Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Islamic Education Teachers (GPAI) plays an important role in instilling multicultural values on students as they serve as one of spearheads in implementing, disseminating, instilling and appreciating the values of pluralism. Every student is education to receive the values of pluralism so as to create a harmonious life. Therefore, GPAI needs to have a good understanding on multi-cultural issues in order to develop student's the conduct to represent the value of: equality, pluralism, tolerance, responsibility, appreciation, cooperation and mutual respect in their social life.
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Liska Dharma Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Person-organization fit (P-O fit) dapat memrediksi performa kerja, intensi turnover, dan kepuasan kerja (Edward, 1991, dalam Farooqui & Nagendra, 2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam Sekiguchi, 2004). Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara values set dan perceived cultural values di wilayah Jakarta. Desain penelitian ini ialah korelasi dan teknik multiple regression untuk menganalisis data. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur values set dan perceived cultural values ialah PVQ-RR (Schwartz dkk, 2012). Data dari 117 responden, ditemukan bahwa perceived cultural values memengaruhi secara signifikan (p<0,01) terhadap selftranscendence dengan lebih dari 20,6% proporsi varians dapat dijelaskan oleh setiap dimensi perceived cultural values. Ditemukan juga bahwa conservation dipengaruhi secara signifikan (p<0,01) dengan lebih dari 7,8% proporsi varians dapat dijelaskan oleh setiap dimensi perceived cultural values. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan nilai setiap dimensi perceived cultural values akan meningkatkan nilai pada self-transcendence dan conservation dengan proporsi varians berbeda. Lalu, self-enhancement tidak dipengaruhi secara signifikan (p>0,05) oleh dimensi perceived cultural values apapun. Pada openness to change ditemukan bahwa 6 dimensi perceived cultural values memengaruhi secara signifikan (p<0,05) dengan minimal 2,6% proporsi varians yang dapat dijelaskan dan tidak dipengaruhi dimensi harmony (p>0,05). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan rancangan intervensi agar hubungan values set dan perceived cultural values dapat semakin ditingkatkan kecocokannya dalam diri karyawan di Jakarta
ABSTRACT
Person-organization fit (P-O fit) could predict job performance, intention to turnover, and job satisfaction on employees. (Edward, 1991, dalam Farooqui & Nagendra, 2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam Sekiguchi, 2004). This research will be examined the relationship between values set and perceived cultural values on employees in Jakarta. Research design will be correlational and data will analyzed with multiple regression. PVQ-RR will be used for measured values set and perceived cultural values (Schwartz dkk, 2012). Data from 117 respondents, found self-transcendence significantly influenced by perceived cultural values (p<0,01) with minimal 20,6% proportions of varians could explained by dimensions of perceived cultural values. Research also found that conservation significantly influenced by perceived cultural values (p<0,01) with minimal 7,8% proportions of varians could explained by dimensions of perceived cultural values. This found also explained that if dimensions of perceived cultural values?s scores increased, self-transcendence and conservation?s scores would be increased too with different proportions of varians. All dimensions of perceived cultural values didn?t influenced self-enhancement significantly (p>0,05). Except harmony dimension (p>0,05), all dimensions of perceived cultural values influenced openness to change significantly (p<0,05) with minimal 2,6% proportions of varians could explained by dimensions of perceived cultural values. This research could be useful for providing material for prepare the intervention to increase the match of values set and perceived cultural values on employees in Jakarta
2016
S64907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia is one of the populous countries in the world,but lack in quality approach compared to other countries.The straight forward indicators used to find this quality are the figures of absolute poverty,corruption level and weakness of people's socio-cultural capital.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Danianta Darmabrata
Abstrak :
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam thesis yang berjudul : "Hot Dog sebagai Realisasi dari Nilai Budaya Amerika" ini bertujuan untuk membuat analisis dan kesimpulan tentang adanya representasi dari nilai-nilai budaya Amerika pada makanan Hot Dog. Penelitian yang bersifat deskriptif-analitik dilakukan oleh penulis melalui pendekatan kualitatif dan cultural studies dengan menganalisa mengenai aktualisasi dan keberadaan dri makanan Hot Dog serta nilai-nilai budaya Amerika apa saja yang terdapat pada makanan Hot Dog tersebut; yang kesemuanya dilaksanakan dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai buku literatur dan artikel ilmiah yang membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan budaya dan nilai budaya Amerika, industrialisasi di Amerika, serta tentu saja Hot Dog. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap nilai-nilai budaya Amerika diperoleh kesan bahwa, nilai-nilai budaya Amerika tersebut timbul dalam sikap-sikap yang dimiliki oleh orang-orang Amerika seiring dengan tumbuh dan berkembangnya era industrialisasi di Amerika. Dalam hal yang berkenaan dengan Hot Dog, nilai-nilai budaya Amerika yang dijadikan sebagai sumber penelaahan pada thesis ini adalah : Time is Money, dan disertai pula dengan Work and Play. Penerapan dari nilainilai budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari orang Amerika antara lain tampak pada sikap-sikap mereka yang cenderung untuk suka bekerja keras dengan produktifitas tinggi, senantiasa menerapkan efektifitas dan efisiensi dengan penerapan jadwal kegiatan kerja yang ketat serta alokasi waktu yang tepat (Punctuality), disamping menyukai pula kegiatan rekreasional serta berbagai hal (sesuatu atau barang) yang bersifat praktis, relatif dapat cepat diraih (diperoleh), namun dengan harga yang cukup terjangkau (murah), meskipun menyukai pula barang-barang yang berharga cukup mahal untuk menunjukkan Prestise (sekumpulan orang pada strata sosial teratas dalam lingkungan kemasyarakatan di Amerika) mereka atas kelebihan jumlah materi yang telah mereka peroleh sebagai,hasil dari kerja keras mereka sebelumnya, dan lain-lain. Sikap-sikap seperti di atas, secara langsung maupun tidak, telah turut pula mempengaruhi pada terbentuknya jenis makanan Hot Dog sebagai makanan yang dipilih oleh masyarakat Amerika, karena dianggap (dirasa) telah dapat memenuhi tuntutan mereka akan nilai-nilai budaya Amerika yang mereka anut.
This thesis of "Hot Dog as a realization of American Cultural Values" has a purpose in making analyzes and to finally make a conclusion that there is a representation of American Cultural Values within a Hot Dog, which kowingly well has become an American Food itself. It is a Descriptive-Analytical research by using a Qualitative and Cultural Studies approach in analyzing about what kind of American cultural Values in existing and actualized the American food of Hot Dog. By compiling, coIIecting, and comparing the substances in every single literatures and articles that refers and specifically explain to all the matters of American Cultural Values, American Industrialization's Progress from the Past until the Present, and surely ofcourse about the Hot Dogs. In a way of learning about American Cultural Values, there's an appearing of a conclusion that American Cultural Values basically has just emerged within the behaviour and attitude of the American theirselves which relates accordingly to the development of American Industrialization. For about a Hot Dog, few American Cultural Values which been used as a Social Scientific resources to analyzed this thesis are : Time is Money, Material Well-Being, and include also Work and Play. All of the American Cultural Values above has appearingly showned in the behaviour or attitude of American themselves such as; effectively efficient, hard worker, high productivity, and applied always a persistence schedule of time (Punctuality), but still, able also to enjoy the fun and other recreational activity on the other side. Usually they prefer to choose a certain kind of condition to do also in keeping their priceless property owned (namely cash or money) by hoping, that kind of cash or money could be easily to get, but later on wouldn't be necessary to them to spend quite a lot of it. But there's also an opposite of that such as, they also love to have the fancy things, just to show up their prestige. Their attitudes of all above are directly or indirectly has contribute and giving somekind of influence too in the emerging and creating process of Hot Dog as an Identically American Food, that caused by the needs in fulfilling the demand of American Cultural Values.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Intan Oktaviani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang nilai-nilai budaya Jawa yang berdasarkan ungkapan-ungkapan Jawa yang dikaitkan dengan berbagai latar perkawinan. Dengan ungkapan-ungkapan tersebut dapat ditarik dengan berbagai interpretasi. Hasil penelitian yang berdasarkan interpretasi maka muncullah suatu tanda akan nilai-nilai budaya yang terkait nuansa perkawinan sangatlah penting untuk dipahami. Bahwa dengan komponen-komponen ungkapan yang ada membuat seseorang lebih fokus dalam penentuan tujuan hidup berkeluarga sesuai dengan nilai moral yang ada, selaras dengan ungkapan-ungkapan tertentu.
This research is about the values of Javanese cultural based on its idioms that are relating with several marriage background. Various interpretation can be made by those idioms. The result of this research based on interpretation can occur a sign of values of Javanese culture with marriage background, that very important for us to understand which the daily sentences components were could made the person ore focus in the family life destiny choices that some with moral value and match with several daily sentences.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11406
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Reformation era has rolled for fifteen years and during that time various steps to democratize the institutions and procedures of Indonesian politics have been conducted with a number of real transformation. However, the idea of deliberative democracy (dmeokrasi permusyawaratan) based on the principles of Pancasila is still far beyond expectations. This situation should be corrected. Deepening and extensioning democracy need to be done to establish a healthy democracy with cultural ideals. The biggest challenges to establish such democracy is to develop a cultured democracy and developing conducive cultural values to the development of democracy. Learning from the experience of Indonesian history and the successful examples of other countries, this paper tries to review how these biggest challenges should be responded.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, {s.a.}
959 JNJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Inang Winarso
Abstrak :
ABSTRAK
Mother and child health as a key indicator of community welfare is measured by the maternal mortality rate and infant mortality rate. But why have efforts to reduce mmr and imr not yet reached the target? this research answer this question by using an approach of cultural values in mother and child healt.
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2019
305 JP 24:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Gau Kadir
Abstrak :
Abstract. Researches on bureaucratic reform based on cultural value (cultural approach) are rarely found. In fact, the combining use of structural and cultural approaches in government bureaucratic reform can be expected to encourage the achievement of bureaucratic reform objectives. This study chose the location in North Halmahera Regency, where the community still uphold the cultural values as represented in its cultural symbol of "Hibua Lamo." The research uses a qualitative method and the technique of content analysis. "Hibua Lamo" gives birth to various cultural values and social norms that are formally enacted, putting "Hibua Lamo" into a pattern of organization in society and government. The Regent of North Halmahera implemented a bureaucratic reform in his local governance based on the considerations of balance between "institutional power" according to legislation and social norms institutionalized in "Hibua Lamo". The combined consideration of balance between the legislation and the institutionalized social norms made the Regent of North Halmahera capable to implement the policies of bureaucratic reform in North Halmahera, thereby building an efficient, effective and well-performed bureaucracy as well as reducing poverty from 57.16% to 9.97%, increasing annual per capita income of about 30%, and encouraging economic growth in North Halmahera Regency approximately 6.04%.

Abstrak. Penelitian tentang reformasi birokrasi berbasis pada nilai-nilai budaya (pendekatan budaya) masih jarang ditemukan. Padahal, perpaduan pendekatan struktural dan budaya dalam reformasi birokrasi pemerintahan bisa diharapkan mendorong pencapaian tujuan reformasi birokrasi. Penelitian ini memilih lokasi di Kabupaten Halmahera Utara, dimana masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang tersimpul dalam simbol budaya "Hibua Lamo", dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis isi. Dalam "Hibua Lamo" lahir berbagai nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial yang secara formal diberlakukan, menempatkan "Hibua Lamo" menjadi pola pengaturan dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Bupati Kabupaten Halmahera Utara dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi pemerintahan daerahnya berdasarkan pertimbangan keseimbangan "kekuasaan kelembagaan" menurut peraturan perundang-undangan dengan norma-norma sosial yang melembaga pada "Hibua Lamo". Perpaduan pertimbangan keseimbangan antara peraturan perundang-undangan dengan norma-norma sosial yang telah melembaga menjadikan Bupati Halmahera Utara mampu mengimplementasikan berbagai kebijakan reformasi birokrasi Kabupaten Halmahera Utara sehingga terbangun birokrasi yang efisien, efektif dan berkinerja serta mampu menurunkan penduduk miskin dari 57,16% menjadi 9,97%, meningkatkan pendapatan perkapita pertahun masyarakat sekitar 30%, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara sekitar 6,04%.
universitas hasanuddin makasar, faculty of political and social science, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuzar Purnama
Abstrak :
ABSTRAK
Buleng adalah tradisi lisan yang tumbuhkembang di Betawi. Tradisi lisan ini diperkirakan punah tahun 1978. Upaya revitalisasi terus dilakukan, tahun 2015 Atin Hisyam sempat manggung dan mendapatkan apresisasi yang cukup baik dari penonton. Upaya pelestarian lainnya dapat dilakukan dengan pengkajian. Penulis akan melakukan kajian tentang nilai budaya Raja Tanpaingan dalam tradisi lisan Buleng. Diharapkan dari kajian ini selain untuk mendokumentasikan juga hasilnya dapat menggugah semua pihak untuk bersama-sama mendukung updaya revitalisasi tradisi lisan Buleng. Tulisan dibatasi, apa yang dimaksud tradisi lisan buleng, cerita Raja Tanpaingan, dan nilai budaya yang terkandung dalam cerita tersebut. Kesimpulan dari ulasan ini, nilai budaya yang terdapat dalam cerita Raja Tanpaingan adalah etos kerja, nilai agama, politik, filsafat, dan nilai kuasa.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Sugiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan perguruan tinggi melalui WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang membangun budaya virtual melalui kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan terhadap konten WhatsApp Group dan wawancara kepada Pengurus Forum dan admin grup. Analisis data dilakukan terhadap konten WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta bulan Juni 2017-Februari 2019 yang dibatasi pada pengelolaan dan kerja sama perpustakaan. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota dalam membagikan informasi atau pengetahuan tacit berdasarkan pengalaman anggota. Sementara itu, pertukaran informasi (exchange) dilakukan pada saat anggota membagikan dokumen manual atau prosedur kepada anggota yang lain melalui WhatsApp Group. Kesimpulan menunjukkan bahwa sosialisasi dan pertukaran informasi melalui WhatsApp Group yang dilakukan oleh anggota FPPTI DKI Jakarta membangun budaya virtual didasari oleh nilai kesopanan, saling percaya, saling menghargai, saling memotivasi, dan rasa kebersamaan. Budaya virtual di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta juga telah menghilangkan sekat atau batasan ruang dan waktu serta tidak menunjukkan kedudukan anggota sebagai yang lebih tinggi diantara yang lain. Sementara itu, informasi yang dibagikan cenderung bersifat teknis, sehingga berimplikasi belum adanya pengembangan pengetahuan.

Kata kunci:

Berbagi informasi, jaringan perpustakaan perguruan tinggi, whatsapp group, nilai budaya, budaya virtual



ABSTRACT
This thesis discusses socialization and information exchange between academic library through WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The research objective is to identify the values that build virtual culture through socialization and information exchange activities in WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The study uses a qualitative approach with virtual ethnographic methods. Data collection is done by participant observation of WhatsApp Group content and interviews with Head of FPPTI DKI Jakarta and group admins. Data analysis was carried out on the contents of WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta in June 2017-February 2019 which was limited to library management and cooperation. Socialization is carried out by members in sharing tacit information or knowledge based on members' experience. Meanwhile, the exchange of information is done when members share manual documents or procedures with other members through WhatsApp Group. The conclusion shows that the information dissemination and exchange through WhatsApp Group conducted by members of FPPTI DKI Jakarta to build a virtual culture based on the value of politeness, mutual trust, mutual respect, motivating each other, and a sense of togetherness. The virtual culture on WhatsApp Group of FPPTI DKI Jakarta has also removed barriers or space and time restrictions and does not indicate the position of members as being higher than others. Meanwhile, the information shared tends to be technical in nature, so it implies that there is no yet knowledge development.

Keywords:

Information sharing, academic library network, whatsapp group, cultural values, virtual culture

[, ]: 2019
T54470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>