Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra
Abstrak :
Citra tempat adalah suatu kumpulan kepercayaan, ide, serta pemikiran yang dimiliki individu atau masyarakat terhadap suatu tempat. Perubahan fisik pada suatu tempat dapat mengubah citra tempat yang dimilikinya. Salah satu perubahan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki citra tempat adalah revitalisasi trotoar yang salah satunya dilakukan di Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya sebagai koridor bersejarah, koridor seni, maupun koridor perekonomian, terletak di Kecamatan Menteng, telah memiliki citra sebagai bagian dari Kota Taman Menteng. Dengan adanya revitalisasi trotoar di jalan ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra tempat Jl. Cikini Raya sebelum dan setelah revitalisasi trotoar dilakukan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, penyebaran kuesioner secara daring, dan wawancara dengan dua orang ahli dengan menggunakan Metode Delphi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode yang dikemukakan oleh Kotler mengenai enam situasi citra tempat dan selanjutnya mengkajinya dengan merujuk pada pendapat para ahli dan literatur yang ada. Pada penelitian ini ditemukan bahwa citra yang dimiliki pada tempat sebelum revitalisasi trotoar dilakukan didominasi oleh segmen-segmen yang tidak memiliki makna mendalam dari segi sejarah dan seni. Setelah revitalisasi trotoar dilakukan, telah terjadi beberapa perubahan. Perubahan tersebut terjadi di segmen yang telah memanfaatkan ruang yang ada sehingga makna sejarah dan seni dari segmen tersebut dapat lebih menonjol apabila dibandingkan dengan sebelum revitalisasi trotoar dilakukan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua tempat yang direvitalisasi berubah citranya. Perubahan terjadi apabila kondisi menjadi lebih tertib, namun citra tidak berubah jika tidak sesuai dengan makna dan fungsi Jalan Cikin Raya sebagai jalan bersejarah dan jalan seni.
ABSTRACT
The image of a place is a collection of beliefs, ideas, and thoughts that an individual or society has about a place. Physical changes in a place can change the image of the place it has. One of the physical changes made by the Provincial Government of DKI Jakarta to improve the image of the place is the revitalization of sidewalks, one of which is done on Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya as a historic corridor, art corridor, and economic corridor, located in Menteng District, has an image of being part of Taman Menteng City. With the sidewalk revitalization on this road, this study aims to determine the image of the place at Jl. Cikini Raya before and after the sidewalk revitalization was carried out. The data was collected through field observations, online questionnaires, and interviews with two experts using the Delphi Method. The analysis was carried out using the method proposed by Kotler regarding the six image situations of the place and then examined them by referring to the opinions of experts and existing literature. Before the revitalization, in terms of history and art, the sidewalk's image was dominated by segments that had no deep meaning. After the pavement revitalization was carried out, several changes have occurred. These changes occur in segments that utilizing space better so that the historical and artistic meaning of the segment can be more obvious. The conclusion of this study shows that not all revitalized places have changed Jalan Cikini Raya image. Change occurs when conditions become more well-ordered, but the image does not change if it is not concord the meaning and function of Jalan Cikin Raya as a historic street and an art street.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giralda Selma Audina
Abstrak :
Branding suatu wilayah saat ini berjalan sangat dinamis, kompetitif, dan penting. Upaya untuk memasarkan potensi sebuah tempat kepada daerah lain adalah dengan strategi membangun merek (branding). Penelitian place branding di kawasan Golf Island menjadi sangat penting karena branding diperlukan untuk membantu memperkuat dan mengelola identitas tempat agar dapat menarik pengunjung, penduduk, dan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persebaran citra tempat yang terbentuk berdasarkan pendapat masyarakat di Kawasan Golf Island. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode Netnografi. Netnografi merupakan metode yang secara khusus dirancang untuk mempelajari interaksi manusia dan komunitas online/daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Golf Island PIK sudah memiliki logo dan slogan yang menggambarkan karakteristik wilayahnya serta dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh kawasan tersebut dengan baik. Kawasan Golf Island juga memiliki berbagai macam arsitektur ikonik yang tersebar dengan fungsionalitas dan keunikannya masing-masing. Terdapat beberapa citra tempat yang terbentuk di Kawasan Golf Island, antara lain: “Pusat Kuliner”, “Kawasan dengan Tempat/Pemandangan yang Baik”, dan “Kawasan dengan Konsep/Desain Bangunan yang Baik” sebagai citra positif. “Kawasan Ramai” dan Kawasan Panas” sebagai citra negatif. Persebaran citra positif dan citra negatif yang dimiliki Kawasan Golf Island tersebar secara merata diseluruh Kawasan Golf Island. Place branding yang ada sesuai dengan citra tempat yang terbentuk. Hal ini terbukti dengan kesesuaian tema branding yang digunakan pengembang dengan citra yang terbentuk mengenai Kawasan Golf Island oleh pengunjung. ......The branding of a region is currently undergoing dynamic, competitive, and significant changes. The effort to market the potential of a place to other areas is achieved through the strategy of building a brand. Place branding research in the Golf Island Area has become crucial because branding is necessary to strengthen and manage the identity of a place in order to attract visitors, residents, and investments. This study aims to identify the perception of the place formed based on the opinions of the community in the Golf Island. This research is a qualitative study conducted using the Netnography method. Netnography is a method specifically designed to study human interactions and digital communities. The results of this study indicate that the Golf Island PIK Area already has a logo and slogan that depict the characteristics of the region and effectively convey the desired message of the area. The Golf Island region also features a variety of iconic architecture spread throughout with their respective functionality and uniqueness. Several place images have emerged in the Golf Island region, including "Culinary Center," "Area with Good Places/Scenery," and "Area with Good Building Concepts/Designs" as positive images, while "Crowded Area" and "Hot Area" as negative images. The distribution of positive and negative place images in the Golf Island region is evenly spread across the entire area. The existing place branding aligns with the formed place images, as evidenced by the consistency between the branding theme used by developers and the perception of the Golf Island region by visitors.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Padmasari
Abstrak :
Jumlah kunjungan wisatawan merupakan salah satu aspek terpenting bagi setiap destinasi wisata, termasuk Kota Tua Jakarta. Ditutupnya Kota Tua Jakarta untuk sementara sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial akibat covid-19 dan dilakukannya revitalisasi pada tahun 2022 menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan menurun cukup signifikan. Penerapan place branding dan place image diduga dapat menjadi solusi untuk membangkitkan jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan pengambilan keputusan untuk berkunjung. Pasca revitalisasi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta menetapkan branding “Batavia” untuk Kota Tua Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan place branding dan place image di Kota Tua Jakarta setelah revitalisasi tahun 2022 serta pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 118 orang responden, wawancara, serta observasi lapang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis spasial deskriptif dan analisis statistik dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penerapan place branding di Kota Tua Jakarta setelah revitalisasi tahun 2022 dapat dikatakan baik. Sementara itu, variabel place image berada pada kategori sangat baik. Beberapa tempat yang menurut wisatawan paling berkesan, yaitu Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah, Taman Fatahillah, dan Café Batavia. Citra tempat di Kawasan Kota Tua Jakarta terdiri dari “tempat edukatif”, “tempat bersantai”, “tempat panas”, “tempat berfoto”, “tempat bersejarah”, “tempat dengan desain yang bagus”, dan “tempat yang mengharukan”. Persebaran citra tempat di Kota Tua Jakarta berdasarkan jenisnya cenderung terpusat di sekitar kawasan Taman Fatahillah, karena tempat tersebut merupakan pusat dari Kota Tua Jakarta sebagai destinasi wisata. Hal ini juga didukung oleh persebaran lokasi atraksi wisata yang berada dalam jangkauan jarak umum pejalan kaki dari titik pusat Taman Fatahillah, sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi tempat-tempat tersebut dan memiliki pengalaman serta memori yang lebih kuat. Lebih lanjut, place brandingdan place image memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Kota Tua Jakarta setelah revitalisasi tahun 2022, baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan analisis yang dilakukan variabel place image lebih dominan dalam memberikan pengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan, jika dibandingkan dengan place branding. ......The number of tourist visits is one of the most important aspects for every tourist destination, including Kota Tua Jakarta. The temporary closure of Kota Tua Jakarta as a result of the implementation of restrictions on social activities due to Covid-19 and revitalization in 2022 caused the number of tourist visits to decline significantly. The application of place branding and place image is thought to be a solution to generate the number of tourist visits based on decision-making to visit. After the revitalization, the Governor of DKI Jakarta Province established the "Batavia" branding for Kota Tua Jakarta. This study aims to analyze the application of place branding and place image in Kota Tua Jakarta after revitalization in 2022 and its influence on tourist visiting decisions. Data collection was carried out by distributing questionnaires to 118 respondents, interviews, and field observations. The analysis method used is descriptive spatial analysis and statistical analysis with multiple linear regression. The results of this study indicate that the effectiveness of place branding implementation in Kota Tua Jakarta after revitalization in 2022 can be said to be good. Meanwhile, the place image variable is in the very good category. Some of the places that tourists find most memorable are the Jakarta History Museum or Fatahillah Museum, Fatahillah Park, and Café Batavia. The place image in the Kota Tua Jakarta area consists of "educational place", "relaxing place", "hot place", "place to take pictures", "historical place", "place with good design", and "touching place". The distribution of place image in Kota Tua Jakarta based on its type tends to be centered around the Fatahillah Park area, because this place is the center of Kota Tua Jakarta as a tourist destination. This is also supported by the location of tourist attractions that are within the general pedestrian distance from the center point of Fatahillah Park, so that tourists can easily visit these places and have stronger experiences and memories. Furthermore, place branding and place image have a positive and significant influence on tourists' visiting decisions to Kota Tua Jakarta after revitalization in 2022, both partially and simultaneously. Based on the analysis conducted, the place image variable is more dominant in influencing tourists' visiting decisions, compared to place branding.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welly Frank Wijaya
Abstrak :
Dalam menghadapi era informasi, wisatawan semakin sering menggunakan informasi electronic word-of-mouth (EWOM) dalam merencanakan perjalanan wisata. Berdasarkan penelitian terdahulu, EWOM dapat memberikan pengaruh terhadap citra tujuan wisata, sikap wisatawan terhadap tujuan wisata, dan niat wisatawan untuk berkunjung. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan hubungan antara informasi EWOM, citra tempat wisata, sikap wisatawan, dan niat wisatawan untuk berkunjung, maka dilakukan penelitian dengan mengambil wisatawan dari Indonesia sebagai objek penelitian dengan studi kasus daerah wisata lokal yang diwakili oleh Bali dan daerah wisata internasional yang diwakili oleh Phuket. Penelitian mengadopsi model penelitian Jalilvand et al., (2012). Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan bahwa EWOM merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap citra tujuan wisata dan niat wisatawan untuk berkunjung pada daerah Bali, sedangkan citra tujuan wisata berpengaruh terhadap sikap wisatawan dan niat wisatawan untuk berkunjung pada daerah Phuket. ......Face of the information age, most of travelers of often use electronic word-ofmouth information in planning travelling trip. Previous research show that EWOM has an influence on the destination image, tourist attitude, and visit intention. To know the effect and relationship between EWOM, destination image, tourist attitude, and visit intention, this research taking Indonesian's tourist as an research object. Case study in this research are Bali as representation from local destination and Phuket to represent international destination. This research adopted a model from Jalilvand et al., (2012). Data were processed using the Structural Equation Modelling method. The result found that EWOM has an impact to the destination image and in case of Bali, tourist's visit intention can influence by EWOM factor. Next result prove that destination image has direct impact to tourist's attitude and in case of Phuket, tourist's visit intention can influence by destination image factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library