Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bimo Iman Santoso
"Dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas melalui pengelolaan aktivitas. Laporan biaya kualitas berdasarkan aktivitas (activity-based cost of quality report) menggabungkan konsep biaya kualitas konvensional dengan konsep informasi berdasarkan aktivitas. Dengan demikian, laporan ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk menilai tingkat performa kualitas dan untuk mengelola aktivitas guna meningkatkan kualitas secara berkesinambungan. Laporan yang disusun dengan menggunakan analisa process value ini, menginformasikan tiga hal utama yaitu, masalah kualitas, aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan biaya kualitas atau biaya yang timbul karena terjadinya masalah kualitas. Skripsi ini membahas penerapan laporan biaya kualitas berdasarkan aktivitas pada perusahaan manufaktur "X" dan menganalisa lebih jauh manfaatnya dalam pengelolaan aktivitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Fathya Umaya
"Penjualan kredit menimbulkan permasalahan modal kerja bagi perusahaan. karena sebagian modal kerja tertanan dalam piutang. Untuk mengatasinya perusahaan nembutuhkan pembiayaan eksternal. Hadirnya lembaga pembiayaan seperti Anjak Piutang memberikan alternatif terhadap sunber pembiayaan eksternal tradisional seperti Bank. Anjak Piutang juga merupakan alternatif pembiayaan ekspor bagi eksportir. Dengan menyerahkan dokumen ekspor, pengusaha dapat segera nellperoleh pembayaran di muka. Penerapan transaksi Anjak Piutang Internasional (API) ini mirip dengan transaksi Letter of Credit (L/C) yang selama ini digunakan. Kelebihan API terutalla adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Dengan adanya penetapan Credit Limit. eksportir bebas melakukan transaksi tanpa harus mellbuat perjanjian baru. Hal ini berbeda dengan LIC yang lebih berorientasi pada transaksi. Selain fasilitas financing, eksportir dapat pula memanfaatkan jasa non~financingnya. Seperti perlindungan atas risiko kredit, manajemen kredit, multi currency, accounting. dll. API juga menguntungkan importir dalam hal peningkatan daya beli tanpa harus menggunakan credit lines dari banknya. dan berkurangnya penundaan dan kerumitan yang harus dihadapi dalam pembukaan L/C. Karena sifatnya yang memudahkan konsumen ini, dapat dikatakan bahwa API bukan hanya fasilitas pembiayaan tetapi juga sangat efektif sebagai sarana pemasaran. Pengembangan Anjak Piutang di Indonesia perlu didukung peraturan yang mengatur dan melindungi hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian piutang. Selain itu sebaiknya perusahaan anjak piutang di ijinkan untuk nempergunakan fasilitas bank-checking baik antar bank maupun kepada Bank Indonesia. Dan yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan promosi dan infornasi kepada masyarakat luas nengenai instrumen pembiayaan yang baru ini, agar lebih dikenal sebagai alternatif pembiayaan yang potensial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R.A. Fiska Huzaimah
"Teori agensi menyatakan bahwa manajer sebaiknya menentukan pilihan perpaduan kebijakan dari hutang dan dividen untuk meminimalkan biaya agensi. Dengen meneliti sebanyak 88 perusahaan manufaktur dan jasa yang tecatat di Bursa Efek Jakarta pads periode tahun 1998 sampai 2001, dan dengan menggunakan model persamaan Ordinary Least Square, penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan antara kebijakan hutang dan kebijakan dividen dalam sebuah kerangka kerja teori agensi serta menganalisis karakteristik spesifik perusahaan - kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, volatilitas pendapatan, flotation costs, dan ukuran perusahaan - yang secara langsung bersama-sama mempengaruhi kedua variabel tersebut dan mendukung kesimpulan bahwa manajer membuat trade off kebijakan finansial agar dapat mengontrol dan meminimalkan agency costs secara efisien_ Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas pendapatan, flotation costs, dan ukuran perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang secara signifikan; kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan secara signifikan. Temuan panting dalam penelitian ini adalah bahwa kepemilikan manajerial mempengaruhi hutang perusahaan secara positif dan signifikan, yang mengindikasikan bahwa perusahaan di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan insider tinggi cenderung membiayai proyek-proyek dengan hutang jangka panjang yang lebih banyak. Hal ini memberi bukti bahwa manajemen cenderung mengurangi risiko yang berhubungan dengan portofolio individualnya di perusahaan karena insiders mungkin melakukan hutang untuk memelihara kontrol perusahaan, sehingga secara tidak Iangsung mengurangi agency costs."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fuady
"Background: Indonesia is the second-highest country for tuberculosis (TB) incidence worldwide. Hence, it urgently requires improvements and innovations beyond the strategies that are currently being implemented throughout the country. One fundamental step in monitoring its progress is by preparing a validated tool to measure total patient costs and catastrophic total costs. The World Health Organization (WHO) recommends using a version of the generic questionnaire that has been adapted to the local cultural context in order to interpret findings correctly. This study is aimed to adapt the Tool to Estimate Patient Costs questionnaire into the Indonesian context, which measures total costs and catastrophic total costs for tuberculosis-affected households.
Methods: the tool was adapted using best-practice guidelines. On the basis of a pre-test performed in a previous study (referred to as Phase 1 Study), we refined the adaptation process by comparing it with the generic tool introduced by the WHO. We also held an expert committee review and performed pre-testing by interviewing 30 TB patients. After pre-testing, the tool was provided with complete explanation sheets for finalization.
Results: seventy-two major changes were made during the adaptation process including changing the answer choices to match the Indonesian context, refining the flow of questions, deleting questions, changing some words and restoring original questions that had been changed in Phase 1 Study. Participants indicated that most questions were clear and easy to understand. To address recall difficulties by the participants, we made some adaptations to obtain data that might be missing, such as tracking data to medical records, developing a proxy of costs and guiding interviewers to ask for a specific value when participants were uncertain about the estimated market value of property they had sold.
Conclusion: the adapted Tool to Estimate Patient Costs in Bahasa Indonesia is comprehensive and ready for use in future studies on TB-related catastrophic costs and is suitable for monitoring progress to achieve the target of the End TB Strategy.

Latar belakang: Indonesia adalah negara dengan prevalensi tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia. Karena itu, sangat membutuhkan perbaikan dan inovasi atas strategi yang diterapkan di seluruh wilayah. Satu langkah mendasar dalam memantau penerapan ini adalah menyiapkan alat yang divalidasi untuk mengukur total biaya pasien dan total biaya bencana. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan menggunakan versi kuesioner generik yang telah disesuaikan dengan konteks budaya lokal untuk menafsirkan temuan dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengadaptasi kuesioner “the Tool to Estimate Patient Costs” untuk menghitung biaya total dan biaya total katastrofikpada rumah tangga terdampak tuberkulosis (TB) di Indonesia.
Metode: Perangkat tersebut diadaptasi sesuai panduan terstruktur. Berdasarkan ujicoba yang dilakukan pada studi sebelumnya (dinamakan sebagai ‘Studi Fase 1’). Kami mengembangkan proses adaptasi dengan membandingkannya dengan kuesioner generik yang dikeluarkan oleh WHO serta mengevaluasinya dalam pertemuan komite pakar. Kami melakukan uji coba pada 30 pasien TB, menerima umpan balik kemudian melengkapinya dengan lembar penjelasan sebelum finalisasi kuesioner.
Hasil: tujuh puluh dua perubahan mayor dilakukan selama proses adaptasi, termasuk mengubah pilihan jawaban agar sesuai dengan konteks Indonesia, memperbaiki alur pertanyaan, menghapus pertanyaan, mengubah susunan kata dan mengembalikan pertanyaan asli yang diubah sebelumnya di Studi Fase 1. Partisipan menyatakan bahwa pertanyaan jelas dan mudah dipahami. Untuk mengatasi kesulitan partisipan mengingat data yang ditanyakan, kami melakukan beberapa perubahan untuk mendapatkan data yang mungkin tidak terisi, misalnya dengan merujuk data pada rekam medis, membuat proxy biaya, dan memandu pewawancara untuk menanyakan harga tertentu jika partisipan tidak yakin harga perkiraan pasar dari barang yang mereka jual.
Kesimpulan: ‘The Tool to Estimate Patient Costs’ yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia dinilai komprehensif, siap dipakai untuk studi lain tentang biaya katastrofik terkait TB dan untuk memonitor pencapaian target the End TB Strategy.
"
Jakarta: Interna Publishing, 2018
610 UI-IJIM 50:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: Organisation for Economic Co-operation and Development, 1974
333.7 ENV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Gemini Books, 2000
R 658 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Spain, Bryan
London: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
692.5 SPA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Andriani
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melihat bagimana modal ventura sebagai alternatif pembiayaan dapat bermanfaat bagi perusahaan menengah kecil, dan bagaimana modal ventura pada kondisi tertentu dapat meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu penulis juga ingin memperkenalkan suatu metode untuk menghitung besarnya saham yang menjadi hak perusahaan modal ventura (PMV) untuk sejumlah dana yang diinvestasikannya, dimana hasilnya dapat dijadikan dasar dalam negosiasi. Penulisa melaksanakan penilitian ini dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan teori yang melatar belakangi penelitian. Sedang penilitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data informasi melalui wawancara dengan pejabat yang berwenang. Untuk memperoleh dana modal ventura, perusahaan pasangan usaha (PPU) tidak perlu menyediakan agunan. Kondisi ini sangat menguntungkan terutama bagi perusahaan yang tidak mempunyai aset tetap untuk digunakan, seperti misalnya perusahaan jasa atau perusahaan-perusahaan kecil yang permodalannya masih lemah. Modal ventura dapat sangat bermanfaat bagi perusahaan mengengah kecil, karena selain memberikan bantuan modal PMV juga memberikan bantuan manajemen. Bagi PPU yang manajemennya lemah, bantuan manajemen ini dapat sangat membantu bagi perkembangan perusahaan dimana pada akhirnya hal ini juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sementara itu melalui metode Stanley Golder diketahui bahwa besarnya persentase saham yang menjadi hak PMV atas sejumlah dana yang diinvestasikannya ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya price earning ratio (PER) dan probabilita keberhasilan investasi.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap suatu perusahaan jasa restoran yang membutuhkan dana untuk ekspansi dimana manajemennya juga dinilai lemah, dapatlah disimpulkan bahwa modal ventura akan merupakan alternatif sumber pendanaan yang tepat. Karena dengan asumsi PMV akan memberikan bantuan manajemen yang maksimal, diperkirakan kondisi perusahaan tersebut akan jauh lebih baik dibanding jika ia menggunakan hutang jangka panjang. Beberapa analisa sensitifitas yang dilakukan terhadap hasil perhitungan Stanley Golder menunjukkan bahwa untuk memperkecil persentase saham yang akan diminta PMV, calon PPU harus dapat meyakinkan PMV bahwa probabilta keberhasilan investasi adalah besar dan nilai PER perusahaan juga harus besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Pandhu Dewantoro
"Saat ini persaingan Perguruan Tinggi swasta untuk menjaring mahasiswa semakin ketat. oleh karena itu setiap perguruan tinggi harus memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan ini. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, dan STIE MH Thamrin sebagai perguruan tinggi swasta yang ingin bergabung menjadi Universitas MH Thamrin juga harus memiliki perencanaan serta sistem yang baik agar dapat mencapai visi dan misinya serta untuk dapat menang dalam persaingan. Peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi untuk membantu pencapaian visi dan misi di ketiga sekolah tinggi yang bernaung dalam Yayasan Pendidikan MH Thamrin masih sangat minim. Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) masih bersifat support dan tidak ada perencanaan pengembangan sistem sehingga sistem yang dikembangkan masih bersifat parsial dan tidak ada rancangan sistem secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan perencanaan strategis sistem informasi yang cocok untuk Universitas MH Thamrin kedepan. Penulis melakukan konstruksi metodologi dari Ward & Peppard dan Cassidy. Pada bagian akhir perencanaan strategis sistem informasi ditambahkan RACI Chart sebagai panduan bagi stakeholder untuk menentukan peran dan tangungjawab masing-masing. RACI Chart ini diadopsi dari pedoman praktis yang ada dalam VAL-IT Framework 2.0 dari IT Governance Institute (ITGI), kemudian pada tahap keluaran dilakukan analisis biaya, analisis manfaat, dan analisis risiko sehingga didapatkan metodologi baru yang lebih lengkap dari sisi proses masukan, Analisis dan implementasi data, keluaran, dan roadmap implementasi. Penelitian ini menghasilkan roadmap implementasi pengembangan SI dimana terdapat 11 aplikasi baru yang diusulkan. Dalam penyusunan prioritas pengembangan aplikasi berdasarkan pada analisis manfaat dengan menggunakan model keuangan payback period, Return of Investment (ROI), dan Net Present Value (NPV) dilanjutkan dengan analisis risiko menggunakan Key Risk Indicators (KRI) kemudian dipetakan kembali dalam kuadran dari matrik McFarlan, sehingga dihasilkan prioritas pengembangan aplikasi yang tertuang dalam roadmap implementasi pengembangan SI dalam jangka waktu empat tahun kedepan.

Nowadays, competition of private universities to recruit students increasingly stringent. therefore every college should have the right strategy to face this competition. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, and STIE MH Thamrin as private colleges who want to merge become the University of MH Thamrin also must have a plan and a good system in order to achieve its vision and mission as well as to be able to win in the competition. The Role of Information Systems and Information Technology to help achieve the vision and mission in all three college under MH Thamrin Education Foundation is still very minimal. Information System/ Information Technology (IS/IT) role is still as a support and still no development planning system so that the system developed are still partial and no complete system design. Therefore we need a strategic planning information system suitable for MH Thamrin University. Authors undertook the construction methodology of Ward & Peppard and Cassidy. At the end of the strategic planning of information systems added RACI Chart as a guidance for stakeholders to determine the role and responsibility of each. The RACI Chart adopted from the VAL-IT Framework 2.0 key management practice from the IT Governance Institute (ITGI), in the output stage conducted cost analysis, benefit analysis, and risk analysis to obtain a new methodology which is more complete in terms of the input process, analysis and implementation of the data, output, and implementation roadmap. This research resulted in the development of IS/IT implementation roadmap where there are 11 new applications are proposed. In prioritizing application development is based on the benefits analysis using a financial model of the payback period, return on investment (ROI), and the Net Present Value (NPV) followed by risk analysis using Key Risk Indicators (KRI) and then remapped into quadrant of the McFarlan matrix, that resulting application development priorities set out in the implementation roadmap of IS development in a period of four years."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>