Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahiddin
"Misi utama pelaksanaan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang dilakukan Petugas Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas I Tangerang adalah mengantarkan kembalinya warga binaan tersebut setelah menjalani masa pidananya ke lingkungan masyarakat secara wajar, menjadi warga masyarakat yang baik, tidak mengulangi pelanggaran hukum lagi, dan dapat berperan serta dalam pembangunan serta berguna bagi diri, keluarga dan masyarakat lingkungannya.
Misi diatas, merupakan hal yang sangat mulia namun bukan pekerjaan yang mudah untuk merealisasikannya, apalagi akhir-akhir ini kejahatan baik secara kuantitas maupun kualitas meningkat dengan tajam, tingkat hunian secara umum melebihi daya tampung, disisi lain penambahan petugas hampir tidak ada; Oleh sebab itu untuk mengatasi sekaligus merealisasikan misi diatas dibutuhkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan berdedikasi tinggi.
Salah satu upaya untuk mewujudkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan berdedikasi tinggi adalah dengan pemenuhan kepuasan kerja. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara Iklim Organisasi, Motivasi dan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja petugas LAPAS Kelas I Tangerang.
Tinjauan pustaka mengindikasikan bahwa kepuasan kerja dapat dipenuhi dengan penciptaan iklim organisasi yang kondusif, pemberian motivasi yang tinggi dan pemenuhan kompensasi yang memadai, mengacu pendapat Litwin dan Stringer dalam Gibson (1984: 322 ) ... 10 dimensi iklim organisasi untuk mewujudkan kepuasan kerja meliputi struktur tugas, tantangan dan tanggung jawab, dukungan dan interaksi, hubungan imbalan dan sanksi, konflik, resiko, status dan semangat serta kompetensi dan keluwesan; berkaitan dengan motivasi yang mewujudkan kepuasan kerja meliputi pola motivasi prestasi, motivasi afiliasi, dan motivasi kekuasaan, sedangkan berkaitan antara kompensasi yang berhubungan dengan kepuasan kerja menurut Ivancevich (1995 = 304 ) meliputi kompensasi finansial langsung, kompensasi finansial tidak langsur dan kompensasi non finansial.
Populasi penelitian ini adalah petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang berjumlah 190 orang, berdasarkan tabel KREJCLE yang dijadikan sampel sebanyak 127 orang dengan data baik primer maupun sekunder. Data diperoleh dengan menggmakan tehnik purposive sampling artinya penentuan sampel dilakukan secara sengaja untuk tujuan yang telah ditetapkan, adapun instrumen penelitiannya berbentuk kuesioner yang dibangun atas penjabaran dari indikator-indikator tiap variabel dengan alat ukur skala Likert; Sebelum dilakukan analisis, instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian data dianalisis berdasarkan frekwensi, median, modus dan kategori selanjutnya dilakukan analisis hubungan antar variabel penelitian dengan metode korelasi non parametric Spearman 'S rho.
Hasil penelitian ini ternyata dengan tingkat kepercayaan 99% terdapat hubungan yang sedang antara variabel iklim organisasi dengan kepuasan kerja sebesar 0.491, dan hubungan antara variabel motivasi dengan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang kuat yaitu sebesar 0.655, sedangkan hubungan antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang sedang yaitu sebesar 4.468.
Implikasi dari temuan penelitian ini, yaitu perlu pengakuan yang wajar sehubungan amanat Pasal 8 ayat (I) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan : "bahwa petugas pemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang tentunya diharapkan perlakuannya juga setara dengan penegak hukum lainnya. Bila hal ini direalisasikan berarti dapat menciptakan iklim organisasi yang kondusif, memberikan motivasi yang tinggi dan pemenuhan kompensasi yang adil serta memadai, maka kepuasan kerja akan terpenuhi, dimana pada akhirnya diharapkan mewujudkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan mempunyai dedikasi yang tinggi.

The Relation of Organization Climate/ Atmosphere, Motivation, Compensation and Work Satisfaction of Correctional Officers Class I TangerangCorrectional has the main mission to establish prisoners to be good human beings. The duty is done by Correctional officers Class I Tangerang, which has the function to assist and establish the prisoners capability to live in the society after their punishment is over. They were built to be involved and participated in the progress of the society.
However, it was difficult to be implemented since the quality and quantity of crime is still increased. This condition can be seen through the over capacity of detainees in Correctional , while officers to keep the programs in Correctional is lack in numbers. Therefore, in realizing this mission Correctional Class I Tangerang needs professionals competence, and high dedication officers.
To create good officers in Correctional Class I Tangerang is by fulfilled work satisfaction for the officers. The major problem in this study is to find out the relationship of organization climate, motivation and compensation with work satisfaction of officers in Correctional officers Class I Tangerang.
Library research indicated that work satisfaction can be fulfilled by creating conducive atmosphere/ climate, high motivated officers, sufficient compensation, refer to Litwin and Stringer in Gibson (1984;322) 10 dimension organization climate to create work satisfaction includes work structure, challenge and responsibility, support , competence and flexibility; related with motivation which constructs work satisfaction includes the motivation pattern award, affiliate motivation, while the relation between work satisfaction according to Ivancevich (1995:304) includes direct financial compensation, indirect financial compensation and non-financial compensation.
The population of this study is 190 officers in Correctional Class I Tangerang, based on KREJCLE table. The sample is taken for 127 persons. Data is secondary and primer. Data is taken by purposive sampling. The sample is taken for a purpose and the research instruments use questioners which form with explanation from indicators of variables which measured by Likert Scale; Before analizing, validity and reliability of instruments are examined, then data is analyzed based on frequency, median, modus and category. Later analyze the relation between research variable and correlation method Non Parametric Spreaman's rho.
The study result 99 % means median correlation between variable organization climate with work satisfaction 0.491, and relation between motivation variable with work satisfaction has high relation 0.655, while relation of compensation variable with work satisfaction has median high 0.468.
The implication of this research is the important existence of recommendation of Chapter 8 subsection 1 UU Number 12 years/1995 about Correctional : "that correctional officer is law functional officer." If this intention can be realized, it can create conducive organization climate which gives high motivation, fair and sufficient compensation fulfillment. Therefore, work satisfaction can be fulfilled and finally the professionals, competence and high motivated officers in Correctional Class I Tangerang would be performed properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Milenia Tondi Marama W
"Dalam dunia pekerjaan modern, tren di kalangan pekerja Gen Z yang dikenal sebagai "quiet quitting", sebagai manifestasi alienasi kerja, ramai menjadi perhatian. Meskipun studi mengenai alienasi kerja telah mengalami perkembangan, namun penelitian yang fokus pada identifikasi dan pemahaman faktor-faktor yang berperan penting dalam membantu pekerja Gen Z terhindar dari alienasi kerja masih langka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi alienasi kerja pada Gen Z dengan menyelidiki dua faktor utama yang berasal dari nilai dan karakteristik Gen Z, yaitu kepuasan kompensasi dan pekerjaan yang bermakna. Penelitian ini menggunakan pendekatan non-eksperimental dengan desain korelasional. Secara total, penelitian ini diikuti sebanyak 203 peserta pekerja Indonesia Gen Z dengan rentang usia 18 - 26 tahun. Analisis menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa alienasi kerja diprediksi oleh kepuasan kompensasi (B = -0,752 p < 0,01) dan pekerjaan yang bermakna (B= - 0,380, p <0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa pekerja Gen Z yang merasa puas dengan kompensasi yang diterimanya dan merasa pekerjaannya mampu memberikan makna akan memiliki kesempatan untuk mengalami alienasi kerja yang lebih rendah.
......In the modern working landscape, a concerning trend among Gen Z workers known as "quiet quitting", which is a manifestation of work alienation, has gained attention. While work alienation in the workplace is widely recognized, studies that focus on identifying and understanding the factors that play a crucial role in helping Gen Z workers avert work alienation are still scarce. This study aims to shed light on the aforementioned condition by investigating two key factors derived from Gen Z values and characteristics, namely compensation satisfaction and meaningful work, can predict work alienation. This study uses a nonexperimental approach with a correlational design. In total, this research gathered 203 Indonesian Gen Z workers participants with age ranging from 18 - 26. Analysis using multiple linear regression shows that work alienation is predicted by compensation satisfaction (B = -0.752 p < 0.01) and meaningful work (B= -0.380, p < 0.01). This result indicates that Gen Z workers who feel satisfied with the compensation they received and sense that their work is able to provide meaning will experience work alienation less."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Ungsianik
"Remunerasi yang adil dan proporsional sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja perawat. Sistem remunerasi ini juga perlu didukung oleh sistem informasi yang handal. Tujuan dari penelitian adalah dihasilkannya Sistem Informasi Remunerasi Adil dan Proporsional untuk Perawat Indonesia (SI RAPPI) yang dapat diaplikasikan di rumah sakit dan efektifitasnya terhadap kepuasan kerja perawat. Penelitian ini menerapkan metodologi Design Science Research (DSR). Responden yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 280 perawat, yang terdiri dari 140 perawat pada kelompok intervensi dan 140 perawat pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kepuasan kerja secara umum (p < 0.001), kepuasan kompensasi non finansial (p < 0.001), dan kepuasan kompensasi finansial (p < 0.001) perawat. SI RAPPI merupakan faktor yang paling memengaruhi kepuasan kerja secara umum, kepuasan kompensasi non finansial, dan kepuasan kompensasi finansial perawat. SI RAPPI direkomendasikan untuk digunakan di rumah sakit dalam upaya meningkatkan kinerja perawat dan kualitas pelayanan keperawatan.
......Fair and proportional remuneration is needed to improve nurse performance. The remuneration system also needs to be supported by a compatible information system. This research aimed to develop an Information System of Fair and Proportional Remuneration for Indonesian Nurses (SI RAPPI) that can be implemented in hospitals and its effectiveness on nurse job satisfaction. This study applied the Design Science Research (DSR) methodology. Respondents involved in this study were 280 nurses, consisting of 140 nurses in the intervention group and 140 nurses in the control group. The results showed a significant increase in general job satisfaction (p < 0.001), non-financial compensation satisfaction (p < 0.001), and financial compensation satisfaction (p < 0.001) of hospital nurses. SI RAPPI is the factor that most influences nurses' general job satisfaction, satisfaction of non-financial compensation, and satisfaction of financial compensation. SI RAPPI is recommended to be implemented in hospitals in order to improve nurse performance and quality of nursing services."
2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library