Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Basuki Anondho
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tesis ini, akan dibahas suatu usulan teknik pemilihan metode konstruksi basement antara Top-Down dan Konvensional. Usulan merupakan hasil studi banding dan penelitian lapangan yang dilakukan untuk penulisan tesis ini. Hasil tersebut berdasarkan variabel biaya, yang bersifat kuantitatif; dan variabel kondisi teknis, yang bersifat kualitatif.
Selain itu, sebagai akibat dari penggunaan metode Top-Down, jug dibahas teknik optimasi jadwalnya. Hal ini mengingat ciri-ciri dari metode ini yang banyak mempergunakan alat-alat besar yang berpengaruh besar pada biaya. Dasar pengendalian jadwal dipergunakan diagram network Precedence yang mampu menggambarkan dengan baik karakteristik hubungan kegiatan yang umumnya terdapat pada pelaksanaan basement dengan metode Top-Down.
Hasil studi dan penelitian menunjukan penggunaan usulan pilihan metode dan optimasi jadwal pelaksanaan metode Top-Down memberikan masukan ke dalam pengendalian proyek konstruksi basement, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam kondisi tertentu metode Top-down mempunyai nilai lebih.Dengan demikian tujuan dari penulisan ini, yaitu turut mempopulerkan metode Top-Down, mempunyai masukan yang memberikan nilai tambah.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Pada pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya proyek konstruksi- skala besar, diperlukan sistem pengendalian atas waktu pelaksanaan yang lebih intensif. Tujuan pengendalian atas waktu pelaksaaan adalah agar suatu proyek atau pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan. Untuk mencapai tujuan maka setiap periode waktu tertentu, perlu diupayakan realisasi kemajuan prestasi pekerjaan sama atau lebih besar dari rencana. Apabila pada suatu periode waktu tertentu, kemajuan prestasi pekerjaan ternyata lebih kecil dari rencana, maka pada saat tersebut dapat dikatakan telah terjadi keterlambatan. Keterlambatan yang telah terjadi, perlu dianalisis agar dapat ditentukan penyebabnya secara tepat serta tindakan koreksi yang efektif. Manfaat dilakukannya analisis keterlambatan diantaranya adalah, agar pada periode selanjutnya dapat memperbaiki tingkat kemajuan prestasi pekerjaan serta mengatasi keterlambatan dengan cara yang efisien.

Pada penelitian ini, analisis keterlambatan dilakukan dengan pendekatan knowledge-based systems dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah, permasalahan analisis keterlambatan banyak berkaitan dengan data kualitatif yang tidak dapat diselesaikan dengan algoritmik matematis, faktor penyebab keterlambatan dan tindakan koreksi meliputi banyak variabel yang tidak pasti (uncertainties) sehingga diperlukan pendekatan perumusan variabel dan pemecahan permasalahannya berdasarkan pengalaman, serta analisis keterlambatan merupakan kegiatan yang rutin dan selalu berulang sehingga memerlukan pemecahan masalah dengan cepat yang bersifat otomasi diagnostik. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka prosedur pemecahan masalah dilakukan dengan menyusun knowledge-based systems untuk analisis keterlambatan atau sistem analisis keterlambatan. Sistem tersebut direncanakan dapat digunakan bersama-sama dengan sistem penjadwalan konvensional, sebagai alat pendukung keputusan bagi pengendalian prestasi pekerjaan.

Sistem analisis keterlambatan pada penelitian ini, disusun berdasarkan hasil pengamatan melalui studi lapangan serta konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan suatu proyek. Studi kasus proyek dilakukan pada proyek Hotel Sheraton - Solo, pada lingkup pekerjaan struktur. Metode penelitian yang digunakan merupakan pengembangan teknik penyusunan knowledge-based systems, yakni perolehan pengetahuan dilakukan melalui hasil tinjauan pustaka, pengamatan lapangan, wawancara serta pengunaan data dan dokumen proyek Penyusunan struktur pengetahuan dilakukan dengan teknik pemfaktoran (factoring), sehingga tersusun diagram penyebab keterlambatan dan tindakan koreksinya. Struktur pengetahuan tersebut selanjutnya diolah sebagai IF-THEN RULES, menggunakan program pengembangan expert systems yakni EXSYS. Hasil pengolahan tersebut merupakan prototipe sistem analisis keterlambatan.

Prototipe sistem hasil pengembangan selanjutnya diujicoba melalui simulasi kasus dengan data hipotetik. Ujicoba dimaksudkan pula untuk memperlihatkan hasil interaksi antara penjadwalan dengan keluaran sistem bagi pengendalian prestasi pekerjaan. Prototipe sistem dapat dikembangkan atau dimodifikasi (open system) melalui proses evaluasi sistem berdasarkan aplikasi lebih lanjut.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sheba Hartaty
Abstrak :
Bangunan konstruksi dapat menghasilkan rancangan yang baik, bila awalnya telah dipikirkan bagaimana cara membangunnya. Kegagalan konsultan perencana memperkirakan bagaimana suatu rancangan dibangun oleh kontraktor dapat menyebabkan permasalahan yang menimbulkan kenaikan biaya dan keterlambatan jadwal pelaksanaan konstruksi. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan constructability yaitu dengan melibatkan tenaga ahli konstruksi yang berpengetahuan dan berpengalaman untuk ikut serta dan memberi masukan pada tahap perancangan. Hal ini lebih menjamin agar rancangan disusun dengan menggunakan metode dan teknologi yang dapat diterapkan oleh kontraktor. Penelitian ini dilakukan dengan mengirimkan kuesioner ke berbagai perusahaan konsultan perencana yang berada di wilayah Jabotabek. Dan hasil penyebaran kuesioner diperoleh 30 kuesioner dan 50 kuesioner yang diterima kembali untuk dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis dengan model regresi berganda dapat menggambarkan adanya hubungan korelasi positif yang sangat kuat antara variabel-variabel peningkatan constructability pada perancangan oleh konsultan perencana dengan kinerja biaya. Model regresi berganda terdiri dari 3 (tiga) variabel penentu yang mempengaruhi kinerja biaya berdasarkan penilaian terhadap sampel dan koordinator proyek dari perusahaan konsultan perencana, yaitu : 1. Menyesuaikan pendekatan rancangan dengan metode konstruksi, 2. Mendefinisikan secara jelas batasan kontraktor dalam dokumen perancangan, dan 3. Secara aktif meminta masukan dari personil konstruksi pada setiap tahapan dan proses perancangan. Dan hasil penelitian ini, peningkatan constructability pada perancangan dapat digunakan untuk menghasilkan kualitas rancangan yang dapat meningkatkan kinerja biaya pada pelaksanaan proyek-proyek konstruksi di Indonesia di masa mendatang.
Influence of Constructability Improvement in Design Phase to Project Cost Performance of Construction Projects in IndonesiaConstruction building could to products a good design, if the early to think how in manner to be constructed. Failure of designer to consider how the design should be implemented by contractor can result in scheduling problems and delays during the construction process. That problems could be solved with constructability namely by the construction expert involved who had knowledge and experience to joint and seek construction input in design. This has more to warrant in order that design to arrange by using technology and method that could apply of contractor. This research has done in the designer companies with sent some questionnaires to several of designer companies in Jabotabek. From questionnaires spread result 30 from 50 questionnaires received to be viable analysis with used SP SS program. The result of multiple regression analysis model shows that influence constructability improvement in design of designer will improving project cost performance. Multiple regression models has 3 of key variables influencing in cost performance carried out by estimates from persons of construction expert or project coordinator in designer's firm are: (1) Integrate design approach with construction method, (2) Clearly define contractor interface in the design document, and (3) Actively seek construction input to all stages of the design process. From these research resulted, construction improvement in design can be used to obtain the quality of design result that cost performance can be improvement in operation of projects construction in the future of Indonesia construction project.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tridayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam proses penyelenggaraan konstruksi, tahapan tender atau proses pelelangan merupakan salah satu bagian kunci yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan kesuksesan pada tahapan ini merupakan kegiatan awal dari proses penyelenggaraan konstruksi, yang mana jika tahapan tender ini gagal maka proses penyelenggaraan konstruksi tidak akan pernah dimulai. Oleh karena itu pada tahapan ini perlu ditangani secara baik dan benar mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.

Persaingan harga penawaran yang ketat pada proses pelelangan suatu proyek, jika tidak diperhitungkan secara benar dan matang akan dapat mengakibatkan sangat kecilnya keuntungan yang diperoleh atau bahkan tidak adanya keuntungan secara finansial bagi kontraktor. Hal ini bisa terjadi karena sistem penawaran yang digunakan dalam proses pelelangan tersebut serta pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kontraktor adalah kurang tepat dalam memprediksi kondisi dan situasi yang terjadi pada persaingan industri jasa konstruksi.

Penelitian ini dilaksanakan untuk melakukan kajian terhadap pola serta sistem pengendalian penyusunan dokumen penawaran di PT. Waskita Karya terhadap peningkatan perolehan peringkat tender proyek konstruksi dalam suatu strategi penawaran bersaing, serta seberapa besar kontribusi variabel-variabel pengendalian penyusunan dokumen penawaran tersebut pengaruhnya terhadap hasil perolehan peringkat tender.

Hasil-hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel-variabel kegiatan pengendalian penyusunan dokumen penawaran di PT. Waskita Karya yang menjadi kunci keberhasilan dalam strategi penawaran bersaing. Variabel-variabel tersebut adalah penentuan besarnya prosentase mark-up, pengaruh tingkat resiko proyek, keterlibatan cast engineer, kualitas perangkat bantu software komputer, metode perhitungan biaya overhead dan keterlibatan site manager.

Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 24 sampel yang telah dapat memenuhi persayaratan statistik. Sampel tersebut didapatkan dari 30 angket yang diberikan atau diisi oleh responden dari pimpinan-pimpinan proyek yang pemah menangani perencanaan maupun pelaksanaan pada proyek proyek di PT. Waskita Karya. Analisa yang dilakukan dalarn penelitian ini menggunakan analisa korelasi, analisa faktor dan analisa regresi berganda (multiple regression). Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket software Statistical Program for Science Release 7.5 atau SPSS Release 7.5 for Window
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Subandini
Abstrak :
Tujuan penulisan adalah menganalisis aktivitas pengendalian internal PT. X terhadap proyek KSO. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa wawancara dan observasi serta studi kepustakaan. Karakteristik proyek KSO adalah bekerjasama dengan mitra mengerjakan suatu proyek, pencatatan akuntansi dengan metode ekuitas, dan memiliki NPWP tersendiri sehingga aktivitas pengendalian berbeda dengan proyek non KSO. Penelitian menyimpulkan aktivitas pengendalian internal PT. X untuk proyek KSO sudah cukup memadai, dengan terpenuhinya tiga prinsip aktivitas pengendalian COSO. Beberapa perbaikan perlu dilakukan sehingga risiko dapat dimitigasi sampai level yang dapat diterima, sistem informasi memiliki general control yang baik, kebijakan dan prosedur dapat dilaksanakan dengan baik. ......The purpose of writing is to analyze the activity of internal control of PT. X on KSO project. Research is a case study with research methods in the form of interviews and observation and literature study. The characteristics of the KSO project are to work with partners on a project, accounting records using the equity method, and have a separate NPWP so that control activities are different from non-KSO projects. The study concludes that PT. X's internal control activities for the KSO project are sufficient, with the fulfillment of three principles of COSO control activities. Some improvements need to be made so that risks can be mitigated to acceptable levels, information systems have good general control, policies and procedures can be well implemented.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Yuliati
Abstrak :
Peningkatan efisiensi dan efektifitas pada perusahaan jasa konstruksi salah satunya dapat dilakukan dengan pengendalian biaya, mutu, dan waktu. Biaya merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk dikendalikan pada saat pelaksanaan, agar tidak terjadi cost overrun. Pengendalian terhadap biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja, material, subkon, kondisi umum dan overhead. Komponen biaya material adalah satu komponen biaya proyek yang sering Input dari proses pengendalian. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi penyebab dominan terjadinya penyimpangan dalam manajemen biaya material, sehingga dapat diketahui pola hubungan antara penyebab dan kinerja komponen biaya material yang terdiri dari : biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya penyimpanan dan biaya pemborosan dan penggunaan. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka hipotesa yang akan dibuktikan melalui penelitian ini adalah : Apabila sumber penyebab terjadinya cost overrun tidak diantisipasi dalam manajemen biaya material, maka kinerja biaya proyek akan menurun.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robert
Abstrak :
ABSTRAK
Keselamatan kerja di industri konstruksi masih menjadi perhatian utama pada beberapa negara di dunia. Hal ini disebabkan tingkat kecelakaan kerja di industri konstruksi masih jauh lebih tinggi dibandingkan industri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja, (ii) mengetahui critical success factors pelaksanaan keselamatan kerja dan (iii) improvement yang dilakukan untuk mencapai keselamtan kerja. Penelitian ini menggunakan metode Analisa Faktor dan Analytical Hierarchy Process. Dari penelitian ini diperoleh 5 Critical Success Factors yaitu Kepimpinanan (30,69%), Perilaku Keselamatan (22,49%), Perencanaan Keselamatan (22,26%), Kemampuan Individu (17,52%), dan Laporan dan Evaluasi (7,04%). Berdasarkan critical success factors tersebut maka diperoleh improvement terhadap pelaksanaan budaya keselamatan kerja.
ABSTRACT
Safety in the construction industry is still a major concern in some countries in the world. This is due to the levels of occupational accidents in the construction industry is still far higher than other industries. This study aims to (i) identify factors - factors that affect safety, (ii) determine critical success factors implementation of safety and (iii) the improvement work done to achieve salvation. This study uses Factor Analysis and Analytical Hierarchy Process. From this research, the 5 Critical Success Factors are the leadership of the (30.69%), Behavioral Safety (22.49%), Safety Planning (22.26%), Individual Capability (17.52%), and the Report and Evaluation (7,04%). Based on the critical success factors of the obtained improvement to the implementation of safety culture.
2017
T49034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Dwi Purnamasari
Abstrak :
Keamanan proyek konstruksi di Indonesia semakin sulit dikendalikan karena banyaknya oknum yang melakukan tindakan premanisme, vandalisme, separatisme, dan hal lain yang dapat merugikan banyak pihak. Hal tersebut berkaitan erat dengan lokasi proyek konstruksi khususnya pembangunan rusunawa yang tersebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemenuhan kebutuhan rumah susun layak huni periode tahun 2020-2024 melalui Program Sejuta Rumah. Pertimbangan untuk menentukan pembagian lokasi pembangunan rumah susun antara lain mengenai karakteristik kebutuhan, kapasitas pendanaan, dan kesiapan lokasi untuk pembangunan. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut, pemenuhan biaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas seluruh stakeholder terkait. Penelitian ini fokus pada analisis hubungan lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta meninjau lebih jauh faktor-faktor dalam variable-variabel tersebut yang menjadi pengaruh dominan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor di dalam masing-masing variable yang berpengaruh terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta menganalisis hubungan antar variable lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap model biaya K3 pada proyek konstruksi rusunawa dengan menggunakan program Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 hubungan signifikan antara variable lokasi proyek, ketinggian bangunan, biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 ......The security of construction projects in Indonesia is increasingly difficult to control because of the large number of individuals who commit acts of thuggery, vandalism, separatism, and other things that can harm many parties. This is closely related to the location of construction projects, especially the construction of flats spread throughout Indonesia, in accordance with the Strategic Plan of the Directorate General of Housing by the Ministry of Public Works and Public Housing related to meeting the needs of livable flats for the period 2020-2024 through the One Million Houses Program. Considerations for determining the distribution of the location for the construction of flats include, among others, the characteristics of needs, funding capacity, and location readiness for development. In carrying out these development activities, the fulfillment of occupational health and safety (K3) costs remains a priority for all relevant stakeholders. This study focuses on analyzing the relationship between project location and building height on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs and further reviews the factors in these variables which are the dominant influence on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs. The purpose of this study is to analyze the factors in each variable that affect general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs as well as analyze the relationship between project location variables and building heights on the K3 cost model in Rusunawa construction projects using the Structural program. Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). The results show that there are 7 significant relationships between project location variables, building height, general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virozza Bianca Jasmine
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku pekerja yang tidak aman dapat menyebabkan tingginya risiko kecelakaan kerja, terutama dalam proyek konstruksi di DKI Jakarta. Perilaku kerja yang aman dapat dipengaruhi oleh faktor organisasi dan faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor organisasi dan faktor psikologis untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman. Dengan mengadopsi model kinerja keselamatan dalam penelitian sebelumnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model bayesian network (BN) untuk mengetahui hubungan antara variabel prediktor (faktor organisasi dan faktor psikologis) dan variabel respon (perilaku keselamatan pekerja) menggunakan Directed Acyclic Graph (DAG). Metode BN sangat berguna dalam memprediksi efektivitas berbagai strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor psikologis memiliki pengaruh langsung yang lebih signifikan daripada faktor organisasi. Berdasarkan simple strategies, faktor yang paling efektif untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman adalah sikap keselamatan, komitmen manajemen, dan norma subjektif. Selain itu, ditemukan bahwa joint strategies antara komitmen manajemen, kepemimpinan, niat, dan pengendalian perilaku yang dirasakan mampu memiliki pengaruh terbesar untuk meningkatkan perilaku kerja yang aman.
ABSTRACT
Unsafe behavior of workers can cause a high risk of workplace accidents, especially in construction projects in DKI Jakarta. Safe work behavior can be influenced by organizational factors and psychological factors. This research aims to identify the relationship between organizational factors and psychological factors for improving safe work behavior. By adopting a safety performance model in previous studies, the method using in this research is bayesian network (BN) model to represent the relationship between predictor variables (organizational factors and psychological factors) and the response variable (safe work behavior) using Directed Acyclic Graph (DAG). The BN method is very useful in predicting the effectiveness of various strategies. The results of this research indicate that the psychological factors have a more significant direct effect than organizational factors. Based on the simple strategies, the most effective factors for improving safe work behavior are safety attitudes, management commitment, and subjective norms. Furthermore, it was found that the joint strategies between management commitment, leadership, intention, and perceived behavioral control were able to have the greatest influence for improving the safe work behavior.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Bonitha
Abstrak :
Indonesia terus melakukan pembangunan di berbagai sektor termasuk sektor jasa konstruksi, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta daya saing bangsa global. Hal ini meningkatkan kecelakaan kerja konstruksi karena kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Salah satu aspek penting pendukung SMKK yaitu pengadaan Alat Pelindung Kerja (APK). Pemerintah telah mengeluarkan Permen PUPR No. 8 Tahun 2023 yang di dalamnya telah mengatur tentang biaya penerapan SMKK, tetapi masih terbilang kurang terhadap pendetailan perhitungan jumlah dari setiap APK yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu metode perhitungan efektif yang akan dijadikan pedoman untuk menentukan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Pendekatan ini dilakukan dengan memanfaatkan kuesioner dan teknik Delphi untuk memperoleh pandangan para ahli di bidang keselamatan konstruksi. Hasil penelitian ini berupa susunan tabel pedoman dalam menghitung kebutuhan APK pada proyek konstruksi yang tersusun dari jenis, komponen, fungsi, indikator memengaruhi, dan metode perhitungan jumlah kebutuhan APK pada proyek konstruksi. Hasil tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang kokoh bagi para profesional dan praktisi proyek dalam mengestimasi kebutuhan APK dengan presisi, sehingga dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. ......The Indonesian government continues to carry out development in various sectors, including construction sector, in order to improve people's welfare and encourage economic growth and global national competitiveness. This causes an increase in construction work accidents due to the lack of implementation of the Construction Safety Management System (SMKK). One important aspect supporting SMKK is the procurement of Work Protective Equipment (WPE). The government has issued PUPR Ministerial Regulation No. 8 of 2023 which regulates the costs of implementing SMKK, but is still lacking in detailed calculations of quantity of each WPE required. This research aims to develop an effective calculation method that will be used as a guideline for determining the amount of WPE required on construction projects. This approach was carried out with questionnaires and Delphi technique to obtain views from experts in the field of construction safety. The result of this research is a guideline table for calculating WPE required on construction projects which consists of types, components, functions, indicators that affects, and methods for calculating the quantitiy of WPE required on construction projects. These results are expected to provide a solid foundation for project professionals and practitioners in estimating WPE needs with more precision, so as to improve construction safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>