsentrasi kepemilikan di perusahaan Indonesia, permasalahan agensi di Indonesia menjadi berbeda dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pertimbangan karier CEO pada kebijakan perusahaan. Penelitian menggunakan metode regresi atas sampel CEO emiten Bursa Efek Indonesia tahun 2012 ? 2014. CEO baru terbukti melakukan manajemen laba riil dan akrual untuk meningkatkan laba di periode awal masa kerjanya, sedangkan CEO yang meninggalkan jabatan hanya melakukan manajemen laba riil untuk meningkatkan laba pula pada tahun terakhir masa kerjanya. Karakteristik asal karier dan hubungan afiliasi dengan pemegang saham tidak terbukti mempengaruhi praktik manajemen laba oleh CEO baru. Penelitian ini menyimpulkan adanya preferensi CEO untuk menggunakan manajemen laba riil sepanjang masa kerjanya serta mendorong lebih lanjut pengawasan implementasi peraturan pasar modal terkait pengungkapan profil Direksi perusahaan. ......Consensus about ownership concentration in Indonesian firms makes agency problem in Indonesia expected to be different from other countries. This study aimed to review the impact of CEO career concern on firms policy. The study used regression method with samples of CEO on the Indonesia Stock Exchange in 2012 - 2014. Newly-appointed CEO have been proved to use real and accruals earnings management to increase profits in the early period of his tenure, while leaving CEO only used real earning management to increasing earning in his last year of appointment. CEO career origin and shareholder affiliation haven't been proved to effecting newly-appointed CEO's earning management. The study concluded the CEO?s preference to use real earning management during his tenures and encouraged the enforcement of regulation related to disclosure of management's profile.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh kompetensi CEO terhadap manajemen laba serta peran pengawasan oleh bank dan reputasi CEO dalam memoderasi pengaruh kompetensi CEO terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan tiga tipe manajemen laba, yaitu manajemen laba agregat, akrual, dan riil. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Hasil pengujian pada kompetensi CEO menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi CEO dalam menekan manajemen laba hanya terjadi pada manajemen laba agregat dan akrual, sedangkan kompetensi CEO dalam menekan manajemen laba riil tidak berpengaruh. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengawasan oleh bank dan reputasi CEO secara konsisten memperkuat pengaruh kompetensi CEO dalam menekan manajemen laba agregat, tetapi peran pengawasan oleh bank dan reputasi CEO cenderung memiliki peran subtitusi yaitu memperlemah pengaruh kompetensi CEO terhadap manajemen laba akrual. Sementara itu, peran pengawasan oleh bank dan reputasi CEO tidak menunjukkan pengaruh terhadap aktivitas manajemen laba riil.
ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence related to the effect of CEO competencies on earnings management, and the bank monitoring and the CEO reputation in moderating the effect of CEO competencies on earnings management. This study uses three types of earnings management, namely aggregate, accruals, and real earnings management. The sample used is a non-financial company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2017. The test results on CEO competencies indicate that the effect of CEO competencies in suppressing earnings management only occurs in aggregate and accruals earnings management, while CEO competencies have no effect in suppressing real earnings management. In addition, the results of the study showed that the bank monitoring and CEO reputation consistently strengthened the effect of CEO competencies in suppressing aggregate earnings management, however the the bank monitoring and the CEO reputation tended to have a substitution role, which weakened the effect of CEO competence on accrual earnings management. Meanwhile, the bank monitoring and the CEO reputation do not show any effect on real earnings management activities.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Eka Jaya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan Chief Executive Officer (CEO) terhadap tingkat Initial Public Offering (IPO) discount atau IPO underpricing perusahaan. Menggunakan teori upper echelon dan signaling, penelitian ini memiliki hipotesis bahwa tingkat pendidikan CEO yang lebih tinggi memiliki hubungan dengan tingkat IPO discount yang lebih rendah. Menggunakan dataset yang disusun secara unik dari 252 sampel IPO di Indonesia pada periode 2018-2022, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh CEO dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan tingkat IPO discount yang lebih rendah, kendati hubungannya relatif lemah. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika dikontrol dengan variabel lain pada tingkat CEO, perusahaan dan IPO, tingkat pendidikan CEO tidak lagi menjadi variabel yang signifikan dalam memengaruhi IPO discount. Hasil penelitian ini robust setelah diuji terhadap pengukuran alternatif dari IPO discount dan analisa split-sample. ......This study attempts to examine the impact of the Chief Executive Officer's (CEO) education level on Initial Public Offering (IPO) discount (underpricing). Based on upper-echelon and signaling theories, this study hypothesizes that CEO's higher education level is associated with a lower IPO discount. Using a hand-collected dataset of 252 Indonesian IPOs, we find that IPO firms led by CEO with higher education level exhibit lower IPO discounts, though the association between the two variables is relatively weak. Furthermore, our findings suggest that when controlled with other variables at the CEO-, firm- and IPO- level, CEO's education level impact on IPO discount turned insignificant. The results are robust to the alternative metric of IPO discount and split-sample analysis due to regulatory changes in the Covid-19 period.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>