Latar Belakang: Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada pekerja usia dewasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan perubahan gaya hidup yang terjadi. Kedua hal yang mencerminkan komposisi tubuh yang buruk ini merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit kronik. Sebaliknya, daya tahan kardiorespirasi yang baik dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Tujuan: Mengetahui pengaruh perubahan daya tahan kardiorespirasi terhadap komposisi tubuh pada pekerja duduk. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan sumber data sekunder. Sejumlah 82 subjek penelitian yang merupakan pekerja duduk di Jakarta tahun 2018, dibagi menjadi kelompok uji dan kontrol yang masing-masing terdiri dari 41 subjek. Kelompok uji mendapatkan intervensi berupa latihan fisik berbasis tempat kerja selama 12 minggu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson, Spearman, dan uji T-berpasangan. Hasil: Didapatkan peningkatan rerata nilai Indeks Massa Tubuh sebesar 0,14 kg/m2, peningkatan rerata presentase lemak sebesar 0,56%, penurunan rerata ukuran lingkar pinggang sebesar 2,56 cm, dan peningkatan rerata nilai prediksi daya tahan kardiorespirasi sebesar 1,27 mL/kg/menit pada subjek yang menjalani program latihan fisik berbasis tempat kerja selama 12 minggu, walaupun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara perubahan pada nilai prediksi daya tahan kardiorespirasi terhadap ketiga komponen komposisi tubuh tersebut. Simpulan: Peningkatan daya tahan kardiorespirasi dengan program latihan fisik berbasis tempat kerja selama 12 minggu memberikan perbaikan secara klinis pada komposisi tubuh pekerja duduk, meskipun tidak menghasilkan perubahan yang signifikan secara statistik. Diperlukan penelitian lanjutan dengan memerhatikan dugaan faktor-faktor yang memengaruhi hasil tersebut.
Background: The prevalence of overweight and obesity in adults has increased in recent years in line with lifesyle changes that occur. These two things that reflect poor body composition are risk factors for various chronic disease. Conversely, good cardiorespiratory fitness can provide health benefits. Objective: This research was done to determine the effect of changes in cardiorespirator fitness on body composition in sitting workers. Methods: This study uses a cross-sectional method with a secondary data sources. A total of 82 research subject were sitting workers in Jakarta in 2018, which were divided into test and control groups, each grup consisting of 41 subjects. The test group received an intervention in the form of workplace based physical exercise for 12 weeks. Data analysis was performed using the Pearson and Spearman correlation test, and paired T-test. Results: There was an increase in the mean value of Body Mass Index by 0,14 kg/m2, an increase in the mean value of percentage of body fat by 0,56 percent, a decrease in the mean value of waist circumference by 2,56 cm, and an increase in the mean predicted value of cardiorespiratory fitness by 1,27 mL/kg/minutes in subjects undergoing a workplace based physical exercise program for 12 weeks, although no significant relationship was found between changes in the predicted value of cardiorespiratory endurance on the three components of body composition. Conclusion: Increased cardiorespiratory endurance with a workplace-based physical exercise program for 12 weeks provided a clinical improvement in sitting workers body composition, although it did not produce statistically significant changes . Further research is needed by considering other factor that may influence this result.
"
ABSTRAK
Nama : Asteria Puspa Kemala
Program Studi : Geografi
Judul : Daya Tahan Spasial Toko Tradisional Terhadap Toko Modern di Kabupaten Cianjur
Menjamurnya toko modern dikhawatirkan akan mematikan keberadaan toko tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya tahan toko tradisional terhadap toko modern berdasarkan usia toko, waktu pendirian toko, jarak toko dengan minimarket, dan kondisi penjualan yang dikaitkan dengan lokasi toko di pusat dan pinggiran kota. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cianjur yang saat ini sedang berkembang sebagai pusat pelayanan jasa dan perdagangan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif komparatif dengan pendekatan keruangan. Sampel yang diambil menggunakan metode purposif sampling. Hasil penelitian ini semakin dekat jarak antara kedua toko semakin besar pengaruhnya. Di pusat kota toko tradisional yang memiliki daya tahan kuat lebih banyak daripada toko tradisional yang memiliki daya tahan lemah. Di pinggiran kota toko tradisional yang memiliki daya tahan kuat lebih banyak dari pada toko tradisional yang memiliki daya tahan lemah.
Kata kunci : toko modern, toko tradisional, jarak, waktu, daya tahan
ABSTRACT
Name : Asteria Puspa Kemala
Study Program : Geography
Title : Spatial Resistance Of Traditional Stores Against Modern Stores In Cianjur
When modern stores are mushrooming everywhere, it’s predicted that traditional stores will out of business. This study was conducted to determine the resistance of a traditional stores to modern stores by age, period of the store, distance stores with minimarket, and conditions associated with the sale of store locations in the center and suburbs. This research was conducted in the current Cianjur as a center of trade and services. Data analysis in this study used a comparative descriptive analysis of the data with spatial approach. Samples were taken using a purposive sampling method. The results of this study conclude that the distance between one store to another is a critical factor to determining the level of the resistance. In the downtown, traditional store has strong resistance more than the traditional stores which have a weak resistance. In the suburbs, traditional stores which have a strong resistance more than the traditional stores which have a weak resistance.
Keywords: modern stores, traditional stores, period, distance, resistance
"